Catatan dari Balik Kabut
Dari balik kabut Kurentangkan tangan dhaifku menggapai mega-mega Kutuliskan namaku di setiap labirin kesunyian Memberikan tanda-tanda Aku berdiri di sini Di balik kabut mega-mega Kusaksikan…
Dari balik kabut Kurentangkan tangan dhaifku menggapai mega-mega Kutuliskan namaku di setiap labirin kesunyian Memberikan tanda-tanda Aku berdiri di sini Di balik kabut mega-mega Kusaksikan…
Semenjak dunia sastra merambah dunia maya alias internet, banyak kalangan –terutama mereka yang mengklaim dirinya sebagai sastrawan– merasa gerah. Pasalnya, lewat berbagai blog yang gratisan,…
Belakangan ini praktik kehidupan yang terpampang di atas panggung peradaban makin liar dan buas saja. Praktik kekerasan dan vandalisme (hampir-hampir) menjadi bagian hidup yang tak…
Tiba-tiba saja saya terusik untuk mengangkat blog guru sebagai topik. Maklum, memasuki liburan semester I ini banyak waktu luang yang bisa saya gunakan untuk memuaskan…
Tulisan ini mungkin bisa dikatakan terlambat. Pasalnya, fenomena “Gerakan Syahwat Merdeka” ini telah mencuat pada 20 Desember 2006 yang lalu dalam sebuah pidato kebudayaan yang…
Jangan sewot dan geram ketika membaca judul postingan ini, hehehe 😀 Kata pakar pragmatik, untuk menafsirkan maksud sebuah tuturan, baik lisan maupun tulisan, perlu dipahami…