Menagih Janji Politisi di Negeri Kelelawar (1)

kelelawarSeekor kelelawar berpakaian necis, parlente, dan berdasi, berdiri di atas mimbar kehormatan. Bola matanya memancarkan pesona dan kekaguman. Ribuan kelelawar yang berdesak-desakan di alun-alun rela dipanggang terik matahari demi menyimak kata demi kata yang terlontar dari kelelawar parlente itu.

“Wahai Sudara-saudaraku! Negeri kta ini membutuhkan sebuah perubahan. Rezim masa lalu telah jatuh tersungkur untuk menerima karmanya,” kata sang kelelawar berdasi dengan penuh semangat. Sesekali tangannya mengepal untuk memberikan tekanan kata-kata kunci yang dihamburkan ke tengah massa. “Sekali lagi, negeri kita perlu perubahan! Ya, perubahan! Tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik. Kita perlancar roda ekonomi, kita tekan angka kemiskinan dan pengangguran. Hutang-hutang luar negeri harus kita nego-ulang sehingga warisan rezim masa lalu itu tak akan berdampak serius terhadap kesejahteraan rakyat. Kita juga akan menggantung para koruptor yang nyata-nyata telah membuat negeri kita bangkrut. Kita harus melakukan perubahan di berbagai sektor; pendidikan, politik, ekonomi, hukum, pertahanan dan keamanan, serta sosial-budaya.” Massa menyambutnya dengan aplaus berulang-ulang dan bersambung-sambungan hingga menggetarkan pintu langit.

Massa kelelawar yang sedang mengalami masa transisi, dari rezim otoriter ke sebuah rezim “pembebasan”, serasa mendapatkan pencerahan. Baru kali ini, mereka menyimak orasi seorang politikus kelelawar yang cerdas, berani, dan visioner. Setiap kali tampil, kelelawar berdasi itu seperti mampu menyihir dan menghipnotis massa. Ketika berkampanye, kilatan cahaya lampu blitz para jurnalis dan fotograper tak henti-hentinya membidik jidatnya yang licin dan mengkilat. Setiap kata dan tindakannya menjadi rujukan banyak kelelawar. Ya, Ki Gedhe Sirahe, demikian nama politikus kelelawar itu, memang sedang memancarkan pamor politik yang mengagumkan. Slogan-slogan yang dia bentangkan lewat partainya pun sangat dekat dan akrab dengan rakyat. Sang politikus kelelawar juga selalu membuka pintu rumahnya yang megah 24 jam non-stop setiap harinya. Dia dan puluhan ajudannya siap melayani setiap tamu yang berdatangan dengan ramah dan selalu menaburkan pesona. Bahkan, juga menyediakan ruang penginapan gratis lengkap dengan segala layanan akomodasinya bagi mereka yang datang dari jauh.
***

Ya, ya, ya! Negeri kelelawar pada awalnya sebuah negeri yang makmur. Falsafah dan pandangan hidup bangsanya yang sarat dengan sentuhan nilai kemanusiaan dan religius telah membuat nama negeri itu dikagumi banyak negara di berbagai belahan dunia. Santun, ramah, dan selalu mengedepankan musyawarah-mufakat dalam mengambil keputusan. Tak heran jika negeri kelelawar itu dijuluki sebagai negeri yang “gemah ripah loh jinawi, tata tentrem, kertaraharja”; sebagaimana tergambar dalam lirik berikut ini.

Kami anak-anak Ibu Pertiwi,
adalah pewaris yang sah negeri ini.
Negeri yang di dalam hikayat lama
disebut-sebut sebagai zamrud khatulistiwa.
Negeri yang di dalam dongeng anak-anak
dikisahkan gemah ripah loh jinawi.
Subur, makmur dan sentosa.

Karena di atas tanah negeri ini,
hutan nan luas terhampar,
berbagai jenis palawija berebut tumbuh
saling menyentuh.
Di bawahnya, Tuhan menyimpan minyak,
gas, timah, tembaga, bahkan emas dan
uranium, serta platina.

Suatu saat nanti,
bila kami sudah dewasa,
sudah memiliki pengetahuan,
akal budi dan tata krama,
bisa mengambilnya
sedikit demi sedikit.

Ya, sedikit demi sedikit,
supaya anak-anak kami,
cucu-cucu kami,
buyut-buyut kami,
bisa juga menikmati karunia Illahi ini.
Memanfaatkannya
demi kesejahteraan semua.
………
(Dikutip dari …Negeri yang Didongengkan Gemah Ripah Loh Jinawi…)

Namun, agaknya negeri kelelawar jadi salah urus akibat kebijakan penguasa yang tak berpihak kepada rakyatnya. Para penguasa sibuk membangun kongsi dan kemegahan keluarga serta kroni-kroninya. Pembangunan digenjot, tetapi orientasinya semata-mata demi menegakkan pundi-pundi ekonomi trah dan keturunannya. Jubah kekuasaan telah membuat suasana negeri kelelawar jadi gersang dan tandus. Habitat dan lingkungan alam mulai tidak ramah. Banyak rakyat kelelawar yang mati kelaparan dengan cara yang tragis dan mengenaskan akibat tak sanggup menanggung beban hidup yang begitu berat.

Suasana negeri kelelawar makin tak menentu ketika sang penguasa menghilangkan sikap kemandirian dalam membangun singgasana perekonomian bangsa. Laju dan roda perekonomian justru gampang disetir dan dikendalikan oleh “Thuyul Raksasa” ekonomi dunia yang ada di benua lain. Bangsa kelelawar jadi kehilangan otoritas untuk mengatur lalu-lintas perekonomian di negerinya sendiri. Yang lebih parah, kontrol terhadap kelelawar-kelelawar berhati busuk juga gagal dilakukan. Sang penguasa tak sanggup mengendalikan perilaku korup yang membudaya di kalangan birokrat. Budaya upeti, sikut ke kanan, sikut ke kiri, sembah ke atas injak ke bawah, sudah menjadi pola dan gaya hidup para birokrat di segenap lapis dan lini birokrasi.

Proses rekruitmen para abdi negara pun belepotan lumpur dosa dan maksiat. Bukan kecerdasan dan kemampuan yang dibutuhkan, melainkan semata-mata ditentukan berdasarkan besarnya upeti yang diserahkan kepada sang penentu kebijakan. Dari situlah kebrengsekan dan kebangkrutan layanan publik itu dimulai. Para abdi negara yang direkrut dengan cara-cara curang dan tidak fair, disadari atau tidak, telah menciptakan birokrat-birokrat baru berhati saudagar. Mereka berupaya keras untuk mengembalikan modal upeti dalam waktu yang singkat dan cepat, kemudian mencari celah untuk memperkaya diri. (Bersambung) ***

No Comments

  1. sungguh ironis, ternyata negeriku
    belum bisa mengimbangi negeri kelelawar
    jangan2 politisi busuk dan pembual
    yg bnyk berkeliaran di negeriku
    berasal dari negeri kelelawar
    atau malah sebaliknya….(bersambung):-?

    Baca juga tulisan terbaru mikekono berjudul Korban Trial by The Press

  2. Kelelawar itu cucu Adam dan Hawa Dracula, jadi bangsa kelelawar itu bangsa dracula. Dracula itu menghisap darah. Kalau bangsa Drakula dipimpin Drakula maka tidak masalah, tetapi Bangsa Manusia yang dipimpin oleh politikus Drakula, ini yang menjadi masalah.

    Pak Sawali, kita ini bangsa manusia, tetapi agaknya dipimpin oleh para politikus dengan kapasitas kemampuan kacangan tetapi memiliki nafsu seperti Drakula. Maka omong kosong jika mereka akan memakmurkan rakyatnya.

    Baca juga tulisan terbaru laporan berjudul Well, Come to Reality

    1. nah, ini dia yang saya tungu2, komentar kritis dan tajam dari pak aryo, hehehe … saya sepakat banget, pak aryo, negeri mana pun, bahkan mungkin juga termasuk negeri kelelawar, mustahil bisa memakmurkan rakyat kalau para politisi sdh menjelma jadi drakula, haks.

  3. saya sedang berpikir kenapa mengambil analogi kelelawar, pak sawali.
    tapi beberapa fakta menunjukkan negeri yang saya kenal, mudah-mudahan salah.
    sentilan yang bikin telinga merah, pak. (telinga siapa? hehe!)
    sebaiknya saya tunggu kelanjutannya saja.

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Nonton Bareng Warga Kampung Blagu

  4. negeri siapakah itu? Kayaknya saya ‘kenal’ dengan negeri kelelawar. Artikel luar biasa yg mngupas keadaan bngsa dri sdut pndang lain.

    Kita hnya btuh jnji2 itu ditepati. Negeri ini negeri sibuk, mksd saya sbuk dengan urusan masing2. Ada yg brteriak2 ‘dbwah’ sana, tpi yg ‘diatas’ seakan buta. Ada yg sbuk mngmpulkan dosa demi dosa tnpa ada rasa malu dengan Tuhannya.. Ada yg brlagak sok sbuk pdhal tdak tau apa yg hrus dkrjakan. Bnyk lagi.. Jdi krna sbuk masa trnsisi itu tdi ya seakan pudar bgtu aja..

    Baca juga tulisan terbaru Ardy Pratama berjudul Revolusi Internet di Rumah Anda, Menjadi Mesin ATM Anda !

  5. Kelelawar!!

    Batman dunk om.

    kelelawar satu²nya mamalia yang bisa terbang. bangun dimalam hari dan tidur pada siang hari. Dan tidus dalam keadaan terbalik. kaki diatas dan kepalanya dibawah.

    tapi, apa kaitannya dengan judul diatas ya mas!!!

    Baca juga tulisan terbaru budi berjudul Adobe Kembangkan Flash Player 10

  6. wah-wah. jan jan
    ternyata politikus banyak diminati para pengangguran dan orang yang belum pernah menjabat dan menjadi politikus. nyatanya DCS yang diumumkan banyak yang belum pengalaman. ataukah hanya sekedar cari pengalaman ataukah juga ingin menikmati kekayaan bangsa dan menghancurkannya juga ya?

    1. mungkin itu yang terjadi di negara yang bernama indonesia, pak didik, hehehe … siapa orangnya yang tdk tergiru dapat suntikan dana pemilu dalam jumlah milyaran, pak. tapi apakah di negeri kelelawar juga seperti itu, haks, belum tahu juga nih.

  7. Harusnya kita membuat semacam kontrak tertulis dengan Ki Gedhe Sirahe, dan sebelumnya Ki Gedhe mesti lulus tes tertulis dan debat….

    Masalahnya seperti apa sih isi debatnya…coba kalau kita bisa bikin tulisan test tertulis seperti Calupict menulis dalam artikel di blog-nya, Posisi Politik (http://cacianqalbukunderemp.blogspot.com/2008/08/
    kapan-yah-gue-bisa-bikin-pertanyaan.html).

    Menurut saya benar juga, para politisi itu kan nggak ada kontrak Manajemen tertulisnya…
    Bagaimana kalau dimulai pak?

    1. wah, kalau di indonesia bagus saja mungkin, bu enny. meski demikian, politisi “hitam” seringkali juga masih suka cuek dengan berbagai macam kontrak semacam itu, hiks. ndak tahu ya bu, kalau itu diterapkan di negeri kelelawar.

  8. “Wahai Sudara-saudaraku! Negeri kta ini membutuhkan sebuah perubahan. Rezim masa lalu telah jatuh tersungkur untuk menerima karmanya,” kata sang kelelawar berdasi dengan penuh semangat.

    Loh, bukannya sekarang sudah berupa pak jika dibanding kan yang dulu? .. kalo dulu, mau jadi caleg aja susah. Sekarang mah gampang. Malah ditawar²i. Trus, kalo dulu yang menikmati kekayaan cuma segelintir orang, sekarang hampir merata dimana² 👿

    Soal rakyat? ntar dulu .. kan, kata² kelelawar itu cuma ingin mengubah aja. Bukan ingin mengangkat rakyat menjadi lebih martabat. Jadi salah sendiri kalo salah mengerti. Wong, dulu cuma antri minyak tanah. Sekarang antri elpiji. Kan ada perubahan toh 🙂

    Oya pak .. minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir bathin. Telat pak, tapi masih di bulan syawal kan? hehehe

    Baca juga tulisan terbaru erander berjudul Diam …

    1. hehehe … perubahan pasti terjadi, pak eby, cepat atau lambat. yang diinginkan perubahan tentu saja perubahan yang baik. nah, apakah pernyataan yang disampaikan oleh politikus kelelawar itu memang bermaksud utk melakukan perubahan yang positif, wah, mungkin perlu kita tunggu lanjutannya, pak, hiks. btw, minal aidin walfaizin juga pak eby, maafkan lahir dan batin juga kesalahan saya selama ini.

    1. hehehe …betul sekali, pak sholeh, itu realitas politik yang terjadi di indonesia mungkin, pak, ya, hehehe … belum jelas juga nih suasana politik di negeri kelelawar. mudah2an lanjutannya bakal juga ke sana, hehehe ….

  9. mirip dengan teater kontemporer yang penuh dengan pesimisme, namun entah mengapa saya berharap ending yang “sedikit” bahagia, soalnya mata saya agak lelah membaca kisah kesedihan sebuah negeri, walaupun itu negeri kelelawar…

    Baca juga tulisan terbaru TengkuPuteh berjudul SANG TIRAN

  10. Keren blognya…
    BTW, da mau belajar serius PTC-paid to click ga??
    Perkiraan pendapatan minimal 3 juta bahkan bisa 10-15 juta sebulan…
    klo mau tau tips and triknya, langsung aja hbungi ke no hp gw: 085266517503.
    Gratis kok, hehehehe….
    Telepon / sms yah, maaf ya tapi kalo ada pulsa dibalas, hehehe…
    Apa salahnya mencoba.
    Dijamin ptc nya ga nipu!!!
    Karena sll update, klo nipu bakal dihapus dari blog ane…
    Klo nipu mgkn ane aja yg kena, clickers ga bkalan kena cz udh prnh ujicoba.
    Ok.

    DAN,

    Dijamin PTC disini Update terus, penjelasan mendetil, Aman, Tajam dan Terpercaya. ( Kayak liputan 6 SCTV aja, hehehe). Tips &Trik mudah Earning Prediction up to $400-$900 a month ( ikutin 3 buah aja udah dapat segitu deh, kalo lebih dari itu wah jadi milyuder ni—hehehe)..
    Cukup main ½ jam aja udah cukup untuk 3 buah PTC itu..
    Pertanyaan yang masuk, dijamin pasti dibalas. Lewat Comment aja dulu yah, kalo tertarik langsung email..
    Kasih koment atau
    Bagi yang baru dan benar2 serius, saya pandu deh..
    Sekalian tinggalin no hp, bagi yg berminat. Yah untuk langsung dihubungi gitu.
    Coba deh liat…
    Baca yang Join Here!!! Yah, coz banyak blognya…
    Langsung Klik dibawah ini yaH, klo mau liat2 dulu…

    Join Here!!! JOIN HERE!!! The Best PTC in the world Money Maker $$$ Financial Freedom
    Klo blm ngerti jg, lsg telp ato sms ane…..

    THX IN ADVANCE.

  11. Deuh.. kasian negeri kelelawar. Bisa sebobrok itu, ya? Pasti masyarakatnya kurang cerdas, kenapa memilih pemimpin seperti itu. Atau… Sek, tak lihat di Peta dimana kelelawar berada.

  12. Entah siapa dan bagaimana lagi merubah negeri kelelawar menjadi makmur dan bersih kembali dari para politikus busuk itu. Entah berapa lagi waktu yang dibutuhkan untuk itu. Negeri yang sebenarnya kaya raya tapi tetap saja mendapat predikat miskin. 😕

  13. Saya sembilan kali ndaftar PNS di Negeri Kelelawar enggak diterima pak! Hiks… Mungkin nanti ndaftar di Negeri Tikus saja ah!
    *btw, penceritaan yang bagus sekali pak! saya pengin bisa bercerita seperti itu, sayangnya saya hanya bisa bercerita seadanya saja.

    Baca juga tulisan terbaru Bu Noor berjudul Cerita Mudik

  14. he..he… bisa aja nih ceritanya… masih ada kelanjutannya kan om… ntr klo lanjutannya musti sampe tamat ya… biar gw gak penasaran ama maksud yang tersembunyi… he..he…

  15. Waduh saya ga sanggup baca semua komen2 di atas, bisa belel nih mata… 😀

    Mmmm.. perumpamaan kelelawar ya, Pak? Apakah karena pekerjaan mereka mencuri ‘buah’ (harta rakyat) di malam hari? Ataukah dianalogikan dengan Drakula (yang seperti kelelawar)? 😀

    Mmm.. tentang politisi kelelawar, saya jadi ingat politikus baru yang muncul, yang seperti dekat dengan rakyat: petani dan nelayan. Apakah itu, Pak? 😀

    Baca juga tulisan terbaru mathematicse berjudul Romantis dengan Matematika (Part 2)

    1. hehehe …. yang pasti banyak karakter yang dimiliki para politikus, pak jupri, hiks, bisa jadi yang pak jupri maksud ada politikus yang memiliki karakter spt poltikus kelelawar itu. haks.

  16. saya pernah coba komen di sini tapi waktu itu gagal. Padahal waktu itu belum ada yang komentar, bisa jadi yang pertama. Tp koneksi inetnya lagi gak jelas, jd gagal deh. Saya komen lagi ya pak.
    Sayangnya kelelawar yang besar sering kali malah menggigit kelelawar-kelelawar kecil untuk dihisap darahnya. negara yang aneh..
    wah, dah 122 komentar. Dah jadi seleb blog ni. hihi…

    Baca juga tulisan terbaru EEng berjudul Yang Aneh Google Atau Blog Ini Ya?

    1. wah, saya juga ndak tahu, mas gareng, mungkin bukan karena koneksi netnya semata, tapi theme-nya yang agak berat, makanya sekarang saya ganti, hehehe …. walah, hukum rimba di negeri kelelawar kayaknya sedang berlangsung, mas, hehehe, sehingga yang kuat memangsa yang lemah.

  17. Memang susah kalo mengharapkan perubahan kita dari perubahan orang lain. Gimana caranya semua orang bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik, ngga saling sikut dan tendang ya Pak?
    Mengharapkan politikus melakukan sesuatu untuk kita, ya mereka juga punya kepentingan sendiri. Sudah saatnya kita melakukan sesuatu untuk kita sendiri ya Pak?

    Baca juga tulisan terbaru Iwan Awaludin berjudul Avatar Aang, The Last Air Bender

  18. Hm, saya jadi g suka politik mungkin salah satunya karena hal diatas.
    Belakangan suka golput di setiap pilkada.
    Hm, politik itu busuk.
    Saya sudah buktiin beberapa kepala daerah saya, omongnya apa realisasinya apa.
    Maaf bukan bermaskud memprovokasi. Cuma nimbrung curhat..

    Baca juga tulisan terbaru Adi berjudul Rihanna – Music of The Sun

  19. Negeri Kelelawar..hampir mirip dengan Negeri Kita…cuma bedanya Negeri Kita lebih Parah dari pada Negeri Kelelawar…Mudah2an bisa jadi pelajaran buat kita semua…

    1. hehehe … hampir mirip? mungkin punya sejarah yang hamoir sama, mas jonbetta, haks. saya sepakat dg mas joni, bahwa kita perlu banyak belajar dari sejarah dan pengalaman sehingga bisa mengambil hikmahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *