Guru Ngeblog: Apa Untungnya?

Kategori Blog Oleh

Dalam sebuah kesempatan, ketika bertemu dengan rekan-rekan sejawat guru, saya mendapatkan pertanyaan yang tak terduga. “Apa sih untungnya guru ngeblog? Dapat dhuwit, jadi terkenal, tambah ilmunya, atau membuat mutu pendidikan jadi hebat?” Waduh, jujur saja saya tidak mudah untuk menjawab pertanyaan semacam itu. 😯 Namun, dengan sedikit *halah* bersilat lidah, saya jawab bahwa ngeblog itu sangat ditentukan oleh visi sang bloger dalam mengelola blognya. “Nawaitu”-nya mau apa dulu? Mau cari dhuwit, cari sensasi, dan ketenaran?

Untung saja saat itu ada koneksi internet sehingga saya sangat terbantu untuk menjawab pertanyaan rekan sejawat itu. Saya pun iseng membuka tulisan-tulisan yang pernah terpublikasikan di blog saya yang lama.

Kalau saya pribadi, niat saya ngeblog, seperti yang pernah saya tulis di sini, memang bukan untuk mencari ketenaran dan sensasi. Dua hal ini memang tidak masuk dalam kamus ngeblog saya. Yang jelas, saya bisa bersilaturahmi, berdiskusi, dan brainstorming dengan sesama blogger dan para pengunjung. Kepada merekalah saya berguru dan belajar. Itu saja!

Dapat duwit? :acc Waduh! Siapa sih yang menolak dapat duwit? Hehehehehe 💡 Inginnya sih begitu. Namun, motif cari duwit lewat blog selama ini belum menjadi tujuan utama saya. Kalau toh pasang google adsense, lebih layak disebut sekadar asesoris blog belaka. Lantas, dari mana duwit untuk biaya ngeblog? Bukankah ngeblog juga butuh koneksi internet? Masih tersisakah gaji guru yang pas-pasan itu untuk biaya ngeblog? Haruskah mengurangi jatah untuk anak-istri?

Yups! Pertanyaan yang menarik. Saya kira benar. Ngeblog membutuhkan koneksi internet yang stabil. Untuk itu, jelas butuh dhuwit, apalagi ketika fasilitas ngenet gratis semacam hostspots di daerah Kendal baru mimpi. :acc Entah kapan bisa terwujud. Namun, alhamdulillah, saya masih bisa terus *halah* ngeblog sampai jari-jari saya capek menekan keyboard dan memegang mouse, tanpa harus mengurangi jatah anak-istri, hehehe :DD Ngeblog akan sangat ditentukan oleh minat rekan-rekan sejawat yang bersangkutan. Serendah-rendahnya gaji guru pada masa sekarang, mereka tak akan jatuh miskin hanya gara-gara merogoh koceknya untuk ngeblog.

Lalu, apa untungnya dari sisi keilmuan dan kemajuan dunia pendidikan? Ini pertanyaan yang paling susah dijawab. Saya ngeblog pertama kali pada bulan Juni 2007 dengan menggunakan platform blogspot di sini. Lantaran penasaran ingin membuat banyak blog, saya juga membuat blog wordpress.com di sini. Pada waktu yang bersamaan, kedua blog ini tetap saya update. Namun, berpoligami memiliki dua istri blog memang seringkali susah dan tidak bisa berbuat adil. Saya sering loyo dan kecapekan karena harus melayani keduanya, hiks 😈 Akhirnya, saya memutuskan untuk “pisah ranjang” dengan istri blog saya yang di blogspot dan lebih banyak memberikan nafkah mengupdate tulisan di wordpress.com. Enam bulan kemudian (5 Januari 2008), saya resmi pindah di blog ini.

Nah, bisa jadi gara-gara blog juga, saya bisa punya banyak kenalan. Punya banyak kesempatan bersilaturahmi. *Narsis mode on* Pernah juga diminta untuk mendampingi rekan-rekan sejawat guru dari Kabupaten Banyumas sebanyak 4 angkatan yang dikuti sekitar 330-an guru TIK untuk membuat blog bersama-sama. Bisa disimak kembali tulisan saya di sini dan di sini. Bisa jadi juga ini sebuah “blessing in disguise*. Aktivitas apa pun kalau didasari niat tulus dan minat serius agaknya akan mendatangkan imbas positif yang kita sendiri tidak tahu apa wujudnya. Yang jelas, dari sisi keilmuan, ngeblog akan terus memacu kita untuk tidak pernah berhenti belajar, baik dari sesama teman bloger, dari buku, atau situs-situs di dunia maya. Dari situlah pengetahuan dan ilmu kita akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya tulisan yang kita publikasikan.

Dampaknya bagi dunia pendidikan? Jujur saja, saya belum bisa melihat keuntungannya secara nyata dan signifikans dalam praktik pembelajaran. Apakah guru yang melakukan aktivitas ngeblog dengan sendirinya mampu “menyulap” siswa didiknya jadi generasi masa depan yang hebat dan cerdas? Waduh! 😡 Ini lebih tidak bisa terjawab lagi. Sebab, ada banyak faktor yang menentukan hebat atau tidaknya generasi masa depan negeri ini. Guru hanya ibarat skrup dalam sebuah mesin raksasa. Sekokoh apa pun lilitan skrupnya, kalau mesinnya bobrok, tetap saja hancur.

Agaknya, blog “pendidikan”, entah dikelola oleh guru atau non-guru, akan menjadi “sasaran” kata-kata kunci seputar masalah pendidikan yang dimasukkan lewat mesin pencari. Ketika iseng membuka statistik blog di dashbor, saya melihat adanya beberapa kata kunci seperti terlihat pada skrinsut berikut ini.

Selain itu, yang paling banyak dibaca di blog ini umumnya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Hal itu bisa dilihat di bar samping.

Saya menduga, kata-kata kunci itu dimasukkan oleh, paling tidak, seorang pendidik atau calon pendidik yang kebetulan ingin mencari referensi yang berkaitan dengan masalah pendidikan hingga akhirnya mereka kesasar masuk di blog ini.

Secara tidak langsung bisa saya simpulkan bahwa blog “pendidikan” akan memberikan manfaat bagi kepentingan dunia pendidikan, terlepas apakah content-nya serius atau sekadar ecek-ecek seperti blog ini. Nah, alangkah bagusnya apabila dunia maya ini ditaburi oleh kehadiran blog-blog pendidikan yang lahir dari tangan seorang guru. Jelas, akan memberikan kemudahan bagi para pemburu informasi di bidang pendidikan untuk menemukan referensi yang mereka butuhkan.

Saya pribadi merasa salut 💡 dengan rekan-rekan sejawat guru yang telah memiliki aktivitas ngeblog di sela-sela rutinitas tugas mengajar dan mendidiknya hingga mampu memberikan sumbangsih pemikiran yang sangat dibutuhkan untuk membangun wacana-wacana kritis demi mewujudkan dunia pendidikan yang dinamis, bermartabat, dan berbudaya.

Selain itu, agaknya juga perlu dipikirkan untuk membuat sebuah blog khusus bagi kepentingan organisasi guru, semacam MGMP. Kebupaten Kendal sendiri, sepanjang yang saya tahu, sudah lahir beberapa blog yang dikelola oleh MGMP, seperti MGMP Kimia SMA atau MGMP Matematika SMA. Untuk MGMP Bahasa Indonesia SMP baru saja saya release dan masih acak-acakan. Saya membuat dua blog sekaligus, di sini dan di sini. Mudah-mudahan nanti ada teman pengurus yang bersedia menjadi pemegang adminnya. Melalui blog, rekan-rekan guru mata pelajaran serumpun bisa saling berbagi dan bersilaturhami sehingga dunia pembelajaran makin berkembang secara dinamis dan progresif.

Yups, buat-buat rekan sejawat guru, salam kreatif dan salam ngeblog! Sudah saatnya guru mempunyai blog sebagai wahana berkiprah dan membangun wacana-wacana kritis demi mewujudkan dunia pendidikan yang dinamis, bermartabat, dan berbudaya. ***

Penggemar wayang kulit, gendhing dan langgam klasik, serta penikmat sastra. Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Buku kumpulan cerpennya Perempuan Bergaun Putih diterbitkan oleh Bukupop dan Maharini Press (2008) dan diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2008 bersama kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri karya Ibrahim Ghaffar (sastrawan Malaysia).

58 Comments

  1. Setelah berkunjung di Blognya Sawali jadi tambah semangat untuk mengembangkan Blog saya. Sebagai guru nDeso saya juga tidak mau kalah dengan Guru kota. Kalo sempat berkunjung di Blog Saya pak! dan Jangan lupa masukkannya.
    .-= Baca juga tulisan terbaru AGUS SUWARNO berjudul "UN SEGERA DIHAPUS ?" =-.

  2. Setelah berkunjung di blognya pak Sawali, Jadi bersemangat untuk meningkatkan kemampuan ngeBlog, meski guru nDeso saya tidak mau kalah sama guru kota lho. Buat pak sawali minta masukkannya biar Blog saya sebagus blognya pak Sawali.
    .-= Baca juga tulisan terbaru AGUS SUWARNO berjudul "UN SEGERA DIHAPUS ?" =-.

  3. saya pengen blog saya ‘sempurna’ spy bisa sharing dg teman2 yang mungkin ‘membutuhkan’ saya trutama para guru yang mencari rpp silabus SD-SMA. cuma sayang blog saya blm sempurna, tolong kirim panduannya dong pak….
    makanya para GURU sudah wktnya GO BLOG…………

    • bener sekali, pak hendra. memang usdah saatnya teman2 guru demam ngeblog. lewat dunia virtual ini, kita bisa membangun semangat berbagi dan bersilaturahmi. bt, ttg panduan ngeblog, pak hendra bisa cari leat google. di sana akan banyak panduan praktis yang bisa digunakan. sepertinya tak ada blog yang sempurna, pak. setiap blog punya kelebihan dan kekurangan masing2. yang penting sering2 saja blogwalking, pak, hehe ….

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tulisan terbaru tentang Blog

Setelah 9 Tahun Ngeblog

Juli 2007 merupakan saat pertama saya belajar ngeblog (=mengeblog). Sering berganti-ganti engine,

Enam Purnama Tanpa Jejak

Sudah enam purnama, saya tidak meninggalkan jejak di blog ini. Sejatinya, enam
Go to Top