
Oleh: Sawali Tuhusetya
Sudah dua hari ini, bar samping blog saya terpasang dua banner mencolok warna merah. Yups, banner itu semata-mata merupakan wujud simpati saya terhadap blogcatalog yang akan beraksi menggelar agenda “Bloggers Unite For Human Rights” yang sekaligus menandai peringatan hari ulang tahun yang pertama bersatunya para bloger dari berbagai penjuru dunia melakukan aksi kepedulian terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
Rencananya, 15 Mei 2008 aksi “Bloger Bersatu untuk Hak Asasi Manusia” itu akan dilakukan. Para bloger yang bersimpati terhadap aksi tersebut bisa memosting tulisan di blognya masing-masing dengan mengangkat tema yang berkaitan dengan HAM. Ada sebuah adagium universal yang terus bergaung dari generasi ke generasi bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama untuk hidup, mendapatkan kebebasan dan keadilan. Namun, agaknya bukan hal yang mudah untuk mewujudkan adagium itu. Pelecehan seksual terhadap kaum perempuan, penindasan terhadap kaum lemah, pemenjaraan terhadap para pejuang kebenaran dan kemanusiaan, kekerasan terhadap anak, atau kesewenang-wenangan terhadap pembantu rumah tangga masih terus terjadi.
Lantas, bagaimanakah para bloger bersikap dalam menghadapi situasi sosial yang chaos, sarat anomali, dan sangat mengusik kepekaan kita terhadap HAM yang terlecehkan itu?
Blog memang media yang bebas untuk berekspresi. Apa pun bisa diposting. Hal itu sangat ditentukan oleh visi sang bloger dalam menentukan muatan isi blognya. Ada yang serius, slengekan, nakal, narsis, *halah* bahkan usil. Secara pribadi, saya suka itu. Ada banyak warna di dunia blogosphere. Makin banyak warna, atmosfer kompleks dunia maya makin ramai. Style dan gaya pengungkapannya pun begitu majemuk. Ada yang bernada sentimentil 😈 , ada yang serius hingga membikin pembaca harus mengerutkan jidat berulang-ulang :DD , ada juga yang kocak hingga membuat pembaca terguling-guling 😀 , bahkan tak jarang blog digarap dengan style cuek, hehehehe 8) . Apapun muatan isi dan gaya ungkap yang digunakan oleh teman-teman bloger dalam mengelola blognya sudah membuat saya merasa salut 🙄 dan hormat. 💡 Di sela-sela kesibukan dan rutinitas masih menyisihkan waktu untuk sharing dan berbagi melalui dunia maya.
Nah, ketika dunia sudah semakin tua dan sempoyongan memikul beban, ada baiknya kita menancapkan visi untuk bersama-sama membangun citra bloger “tampil beda”. Momentum 15 Mei perlu dijadikan sebagai “shock therapy” bagi dunia yang sudah makin silang-sengkarut akibat banyaknya persoalan kemanusiaan yang menumpuk. Blogcatalog membuka kesempatan kepada teman-teman bloger untuk menyuarakan opininya terhadap persoalan HAM.
Melalui blog masing-masing, kita bisa mengungkap persoalan ketidakadilan yang sering menimpa kaum jurnalis, pemerintah yang abai terhadap nasib rakyatnya, terusiknya kebebasan berekspresi melalui internet, tindak kekerasan dan siksaan terhadap para tenaga kerja, persoalan kelaparan dan kemiskinan, atau pelecehan seksual terhadap kaum perempuan.
15 Mei nanti bisa jadi akan menjadi “taruhan” para bloger dalam membangun kepedulian terhadap persoalan HAM. Slogan “Bloger Bersatu untuk Hak azasi manusia” merupakan starting point bagi para bloger dalam menggemakan suara kepedulian dan komitmen terhadap timpangnya HAM di atas panggung kehidupan sosial kita. Untuk “membuka mata” publik terhadap pentingnya HAM, kita bisa mendedahkan contoh-contoh hak asasi manusia sehingga pembaca bisa belajar tentang hal itu, mendeksripsikan pentingnya hak azasi manusia dan bagaimana bersikap secara baik terhadap sesama, atau memilih salah satu daerah di negeri kita yang layak dijadikan model atau contoh pelaksanaan hak asasi manusia.
Untuk lebih jelasnya, silakan mendaftar dulu di sini, kemudian baca penjelasan rencana aksinya di sini, yang sekaligus juga bisa meng-kopipes kode-kode banner keren. Nah, teman-teman yang tertarik, silakan bergabung. Mari kita serukan “Bloger Bersatu untuk Hak Asasi Manusia” kepada dunia bahwa bloger bisa “tampil beda”! ***
wah… baru baca sekarang…
DARI tadi cari 13 macam HAM gak ketemu-ketemu!!!
hehe … akhirnya kesasar ke seni, ya, mbak, hiks.