Masih Adakah “Semar” dalam Lingkaran Elite Kekuasaan?

Budaya

Oleh: Sawali Tuhusetya

Para penggemar pakeliran wayang purwa, pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh Semar. Bersama ketiga anaknya, Gareng, Petruk, dan Bagong, Semar seringkali hadir ketika dunia pakeliran mencapai tahap “gara-gara” alias klimaks yang menandai kacaunya situasi kehidupan di mayapada. Melalui karakternya yang khas dan tersamar, Semar mewakili basis kehidupan “wong cilik” yang seringkali tertindas dan menjadi korban pertarungan kaum elite yang tengah berebut kekuasaan.

Namun, Semar yang tampak adalah wadag kasar Janggan Semarasanta. Semar yang sesungguhnya adalah putra Sang Hyang Wisesa yang diberi anugerah mustika manik astagina yang mempunyai delapan daya (tidak pernah lapar, tidak pernah mengantuk, tidak pernah jatuh cinta, tidak pernah bersedih, tidak pernah merasa capek, tidak pernah menderita sakit, tidak pernah kepanasan, dan tidak pernah kedinginan). Kedelapan daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun alias kuncung. Semar atau Ismaya juga memiliki beberapa gelar sekaligus, yakni Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswara, Batara Samara, Sanghyang Jagad Wungku, Sanghyang Jatiwasesa, atau Sanghyang Suryakanta. Ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri (alam kosong) dan tidak diperkenankan menguasai manusia di alam dunia.

Siapakah Janggan Semarasanta itu? Dalam jagad pakeliran, dia adalah anak sulung Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan yang berperawakan cebol, ipel-ipel, dan berkulit hitam. Sedangkan, Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan merupakan salah satu keturunan Batara Semar, hasil pernikahannya dengan Dewi Sanggani, putri Sanghyang Hening. Karena tidak diperkenankan menguasai kehidupan manusia di mayapada, Batara Ismaya menitis ke wadag Janggan Semarasanta yang akhirnya menjadi abdi setia di Pertapaan Saptaarga.

Kisahnya bermula ketika Semarasanta dikejar oleh dua harimau. Dia lari sampai ke Saptaarga hingga akhirnya ditolong oleh Resi Kanumanasa. Oleh Sang Resi, kedua harimau tersebut diruwat dan berubahlah menjadi bidadari yang molek. Yang tua bernama Dewi Kanestren dan yang muda bernama Dewi Retnawati. Dewi Kanestren diperistri oleh Semarasanta, sedangkan Dewi Retnawati menjadi istri Resi Kanumanasa. Mulai saat itulah Semarasanta mengabdi di Saptaarga dan diberi sebutan Janggan Semarasanta.

maman 2

Semar

maman 2

Gareng

maman 2

Petruk

maman 2

Bagong

Sebagai pamong atau abdi, Janggan Semarasanta dikenal sangat setia kepada bendara alias Tuan-nya. Ia selalu menganjurkan untuk menjalani laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi tidur dan bertapa, agar mencapai kemuliaan. Banyak saran dan petuah hidup yang mengarah pada keutamaan, sehingga hanya para resi, pendeta, atau ksatria yang mampu menjalani laku prihatin dan kuat diemong oleh Janggan Semarasanta. Dalam catatan kisah pewayangan, ada tujuh orang yang kuat diemong oleh Janggan Semarasanta, yakni Resi Manumanasa sampai enam keturunannya; Sakri, Sekutrem, Palasara, Abiyasa, Pandudewanata, dan Arjuna.

Jika sedang marah kepada para Dewa, Janggan Semarasanta katitisan roh eyangnya; Batara Semar. Jika dilihat secara fisik, Semarasanta hanyalah seorang manusia cebol jelek dan hitam. Namun, sesungguhnya dia adalah pribadi dewa yang bernama Batara Semar atau Batara Ismaya.
***

Lantas, apa hubungan antara Semar dan konteks kekuasaan kontemporer saat ini? Secara langsung tidak ada memang, apalagi Semar hanyalah sebatas tokoh dalam mitos pewayangan yang tidak memiliki urgensi dalam lingkaran elite kekuasaan. Meski demikian, karakter tokoh Semar agaknya masih amat relevan jika dikaitkan dengan pola-pola kepemimpinan dalam lingkaran elite kekuasaan kontemporer saat ini. Pertanyaan menggoda yang layak dijawab adalah masih adakah “Semar” dalam lingkaran elite kekuasaan?

Yups, sebagai simbol kearifan, terutama dalam dunia wayang, Semar merupakan dewa yang menyamar sebagai kawula alit (orang kecil) untuk mengembalikan perdamaian ketika negara dalam keadaan genting. Semar bisa jadi merupakan tokoh yang menyimpan sumber kepemimpinan kharismatik sekaligus juga rasional. Ia dikenal ahli dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial yang terbukti telah mampu meredam gejolak dan kemelut yang meruyak di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dia dikenal konsisten dalam bersikap, tegas mengambil keputusan, dan tak pandang bulu dalam memberikan sanksi hukum kepada siapa pun yang nyata-nyata terbukti melawan hukum.

Yang mengagumkan, Semar dikenal tidak banyak cakap dan tidak suka menjual janji-janji menggiurkan kepada rakyatnya. Dia lebih suka mewujudkan apa yang menjadi impian dan harapan rakyat. Selain itu, ia juga menyimpan kekuatan fisik yang dikenal dalam idiom Jawa sebagai kadigdayaan dan kekuatan supranatural yang luar biasa (Abdul Munir Mulkhan, 2001).

Segala kelebihan dalam diri Semar itu baru bisa digunakan ketika penindasan dan ketidakadilan kian merajalela. Dia tidak muncul setiap saat. Semar butuh momen yang tepat, yakni ketika kondisi sosial-politik mengalami chaos dan kekacauan. Dia akan muncul secara tiba-tiba. Kemelut akan segera berakhir ketika Semar mengoperasikan kedigdayaan-nya, sehingga memengaruhi keputusan pemerintahan dan kekuasaan para dewata.

Semar memang hanya ada dalam dunia mitologi. Meski demikian, tak ada salahnya jika mitos itu menjadi sebuah kesadaran budaya dan politik sebagai referensi seluruh dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Semar identik dengan kepintaran, kecerdikan, kesempurnaan, kebijakan, dan sifat terpuji lainnya. Nah, lantas memang masih adakah “Semar” dalam konteks lingkaran elite kekuasaan di negeri ini?

Pertanyaan semacam itu agaknya tidak mudah untuk dijawab. Realitas sosial-politik di negeri ini, diakui atau tidak, seringkali membuat kita sesak napas. Dalam kondisi masyarakat kita yang paternalistis, rakyat akan dengan mudah menyaksikan bagaimana kaum elite yang berada dalam lingkaran kekuasaan itu mengelola dan mengendalikan negara. Secara jujur juga mesti diakui, kaum elite kita belum sepenuhnya mampu membebaskan diri dari godaan kanan-kiri yang “memaksa” mereka terlibat dalam permainan busuk, korup, hasrat menguasai orang lain, sikap memperkaya diri sendiri, benci terhadap kelompok lain, rakus kekuasaan, mencuri harta rakyat, dan sederet sikap tak terpuji lainnya.

Kita selalu ingat betapa mereka sangat cerdas dalam membangun opini publik ketika berkampanye. Taburan retorika dan kata-kata manis meluncur dari balik mimbar. Yel-yel politik menggema ke angkasa hingga mampu menggetarkan pintu langit. Massa terhipnotis. Sosok pemimpin yang jujur dan adil membayang di setiap kali. Namun, ketika retorika dan kata-kata manis itu berhasil mengantarkan mereka dalam sebuah singgasana kekuasaan, rakyat mesti harus lebih banyak menelan ludah. Janji untuk memperbaiki hal-hal yang mendasar bagi rakyat, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, atau lapangan kerja, tak lebih hanya sebuah permainan retorika. Penguasa seringkali membangun pencitraan publik melalui gaya eufemistik untuk membesar-besarkan keberhasilan semu. Yang lebih memprihatinkan, penguasa tak berdaya dalam membersihkan praktik korupsi yang berlangsung dalam lingkaran kekuasaannya. Muncul Sengkuni-sengkuni gaya baru yang suka menjilat pantat atasan sehingga perilaku busuk yang mereka lakukan bisa terbungkus dengan rapi.

Dalam mengendalikan roda kekuasaan yang sarat intrik dan rentan terhadap berbagai macam bentuk kekacauan, dibutuhkan sosok pemimpin berkarakter Semar yang ahli dalam mengatasi berbagai macam krisis, meredam berbagai konflik, mencegah gejala disintegrasi bangsa, memberantas KKN; cerdas dalam menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengangkat ekonomi rakyat. Semoga roh Batara Ismaya yang smart dan memiliki wisdom semacam itu “menitis” ke dalam nurani para pemimpin kita, baik yang berada di level kabupaten/kota, provinsi, maupun negara, hingga akhirnya mereka mampu mengantarkan bangsa dan negeri ini pada sebuah peradaban yang terhormat dan bermartabat. ***

No Comments

  1. Semar adalah sosok yang unik; dewa yang menyamar jadi wong cilik yang lugu. Orang Jawa beruntung memiliki kisah-kisah yang kaya imajinasi dan sarat dengan filosofi kehidupan. Terima kasih untuk artikel yang mencerahkan ini.

    Salam Merdeka

    Robert Manurungs last blog post..Islam Itu Agama Damai

    oooo
    salam merdeka juga bung robert. wah, saya kira batak pun juga memiliki nilai2 kearifan lokal, bung.

  2. Hmmm..hmmm….
    Walaupun SEMAR adanya dalam kisah Wayang, Pak Guru. Mudah-mudahan saja bangsa ini kelak akan dipimpin oleh seseorang yang memiliki Sifat dan karakteristik yg mirip ki Semar.
    Cuman sampai kapankah…??? Lihat saja sekarang ini banyak sekali SEMAR-SEMAR ( SEgerombolan Manusia ARtis ) yang pada rame-rame mencalonkan dirinya sebagai pemimpin elit Midle di Pemerintahan.

    Ah…jangan-jangan SEMAR telah mengEJAHWANTAHKAN dirinya dan MENITIS melalui Jasad badan kasar Artis-Artis ini sebagai WADAGNYA, Pak Sawali heks..heks…
    Ataukah….
    Jaman di negeri ini sudah berubah….berubah menuju suatu keadaan BINGUNG dan LINGLUNG dimana UKURAN seorang Pemimpin hanya disandarkan kepada PAMOR dan KETENARAN semata yg tanpa dibarengi oleh SKILL dan ILMU yang memadai di Bidangnya.

    Yah..yah….
    Semoga saja SEMAR-SEMAR dadakan ini mampu menghantarkan bangsa dan negeri ini pada sebuah peradaban yang terhormat dan bermartabat.

    Semoga saja yah Pak Sawali…

    Ngeloyor sambil mbondo tangan….

    ooo
    waduh, repot juga ya mas santri kalau semar pun sudah tak tahan utk tdak ikutakn nyeleb. kalau semar saja sudah menitis ke dalam tubuh para artis itu pertanda *halah* nilai2 kebenaran dan keadilan akan semakin sulit utk diwujudkan :mrgreen:

  3. kalo di negara ini, para calon pemimpin cuman modal siap menang, ga ada yg siap kalah. jadinya ribut melulu…

    ooo
    di sebuah negara demokrasi, mestinya yang menang jangan uimuk, yang kalah pun jangan ngamuk. sama2 siap utk menang atau kalah :oke

  4. sebuah fenomena memang,bahwa pemimpin saat ini tidak ada yang tidak mengumbar janji.dulu waktu pemilu janjinya bejibun tapi waktu dah jadi pemimpin semua janji itu bulshit. 👿

    dafhys last blog post..karena “cinta”

    ooo
    begitulah mas dafhy, ibarat pepatah, lupa kacang akan kulitnya. kalau dah berkuasa, lama sama rakyat, hiks. 😈

  5. yah… jujur aku sudah lelah
    kemana lagi harus kucari Semar yang ‘kan jadi panutan?

    [jangan-jangan Pak Sawali sendiri adalah Semar yang mengejawantah sebagai blogger? AMin…] 😡

    ariss_s last blog post..Muslimkah Saya?

    ooo
    waduh, meski lelau, mas ariss jangan sampai pesimis dong *halah* suatu ketika, mas aris pasti akan dapat menemukan semar itu. 🙄

  6. Pertamax berkunjung kemari. Salam kenal ya om. Asik ulasannya tentang Semar. Selama ini aku cuma tau semar adalah Tokoh wayang yang punya 3 anak yaitu Petruk, Gareng dan Bagong. Nggak lebih dari itu. Sekarang aku tau lebih tentang tokoh ini. Betul kata bang Robert, Wong Jowo beruntung punya banyak kisah pewayangan. Keep the good work Om 🙂

    ooo
    salam kenal juga mas adi. makasih kunjungannya. btw, sebenarnya setiap daerah kan hampir pasti memiliki nilai2 kearifan lokal yang bisa dijadikan sebagai bahan refleksi ttg masalah kepemimpinan *halah sok tahu* 🙄

  7. Komen panjang-panjang hilang gara-gara lupa ngisi hitung-hitungan.

    arifs last blog post..Siapa Pernah Bertemu Fertob?

    ooo
    karena banyaknya keluhan dari temen2, akhirnya math proteksi SPAM kuhapus, mas arif, hehehehe 😆 sekarang tdk ada penghalangnya. 😆 apalagi setelah upgrade ke WP 2.5.1. banyak plugin yang kurang friendly.

  8. sekarang mah banyak pemimpin yg kaya semar, tapi dari segi fisiknya aja pak, terutama perutnya itu lho… :112 :112

    ridus last blog post..Pengumuman-Pengumuman

    oooo
    wew… ridu biasa aja nih. tapi kayaknya bener tuh, yang sama dg semar hanya peurtnya doang yang buncit, hiks :mrgreen:

  9. Kalau menilik dari karakter semar yang begitu bijak, tegas, mengayomi tidak korupsi. Harusnya memberikan pencerahan kepada seluruh pejabat sampai lapisan masyarakat terendahnya. Karena setahu saya yang sering nanggap wayang juga para pejabat juga. Sepertinya karakter yang lucu-lucu saja saat ini yang digemari oleh masyarakat dan yang rame penontonnya :acc

    Totok Sugiantos last blog post..WP 2.5, Mau?

    ooo
    yups, ironis juga mas totoks. mereka suka nonton wayang, tapi kok ya ndak berubah juga kelakuan mereka, hehehehe 😆 bisa jadi mereka ndak pernah mengapresiasi wayang yang ditanggapnya, mas.

  10. Di dunia nyata mungkin ada, karena tokoh Semar ini adalah tokoh yang berbuat amal kebaikan, tanpa mau terlihat. Jadi pasti ada, tapi nggak mau terlihat nyata….nggak masuk infotainment sehingga tak dikenal.

    Mungkin hanya seorang warga yang siap menolong kesulitan tetangganya, atau warga yang berani mendorong dan mendobrak agar masyarakat sekitar mendapat air bersih…jadi banyak semar-semar di dunia ini….yang tak terekam oleh media, atau beritanya nggak layak jual? Bukankah Semar kalau membantu tanpa pamrih?

    edratnas last blog post..Sulitkah memahami pikiran anak?

    ooo
    yups, sepakat bu enny. bisa jadi masih banyak semar di sekitar lingkungan kita. mudah2an saja semar2 itu juga ada dalam lingkaran kekuasaan yang mau memperhatikan rakyatnya tanpa pamrih.

  11. aku masih nungguin satria piningit turun ke bumi buat mimpin indonesia nih.. :acc

    brainss last blog post..get married??

    ooo
    wah, lalu kapan satria pininigit itu akan muncul, mas brain? kalau terlalu lama, kasihan rakyat *halah* :acc

  12. moga-moga aja sang penguasa melihat tulisan ini biar mereka langsung nyari tuh kuncung semar, biar jadi kuaaat.

    ooo
    heheheheh 😆 mana ada pejabat yang punya waktu utk ngenet dan blogwalking, mas fuad. waktu mereka habis utk cari peluang sana-sini, hehehehe 😆

  13. Pengejawantahan semar dalam kancah politik di indonesia sepertinya memang belum terlihat. Tetapi ada yang bilang bahwa lakon dalam pewayangan adalah gambaran kehidupan manusia.

    Menunggu tokoh semar Indonesia sama halnya dengan menantikan “Ratu Adil” yang katanya juga akan membawa Indonesia dalam kedamaian.

    Wallahualam :293

    annotss last blog post..Persepsi anak pak tani

    ooo
    wah, itulah repotnya kalau mesti harus menunggu mas annots. idealnya semar itu selalu muncul dalam nurani kaum elite di negeri ini. tapi kok ya jadi mimpi juga, yah!

  14. Kalau yang p*nt*tnya seperti Semar sih banyak…. wakakakkak…..
    Hush ah!

    Boro2 ada yang bersifat seperti Semar! Pemimpin sekarang, apalagi pemimpin di negeri ini, niatnya jadi pemimpin mungkin juga salah. Niatnya bukan ingin membawa negeri ini menjadi maju tapi niatnya untuk jadi populer, untuk prestise diri dan juga sebagai ajang bisnis, agar biaya2 semasa kampanye dapat tertutup bahkan mungkin dapat menjadi ‘laba’. Ya, kalau udah begitu apa yang diharapkan dari pemimpin seperti itu? 🙁

    Yari NKs last blog post..Antara Celana dan Sarung…….

    ooo
    waduh, payah juga tuh bung yari kalau niatan utk jadi pejabat bukan lantaran ingin mengabdi *halah* kepada rakyat, tapi semata2 hanya utk mengejar kesenangan pribadi. sdh terlalu lama rakyat di negeri ini terabaikan, bung.

  15. Weleh2… Wis ganti 3 macem.
    Pertama wanti2 ke yang ngasih komentar agar jangan lupa copy (ctrl+C), lalu peringatan jangan lupa njumlah angka, lalu sekarang telanjang bulat lagi.
    Nek dipikir2 SPAM memang tidak mempan oleh itung2an matematika 2+8, 6+7 dsb. Bukankah SPAM = P.Sawali Pancen Akeh Maunya ?.
    Ngomong2 soal masih adakah sifat Semar di kalangan elite politik, tentu saja masih, cuma jumlahnya gak banyak. Semarpun bukan tanpa cela, hanya yang kita tau memang Semar adalah Sang Pamomong. Keberadaan sifat Semar disanubari elite yang hanya beberapa gelintir terlindas oleh sifat2 Sengkuni dan Durna.
    (yang aku tau, Durna adalah organizer penyelenggara MOTOGP).
    Tak banyak yang bisa aku tulis tentang Semar, mengingat keterbatasan data yang aku miliki.
    Kalau pakai Google malah muncul tulisan “mungkin yang Anda maksud adalah smar”.
    Beberapa yang aku tau antara lain: Smar Gitar, Smar FM (salah satu radio swasta) dan metode Smar, metode pemecahan masalah yang dikembangkan oleh Bimbingan Belajar terkenal.

    marsudiyantos last blog post..

    ooo
    ini juga gara2 upgrade WP versi 2.5.1, pak. ada plugin yang kurang friendly. selain itu juga banyak mendapat masukan dari temen, spam proteksi malah bikin repot, hehehe 😆 ya udah, akhirnya kulepas saja, pak!

  16. Perilaku “Semar” di negeri ini masih ada ,tapi masih “Samar”, masih ngumpet, tunggu keadaan, atau mungkin masih tidur 🙁 , mari kita bangunkan Kang Sawali!

    aminherss last blog post..Ujian Nasional SMA 2008 dalam Berita

    ooo
    kok masih suka ngumpet, ya, pak, hehehehe 😆 ok, pak, mari kita bangunkan semar itu bersama-sama, pak amin 💡

  17. Mungkin kita terlalu berharap berlebih akan kehadiran Sosok Semar di Kancah kehidupan Kita.
    Marilah kita lihat sekeliling kita betapa nafsu serakah telah mengoyak semuanya.
    Bukan Pesimis sih namun alangkah baiknya Semar Semar itu kita munculkan dalam diri kita,keluarga kita,sahabat dan orang orang yang dapat kita ajak untuk menjadi Semar.
    Terus Menulis Pak….
    Salam Hangat.

    Latips last blog post..Latihan Soal UAS/UNAS SD

    yups, sepakar banget, mas latip. meamng idelanya utk menghadirkan “roh” semar itu perlu dimulai dari lingkup yang kecil dengan begitu, akan muncur semar2 lain yang lebih banyak. ok! setuju banget. :oke

  18. Dunia Politik emang dinamis dan enak di kupas ya Mas ( Kayak Mangga saja).
    Lain dengan dunia Salesman yang sibuk terus enggak henti hentinya.
    Yah..tak keliling lagi ya Mas…doain biar dapat rejeki yang halal.
    Salam

    Simbahe Saless last blog post..Saatnya Pemasar mengambil keputusan dramatis

    ooo
    yups, silakan mas sales, hiks. semoga membawa banya rezeki yang halal dan membawa berkah. yups, salam hangat!

  19. semar di indonesia baru akan muncul setelah 2 kali pemimpin kita diganti….
    *nerawang* :205

    ooo
    wew… mas abee punya potensi jadi penerawang juga, yak, hehehehe 💡

  20. Masih ada mbah… yakin masih ada, hanya saja bersembunyi. jurtru yang kelihatan malah kulitnya saja isinya didalam mbah.pernah saya baca sebuah bahan ajar bagi pemimpin di negeri ini (khusus perwira tinggi) hanya kembali kepada para pemimpin sendiri dapat menyerap apa tidak (diyakini dalam hati diucapkan dengan lisan diamalkan apa ngga ….selanjutnya terserah anda) yakinnya saya karena teori keseimbangan …….. 12 jam siang 12 jam malam……
    Upper dan lower. hanya saya dapat berucap.
    MERDEKA……….MERDEKA………..MERDEKA..!!!
    (ini hanya saya peruntukkan kepada pemimpin yang punya rasa NASIONALISME TINGGI)………. Yang lainya saya juga berucap.
    Merdeka…. merdeka…. merdeka…??? (dengan nada rendah dan prihatin)
    sungkem engkang wayah.
    wassalam

    eka pratiwis last blog post..ORANG YANG BERJIWA BESAR

    ooo
    wah, pendapat cucuku yang cantik ini memang jos, selalu memberikan tambahan informasi dan pencerahan. yups, mudah2an kita bisa selalu mengucaptan pekiki merdeka 3x sebagai simbol penghormatan terhadap para pemimpin kita yang berjiwa semar 💡

  21. Saya selalu balik ke blog ini untuk membaca tulisan-tulisan Bapak.
    Kali ini saya tergerak untuk memasukkan comment, walaupun biasanya tidak.
    Saya termotivasi untuk belajar menulis dari Bapak. Dalam waktu beberapa minggu ini saya membuat dua cerita pertama saya.
    “Kalung anyaman kulit kijang” dan “Cerita pendek yang jadinya gak pendek: Pubertasnya Muhammad Satria Pamungkas Part 1 dan Part 2 (belum selesai).”
    Kalau Pak Sawali tak keberatan, maukah Bapak ngunjungi blog saya dan beri kritik-saran buat tulisan saya itu.
    Makasih.

    suhadinets last blog post..Cerita Pendek yang Jadinya Gak Pendek: Pubertasnya Muhammad Satria Pamungkas (Part 2)

    oooyups, makasih banget mas suhadi. dg senang hati aku akan segera meluncur :oke

  22. semua pejabat telah berubah menjadi haryo sangkuni dan pendita durna….

    ooo
    waduh, pertanda bahaya itu mas kw, kalau kaum elite kita sudah berubah perangainya menjadi sengkuni2 baru. 😈

  23. mungkin lagi nunggu bangsa ini sampe tahap “gara-gara” pak. baru nanti semar muncul. hahaha… .

    tapi yang jadi pertanyaan klo sekarang masi belom “gara-gara”. “gara-gara”nya ky apa ya? bubar kali indonesia

    ma6mas last blog post..BOIKOT PRODUK2 LUAR NEGERI, SUPPORT PRODUK DALAM NEGERI.

    ooo
    yupa, semar yang merupakan titisan begawan ismaya dalam jagad pakeliran memang munculnya ketika tahap goro2 itu sudah mencapai titik klimaksnya, mas magma. nah, dalam konteks indonesia, mudah2an saja semar bisa hadir sebelum klimaks dan puncak krisis yang lebih parah melanda negeri ini. :mrgreen:

  24. jaman sekarang lebih banyak semar sebagai badut penyegar suasana ketimbang substansi semar sebagai ismaya :411

    ooo
    waduh, nah itu yang jadi sumber kekacauan di negeri ini, mas dadan kalau semar malah menitis ke dalam sosok para badut, hiks :mrgreen:

  25. Ini kalau gak salah sebenarnya tugasnya Ombudsman … eh bener gak ya?

    Riyogartas last blog post..Si Tukang Kopas

    Bisa jadi begitu, mas riyo, hehehehe :oke tapi ndak ada salahnya juga kok kalau rakyat biasa mengkritik, hehehehe 💡

  26. Semar adalah tokoh yang arif dan bijaksana, andai saja sosok kaya gitu bisa ada di Indonesia… mungkin Indonesia akan makmur sejahtera 😡 😡

    OOO
    yups, bener banget, mas ario. mudah2an negeri ini masih ada semar2 yang ada dalam lingkaran kekuasaan.

  27. Aslkm.

    Saya termasuk yg optimis, bahwa masih banyak di negeri ini orang2 yg berjiwa spt Semar, namun hilang tenggelam dgn riuhnya ombak perpolitikan negeri ini.
    Ia ibarat gelombang kebenaran yg akan menumbangkan semua kebathilan, keangukuhan para penguasa, dan kesombongan para politikus di negeri ini.
    siapa DIA, kita sama2 menunggu dan setidaknya kita juga harus berlatih menjadi semar-semar itu..jiwanya maksudnya..bukan tampangnya…hehe

    olangbiacas last blog post..YUK…. MARI HIJAUKAN BUMI KITA

    ooo
    Yups, sepakat banget bung abdillah. memang jiwa dan watak semar perlu kita hadirkan ke dalam diri kita masing-masing. 💡

  28. Sebuah sosok pemimpin yang dirindukan njih pak.
    Pemimpin yang membumi, turun dan ikut bekerja di bawah tanpa banyak basa basi.
    Pertanyaannya menarik, “masih adakah ya?” 😉
    Semoga masih ada njih pak … 😯

    Sigids last blog post..Kemuliaan Duniawi

    ooo
    Yup, seperti itulah harapan kita, pak sigid. semoga semar2 itu bisa bersemayam ke dalam nurani para pemimpin kita.

  29. Setuju dengan komentar ariss_, bahwa setelah saya lihat2 tulisan bapak disini (ini blm dieksplorasi lho, Pak), saya cenderung berkeyakinan, mungkin Andalah Semar yang sedang dirindukan masyarakat negeri ini. Amin

    ooo
    wakakakaka 😈 waduh, jangan terlalu berlebihan mbak farisha. saya hanya rakyat biasa yang kebetulan saja hobi nulis dan ngeblog. itu saja kok, hehehehe 😆

  30. Wuih, dalam rangka apa pak posting tulisan ini? Lagi ada kampanye ya di Kendal? hehehehe
    Yup bener banget pak, mereka itu hanya tau berkata-kata dan tidak ada realisasi. Dalam Qur’an orang seperti ini termasuk dalam golongan yang diceritakan dalam surah (maaf kalo saya salah): Al-Ahzab: 2-3. silahkan bapak cari sendiri ya. hehehe
    Btw, saya masih penasaran pak dengan mustika manik astagina. Konon katanya salah seorang mantan presiden kita (pasti bapak tau orangnya) juga menggunakan mustika ini. Aneh, jaman modern seperti ini masih ada juga orang yang percaya dengan hal-hal seperti itu

    Hairs last blog post..Free/Open Source Software (FOSS) Untuk Kemandirian Bangsa

    ooo
    hehehehe 😆 nggak ada kampanye apa2 kok mas hair, hanya kebetulan saja pingin mosting ttg topik ini, hehehehe :mrgreen: waduh, mustika manik astagina? walah, saya malah ndak tahu tuh mas hair. setahu saya itu hanya ada dalam dunia pewayangan yang kebetulan menjadi salah satu mustika milik betara ismaya itu.

  31. tulisannya berat2 nih, ampun dah!!
    kata mbah saya kalo tulisannya panjang sebaiknya jangan terlalu lebar ukuran kolomnya. Mata kita susah dikontrol melihat dari kiri ke kanan.

    salam

    antowns last blog post..Ayo Buruh Bersatu

    ooo
    yups, makasih infonya, mas! :oke

  32. semar sekarang ada ribuan jumlahnya, paling banyak adalah semar mesem
    semar yang sejati menangis :291 di pinggir kali melihat para manusia yang diemong olehnya tidak mendengar nasehatnya, nyabrang kali sampai ditengah diterjang banjir bah 😥

    tomys last blog post..AGAMA UNTUK MANUSIA BUKAN MANUSIA UNTUK AGAMA

    ooo
    aduh, pak tomy, kalau semar2 pada mendem dan mabuk, makin ndak karu2an. fenomena semar kembar pun hampir terjadi di mana2. semar sejati hanya bisa ngelus2 kuncungnya, mencari waktu yang tepat utnk menaburkan nilai2 kebenaran dan keadilan. 🙁

  33. Lanjut dari nomor 35:
    Maksud saya, berarti Ombudsman yang ada semenjak era Gusdur tidak berjalan sebagaimana semestinya 🙁 Atau kurang optimal? Atau jangan-jangan memang terlalu banyak permasalahan yang harus diselesaikan sehingga Ombudsman juga bingung :d

    Kalau melirik sejarah Ombudsman di luar, sebenarnya Ombudsman inilah yang digambarkan sebagai tokoh Semar dalam pewayangan. Eh bener gak Pak?

    Riyogartas last blog post..Gerakan Mengurangi Dosa di Sektor IT

    ooo
    kayaknya itu sdh menjadi penyakit yang diidap bangsa ini, mas riyo. kita hanya pinter bikin lembaga macem2, tapi kinerjanya hampir tak pernah bis dibuktikan. bisa jadi termasuk ombudsmen itu. :mrgreen:

  34. Mantap tulisan tentang semar ini, sangat relevan dengan situasi ke Indonesiaan sekarang ini. Kayaknya nilai-nilai sosok Semar dalam tulisan ini layak untuk disebarluaskan….

    terima kasih apresiasinya,bung ad.

  35. Nderek nyimak, Kyai. Nuwun sewu kulo rade randat, nembe kathah margi ingkang macet, kathah kawula alit ingkang nandang ketaman banjir bandang, kathah panggenan ingkang bosah baseh amargi siti jugrug lan rengko. Gusti Allah, kula nyuwun pangapura.

    Baca juga tulisan terbaru Mas Panji berjudul Waton Nggambleh

    1. @Mas Panji,
      wah, mugi2 ingkang nembe ketaman banjir bandang lan siti jugrug enggal kaparingan pitulungan ingkang Kagungan Gesang, Mas Panji. salam kula kagem sedherek2 kita ingkang nembe nampi pacoban. matur nuwun.

  36. Daripada bingung2 nyariin Semar yang entah ada dimana? dan sedang apa? gimana kalau kita bareng-bareng merias pribadi kita masing-masing dengan karakter Semar dan bareng-bareng menyemarkan diri dilingkungan sosial terdekat kita Semar tingkat RT, RW, Kel/Desa, Kecamatan dst…dst sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Kalo kita bisa, maka itu baru namanya SMART. siapa tahu nanti kita ketemu Semar yang sejati, kita tinggal merger aja sama beliaunya. Siapa yang mau hayooo..?

    Baca juga tulisan terbaru Mas Panji berjudul Waton Nggambleh

    1. @Mas Panji,
      wah, iya bener banget, mas panji. karakter semar ini perlu diciptakan dari keluarga terdekat, merambah ke lingkungan sekitarnya, hingga akahirnya menjadi kesadaran kolektif bangsa kita. semoga semar itu tak hanya menjadi sekadar mitos belaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *