Angin Reformasi Berhembus Juga di Negeri Kelelawar (4)

Kisah ini merupakan bagian ke-4 dari serial “Negeri Kelelawar”. Yang belum sempat membaca, silakan nikmati dulu kisah Menagih Janji Politisi di Negeri Kelelawar (1), Ontran-ontran di Negeri Kelelawar (2), dan Situasi Chaos di Negeri Kelelawar Makin Parah (3)!

lawarTertembaknya empat kelelawar aktivis yang sedang mengepung gedung wakil rakyat, membuat situasi negeri kelelawar semakin kacau dan tak menentu. Pers memblow-up-nya habis-habisan. Headline surat kabar penuh aroma anyir darah. Layar gelas pun belepotan warna merah darah. Bahkan, para bloger kelelawar yang kebetulan juga seorang aktivis berlomba adu cepat untuk memoting peristiwa tragis itu, lengkap dengan beragam gambar yang dicomot dari sana-sini. Para pendekar demokrasi yang selama ini bertapa di lembah, ngarai, dan goa serentak turun gunung. Mereka menyuarakan kepedihan yang sama, sekaligus mengutuk aksi represif yang nyata-nyata dinilai telah mengingkari nilai-nilai kekelelawaran.

“Sungguh biadab! Tidak seharusnya demostran dilawan dengan senjata! Kalau mereka demo, pasti ada yang ndak beres! Mestinya, mereka yang sedang duduk di kursi kekuasaan mawas diri. Jangan gampang memerintahkan aparat untuk menembaki demostran. Itu bukan cara-cara negeri kelelawar yang dikenal santun dan beradab!” tutur seekor kelelawar berperut buncit yang baru saja bangkit dari pertapaannya. Sesekali kedua bola matanya berkeriyap dari balik kaca mata minusnya yang tebal. Pernyataan kelelawar yang selama ini dikenal sebagai penggagas forum demokrasi itu karuan saja menjadi incaran nyamuk-nyamuk pers. Mereka dengan sigap melontarkan pertanyaan-pertanyaan miris.

“Kira-kira siapa yang berdiri di belakang peristiwa itu, Pak?” cecar seorang wartawan. Berkali-kali jidat kelelawar yang klimis itu tampak mengkilat diterpa cahaya lampu blitz para juru foto.

“Sebagai wartawan, Anda mestinya lebih tahu dong? Saya kan baru saja turun gunung! Saya tak mau berpraduga!”

“Tapi Bapak pasti sudah dengar info akurat dari para pengikut Bapak yang tersebar di berbagai pelosok negeri!”

“Sekali lagi, saya tak mau berpraduga! Jangan paksa saya!”

Para wartawan kecewa. Mereka gagal mengorek berita penting dari seorang tokoh demokrasi yang selama ini dipuja banyak kekelawar karena pandangan-pandangannya yang moderat dan toleran. Kelelawar bertubuh tambun itu juga dikenal sebagai sosok yang gencar melakukan pembelaan terhadap kelompok minoritas.

Belum tuntas mereka mengorek keterangan dari tokoh demokrasi itu, mendadak terdengar suara jerit tangis yang memilukan. Merasa kurang nyaman, kelelawar bertubuh tambun itu bergegas terbang, entah ke mana, diikuti ratusan anak buahnya. Para wartawan serentak membelalakkan bola mata. Suara jeritan tangis yang memilukan itu kian menjadi-jadi. Karena penasaran, para wartawan dan para kelelawar yang lain terbang melintasi kawasan perkotaan yang diselimuti kabut asap. Rupanya, selama ini telah terjadi berbagai peristiwa di luar dugaan. Di sana-sini terlihat ban-ban bekas yang dibakar sepanjang jalan. Tak hanya itu. Gedung, kios, atau toko juga banyak yang hangus terbakar. Agaknya, ruang-ruang bisnis itu telah menjadi sasaran amuk massa. Tak jelas, apa motifnya.

Yang lebih menyedihkan, kelelawar-kelelawar perempuan dari kelompok etnis tertentu jadi korban nafsu yang lebih kejam dan biadab. Mereka dikejar-kejar, lantas diperkosa beramai-ramai secara bergiliran. Sungguh, benar-benar peristiwa memalukan dari sebuah negeri yang selama ini dikenal sangat santun dan beradab.

Melihat situasi yang makin tak terkendali dan desakan dari berbagai lapisan dan komponen masyarakat, wajah Ki Gedhe Padharane yang tampak kuyu dan tua muncul di layar TV. Diikuti para pajabat yang masih setia, Ki Gedhe Padharane dengan suaranya yang berat menyatakan kesediaannya untuk mundur dan lengser keprabon. Senyum khas yang selama ini bertaburan di depan publik seperti lenyap entah ke mana. Untuk melanjutkan kekosongan kekuasaan, Ki Gedhe Padharane menyerahkan tahta dengan segenap kemegahan istana yang selama ini dinikmati bersama keluarga dan kroni-kroninya, kepada wakilnya, Ki Jantur Branjangan.

Serentak, jutaan rakyat negeri kelelawar bersorak. Mereka seperti memasuki dunia baru. Sebuah perubahan besar membayang di setiap kepala. Rezim tirani yang selama ini dikenal kuat dan berpengaruh itu akhirnya tumbang juga. Semua kekelawar dari berbagai lapisan dan sudut-sudut kampung berterik: “Hidup reformasi!”

Ya, ya, ya! Akhirnya, angin reformasi berhembus juga di negeri kelelawar. Namun, sejumlah persoalan yang rumit dan kompleks sudah menghadang di depan mata. Jumlah utang luar negeri yang bejibun, jutaaan rakyat yang terluntas-lunta dalam kubangan lumpur kemiskinan, angka pengangguran yang membengkak, harga-harga kebutuhan pokok yang belum juga terkendali, bahkan krisis moneter yang belum juga berakhir, merupakan tugas dan PR berat buat pemegang amanah reformasi. Belum lagi persoalan hukum, pendidikan, sosial-budaya, atau politik yang masih silang sengkarut.

Akankah negeri kelelawar akan berubah menjadi sebuah negeri yang adil dan makmur setelah kekuasaan beralih ke tangan Ki Jantur Branjangan? Atau justru memicu lahirnya petualang-petualang politik yang ingin memanfaatkan situasi? Aha, agaknya, sang waktu yang akan menjawabnya. (Bersambung) ***

98 Comments

  1. Tergantung sajene bozz, klo komplit ada ayam panggang + sate/gule/tongseng + wedang bajigur dijamin negrine makmur :d

  2. wah cerita bersambung negeri kelelawar ini bisa jadi materi ilustrasi sejarah perjalanan negeri endonesah 😀

    • mudah2an demikian, bu enny. bisa jadi nasib negeri kelelawar akan sangat ditentukan oleh kaum elite politik yang bermain-main di tengah kekuasaan, bu.

  3. saya masih ingat pas waktu itu saya malah datang ke negeri kelelawar itu untuk mencari HP bekas jarahan dan mobil untuk di jual di kota saya. selalu ada sisi positif/menguntungkan dari adanya penderitaan. seperti 2 sisi mata uang. tinggal kita pintar dalam mencermatinnya.

    Baca juga tulisan terbaru boyin berjudul Jangkrik goreng ini, bukan kecoak

  4. Ki Jantur Branjangan harus berani mengambil kebijaksanaan sepereti Pak RT di kampung saya 😀 mengadakan MoU anatara musang dan ayam agar dapat hidup rukun dalam satu kandang :mrgreen:

    Baca juga tulisan terbaru tomy berjudul SERIKAT PENGUSAHA DAN PEKERJA

  5. semoga negri kelelawar untuk kedepan bisa bergerak dan menjadi lebih baik lagi, dan harapan saya semoga kedepan bisa memperhatikan nasib para kelelawar dan bisa mendengarkan suara dari keluhan kelelawar tersebut ikZ.. 😛

    • hehehe … mudah2an begitu, mbak. itu juga sangat tergantung pada kemauan politik dari para pemimpinnya.

  6. ternyata angin reformasi yg brhembus di negeri kelelawar berubah menjadi angin repotnasi 🙂

    Baca juga tulisan terbaru toim berjudul Indosiar Sucks!!!

  7. Saya juga bingung, Pak, di negeri kelelawar ini barang-barang harganya koq mahal semua ya? Padahal gaji saya nggak dinaikkan, Pak.
    Moga aja pemimpin di negeri kelelawar yang baru, bisa membawa negeri ini menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi.

    Baca juga tulisan terbaru Edi Psw berjudul Mengais Rejeki di Idul Adha

    • walah, kok pak edy tahu banget harga2 barang di negeri kelelawar? memang pak edi pernah ke sanakah? ya, ya, seiring dg semangat perubahan yang tengah berlangsung, semoga saja ndak sampai kebablasen.

  8. koq bersambung bukannya udah happy ending ceritanya? 😀

  9. Untung ya..di negeri Kelalawar tidak ada penculikan dan hilangnya aktivis. Coba kalau ada tentunya pasukan KOPASUK yang jadi dalang utama. Itu tuh, KOmando Pasukan Khusus Kelalawar!!!

    Baca juga tulisan terbaru Syamsuddin Ideris berjudul Mari Membuat Software Sendiri?

    • hehehe … kan sudah dikisahkan pada sequel sebelumnya, pak syam? ada beberapa aktivis kekelawar yang diculik dan diburu, kok.

  10. Bersambung gpp saya setia menunggu kok pak,bagaimananpun saya cinta banget sama negeri kelelawar , mudah2-han nanti negeri kelelawar ini di pimpin org2 yg mengerti akan nasib rakyat kecil ..jadi nggak hanya NALO pas kampaye saja pak 😀

    Baca juga tulisan terbaru Diah berjudul Tahun Baru 2009

  11. kisah di negeri kelelawar ini setting waktunya tahun berapa ya pak?
    kalau di negeri saya waktu zaman reformasi, saya punya alamat email aja udah bangga sekali

    Baca juga tulisan terbaru endar berjudul dari Jakarta, akhirnya kembali

    • hehehehe …. menurut mas endar, kira2 settingnya tahun berapa? wah, mas endar sdh termasuk beruntung. rakyat negeri kelelawar kenal kompie aja, nggak, hiks.

  12. Wah seru ceritanya pak

    pak saya mo nanya, kan biasanya kalau saya koment diblog bapak kan kalau bapak jawab maka saya pasti apat email konfirmasi.

    nah yang saya tanyakan pluginnya namanya apa pak

    terimakasih

    Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul Jalan-jalan ke bukit kecil

  13. Perkembangan dunia politik kelelawar ini, makin lama kok jadi makin mirip dengan yang terjadi di negeri manusia… 😆
    Lanjutkan kreasinya Pak, memang makin mantab nih cerita dari negeri kelelawar… 🙂

    Baca juga tulisan terbaru sapimoto berjudul Alexa Rank Macet

  14. semoga negeri kelelawar bisa menjadi negeri yang makmur dan dapat mengakomodasi aspirasi para kelelawar.. :d

    • semoga demikian mas fajar. jangan sampai rakyat negeri kelelawar salah pilih dalam menentukan sosok seorang pemimpin.

  15. waw

    Jd penasaran… ntar gmn yah nasib negeri kelelawar… apa bs lbh baik dr negeri kita? ato memang gambaran negeri ini? jd penasaran… 🙂

    Baca juga tulisan terbaru waw berjudul Kalah Lagi Dari Singapura

    • hehehehe … penasaran? walah, saya juga belum tahu nih, mas, bagaimana nasib negeri kelelawar selanjutnya.

  16. Mudah2 mudahan tidak berlarut-larut apa yang terjadi di Negeri kelelawar, dan segera mendapat pemimpin baru yang bisa membawa perubahan yang ebih baik

    • mudah2an demikian, pak sholeh, kasihan juga rakyat negeri kelelawar kalau sudah susah payah memperjuangkan reformasi, tapi ujung2nya malah hidup sudah, hiks.

  17. Semoga reformasi tak melenceng dari tujuannya semula.
    Semoga negeri kelelawar bisa bangkit. Negeri kelelawar itu di mana ya? (jongkok sembari mikir*)

    • hehehe … mudah2an saja begitu, pak suhadi. itu juga sangat tergantung dari rakyat negeri kelelawar sendiri. bisa ndak mereka memilih pemimpin yang tepat. btw, letak negeri kelelawar? hanya ada di antah berantah, kok, pak suhadi, hiks.

  18. Berangkat dari negeri kelelawar…mudah mudah an tidak menjadikan saya menjadi BAGIAN dari KELUARGA KECIL negeri KELELAWAR ….tapi KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA NON NEGERI KELELAWAR….minimal dari keluarga dulu, tidak tercatat warga negeri kelelawar toh selama ini gak dapet BLT,UNDANGAN COBLOSAN,KK,KTP,dari negeri kelelawar…salam hormat..merindukan kisah berikutnya…

    Baca juga tulisan terbaru sakti berjudul …durung kuwat kanggonan pulung

    • hehehe … kok seperti iklan layanan masyarakat ttg KB, mas sakti, hehehe …. mungkin belum saatnya negeri kelelawar menjadi tujuan mencari peruntungan bagi kaum pendatang. mas.

  19. koq ada sih penguasa Ki Jantur Branjangan, klo g salah kan NOTONEGORO? yg betul yg mana mas??? (*pura2 binun…hi..hi..*)

    Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Ban Bocor !

    • hehehe … bingungnya kok pura2 toh, mas kurnia, hehehe …. loh di negeri kelelawar malah ndak ada tuh seorang tokoh bernama notonegoro. suku ja-nya kan ndak masuk di dalamnya.

  20. oala pemerhati demokrasi tambun itu…dengar lolongan bukannya mencoba menolong, malah kabur….ah nanti dia pasti muncul lagi di saat yang tepat…saat sudah enak 😉

    Baca juga tulisan terbaru icha berjudul Arya Penangsang vs Joko Tingkir (1)

    • wew…. kok mbak icha tahu persis sosok demokrat kelelawar bertubuh tambun? hiks, memang selama ini mbak icha selalau mengamati gerak-geriknya, ya? haks ….

  21. masihkah para kelelawar terlarut akan reformasi yang di hiasi dengan dan tetek bengek asesoriesnya …. negri itu sudah hancur berantakan pak karena budaya kelelawar yang sudah rusak
    dan sudah di kuasai vampir yang haus darah kawannya sendiri
    mestinya datang seorang wiku sakti yang menghentikannya dan tunggu kedatangannya dari puncak gunungkelir hahahhhahahaaa

    Baca juga tulisan terbaru genthokelir berjudul Selanjutnya Kesempatan

    • sudah hancur berantakan> kapan itu terjadi, mas totok? jangan2 itu bukan negeri kelelawar, mas, tapi negeri lain yang memiliki kemiripan kisah. wakakaka … rupanya sang wiku sakti itu selama ini bertapa di gunung kelir, yak?

    • wew… kan pada akhir tulisan jelas sudah ada keterangannya, mas zoel. mudah2an saja masih ada bahan cerita utk sequel berikutnya.

    • hehehe … mudah2an demikian, pakde. bangsa kekelawar mestinya bisa banyak belajar dari negeri lain dalam memilih sosok seorang pemimpin.

    • walah, setiap kali ngomong kelelawar kok mesti langsung dikaitkan dengan batman, hiks. apa memang batman itu masuk marga kelelawar toh mas anno, hehehe ….

  22. kalo di tempat saia malah dijadikan…
    “Sepi Mas… Reformasi….”

    Baca juga tulisan terbaru gajah_pesing berjudul Kamu!!

  23. Membius saya untuk membaca sampai titik yang terakhir, mudah – mudahan masih ada lanjutannya.

    • walah, makasih apresiasinya, mas deden. semoga masih ada bahan untuk melanjutkan kisah slengekan ini, hehehe ….

  24. Wah telat banget neh ketinggalan cerita seru! Untung ada arsipnya, jadi bisa ngikuti cerita sebelumnya. Seru bangetz. Kayaknya di negeri leluhur saya juga miris mirip dengan negeri kelelawar. Negeri leluhur saya bernama “Republik Singo Ompong Tapi Sombong” hehe… Ditunggu lanjutannya, pak Sawali. Asyik! :d/

    Baca juga tulisan terbaru Hejis (KajianKomunikasi) berjudul REFLEKSI

    • heheheh … nama negeri leluhurnya kok asyik banget, mas hejis, hehehe …. yaps, makasih apresiasinya, mas. smeoga masih punya bahan utk melanjutkan kisah slengekan ini.

  25. duh, negeri kelelawar yang tak pernah sepi masalah. mudah-mudahan reformasi bisa meluruskan jalan mencapai kemakmuran negeri.

    berkaca dan belajar dari pengalaman para kelelawar, mudah-mudahan negeri kita tak seperti negeri mereka. amiiinn…

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Bukan Cinderella

    • amiiin, mudah2an saja bangsa kelelawar ndak sampai terjebak dalam kubangan euforia, mbak yulfi, sehingga mereka masih memiliki kearifan utk menyelamatkan dan memikirkan nasib bangsanya.

  26. Beberapa hari lalu saya membaca buku Soeharto dalam Cerita Pendek. Hari ini saya menemukan kembali sosok Soeharto dalam jasad Ki Gedhe Padharane. Sosok yang bersuara berat, punya banyak kroni,dan lengser keprabon.
    Ciamik banget nih banget ceritanya…. tunggu kiriman versi cetaknya ah. Kayaknya Pak Sawali akan lebih dulu bikin buku dibandingkan saya yang masih dalam kutukan hehehe

    Baca juga tulisan terbaru Qizink berjudul Pesan Politikus Pada Anaknya

    • hehehe … jangan begitu dong, mas qizink, hehehe … ini sekadar kisah slengekan kok, hiks, mana laku dibukukan, kekeke ….

  27. Wah saya ktinggalan jauh…. postingan yang mntap….

    saya baca edisi sebelumnya dulu pak 🙂

    Baca juga tulisan terbaru azaxs berjudul Spirit Idul Adha

    • walah, biasa saja kok, mas azaxs, makasih apresiainya. silakan, mas. di setiap postingan akan selalu saya sertakan link sequle sebelumnya.

  28. :(( sebagai kelelawar saya pernah ngerasain ikutan demo…
    tapi emang itu polisi kelelawar maunya nembaaak aja…

    jadi emak saya bilang yo wis nduk dirumah aja..
    nunggu kelelawar dari seberang ngelamar aja….belom tentu nanti keadilan yang kamu bela hasilnya sebagus yg kamu harapkan…

    lho emakku yg udah tua kok bisa ngeramal kalo negeri kelelawar akan tetap nggak beres walau udah 10 tahun berlalu…

    sekarang emak kelelawarku yg makin tua malah lagi bingung melototin kerta edaran pemilu dinegeri kelelawar yang terlalu banyak partainya….

    aq mo gantung sayap ajah!

    • heheheh …. kok mau gantung sayap, mbak elly, hiks, nanti nggak bisa terbang loh. kalau mau lihat2 negeri lain trus gimana kalau kehilangan sayap? hiks.

  29. oo ternyata itu cerita republik kelelawar itu sanepan tho?

    (akting pura-puraku ketahuan nggak ya?)

    • sanepan? walah, sanepan untuk negeri mana, hayo, mas suwung, hehehe … ketahuan deh akting pua2nya, wakakaka ….

  30. negeri kelelawar tetep saja ancur jika dan hanya jika reformasi-nya masih setengah hati.
    btw, mohon maaf pak sawali, apa yang saja janjikan untuk posting ttg karikutur guru pahlawan tanpa tanda jasa, tidk bisa saya lakukan karena sumbernya (tanggal dan bulannya) tdk jelas. saya takut disomasi sama solopos karena menjiplak tanpa mencantumkan asalnya.mohon dipermaafkan pak sawali.:(

    Baca juga tulisan terbaru ciwir berjudul Umbul Cokro

    • wah, bisa jadi begitu, mas santri. model reformasi setengah hati justru kurang menguntungkan. btw, ttg postingan itu gpp, mas santri, masih banyak postingan lain ttg guru yang bisa diangkat sebagai tema tulisan kok. ok, makasih.

    • walah, lagi2 kok dikaitkan dg batman toh, mas fikar, hehehe … memang batman masuk marga kelelawar, yak? hiks.

    • hehehe … saya juga tidak tahu tuh, mas daniel, kira2 ada niatan nggak ya dari rakyat negeri kelelawar utk melakukan redifinisi terhadap makna reformasi, hiks.

  31. Mudah2 mudahan tidak berlarut-larut apa yang terjadi di Negeri kelelawar, dan segera mendapat pemimpin baru yang bisa membawa perubahan yang ebih baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *