Membangun Kembali Kesadaran Kultural secara Kolektif

Sudah saatnya kita kembali meneguhkan sikap untuk peduli dan membangun kesadaran kultural secara kolektif untuk merebut kembali produk budaya yang telah dicaplok orang itu. Sebagai bangsa yang besar, kita jangan gampang menyerah dan bersikap permisif. Ayo, rebut kembali produk-produk budaya bangsa kita yang hilang itu. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Terang Bulan Tak Ada Lagi di Negeri Kelelawar

Amarah presiden negeri Kelelawar makin memuncak ketika terjadi demonstrasi anti-negeri Kelelawar di ibukota negeri jiran. Para demonstran menyerbu gedung kedutaan negeri kelelawar, merobek-robek foto sang presiden, membawa lambang negara Kelelawar ke hadapan penguasa negeri jiran, lantas menginjak-injaknya. Sang presiden murka dan mengutuk tindakan penguasa negeri jiran yang telah menginjak-injak simbol negara dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Negeri jiran.

Air Kehidupan

Konon, kerusakan hutan di negeri ini sudah mencapai stadium yang amat parah dan mengancam eksistensi bumi sebagai hunian manusia, hewan, dan tumbuhan. Pelan tapi pasti, manusia modern sedang melakukan pemusnahan terhadap eksistensi hutan. Hutan yang berfungsi menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini telah gagal menjalankan perannya akibat ulah tangan jahil manusia yang tidak memiliki kepekaan terhadap eksistensi hutan. Indikator kerusakan hutan yang berdampak amat parah terhadap keseimbangan lingkungan hidup adalah maraknya praktik Illegall Logging, pembakaran hutan, atau penebangan hutan yang dilakukan secara liar. Hal ini menjadi penyebab banjir serta tanah longsor di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.

Pakdhe Semprul dan Maut

Pakdhe Sempul bersyukur, tahun ini masih diberi kesempatan untuk beribadah puasa. Baginya, puasa tak hanya sekadar menjalankan ritual peribadatan sebagai perwujudan sikap pengabdian kepada Sang…