Terang Bulan Tak Ada Lagi di Negeri Kelelawar

(Kisah ini merupakan bagian ke-10 dari serial “Negeri Kelelawar”. Yang belum sempat membaca, silakan nikmati dulu kisah Menagih Janji Politisi di Negeri Kelelawar (1)Ontran-ontran di Negeri Kelelawar (2)Situasi Chaos di Negeri Kelelawar Makin Parah (3)Angin Reformasi Berhembus Juga di Negeri Kelelawar (4)Menyiasati Kecamuk Separatisme di Negeri Kelelawar (5), Kekuasaan Negeri Kelelawar dalam Kepungan Ambisi Petualang Politik (6), Isu Dekrit Presiden di Negeri Kelelawar (7), Premanisme Merajalela di Negeri Kelelawar (8), dan Geger Ujian Nasional di Negeri Kelelawar (9)). ***

Budaya

Oleh: Sawali Tuhusetya

Belakangan ini, persoalan yang dihadapi negeri Kelelawar makin ruwet dan kompleks. Negeri seribu pulau itu tak hanya digoyang sejumlah persoalan dalam negeri, seperti kemelut politik, kerusakan lingkungan, terpuruknya perekonomian, kemiskinan, atau pengangguran, tetapi juga persoalan hubungan diplomasi dengan negeri tetangganya. Sudah berkali-kali hubungan dua bangsa yang konon serumpun itu terusik akibat ulah negeri tetangganya yang suka bikin sensasi. Dengan pongah dan arogan, mereka demikian gampang mengklaim berbagai produk budaya negeri Kelelawar sebagai miliknya. Bahkan, sudah berkali-kali melakukan provokasi di daerah perbatasan dengan melakukan manuver-manuver tak populer sebagai bentuk pelecehan martabat sebuah bangsa yang berdaulat.

kelelawar yang marah“Mereka itu bangsa yang tak kreatif. Masak lagu kebangsaan sebagai simbol negara saja mesti menyontek!” kata seorang wakil rakyat negeri Kelelawar yang diwawancarai reporter TV. “Maklum, mereka itu tak pernah paham makna sebuah perjuangan. Mereka bisa hidup makmur bukan buah perjuangan, tapi sebuah hadiah dan belas kasihan negara lain yang dulu menjajahnya. Mereka juga tak pernah belajar masalah-masalah kebudayaan. Bisanya hanya menyontek dan main klaim seenaknya,” lanjut sang wakil rakyat geram.

Ya, ya, ya, kegeraman sang wakil rakyat itu memang tidak berlebihan. Berbagai fakta sudah menunjukkan kalau negeri bekas jajahan Inggris itu terlalu besar kepala. Kemakmuran yang didapat secara instan agaknya telah membuat negeri yang pernah mencaplok dua pulau milik negeri Kelelawar itu makin tamak dan tak tahu diri. Setiap kepala warga negeri jiran itu dipenuhi dendam dan kebencian kepada bangsa Kelelawar.

“Sudah banyak fakta kalau negeri jiran itu sudah tak lagi menghargai martabat dan kedaulatan bangsa Kelelawar. Tapi, mengapa bangsa yang besar ini justru tak berkutik, bahkan tak berdaya menghadapinya. Jangan salahkan rakyat Kelelawar kalau suatu ketika amarah mereka meledak dan tak lagi bisa dikontrol,” lanjut sang wakil rakyat itu di tengah puncak kegeramannya.

Sang wakil rakyat itu kembali mengungkap fakta sejarah yang kelam tentang konfrontasi yang pernah melibatkan dua bangsa serumpun itu. Berikut petikannya:

Konfrontasi berawal dari keinginan negeri jiran untuk menggabungkan pulau-pulau di sekitarnya menjadi sebuah persekutuan pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh presiden negeri Kelelawar yang menganggap negeri jiran sebagai “boneka” sebuah negeri yang dulu menjajahnya. Sang Presiden berpendapat bahwa negeri jiran hanya sebuah negara boneka. Konsolidasi dengan negeri jiran hanya akan menambah kontrol negara kolonial di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan negeri Kelelawar.

Negeri Kelelawar dan salah satu negara tetangganya yang lain setuju menerima pembentukan persekutuan apabila mayoritas daerah yang diributkan memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh badan dunia. Namun, sebelum hasil referendum dilaporkan, negeri jiran melihat pembentukan persekutuan ini sebagai masalah dalam negeri, sehingga tak pantas dicampuri negeri lain. Meski demikian, pemimpin negeri Kelawar tetap melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme baru.

Amarah presiden negeri Kelelawar makin memuncak ketika terjadi demonstrasi anti-negeri Kelelawar di ibukota negeri jiran. Para demonstran menyerbu gedung kedutaan negeri kelelawar, merobek-robek foto sang presiden, membawa lambang negara Kelelawar ke hadapan penguasa negeri jiran, lantas menginjak-injaknya. Sang presiden murka dan mengutuk tindakan penguasa negeri jiran yang telah menginjak-injak simbol negara dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Negeri jiran.

Lantas, sang wakil rakyat yang masih dihinggapi sikap sentimen dan emosional itu juga menunjukkan fakta mutakhir tentang pelecehan lagu kebangsaan negeri Kelelawar yang syairnya telah diubah menjadi demikian nyinyir dan menyakitkan.

Kelelawar tanah cairku
Tanah tumpah muntahku
Di sanalah aku merangkak hina jadi kubur
Kelelawar negara miskinku

Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Kelelawar negara miskinku

Matilah tanahku
Modarlah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Miskinlah jiwanya

Tidurlah badannya
Untuk Kelelawar miskin
Kelelawar Miskin
Mampus modar

Datang kerja negeri jiran
Tapi TKK Jadi perampok
Rompak negeri jiran bawa wang ke Kelelawar
Kelelawar Pendatang Haram

Miskinlah miskinlah
Datang Haram ke negeri jiran
Tiada paspor

Bila kena tangkap dan hantar balik
Katanya Negeri jiran jahat
Kelelawar negara perampok
Kelelawar menghantar perampok maling

Pekerja TKK Kelelawar
Hantaq pi negeri jiran
Kelelawar Maling

Merampok lagu negeri jiran
Mengatakan itu lagu mereka
Kelelawar Tanah yang hina

Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin untuk selama-lamanya
Kelelawar Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya

Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di negeri jiran
Marilah kita mendoa Kelelawar brengset

Gersanglah tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya mimpilah budinya
Untuk Kelelawar miskin

Kelelawar tanah yang kotor tanah kita yang malang
Di sanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Kelelawar! Tanah malang tanah yang aku sendiri benci

Marilah kita berjanji Kelelawar miskin
Matilah rakyatnya modarlah putranya
Negara miskin tentera coma pakai basikal
Miskinlah negrinya mundurlah negaranya
Untuk Kelelawar kurap

Terlepas dari sikap iseng atau main-main, mereka yang usil melecehkan lagu kebangsaan negeri Kelelawar itu jelas sangat tidak memahami kultur dan semangat kebangsaan yang terkandung di balik lirik-lirik heroik itu. Demikian sang wakil rakyat itu menyimpulkan.

“Mereka ini tidak paham masalah kebudayaan dan kebangsaan. Bisanya hanya melecehkan dan merendahkan martabat bangsa lain. Maklum, mereka memang tak pernah mengenal arti perjuangan seperti yang pernah dialami negeri Kelelawar yang berabad-abad lamanya harus bertarung melawan kekuatan kolonial. Tak perlu heran kalau menciptakan lagu kebangsaan saja mesti menjiplak lagu yang telah populer jauh sebelum negeri Kelelawar merdeka,” tegas sang wakil rakyat.

Suasana wawancara yang berlangsung di ruang sejuk ber-AC itu mendadak dikejutkan oleh suara cericit ditingkah kepak sayap kelelawar di atas bubungan atap stasiun TV. Jutaan kelelawar tampak perkasa mengepakkan sayapnya sambil tak henti-hentinya meneriakkan slogan lama, “Ganyang Negeri Jiran”. Tak tahu pasti, hendak ke mana kerumunan kelelawar yang dibalut semangat heroik itu hendak terbang.

“Kekhawatiran saya benar-benar terjadi. Akibat kelambanan kolektif penguasa, rakyat negeri Kelelawar yang marah karena telah lama merasa direndahkan dan dilecehkan martabatnya, akhirnya mengambil langkah dan sikap nekad. Dan kalau sudah begini, langkah mereka akan sulit dihentikan,” lanjut sang wakil rakyat sambil mengakhiri wawancaranya. ***

No Comments

  1. soal malingsia mari kita serahkan pada pemerintah untuk segera diselesaikan, kita sebagai warga negara yang baik harus patuh pada pemerintah dan jangan lupa do’akan pemerintah kita supaya bisa menyelesaikannya dengan baik.
    Majulah Indonesia ku
    .-= Baca juga tulisan terbaru andif berjudul Jadikanlah Membaca sebagai Hobby =-.

  2. Malinksial! Betul mereka gak ngerti arti kebudayaan! Bisanya cuma ngclaim! Mereka punya otak2 busuk! Indonesia raya kok di plencengne?
    DASAR NEGORO | BAOK

  3. Anda ungkapan bahwa orang terdekat Anda adalah orang yang paling berpotensi menyakiti hati Anda. Sepertinya hal ini juga berlaku pada kehidupan berbangsa. Yang paling dekat, yang paling banyak mengambil(tanpa izin).
    .-= Baca juga tulisan terbaru Karunia berjudul Mendapatkan Pekerjaan Impian =-.

  4. wah iya benar-benar keterlaluan yang suka njuplak itu pak, semoga para pemimpin negeri kelalawar ini tidak hanya tinggal diam, tidak hanya mengeluarkan statement-statement saja, tapi tindakan riel yang betul-betul ada wujudnya demi harkat dan martabat negeri kelelawar 😉
    .-= Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul Diary kepanasan =-.

  5. Api tak selamanya harus di lawan dengan air yang kadang malah akan membuat api di atas minyak makin membesar dan lebar..

    Adakalanya api harus di matikan dengan hantaman batang-batang negri yg kokoh penuh dengan seribu daun yang tak gentar mengganyang..

    Bertindak sekarang atau menunggu setelah kita benar-benar miskin dan meminta di kasihani..
    Bila memang negri kelelawar masih punya rasa malu..,buktikan kejantanmu..
    Atau menunggu dokter jiwa yg menyuntikan obat bius setelah negri kelelawar hangus..

  6. menurut pengetahuan dangkal saya, Pemerintah kelelawar memang terlalu bergantung pada negeri-negeri yang berada dibalik negeri jiran..jadi yah…begitulah… ga punya data tawar akhirnya
    saya cuman bisa menghujat dan berdoa Pak, semoga suatu saat negeri jiran membuat sebuah kesalahan yang akhirnya ditinggalkan oleh majikannya hingga bisa menjadi bagian dari propinsi ke 34 seperti usulan siGajahPesing 😀

  7. Betul …..kita ini apa apa lambat. Setelah banyak hal diambil,diakui,di rebut….nah barulah kebingungan.
    Sekarang diumumkan…agar tidak di klaim,agar di patentkan…padahal….saudara saudara tahu, untuk mengurus hak patent…LAMAAAA dan suliiit sekali…

  8. pak sawali…heran aku kepada para penguasa kita. begitu lambannya mengurus permasalahan yang terkait nasionalisme kita..apakah kita cuma diam menjadi bahan lecehan bangsa serumpun kita..andaikan bung karno masih hidup dan memimpin bangsa ini..mungkin kita sudah perang..
    .-= Baca juga tulisan terbaru noersam berjudul Kolak =-.

  9. wahaha…

    negeri kelelawar memang selalu usrek di dalam saja, sementara proses-proses diluar kurang diperhatikan, jika ingat masa lalu andaikata ada lagi ganyang-mengganyang.. yang punya ide mengganyang akhirnya dibekuk dengan membawa jutaan nyawa tak berdosa..

    masya allah…, kelelawar memang kelewatan…
    .-= Baca juga tulisan terbaru suryaden berjudul antara Merdeka, Ramadhan dan Lomba Blog DJ 2009 =-.

  10. SAHABATKU RAIH FITRAH DIRI menjadi MANUSIA SEUTUHNYA UNTUK MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

  11. HADOOOOH NEGERI KELELAWAR PERJALANANMU KINI.. HARI KEHARI SEMAKIN MENYEDIHKAN SEMAKIN SAKIT SAJA DIKAU.. YANG KAYA JADI SUPER KAYA YANG MISKIN JADI SUPER MISKIN. MENENGAH TERGENCET JADI PERKEDEL SEBENTAR LAGI JADI MISKIN.. CILOKO APA YANG TERJADI KEMUDIAN
    SALAM SAYANG MAS SAWALI YANG BAIK
    .-= Baca juga tulisan terbaru KangBoed berjudul Rumah Baru Persembahan Sahabat =-.

  12. kalo sudah begini ceritanya, lain lagi urusannya..bukankah negeri JIran itu dulunya belajar ke kita? Kenapa sekarang bisa berbalik ya..
    saatnya introspeksi sekaligus proaktif menangkal segala bentuk pelecehan dan penjiplakan budaya kita tercinta
    salam pak sawali..ini amsi:)

  13. sayang, negeri kelelawar terlalu arif*kalau gak naif* terlalu menjaga citra sebagai negeri yang pemaaf.andai neheri kelelawar bisa sedikit saja lebih tegas, pasti tidak akan ada yang berani mempermainkan negeri yang besar itu…..

  14. apakah yang sudah kita lakukan dalam menyikapi kasus dengan negeri maling itu?
    diam, teriak, demo?
    cukup?
    kita haramkan saja pemakaian produk negeri maling itu di sini.
    apakah warga bangsa ini mau? diriku kok ndak yakin.
    masyarakat kita cuma omdo, ndak ada komitmennya sama sekali. buktinya proton masih tumbuh di sini, oli petronas masih eksis juga. bahkan pom bensin petronas tetap penuh antrian.

    om sawali, sudah bebas produk negeri maling? bbm, oli, supermarket, operator seluler?
    .-= Baca juga tulisan terbaru ~noe~ berjudul Spiderman vs Superman part 2 =-.

  15. Sampai kapan Bangsa kelelawar yang besar ini tak berdaya dari hinaan tetangga yang sombong itu, tak punya nyalikah para penguasa kelelawar itu atau bahkan giginya sudah pada ompong karena kebanyakan makan coklat hasil korupsi

  16. Wahai petinggi negeri kelelawar, kenapa kau hanya diam saja? Ajaklah rakyatmu untuk berperang. Takutkah engkau dengan negeri tetangga? Ataukah karena engkau sudah merasa nyaman duduk dikursi kekuasaan hingga engkau tak lagi menghiraukannya? Jangan sampai engkau menyesal dikemudian hari :)>-
    .-= Baca juga tulisan terbaru alhejawi berjudul Bayaran Pertama dari Perfect Money =-.

  17. sampai dengan saat ini, saya masih tetap bersemangat bahwa Indonesia adalha negara yang besar, sebuah negara yang akan mampu bersaing dengan negara sekelas Amerika, Inggris, Jerman dan Prancis, saya yakin dengan besar bahwa generasi penerus kita tidaklah bodoh, masih banyak anak anak muda yang berjiwa besar dan masih memegang teguh adat dan istiadat bangsa yang luhur ini…
    .-= Baca juga tulisan terbaru alfaroby berjudul Software as a Service (SaaS) =-.

  18. mendaftarkan produk budaya untuk dipatenkan itu memang tak lazim, karena tak wajar juga terjadi pencaplokan budaya dan kuliner, walau atas alasan serumpun sekalipun. sebagai contoh pizza dan spageti. biar kedua kuliner ini dapat dijumpai di seluruh dunia, tidak praktis ia disebut berasal dari amerika misalnya, walaupun orang italia banyak juga dijumpai di sana.

    sekarang aja baru kejadian, ada negara tak kreatif tapi rakus. apa-apa dicaplok dan ditiru dari negeri orang. begitupun, mereka selalu menghina negeri yang dicontek dan dimalingnya. apa nggak kontras tuh? mau niru aja kok sombong.

  19. ehmm malaysia lagi. beberapa bulan lalu saya lihat dialog di TV ONE (kalau gak salah) tentang hidden misi malaysia di jaman soeharto. ternyata program TKI itu berasal dari malaysia juga agar jumlah melayu di malaysia lebih banyak daripada jumlah ras lain (india dan china). indonesia setuju demi alasan membantu sesama negara serumpun (melayu). selanutnya banyak tenaga diekspor, program pertama adalah mengirim guru matematika karena di malaysia saat itu belum begitu pinter pelajaran berhitung (sebegitunya..)..
    kemudian berlanjut pengiriman tenaga di sektor lain, termasuk PRT.

    hasilnya, saat pemilu, dengan limpahan orang melayu dari indonesia partai berbasis Melayu pun akhirnya menang. orang-orang melayu menjadi layak menguasai pemerintahan. China dan India tersingkir.

    tapi dasar malaysia, masih tak puas juga karena melihat sektor bisnis masih dikuasai orang China. maka mereka membuat misi lagi (entah gimana ceritanya) hingga kedua sektor strategis berhasil mereka kuasai juga. Sayangnya ini membuat mereka lupa daratan. terutama generasi berikutnya yang tidak mengetahu asal-usul hidden misi itu, saat mereka jadi bos-bos di banyak perusahaan para tenaga dari Indonesia dijadikan bawahan dan diperlakukan dengan semena-mena begitu rendahnya.

    dst..

    Yang sempat jadi rencana tokoh-tokoh saksi perjanjian hidden misi tersebut adalah membongkar arsip diatas ke dunia tentang rencana buruk malaysia terhadap ras lain.

    sayang sampai sekarang belum terjadi aksi pembongkaran rahasia itu.
    .-= Baca juga tulisan terbaru novi berjudul Waspada BAB Saat Puasa =-.

  20. Negeri Kelelawar adalah negeri yang kaya raya sehingga banyak negeri lain yang iri kepadanya rakyat negeri kelelawar harus bersatu untuk menjaga aset kita jangan sampai ada yang mencuri lagi..mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan intropeksi pemerintah negeri kelelawar..

  21. haddiirrr….
    malam2 mengunjungi sahabat tersayang… Apa kabar sahabat? smoga bahagia selalu menyertaimu….

    hhmmm.. salut utk sajak nya pak .. 🙂
    saya malah menyayangkan sikap dari wakil rakyat itu, ucapannya provokatif en bersifat menyalahkan, bukan menenangkan rakyat dan melobi pemerintah agar lebih tegas lagi…
    cu…
    .-= Baca juga tulisan terbaru perigitua berjudul Dahaga itu Bukan Nafsu =-.

  22. Saya tuh sebenarnya udah ga sabar banged melihat tindakan pemerintah untuk masalah dengan maling sial kutu kupret itu (mas, aku gak puasa jd boleh ya marah2 dikit :D)…

    Itu negara tetangga terlalu kepintaran dan maju sementara kita terlalu “kekeluargaan”. Pantas saja dicolongi terus. Huh.
    .-= Baca juga tulisan terbaru zee berjudul gempa woi… gempa… =-.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *