Refleksi Menjelang Ramadhan

Tanpa terasa, jejak-jejak Ramadhan akan kembali hadir di tengah-tengah kehidupan kita. Sebuah momentum yang amat ditunggu-tunggu umat muslim di berbagai belahan dunia. Kehadiran bulan suci diharapkan akan memberikan ”pencerahan” baru…

Pringas-Pringis

(Sekadar jampi sayah di tengah kenaikan harga BBM)

Berbeda dengan teman-teman sekampungnya yang larut dalam antrean demo bayaran menentang kenaikan BBM, Karjo Puyeng justru asyik dengan dunianya sendiri. Seirama dengan usianya yang sudah memasuki masa puber, hasrat untuk memiliki pasangan hidup semakin menggerus ubun-ubunnya. Matanya yang bundar-lebar kayak mata barongan itu selalu jelalatan kalau melihat gerombolan cewek yang tengah melintas. Itu terjadi gara-gara calon istrinya dibawa kabur orang. Malam ndak pernah bisa tidur hingga matanya yang liar itu jadi ngiyip. Jangan heran kalau saban hari biyungnya ngomelin habis-habisan bak bibir sak tumang kari sak merang.

“Apa kamu nggak malu jadi tontonan para tetangga. Saben hari kerjanya kok ngluyur terus. Mbok nyoba-nyoba nglamar jadi priyayi,” celoteh biyungnya ceriwis.

“Semua ini gara-gara Sampeyan kok, Mbok! Milihkan jodoh nggak cocok!” sahut Karjo Puyeng sembari mengepulkan asap rokok tingwe alias nglinting dhewe.

“Eeee … Lha kok malah nyalahkan aku? Kamu ini saya sekolahkan sampai es-em-a, supaya kamu bisa jadi priyayi. Kalau jadi priyayi, cah wedok kan mesti datang sendiri, tahu?”

Cukup Satu Malin Kundang Saja!

Baru saja kita menyaksikan sebuah adegan drama di atas panggung kehidupan sosial. Tragis dan ironis sekaligus. Tragis lantaran harus ada korban. Kaum muda kita, mahasiswa-mahasiswa yang gencar menyuarakan penolakan kenaikan…