Apa respon dunia begitu mendengar kematian Muammar Khadafi? Ya, ya, selalu saja muncul dua sikap yang kontras; empati atau antipati, di balik kematian tokoh se-kontroversial sang kolonel itu. Amerika, yang selalu dimusuhinya, sudah pasti bernapas lega. Setidaknya, rival “politik” yang selalu merecoki kebijakan politik Paman Sam itu, tak lagi bisa mengumbar kepongahan dan hanya bisa mengumpat di alam keabadiannya. Demikian juga wadyabala tentara revolusioner yang sudah lama mengincarnya. Sirte dan Lybia seakan pesta di balik jasat “sang diktator” yang telah menemui ajalnya.
Namun, tidak demikian halnya dengan para pendukung dan pengagum setianya. Secara diam-diam, mereka berempati. Kematian Khadafi jelas sebuah kehilangan besar. Almarhum dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap arogansi Barat. Tokoh dunia mana lagi yang bisa berteriak selantang Khadafi? Terlepas dari sikap kediktatorannya terhadap rakyat Lybia yang puluhan tahun hidup di bawah tungku kekuasaannya, setidaknya Khadafi telah sanggup menunjukkan kepada dunia bahwa Semut pun bisa membuat Gajah kelimpungan. Andai saja dunia punya seratus “semut” Khadafi, “Gajah” Amerika bisa jadi tak akan pernah bisa tidur. Semut bisa memasuki ceruk-ceruk telinga sang gajah hingga ke pusat kepekaan; melakukan perusakan secara pelan-pelan, hingga akhirnya membuat sang gajah mati berdiri.
Ketakutan Amerika jelas sangat bisa dipahami. Untuk memburu seorang Khadafi, mereka harus repot-repot menerjunkan ribuan tentara dan penembak jitu serta melakukan propaganda dengan selalu mencitrakan Khadafi sebagai sosok diktator yang mesti dimusuhi rakyatnya sendiri. Walhasil, akhirnya tiba juga hari naas buat “sang diktator”. Tubuhnya “tatu arang kranjang” tertembus timah panas. Pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) memastikan tewasnya mantan pemimpin Libya, Muammar Khadafi dalam penyerbuan pasukan revolusioner di Sirte, Libya. Khadafi tewas karena luka tembak di kepala dan kedua kakinya. Penembakan terhadap Khadafi terjadi tidak lama setelah kejatuhan Sirte ke tangan tentara revolusioner. Pasukan akhirnya menemukan tempat persembunyian Khadafi (www.detiknews.com).
Pertanyaan besar yang muncul, mampukah dunia melahirkan Khadafi-Khadafi yunior yang sanggup melawan dunia Barat pasca-kematian sang kolonel? Haruskah kisah-kisah heroik tentang perlawanan Semut versus Gajah benar-benar akan terhapus dalam buku legenda dan sejarah? Pertanyaan besar ini jelas hanya akan mampu terjawab oleh perjalanan dan dinamika sang waktu yang akan terus bergerak menemukan takdirnya. Selamat jalan menuju ke alam keabadian, Sang Kolonel! ***
Bagi pemimpin itu tidak penting berapa lama ia memimpin tetapi berapa besar ia dicintai rakyatnya. Pemimpin tidak akan berkuasa selamanya maka sebaiknya ia mencari cara turun dari kekuasaannya dengan sebaik-baiknya. Naas memang nasib Khadafi yang mati ditembus timah panas di kepalanya. Naas juga nasib Saddam Hussein yang digantung oleh “rakyatnya” setelah ditangkap tentara asing pimpinan AS.
memang sungguh tragis nasib tokoh dunia yang terlalu lama berdiri di tampuk kekuasaan, mas arif. segala kebaikannya seringkali hancur dan terlupakan oleh sejarah.
Saya berduka atas kematiannya.. sebagaimana saya harus berduka untuk kematian semua orang, Pak.
Saya amati cara mereka ‘menggoyang’ Libya untuk menundukkan Khadafi adalah sesuatu yang menurut saya agak ‘ridicoulus!’
Hanya berharap pada Tuhan semoga Ia menerima Khadafi dan semoga kematiannya tidak membuat dunia semakin ajur mumur, tapi sebaliknya.. semoga kematiannya menjadi isyarat perdamaian…
setuju banget, mas don. kematian khadafi yang tragis, semoga bisa menjadi pelajaran berharga buat para penguasa di berbagai belahan dunia.
Selamat jalan Khadafi.
semoga mendapatkan ketenangan di alam keabadian.
berikutnya negara mana lagi ya dengan isu yang sama siria atau yaman untuk melakukan kepada iran nggak Berhasil karena Ahmadinejad sangat bersahaja eh pake isu pingin bunuh kedubes Arab saudi lagi Ck ck
akhirnya kelihatan belangnya juga, ya, pak, siapa yang suka bikin kisruh di negeri orang yang selalu menggunakan HAM sbg dalih.
Dengan kematian Muammar Gaddafi maka dimulailah era baru untuk Libya . Harapan rakyat Libya akan adanya perubahan bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Seperti halnya pergolakan di Mesir setelah rejim Hosni Mubarak tumbang. Libya pasti akan melalui nasib yang sama terutama dengan campur tangan barat yang hanya bertujuan menguras sumber daya alam yang ada di Libya. Barat tidak akan membantu pemberontakan Libya tanpa ada agenda yang tersembunyi.
Selamat Jalan Kolonel……
setuju banget, bang iwan. agenda2 tersembunyi seperti itulah yang seharusnya diwaspadai agar tidak makin banyak negara yang jadi korban kepongahan dunia barat.
selamat buat pak khadafi,,
selamat buat khadafi? maksudnya, mas nayzz?
saya senang sudah tiada pak,, luar biasa yang menembaknya,,,
Ada lahir, ada mati. Ada ada, ada tiada. Ada saatnya menguasai, ada saatnya dikuasai. Khadafi pernah lahir dan ada, kini ia telah mati dan tiada. Tak lagi menguasai, tetapi dikuasai. Selamat jalan Khadafi!
Saya langsung teringat dengan zaman kepemimpinan pak Soeharto di masa orde lama yang tumbang karena reformasi. Kapan ya bisa menydari indahnya di masa itu?
indah masa itu v akan berakibat fatal bagi anak cucu kita nanti gan,,,,
Kalau memang sudah berada dijalan yang benar, pasti mendapatkan kebahagiaan meskipun kepala tertembak timah panas. Tapi ya allohua’lam…hehehe..
Saya tidak pernah anti Khadafi tapi tidak pernah juga jadi pengagumnya.
Namun terlepas dari berbagai berita buruk yang selama ini disebarkan oleh media Barat, pasti Khadafi telah berbuat banyak kebaikan untuk Libia sehingga bisa berkuasa 40 tahun.
Sebagai negara kaya minyak dengan penduduk sekitar 6 juta, rakyat Libia mendapat fasilitas sekolah, kesehatan gratis.
Mudah2an rezim penggantinya bisa berbuat lebih baik lagi bagi rakyatnya, dan tidak sekedar menuruti kehendak pemerintah negara2 Barat.
Inilah kebutaan manusia akan kekuasaan sesaat,di rela mengorbankan bangsa dan negaranya demi mencari kekuasaan dan iming2 demokrasi dari barat,padahal dunia barat tidak memberikan demokrasi atau kebebasan bagi bangsa palestina yang di jajah para zionis israel..mana itu arti demokrasi sesungguhnya..harusnya semua bangsa memahami arti demokrasi itu.
yang benar dan baik itu sudah tertulis oleh yang menjalani..semoga dengan adanya kematian akan tumbuh suatu kehidupan baru btw infonya bagus bgt
Begitulah politik, isinya hanya kepentingan dan kebencian,
Setelah Yasser Arafat, Saddam Husein, Osama bin Laden, Muammar Khadafi, Amerika dan Yahudi akan beralih ke Mahmud Ahmadinejad, Fidel Castro, Hugo Chavez.,Inilah para pemimipin semut yang sewaktu2 bisa membunuh para pemimpin gajah.
Tragedi kemanusiaan nih, setinggi tinggi nya jabatan dan kekayaan orang ternyata kalau mati apa yang di bawa? Kebaikan selama hidup atau Dosa? Bijaksanalah dalam bersikap selama masih diberi kehidupan oleh Yang Kuasa Gusti Allah, Amin.
Tragedi kemanusiaan, Hilang nyawa kekayaan dan jabatanpun tak bisa dibawa. Bijaksanalah dalam hidup teman……………..mulutmu adalah harimaumu! alat kesehatan | medical equipment supplies
Selamat jalan tokoh dunia,
Salam
Ejawantah’s Blog
Saya mendukung langkah Komisi HAM PBB yang mendesak adanya penyelidikan terkait kematian Khaddafy. Sekejam-kejamnya seorang Khaddafy, dia tetaplah manusia yang tak layak diperlakukan seperti tampak di tv.
malah kita jadi bingung, apa bedanya pelindung HAM dan pelanggar HAM !!!
barat cuma ingin rebutan minyak lalu mengatasnamakan HAM. selama berabad2 semenjak jaman renaisance ato abad pertengahan hingga kini mereka memang dalam kondisi “menang” atas umat2 manusia di dunia. tp sifat mencla mencle itu ada, misalnya dalam kasus libya, toh ntar juga bakalan buat kapling2 minyak, 3 juta barel.
mengenai qadafi, memang ada kesalahan berupa diktator,tp kebencian dalam membunuh secara kejam lbh banyak bercampur pada trauma masa lalu..meskipun ga yakin jg mreka2 yg membunuh itu bakalan diadili, lha wong yg ingin mengadili itu ya sejalan seirama, NATO eropa dan amerika
rakyat libya mungkin sebentar lagi kalian akan dijajah oleh barat,, mereka ingin minyak kalian…
Wujudkan perdamaian di dunia ini. Selamat jalan Khaddafy.
Kematian Khaddafy juga bisa jadi bahan permenungan betapa bersarnya resiko menjadi orang yang berani berkata tidak di depan Amerika dan sekutu-sekutunya. Tak banyak pemimpin dunia yang berani bersikap seperti Khaddafy ini.
Kematian seorang Khadafi merupakan pmbelajaran bagi kita smua bahwa hidup ini hanya sementara so fastabiqul khoirot sebelum mgikuti Sang Khadafi.
Kenapa ya Amrik sangat gencar melakukan perlawanan di Timur Tengah, pasti merek memiliki niat tersembunyi..