Blog Tanpa Adsense?

Dalam komentarnya pada postingan di sini, Mas Andy SME, memberikan masukan agar blog baru ini sebaiknya tidak dipasangi adsense. Hmmm …. sebuah masukan dan saran yang menarik. Terima kasih, Mas Andy. Saya jadi teringat tentang standar web. Berdasarkan amatan awam saya, blog-blog berstandar web seperti daniiswara.net atau maseko.com umumnya tidak dipasangi adsense. Hal ini bisa dimaklumi, sebab kode-kode adsense kebanyakan menggunakan kode script yang tidak lolos uji validasi standar web sehingga cenderung dihindari.

Meski sudah setahun lebih melakukan aktivitas ngeblog, jujur saja, saya masih sangat awam tentang blog berstandar web. Berdasarkan analisis sakuiweb, ada beberapa aspek yang digunakan untuk mengukur sebuah blog bertsandar web atau tidak.

  1. Markup validitas kode html (HyperText Markup Language): Tool ini digunakan untuk menguji validitas kode html/xhtml yang ada dalam blog. Validator kode html/xhtml yang sering digunakan adalah Markup Validation Service yang dikeluarkan oleh w3c . Yang diuji adalah kode-kode html, terutama kode berekstensi .php, mulai header hingga footer yang berkaitan dengan kode-kode tag html, seperti penggunaan kode: div, ol, li, ul, span, br, a href, img src, atau alt. Jika penggunaan kode-kode dalam file berekstensi .php dalam blog sudah sesuai dengan ketentuan standar web, maka blog kita akan terbebas dari kesalahan (error) atau peringatan (warning).
  2. CSS (Cascading Style Sheets) Validation Service: Validator CSS yang sering dijadikan dalam standar web adalah tool yang dikeluarkan oleh css-validator. Yang diuji adalah style blog pada file berekstensi .css yang sangat erat kaitannya dengan tampilan wajah blog. Kode-kode yang diuji adalah color (warna) dan value (nilai), baik dalam background (warna latar), font (huruf), maupun border (garis). Dalam hal ini, kita perlu selektif ketika memilih theme maupun plugin yang akan digunakan. Banyak theme dan plugin yang mengabaikan standar web. Jika memang diperlukan, kode css theme atau plugin yang akan kita gunakan bisa kita oprek terlebih dahulu.
  3. Accessibility: Uji validitas ini mungkin berkaitan dengan kemudahan akses dan popularitas blog kita. Semakin bagus aksesibilitas blog, semakin mudah blog kita bertengger di search engine. Lihat saja blog daniiswara.net. Postingan-postingannya hampir selalu berada di urutan teratas halaman 1 google. Untuk menguji tingkat aksesibilitas blog, kita menggunakan tool checker-atrc yang disediakan oleh ATRC (Adaptive Technology Resource Centre).
  4. Usability: Jujur saja saya belum mengetahui validasi usability, sebab tanpa mengoprek blog, umumnya blog kita sudah memiliki tingkat usabilitas 100%.
  5. Validitas RSS: RSS menunjukkan adanya format Rich Site Summary (RSS 0.91), RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0), dan Really Simple Syndication (RSS 2.0). Format RSS/feed pada umumnya sudah menjadi setting bawaan dari engine blog yang kita gunakan.
  6. Speed: Kecepatan load sebuah blog ternyata juga menjadi bagian yang dipersyaratkan dalam standar web. Blog yang sudah terkompres melalui tool gzip akan memiliki ukuran file yang lebih ringkas sehingga loading blog menjadi lebih ringan. Untuk mengukur kecepatan blog, kita bisa menggunakan tool yang disediakan gidnetwork.com. Jika blog kita belum terkompres, sisipkan kode <?php ob_start(“ob_gzhandler”); ?> di bagian paling atas dalam file header.php sebelum kode deklarasi tipe dokumen blog.
  7. SEO: Kekuatan SEO blog berdasarkan Page Rank Google, alexa, atau posisi blog kita melalui search engine yahoo, google, atau MSN, berdasarkan analisis sakuiweb juga sangat berpengaruh terhadap standar web. Semakin tinggi PR dan posisi SEO-nya, blog kita akan memiliki standar web yang baik.
  8. Valid P3P: Saya juga belum tahu persis, apa kegunaan validitas P3P (Platform for Privacy Preferences) ini dalam sebuah standar web. Saya baru suka iseng untuk mengukur validitas P3P blog berdasarkan rujukan yang saya dapatkan dari Mbah Google.

Berdasarkan validasi sakuiweb, blog sawali.us baru memenuhi 80% standar web. Berikut ini skrinsyut-nya.

swsw2sw3sw4sw5sw6
Sementara itu, berdasarkan analisis SEO dengan memanfaatkan tool Raven SEO, blog ini memiliki skor 90, dengan ukuran file:
• HTML: 32.27KB
• Images: 390.89KB
• CSS: 4.84KB
• Scripts: 156.76KB
Total: 584.75KB

raven
Berdasarkan masukan Mas Andy, untuk sementara blog ini akan tampil tanpa adesense, sekaligus ingin mencoba belajar ngeblog berdasarkan standar web.
Tulisan ini jelas masih sangat banyak kekurangannya, termasuk penggunaan istilah yang mungkin kurang tepat. Mohon dimaklumi dan mohon sarannya jika ada kekeliruan. Terima kasih. ***

No Comments

  1. pak sawali selalu penuh kejutan deh soal begini-beginian.
    benar-benar di luar lingkup pemikiran saya.
    baru ngeh bahwa sebuah web juga perlu memenuhi standar validitas, bahkan sebuah blog yang sifatnya jejaring sosial semata.

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Wisata Toko Buku

  2. Setujuu pak Sawali, maraki ngebak-ngebaki tok adsensenya. Wah ada cerita pak sawali, tadi saya ketemu cewek, “rumahnya mana?” BTN, “bapaknya namanya siapa?” Pak Sawali, wah mak dueg n mesam mesem sayanya. “Bapak lagi depan komputer ya ? iya …, Ternyata bener dugaan saya lagi mosting+didepannya ada kopi dan jarum 76, wakakakak …..

    Baca juga tulisan terbaru wahyubmw berjudul Penghargaan Anak Semarang

  3. Konfirmasi Pak Guru, kalau maseko.com tidak pasangi iklan adsense bukan karena mengejar standar web, tapi karena memang belum dibolehkan karena isinya Bahasa Indonesia. 🙂

    Setelah membaca ini saya jadi berkunjung ke Sakuiweb lagi dan melakukan perbaikan-perbaikan.

  4. wah saya malah nggak mudeng sama sekali, mata sampai pedes melihat kode-kode tersebut. butuh waktu lama untuk memahaminya. apalagi tentang validitas tambah nggak mudeng.
    terima kasih ya pak nambah pengetahuan lagi.

    Baca juga tulisan terbaru endar berjudul mbetulin tampilan

  5. Huaduh. Aku malah hanya bisa mbaca postingan ini sembari manggut-manggut mawon, Pak Sawali. Belum terbersit dalam pikiranku untuk membangun blog ke arah sana. Baru mampu mengucapkan salut saja barangkali.

    Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul 2058

  6. dear pak sawali yg slalu kreatif abis.. 😀
    saya blm liat incoming link di dashboard tp feeling aja masuk post ini..

    konfirmasi jg..saya ngga pake adsense krn krg pas dgn doctype yg saya pake..males ngubah lg..terlalu tricky.. 🙂

    pasang iklan/adsense mnrt saya ngga masalah kok pak, banyak situs kedokteran populer spt emedicine dan jaringannya memasang iklan yg diberi keterangan jelas bagi pembaca..

    kl ada yg ngga suka, pengunjung bs disaranin make peramban + pemblokir iklan/flash (spt adblock..fx rules)

    saya jg nyontek http://maseko.com/ kok pak 😀
    pernah saya panas2i spy nyoba webagogo dot be (sedang renovasi) jg krn blog beliau memang patut dicontoh..

    salut blog barunya

  7. waduh-waduh.. ternyata banyak hal yang ada di dunia maya ya..
    kalau sudah urusan CSS dan sebagainya wis ora mudeng…
    tapi yang penting, menuangkan ide dan pikiran dalam bentuk tulisan

    dan memang bener2 tulisannya dapat 4 jempol…………….

    Baca juga tulisan terbaru Regina berjudul Perkembangan buah hatiku

  8. untuk sekarang ini sudah banyak plugin yang mendukung untuk pengujian hal tersebut untuk dibenamkan ke dalam wordpress, hanya saja harus berani merogoh kocek untuk membayar hostingnya 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *