Jatuh Cinta dan Merdeka Bersama Ubuntu

Keinginan untuk menggunakan software per-linux-an sebenarnya sudah berlangsung amat lama. Bahkan, saya dulu pernah mencoba menginstal ubuntu versi gutsy gibbon yang saya dapatkan secara gratis dari negerinya orang bule. Namun, agaknya masih banyak software yang tidak kompatibel, sehingga saya terpaksa kembali mengakrabi produk microsoft windows. Jujur saja, pertemuan saya dengan Mas Andy MSE dan Mas Abied secara tidak langsung telah memprovokasi saya untuk meninggalkan sofware-software microsoft, lebih-lebih yang versi bajakan. Keinginan itu makin menguat ketika sempat berbincang-bincang lebih jauh dengan Mas Suryaden di rumah Mas Abied (Ngawi) dalam perjalanan pulang dari Ponorogo.

Web Sekolah dan Upaya Pencitraan Publik

Inilah sebuah tantangan baru bagi sekolah ketika dunia di abad gelombang ini sudah menjadi sebuah perkampungan global. Web tak cukup hanya dilahirkan, tetapi juga perlu dibesarkan, dirawat, dan dipelihara dengan sentuhan sikap serius dan “istikomah” hingga akhirnya menjadi sebuah web yang benar-benar eksis dan mencerahkan.

Gempa Bumi dan Rahasia Sang Pemilik Kehidupan

Kita memang tak bakal sanggup menangkap tanda-tanda dan rahasia Sang Pemilik Kehidupan di balik rentetan bencana yang beruntun melanda negeri ini. Dalam situasi seperti ini, kita juga tidak mungkin saling menyalahkan atau mencari kambing hitam di balik fenomena alam yang (nyaris) meruntuhkan semangat dan etos kebangsaan itu. Namun, stigma negeri “Sejuta Bencana” yang secara mendadak menghapuskan citra negeri “Jamrut Khatulistiwa” itu tak urung memaksa kita untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri.