Workshop Pembuatan Blog, Owabong, dan Sisi Lain Dinamika Purbalingga

Blog

Oleh: Sawali Tuhusetya

Berakhir sudah workshop pembuatan blog itu. Tak kurang dari 200 peserta yang terdiri dari guru se-Kab. Purbalingga, beberapa pengurus Agupena prov. dan cabang, serta beberapa pengurus organisasi guru secara antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu, 14 Maret 2010 (pukul 08.00-16.00 WIB) di Andrawina Convention Center Owabong Cottage, Purbalingga itu. Tempat workshop yang sejuk dan representatif serta hotspot yang kenceng agaknya sangat mendukung dan inspiratif untuk pembuatan blog.

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga, Bp. Heny Ruslanto, S.E., yang sekaligus menjadi keynote speaker sebelum membuka acara secara resmi menyatakan dukungannya secara penuh terhadap upaya peningkatan profesionalisme guru. Workshop Nasional Pembuatan Blog untuk Peningkatan Profesionalitas Guru dan Eksistensi Organisasi yang mengusung tema “Membudayakan aktivitas menulis di kalangan guru melalui blog” itu diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi guru dalam meningkatkan profesionalismenya, mampu berekspresi dan melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif melalui blog, sehingga mampu berkiprah secara optimal dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di Kab. Purbalingga. Sementara itu, Agupena Jawa Tengah yang diwakili Sekretaris Umum, Dra. Hj. Endar Yuniarti, M.Hum., mengharapkan agar workshop nasional yang berlangsung di Purbalingga dapat diikuti oleh Agupena cabang yang lain, sehingga motto “Membangun Semangat Berbagi” yang menjadi tagline Agupena Jawa Tengah benar-benar dapat diimplementasikan secara nyata di tengah dinamika dunia pendidikan di Indonesia.

Ketika workshop berlangsung, Pak Dedi Dwitagama yang tampil pada sesi I, langsung menghentak lewat suntikan dan motivasinya yang menyengat adrenalin para peserta. Penampilannya yang menarik dan “eksentrik” membuat para peserta terpukau. Kepala Kepala SMK Negeri 36 Jakarta–Cilincing, Jakarta Utara, yang selama ini dikenal sebagai seorang Trainer, Nara Sumber, Motivator, Blogger, dan juga Photografer itu menyatakan bahwa benda sekecil laptop ternyata bisa digunakan sebagai sarana untuk membeli rumah atau mobil.

“Oleh karena itu, sebelum membeli rumah atau mobil, belilah laptop terlebih dahulu!” tegasnya disambut aplaus para peserta. “Hal itu bisa terwujud jika semua peserta workshop betul-betul menjadi seorang bloger, haha …”, lanjutnya. Lewat interaksi dan komunikasi yang ramah, hangat, dan bersahabat, kakak kandung Agus Sampurno itu agaknya terus “menghipnotis” para peserta lewat suntikan motivasinya yang berbobot dan bertensi tinggi hingga pukul 12.30 WIB.

Usai Ishoma (Istirahat, Sholat, dan Makan), acara pun dilanjutkan pada sesi II tentang pembuatan blog. Agaknya, semangat para peserta belum juga luntur. Saya yang kebetulan didaulat untuk mendampingi peserta workshop dalam pembuatan blog tampak serius di depan laptopnya masing-masing. Dukungan hotspot dengan speed yang lumayan bagus membuat animo peserta makin kuat untuk bisa segera memiliki sebuah blog. Walhasil, tak lebih dari 30 menit, akun blog mereka sudah bisa diaktifkan. Maka, secara teknis, saya pun mengajak peserta untuk mengenali fitur-fitur yang tersedia di dashbor wordpress.com, memosting, memilih tema, atau mengatur widget. Sayangnya, akibat terkendala waktu, pembuatan blog pun tak bisa berlangsung tuntas. Masih banyak fasilitas blog ber-engine wordpress yang belum tersentuh. Apa boleh buat, workshop harus berakhir tepat pukul 16.00 WIB. Untuk mengurangi kerisauan peserta, saya pun membuka ruang tanya jawab secara online melalui email, facebook, atau buku tamu di blog ini.

Terlepas dari keterbatasan pelaksanaan workshop di sana-sini dan “ancaman” deadline waktu yang mepet, pengurus Agupena Purbalingga bisa dibilang sukses menggelar agenda ini. Kekompakan panitia yang dikomandani Pak Rudiyanto yang sekaligus Ketua Agupena Cabang Kab. Purbalingga dalam mengelola kegiatan layak diapresiasi. Demikian juga kelincahan Bu Septiningsih, Bu Hernani, Pak Aman Mustafa, Pak Prasetyo, dan segenap panitia yang lain cukup solid dalam melayani kebutuhan para peserta. Demikian juga peran Pak Widi Purwanto dan Pak Teguh Trianton, yang menjadi mediator antara Agupena Jateng dan Agupena Purbalingga. Peran mereka dalam menjembatani komunikasi dan akses informasi layak diacungi jempol.

Nah, sebelum dan di sela-sela acara workshop, saya menyempatkan diri untuk mengenal dinamika Kab. Purbalingga di tengah perkembangan kehidupan urban yang makin mengglobal dan kosmopolit. Sebagaimana kabupaten lain di Jawa Tengah, Purbalingga terus berpacu melawan arus waktu yang tak henti-hentinya menawarkan perubahan. Dengan luas wilayah 77.764,120 Ha yang terbagi dalam 18 kecamatan, 223 desa, dan 15 kelurahan, Purbalingga termasuk daerah yang cukup potensial untuk menggeliatkan segenap aset sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya.

Posisi geografis Purbalingga yang terletak di Jateng bagian Barat Daya yang membentang dari Utara ke Selatan sejauh 34 Km dan 38,30 Km dari Barat ke Timur, ternyata memiliki aset wisata yang cukup indah, eksotis, dan mencerdaskan. Owabong yang dilengkapi dengan free hotspot, misalnya, memiliki banyak fasilitas dan wahana yang memanjakan pengunjung, seperti kolam renang olympic, kolam awal (waterboom), kolam akhir, kolam arus/kanal arus, Patai Bebas Tsunami, Pesta Air, kolam permainan, Tlatar Lare, dan semacamnya. Selain itu, Purbalingga juga memiliki Sanggaluri Education Park (Sanggar Luru Ilmu) yang menyajikan Reptile & Insect Fun Park, Wahana Iptek, Museum Uang, Museum Wayang dan Artefak, serta Rumah Boneka Lintang. Di Kecamatan Rembang, juga terdapat monumen historis, yakni Monumen Kelahiran Jenderal Soedirman yang dibangun dan didirikan untuk mengenang sekaligus sebagai sumber inspirasi perjuangan bahwa di daerah inilah pahlawan besar itu dilahirkan. Belum lagi objek-objek wisata alami lainnya.

Dinamika penduduk Purbalingga makin berkembang ketika Pemda Purbalingga membuka ruang investasi dari luar. Setidaknya, kabupaten yang diapit oleh Kab. Banjarnegara, Banyumas, dan Pemalang ini telah memiliki pabrik “Rambut” yang memproduksi berbagai jenis rambut buatan dengan segenap asesorisnya. Konon, rambut modifikasi yang dikenakan oleh para bintang di dunia panggung dan hiburan seringkali mengenakan rambut produk Purbalingga ini.

Meski terus berkembang secara dinamis mengikuti jejak arus modernisasi dan globalisasi, Purbalingga juga masih setia menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Pada momen-momen tertentu, para penduduk masih bisa menyaksikan pertunjukan seni rakyat, semacam kuda lumping (ebeg), lengger, atau dalang jemblung (gamelan menggunakan mulut). Bahkan, Purbalingga juga memiliki legenda Syech Jambu Karang, yang konon makamnya menjadi tempat ngalap berkah para pelancong spiritual yang datang dari berbagai penjuru, terutama pada malam Minggu Pon, Selasa Kliwon, atau Jumat Kliwon.

Sungai Serayu yang membelah perbatasan Banjarnegara dan Purbalingga agaknya juga turut memberikan andil dan pesona Purbalingga sebagai sebuah kabupaten yang amat menjanjikan hidup dan masa depan para penduduknya. Alun-alun di jantung kota yang (nyaris) tak pernah mati dan menjamurnya tempat kuliner di berbagai sudut kota menandakan bahwa daerah yang masuk wilayah Karesidenan Banyumas yang medhok dengan Bahasa Jawa “ngapak-ngapak”-nya ini makin makmur dan nyaman sesuai dengan motto “PERWIRA” (Pengabdian, Rapi, Wibawa, Iman, dan Ramah) yang disandangnya.

Hmm … Purbalingga, pesonamu seperti mampu menciptakan kerinduan dan sensasi tersendiri buat mereka yang pernah mengenal wajah dan peradabanmu! ***

No Comments

  1. luar biasa…..deep reporting yg bagus..dari ngeblog hingga mencover purbalingga dan segala pernak-perniknya.Dan saya harap, setelah kepergian Pak Sawali dan Pak Dedi dalam acara workshop itu, akan lahir2 bloger2 baru dari kaki Gunung Slamet yang piawai yang sesuai bidang dan minatnya…..salam hangat..!!!

  2. alhamdulillah acaranya berlangsung sukses tanpa ada kendala..
    namun sangat disayangkan waktunya cukup terbatas sehingga beberapa fitur pada wordpress belum selesai dibahas..
    semoga konsultasi diblog ini bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan para peserta pelatihan..
    melihat foto2 kota purbalingga diatas.kayaknya kotanya cukup indah untuk dikunjungi..klo ada waktu saya akan berkunjung ke Purbalingga
    salam
    .-= Baca juga tulisan terbaru annosmile berjudul "Nikmatnya Sate Blengong" =-.

  3. Ternyata workshop juga dilakukan di Purbalingga juga. Berarti akan muncul lagi penulis-penulis baru yang akan memperkaya dunia maya. Semoga purbalingga bisa memunculkan tulisan yang lebih bernas.

  4. Kerinduan adanya perhelatan yang serupa di Purbalingga itu menghentak-hentak di wilayah bagian timur pantura Jawa Tengah. Sayang, sepertinya di wilayah tersebut belum ada Agupena Cabang yang terkelola. Selamat dan sukses, semoga banyak guru sebagai penulis! Salam kekerabatan.

  5. wow…salut deh dengan guru2 jaman sekarang. semoga dengan diadaknya workshop ini menjadikan inspirasi buat para guru yang hadir dan guru2 lain yang ada di seluruh indonesia..ayoo budayakan menulis

  6. Workshop yang sangat menarik pak, bagaimanapun juga budaya menulis harus terus menerus dikembangkan termasuk lewat blog.
    Salam kenal dan sukses selalu.
    .-= Baca juga tulisan terbaru Sugiana Hadisuwarto berjudul "Trima kasih Mas Tri." =-.

  7. bagus bgt.. dengan adanya workshop itu bisa melahirkan blogger2 baru yg tentunya dapat meluangkan pemikiran untuk diketahui bersama..ayo budayakan menulis.. agar budaya baca bisa terwujud krn ada yg dibaca dari tulisa itu.. 🙂

  8. purbalingga itu sebelah purwokerto kan? hmm, dua kota ini belum saya jamah sama sekali. dengan melihat postingan ini secara umum saya jadi pingin berkunjung ksana. Cari waktu dulu hehe

  9. sukes untuk acaranya pake…..
    Komunitas Blogger Magelang juga tengah menggandeng Agupena dan Dinas Pendidikan Magelang mengadakan Lomba Menulis tingkat Pelajar untuk menyambut Hardiknas. Sebagai puncaknya nanti akan diselenggarakan Seminar Pendidikan dengan pemanfaatan sarana multimedia untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar. Nah temen-temen punya pandangan agar salah satu pembicaranya dari Agupena Jateng, kepripun kira-kira pak?

  10. Sungguh luar biasa acara Workshopnya sampai2 tak terasa waktu semakin sore, tapi asyik juga. Kalau bisa lain waktu ada acara semacam itu juga, kami belum puas untuk mengikutinya. Trus mohon untuk ditautkan ke blog saya, gimana komentar Bapak. Maturnuwun

  11. Saya setuju sekali dengan kegiatan seperti ini.. sayangnya didaerah saya masih banyak yang kurang hoby ngeblog… Tapi mungkin jika kegiatan ini dilaksanakan akan muncul blogger2 baru.. apalagi sekarang rata2 setiap komputer dirumah sudah pada online.. nice post mas..

    1. hmm … utk membagi halaman (kolom) blog sangat ditentukan oleh theme yang kita pakai. bisa juga dioprek. utk foto flickr memang perlu ndaftar dulu ke filckr, kemudian masukkan kode subscribe ke blog kita. utk iklan, ada banyak layanan yang bisa dipakai setelah di-approve. utk google, bisa masuk ke google.com/adsense. tapi utk engine wordpress.com, sesuai TOS, tidak bisa dimasuki kode script, sehingga ndak bisa pasang iklan. utk beriklan bisa pakai blogger.com, atau blog yang berdomain sendiri.

  12. salut untuk kesuksesan acaranya pak. Salut juga untuk tekad membongkar paradigma empat dinding dalam kelas bagi para guru. Bener kata pak Mars, mestinya memang harus ada pertemuan lanjutan untuk menjaga semangat mengarungi jagat blog itu..salam

  13. Purbalingga memang hebat! Bupatinya visioner dan komitmen untuk memajukan daerahnya sangat tinggi. Setelah Owabong, pendirian Museum Uang dan taman reptil membuktikan hal tersebut.

    Oya Pak, di alun-alun yg membuat saya terpukau adalah masjidnya. Wah, bener-bener serasa berada di Madinah kalau melihat masjid itu. Bagus sekali, dan menurut teman saya yg juga guru di Purbalingga, memang arsitekturnya ‘meniru’ masjid di Arab Saudi itu. 😀
    .-= Baca juga tulisan terbaru Bung Eko berjudul "Betapa Saya Mencintai Buku" =-.

  14. maaf pak baru bisa berkunjung .. sebenarnya setiap hari saya mengunjungi blog Bapak tetapi susah masuknya .. berat sekali pak .. (apakah internet di tempat saya yang lambat)..
    ini saja 10 menit baru bisa masuk pak…
    tetapi alhamdulillah.. bisa ….
    hemmm kapan yah workshoop serupa bisa di adakan di Ampah….

  15. “benda sekecil laptop ternyata bisa digunakan sebagai sarana untuk membeli rumah atau mobil.“Oleh karena itu, sebelum membeli rumah atau mobil, belilah laptop terlebih dahulu!
    Kata-kata yang bener-bener membangkitkan SEMANGAT Pak..!!! :)>-
    .-= Baca juga tulisan terbaru Belajar Edit Foto berjudul "Cara berlangganan email gratis" =-.

  16. Ada juga ya workshop kayak begini. Seandainya saya ikutan!!
    Ditempat kami workshop seperti ini hanya sekedar angan-angan pak. Semoga ditahun mendatang kami juga bisa melaksanakannya…amin.:-?
    .-= Baca juga tulisan terbaru akhta berjudul "MEROKOK ITU TIDAK HARAM" =-.

  17. walah angel mas, kepengin ngeblog ora dari-dari malah-malah go…blog bareng dadi nang tengah ndalan bingung. Tapi aku tetep kerja keras tak mau putus asa demi nusa bangsa. jangan sampai bangsa ini menjadi bangssa go …. blok oran ngerti apa-apa .

  18. manatap tuh wordshopnya 😀 saya punya rencana dan semoga kesampaiawordshop di sekolahan SMA saya duluh ketika dikampung sidoarjo dan mengajak rekan-rekan sidoarjo mengadakan komunitas blogger sidoarjo.

    salam sukses
    .-= Baca juga tulisan terbaru andipeace berjudul "Award Singgah Lagi" =-.

  19. benar-benar tak kenal lelah pak sawali menebar virus blog kepada para guru itu ya… salut pak. semoga acara itu menghasilkan dampak yang nyata bagi para peserta… 😀

  20. Lha, foto Pak Sawalinya mana nih?
    Nggak ada yang moto ya?
    Sudah maju juga rupanya Purbalingga, ada kolam ulir segala.
    Selamat deh buat Pak Sawali yang terus eksis mengompori guru2 menulis di blog.
    Hidup pendidikan Indonesia…
    .-= Baca juga tulisan terbaru Hery Azwan berjudul "Antara Blog dan Social Media" =-.

  21. tentunya harapan kita semua adalah jika media blogger ini inline dengan peningkatan dunia pendidikan. Menurut saya bisa menjadi sarana pengajaran yang lain

  22. Salut Pak, untuk perjuangan tanpa henti teman-teman agupena. saya sungguh percaya misi mulia di balik sebaran virus ngeblog pada para guru. tak hanya membudayakan menulis, tak pula hanya mengejar materi. tapi ketika para guru “kenyang perutnya”, maka bisa membawa idealisme pendidik ke langit ke tujuh bahkan. tabik…

  23. Jawa Tengah sepertinya menjadi sebuah provinsi yang paling mendukung aktivitas guru ngeblog. Mantap sekali. Provinsi lain sebaiknya mengimpor Pak Sawali.
    .-= Baca juga tulisan terbaru kombor berjudul "RPM" =-.

  24. wah saya juga sempat mampir ke owabong pak, pas ada pelatihan di purbalingga. yang paling berkesan kok malah mendoannya ya …. anget2 langsung dari wajan .. mak nyuss

    btw, peserta pelatihan yang gak bawa laptop apa bisa langsung konek pak ? pasti lebih berat lagi karena materinya bener2 aplikatif soalnya

  25. kegiatan semacam ini memang sudah seharusnya dilakukan disetiap daerah, biar bisa lebih memasyarakatkan blog…. salut dech atas acaranya, benar-benar patut dijadikan sebagai contoh.

  26. kalau membangun kesadaran blogging di kalangan guru masih susah, kira kira bagaimana dengan kondisi kesadaran blogging di kalangan siswa ya Pak..

  27. Ping-balik: braces 101 For Kids
  28. Ping-balik: headhouttherightstuff

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *