Sang pakar kita, Roy Suryo, kembali bikin ulah. Setelah gagal memperoleh legitimasi atas klaim lagu Indonesia Raya pada Agustus 2007 yang silam, sang pakar kita itu seperti melempari telor busuk ke wajah para bloger. Kita belum tahu, bagaimana respon bloger-bloger sekelas Yusril Ihza Mahendra, Juwono Sudarsono, Wimar Witoelar, atau Enda Nasution. Bisa jadi, bloger-bloger ngetop itu tak akan pernah bereaksi. Mereka sangat paham, siapa sesungguhnya pelempar telor busuk itu. Bisa jadi akan makin bertambah ge-er kalau direspon, hiks.
Sebagaimana diberitakan detikinet.com, Roy Suryo menyebut bloger tak lebih dari tukang tipu.
Anggap saja blog seperti orang membuang sampah. Saya capek melayani orang kayak gitu. Itulah yang tidak saya sukai dari blog. Blog tidak bertanggung jawab, bahkan blogger itu tukang tipu.
Demikian sebagian pernyataan yang disampaikan lelaki yang juga dikenal sebagai salah satu presenter sebuah stasiun TV Swasta yang murah senyum itu.
Berlebihankah dia? Bisa jadi. Kita masih ingat ketika dunia blogosphere begitu intens menyoroti sepak terjangnya yang kontroversial ketika mengklaim Lagu Indonesia Raya yang asli sebagai hasil temuannya. Begitu intensnya para bloger “menelanjangi”-nya, sampai-sampai ada blog yang khusus memosting tentang Roy Suryo dan tingkah “unik”-nya itu.
Wew… apakah pernyataan “bloger tukang tipu” yang dia lontarkan sebagai wujud dan akumulasi kekecewaan dia terhadap para bloger yang dianggap telah memojokkan, bahkan menurunkan citra dan martabatnya sebagai seorang pakar telematika tanpa tanding? Wallahualam. Yang pasti, pernyataan Roy Suryo agaknya tak akan begitu berdampak bagi para bloger dalam berkiprah di jagad blogosphere. Postingan-postingan terbaru akan terus bermunculan. Ini artinya, pernyataan Roy Suryo tak lebih sekadar bualan dan omong kosong belaka.
Terkena sindrom hipokritkah dia? Bisa jadi juga. Hipokrit, menurut KBBI Daring, mengandung dua arti, yakni: 1 a munafik; 2 n orang yg suka berpura-pura. Yup, sebagai seorang pakar telematika yang sudah demikian akrab dan fasih dengan dunia IT, *halah* tak seharusnya dia mengingkari keberadaan blog yang diyakini banyak kalangan sebagai media post-literasi yang cukup “sakti” dalam membuka katup-katup pemikiran kreatif yang selama ini terbelenggu oleh rezim penguasa. Blog bisa menjadi media untuk membangun sebuah peradaban global yang lebih terhormat dan bermartabat berbasis kesetaraan tanpa harus kehilangan sikap santun, ramah, rendah hati, dan familiar.
Bukankah sebuah sikap hipokrit kalau seorang pakar IT demikian “alergi” terhadap kehadiran sebuah blog hanya lantaran para bloger pernah mengkritik dan menghakiminya? Masih alergi kritik dong, kalau begitu? *halah* Ok, sudahlah, kita dengarkan saja pernyataan-pernyataan sang pakar kita itu selanjutnya? Makin antipati terhadap blog atau sebaliknya?
BTW, lewat postingan ini sekaligus saya juga iseng mengerjakan tugas dari ridu, hehehe 😆 Inilah salah satu contoh kesetaraan dalam dunia blog, Pak Roy Suryo, hehehe 😆 Saya tidak pernah merasa “dikerjain” *halah* oleh bloger muda. Bahkan, ini bisa jadi merupakan perwujudan sikap persaudaraan antarsesama bloger lintas-usia.
Ok, inti ajakan Ridu itu adalah mengajak teman-teman bloger, termasuk saya, untuk meningkatkan GPR blog kita melalui Link MLM, agar blog kita bisa menjadi lebih akrab dengan Om Google. Yang perlu dilakukan adalah memosting link-link seperti di bawah ini. Jadi ada 2 pihak yang dikenal dari Link MLM ini, yaitu downliner (orang yang mendapatkan PR ini) dan upliner (orang yang memberikan PR ini). Nah, dalam konteks ini, upliner saya adalah Ridu sehingga saya berada di posisi downliner. Kemudian, saya memosting ini sehingga menjadi upliner bagi teman-teman yang terkena lemparan tugas.
Caranya? Nah, yang kebetulan kena lemparan tugas ini nanti bisa membuat postingan bebas, tetapi ada bagian postingan seperti yang saya tulis ini. Ketentuannya adalah dengan menempatkan upliner di atas nama kita (kopipes saja!). Selanjutnya, di bawah nama kita nanti akan muncul downliner apabila telah memosting link ini. Demikian seterusnya hingga berkecambah sampai tak terhingga. *halah* Berikut ini adalah nama-nama upliner dan downliner yang telah membangun jaringan link MLM.
- Catsy Carpe Diem
- Catsy Download
- Out of the Blue
- A Day to Savor and Relish
- A Piece of Idea
- Write Shy
- Stupid Wise
- onlinememorylane
- See Me For What You Will
- Michelle’s Small World
- Chez Francine
- Cronaca
- Le bric à brac de Cherie
- Life
- Hanna
- AngrianiWorld
- Farah
- Anoushka
- Noushy Syah
- Eagle
- Dasir
- Shirei
- Abi Bakar
- Rosyidi
- Riyogarta / Catatan
- Ridu
- Sawali Tuhusetya
Nah, posisi saya sebagai downliner-nya Ridu berada pada posisi nomor 27 dengan upliner Ridu yang berada pada posisi 26. Teman-teman bloger yang nanti terkena lemparan tugas dengan sendirinya akan berada pada posisi nomor 28.
Berkaitan dengan postingan ini sebenarnya saya tidak begitu peduli dengan GPR segala macam, hehehe 😆 Ini semata-mata untuk membangun sikap kesetaraan dan nilai persaudaraan antarsesama bloger melalui sebuah jaringan di dunia maya. Ini juga termasuk salah satu visi *halah* saya melakukan aktivitas ngeblog. *sok idealis*
Namun, teman-teman bloger yang namanya saya catut tidak harus mempunyai pandangan yang sama dengan saya, hehehe 😆 Dengan kata lain, teman-teman bloger (urut secara alfabetis) yang terkena lemparan PR berikut ini tidak wajib mengerjakannya. Suer! *Hipokrit ndak, yah? *
- Abied
- Bachtiar
- Ersis Warmansyah Abas
- Gempur
- Goop
- Iwan Awaludin
- Marsudiyanto
- Moh Arif Widarto
- Olangbiaca
- Yari NK
Mohon maaf sebelumnya kalau nama-nama tersebut kena lemparan tugas, hehehe 😆 Sekali lagi tidak wajib mengerjakan, kok. Mohon maaf juga apabila teman-teman bloger lain tidak sempat “ketiban sampur”. Terima kasih. ***
ooo
Keterangan: Gambar sang pakar diambil dari sini.