Anoman Sang Pembebas

Dalang: Ki Sawali Tuhusetya

(Sekadar catatan: Sebagai upaya pengembangan budaya bangsa, secara insidental blog ini akan menyajikan kisah wayang purwa dengan bahasa yang ringan dan dikemas dalam konteks kekinian; sedikit nakal, mbeling, dan slengekan. Selamat menikmati!)

Wayang

Dalang: Sawali Tuhusetya

Dengan gerakan lincah dan cekatan, Anoman meloncat dari satu pohon ke pohon lain di Taman Argasoka yang sejuk dan rindang. Mulutnya tergagap-gagap melantunkan sepotong puisi sentimentil. Maklum, sebagai serdadu, selama ini lidahnya hanya fasih menerjemahkan komando atasan. Meski demikian, vokal sember itu mampu membikin dada Dewi Shinta berdebar-debar. Teringat sosok lelaki flamboyan yang sudah lama dirindukannya; Sri Rama. Trijata, putri Alengka yang diberi tugas membujuk Dewi Shinta agar mau melayani nafsu bejat Rahwana pun tak sanggup menyembunyikan perasaan haru.

“Oh … Sri Rama, junjungan hamba yang sedang berduka. Betapa malang nasib Paduka, memburu sang permaisuri yang tak jelas rimbanya. Gunung didakinya, jurang dituruninya, lurah dijenguknya, sungai diseberanginya, semata-mata demi Putri Shinta. Kini, di Argasoka, sang Putri berada dalam cengkeraman Rahwana.”

Sambil meloncat ringan dari pohon nagasari yang rimbun, bibir Anoman terus berpuisi ria mengabarkan keberadaan Sri Rama yang waswas memikirkan keselamatan Dewi Shinta. Untuk meyakinkan benar-benar duta Sri Rama, Anoman menyerahkan sebuah cincin kepada Dewi Shinta. Dengan tangan gemetar, perempuan sintal itu mengusap permata cincin yang tiba-tiba bersinar cemerlang. Seketika tubuhnya mengigil dahsyat. Wajahnya kian memucat. Air matanya mengalir menganak sungai, tak sanggup menahan arus perasaan yang membobol dinding nuraninya. Saat Shinta memasang cincin itu ke jari manisnya, lubang cincin itu teramat longgar, demikian pula saat dikenakan di jari tengah dan ibu jarinya. Kini, Anoman tahu, selama di Alengka permaisuri junjungannya itu benar-benar hidup dalam kubangan penderitaan. Dengan perasaan haru, Anoman menyampaikan tekad Sri Rama untuk membebaskan Putri Shinta dari cengkeraman Rahwana.

Trim’s banget. Ente udah nyampein kabar Mas Rama pada Shinta!” ujar Shinta dengan vokal lirih nyaris tak terdengar. Anoman manggut-manggut sambil memusatkan kepekaan telinganya. Tiba-tiba terdengar derap langkah sepatu lars menuju ke Taman Argasoka. Jelas, itu suara barisan prajurit Alengka. Dengan terbata-bata, Shinta meminta Anoman segera meninggalkan taman setelah memberikan tusuk konde Cundomanik dan sepucuk surat untuk Sri Rama.

“Om, jangan lupa sampein tusuk konde dan surat ini sama Mas Rama. Sampein juga suara batin Shinta yang rindu berat!” pesan sang Putri untuk yang terakhir kalinya dengan tenggorokan tercekat. Tanpa menjawab, Anoman segera meluncur meninggalkan Taman Argasoka. Trijata yang berubah menaruh empati terhadap penderitaan Shinta, terkagum-kagum atas keberanian Anoman yang dapat menerobos barikade pasukan Alengka. Sepasang matanya yang bening tak berkedip menyaksikan ketangkasan Anoman meliuk-liuk di atas pepohonan hingga lenyap di balik tembok taman.

Misi Anoman untuk mengetahui keberadaan Shinta tuntas dilaksanakan. Namun, masih ada satu misi yang mesti dia lakukan; menguji kekuatan Alengka. Kabar yang gencar dilansir berbagai media, pasukan Alengka dikenal sangat militan dan dilengkapi dengan senjata supercanggih, bukanlah isapan jempol. Anoman telah merasakan betapa dahsyatnya kekuatan Angkatan laut Alengka. Hampir saja dia menjadi korban keganasan Tatakini dan Wilkataksini, serdadu Angkatan Laut Alengka yang memiliki “jam selam” nggegirisi. Beruntung dia memiliki senjata Cupumanik Astagina, sehingga mampu melumpuhkan prajurit kejam dan sadis itu.

Kini, Anoman hendak menguji kekuatan tempur pasukan Alengka yang sesungguhnya. Dengan cekatan, dia segera membikin ulah yang menggegerkan semua penghuni istana. Pepohonan di sekitar istana dicabuti. Tembok tebal Taman Argasoka dihancurkan. Suasana hiruk-pikuk. Semua penghuni istana berhamburan keluar, menyaksikan ulah seekor kera putih yang tengah bikin keonaran. Dua batalyon prajurit bertubuh raksasa dan berwajah angker dengan senjata supercanggih segera terjun ke gelanggang. Hanya dengan sekali komando, ribuan timah panas melesat merajam tubuh Anoman. Namun, dengan tangkas, Anoman meliuk-liuk dan menukik ke udara. Tak satu pun peluru menyentuh kulitnya. Para prajurit Alengka semakin bernafsu meringkusnya.

Melihat situasi makin gawat, Anoman melolos senjata Cupumanik Astagina. Setelah ber-tiwikrama beberapa detik, tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi raksasa dengan kekuatan berlipat-lipat. Para serdadu Alengka terbengong-bengong. Dengan cepat, Anoman mencabut pohon nagasari tua yang masih tersisa, lantas dijadikan senjata untuk melabrak ribuan prajurit Alengka yang mengepungnya. Hanya dengan sekali gebrak, ratusan prajurit tewas dengan tubuh remuk-bubuk. Teriakan dan pekik histeris membahana.

Ulah Anoman kian menjadi-jadi. Sudah ribuan prajurit menjadi korban keganasannya. Hal itu membuat Saksadewa, putra kesayangan Rahwana, gusar. Dengan langkah berat, dia melolos senjata Gandrasa yang konon mampu menyemburkan gas beracun. Namun, sekali lagi, Saksadewa dibikin panik. Anoman dapat berkelit, bahkan di luar dugaan tiba-tiba mencabut sebatang pohon raksasa, lantas dengan kekuatan penuh dihantamkan telak ke kepala Saksadewa. Tak ayal, tengkorak kepala Saksadewa hancur berkeping-keping. Tewas.

Kematian Saksadewa yang mengenaskan menyebabkan Indrajit, putra sulung Rahwana, marah besar. Tanpa basa-basi, dia meloncat ke atas Yaksa Singa, kendaraan berlapis baja yang konon pernah memorak-porandakan Kahyangan. Dengan penuh nafsu, Indrajit melabrak Anoman yang berdiri santai di bawah pohon yang rimbun. Namun, Anoman kembali dapat menjinakkannya. Dengan cekatan, dia mencabut sebatang pohon, menghantamkannya secara telak ke perut Yaksa Singa. Tak pelak, kendaraan berlapis baja itu hancur berantakan. Tubuh Indrajit terpelanting ke udara.

Dihinggapi rasa penasaran dan kepanikan, Indrajit melepaskan panah Trisula. Akan tetapi, anak panah itu dijinakkan dan dipatahkan menjadi beberapa potong. Indrajit geleng-geleng. Dia melolos senjata pamungkasnya, panah Nagageni, yang pernah membikin Dewa Indra kelimpungan menghadapinya. Secepat kilat, panah Nagageni meluncur, mendesis, dan menyala merah. Kali ini, Indrajit bisa bernapas lega. Panah itu menembus paha kiri Anoman yang telah berubah wujud menjadi kera putih. Merasa belum puas, Indrajit melepaskan panah Nagapasa. Luar biasa. Panah itu mendadak berubah menjadi naga raksasa yang mengerikan, dan dengan cepat membelit tubuh Anoman. Kera putih itu benar-benar tak berdaya. Para prajurit Alengka yang selamat dari amukan Anoman bersorak-sorak, mengelu-elukan Indarjit.

Namun, sebenarnya hal itu hanya sekadar taktik bagi Anoman agar bisa bertemu dengan Rahwana. Taktiknya sukses. Anoman segera diserahkan kepada Rahwana. Di hadapan penguasa lalim itulah, Anoman melampiaskan rasa muaknya dengan setumpuk caci-maki dan sumpah-serapah.

“Sungguh, nggak bakalan langgeng kekuasaan rezim yang suka main culik, pengecut, bermoral rendah, rai gedheg. Penguasa busuk macam Sampeyan yang selalu mengklaim diri didukung banyak kalangan, lambat tapi pasti kekuatan koalisi itu akan berbalik menghantam Sampeyan. Tidak percaya? Buktikan saja!” ledek Anoman memancing amarah Rahwana. Tentu saja yang diledek murka. Tangannya menggebrak meja berukiran indah hingga hancur berkeping-keping.

Keparat! Kubunuh kamu monyet jelek!” Hampir saja kepalan tangannya yang kukuh menghantam wajah Anoman, tapi dapat dicegah Wibisana. Amarah Rahwana tak juga reda. Rezim diktator itu segera memerintahkan prajuritnya untuk membakar Anoman hidup-hidup.

Peristiwa yang amat tragis itu pun tak bisa dhindari. Di tengah alun-alun, ribuan penduduk dan prajurit Alengka menyaksikan tubuh Anoman dilalap si jago merah. Namun aneh. tiba-tiba saja di tengah bara api yang menjilat langit itu, dengan tangkas Anoman melenting ke udara sambil membawa seunggun api, lantas menyebarkannya ke segenap penjuru Alengka. Angin kemarau yang kencang bertiup membikin bara api kian dahsyat meluluhlantakkan seisi kota. Suasana Alengka berubah kacau dan gempar.

Sementara itu, di Taman Argasoka, Dewi Shinta dicekam kepanikan memikirkan nasib Anoman. “Jangan-jangan dia udah ketangkep!” bisiknya dalam hati. Namun, kepanikannya sirna setelah menyaksikan Anoman telah berdiri di sampingnya. Harapannya untuk bisa terbebas dari sekapan Rahwana kembali membayang di kepala. Baginya, Anoman dianggap sebagai sang pembebas yang akan membuka jalan bagi pengabdian hidup lahir batin kepada lelaki pujaannya, Sri Rama.

Tancep kayon! ***

Comments

  1. zal

    ::lha biasanyakan pangeran yang membebaskan sang putri, yang menikahi putri tersebut…, anoman kowe yo koq apes tenan… 🙂

    zal’s last blog post..Mau Jadi Orang Beruntung atau Pandai…???

    oOo
    wah, kan anoman akhirnya yang sukses mengantarkan dewi shinta kepada rama? apes hanya sebentar saja kok, itu pun karena taktik dan nyalinya.

  2. edy

    mirip di indonesia yak
    di mana-mana hutannya kebakar 😆

    edy’s last blog post..Bila Microsoft Membeli Yahoo!

    oOo
    iya bener juga bung edy, hiks. cuman penyebab kebakarannya yang beda. kalau di negeri kita terbakarnya hutan semata2 karena ulah tangan jahil yang ndak tahu fungsi hutan yang sesungguhnya. di alnegka, hanya ulah anoman semata!

  3. Wah…. kali ini saya mau komen berupa kritik ngawur aja, boleh kan Pak? Kalau boleh alhamdulillah, kalau ngga boleh juga alhamdulillah :mrgreen:

    Kalau misalnya ‘dikemas dalam konteks kekinian’ mungkin agar lebih afdol lagi bisa ditambahkan adegan Rama dan Shinta atau Rama dan Anoman yang saling kirim2an SMS **halaah**, kan jadi terkesan lebih ‘kini’ lagi kan pak?? Huahahaha…. 😆

    Btw, kalau seperti itu namanya termasuk ‘merusak budaya’ nggak pak?? 😀

    Yari NK’s last blog post..Kemenangan Jepang atas Rusia Tahun 1905, Awal ?Kebangkitan? Asia

    oOo
    bukan kritik ngawur kok, bung yari. emamg bener, bung. cerita pewayangan bisa dikemas dalam konteks kekinian lewat idiom, properti, atau media lainh yang lebih moden dan mengglobal. kenapa, tidak? saya kira kisah semacam ini hanya strategi aja. Bisa juga pakek SMS-an, hehehehe 😆 cuma peran anoman jadi berkurang, hiks. kan rama jadi tahu di mana shinta disembunyikan rahwana, hehehehe :lo:

  4. Assalaamu ‘alekum pak Sawali. Sastra slengean dan mbeling??? Ane justeru jadi demen bacanya. Revolusi sastra kah? Asek ane bacanya. Mau tanya sekalian pak… 😛

    Kalo dalam kehidupan nyata yang sehari-hari, katakanlah dalam konsteks sosial-politik ama budaya, kedudukan Hanoman itu seperti apa kiasnya? Maaf ane OOT :mrgreen:

    Cabe Rawit’s last blog post..Nasihat Buat Anggota IJOT (Ikatan Jomblo Akut)

    oOo
    wah, trims banget mas cabe. Yup, agaknya kalo dibilang revolusi sastra ndak juga sih. ini hanya sebuah kisah wayang purwa yang dikemas dalam kisah mbeling dan nakal. hanya sebuah strategi budaya saja. dalam konteks kehidupan nyata dan sosial politik, bisa dibilang sebagai sosok anoman itu seperti seorang politikus yang bener2 dekat dengan kawula alit, berani berbeda pendapat, toleran, dan punya komitmen yang kuat utk membangun bangsa. *halah* kira2 ada ndak ya, sosok seperti itu di negeri ini? hehehehe :mrgreen:

  5. Bah, sepertinya anoman yang ini lebih sakti. Mungkin karena sudah belajar taktik perang modern. 😀

    danalingga’s last blog post..Salah Paham Terhadap Buddhisme

    oOo
    kan sama dengan kisah ramayana, mas dana, hehehehe 😆 hanya saja anoman yang ini udah berpakaian lebih parlente dg taktik dan strategi perang yang lebih jitu, hehehehe :mrgreen:

  6. Dee

    Salah satu strategi untuk melestarikan budaya adalah dengan mengemasnya ulang dalam bentuk kekiniannya, sepanjang tidak mengorbankan pesan-pesan moral dan pentokohannya. Tapi harus ada bagi tugas. tak semua, katakanlah dalang, harus larut dalam kekinian. Harus ada yang bertugas untuk tetap setia di pakemnya, untuk melestarikan sumber aslinya, sebagai rujukan asal. Sehingga orang yang sudah mulai masuk dan tertarik pada jagad pewayangan, memiliki sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebenarnya, cerita pewayangan akan sangat menarik kalau dikemas dalam konteks masa kini. Terus melaju Pak Sawal …

    Dee’s last blog post..PDA Kanjeng Raden Mas Tumenggung

    Yup, sepakat banget mas nudee. versi kisah ini semata2 hanya dalam bentuk “ndobos”, mbeling, dan slengekan, tapi background-nya masih pakek pakem, kok, hehehehe 😆 dalam jagad pakeliran pun mestinya juga harus ada upaya untuk saling mengapresiasi. dalang yang mlulu berdasarkan pakem itu bagus, yang pakek lakon2 carangan dan kreasi baru juga sama bagusnya. biarlah mereka menekuni “dunia panggilan budaya”-nya sesuai dengan style berkesenian yang mereka anut.

  7. Ya saya setuju Yari … Asyik lo kalau direformasi … dulunya kan dari India, lalu seolah-olah ‘produk’ kita. Nah, kalau kita bikin baru belum sempat, ya dikreasii aja dulu daripada ngulang-ngulang kisahnya.

    Suatu kali teman dari seberang mencemooh: Tu Indon ngak nyontek bendera, lambang, dan lagu, juga karya Wyasa, Walmiki, etc.

    Jadi, kalau tempe adalah makanan khas Indonesia, ya iyalah. Soal tempenya dari Amrik, lain soal lagi kan.

    Mbuh … yang penting aku belajar menulis, habis perkara.

    Ersis W. Abbas’s last blog post..Menulis dan Konsentrasi

    oOo
    Yup, bener banget, pak ersis, saya juga sepakat tuh, asalkan pakemnya ndak hilang. hahahahaha … 😆 mahabharata dan ramayana tuh, *halah* setahu saya sudah menjadi karya universal, pak, meski asli dari india. toh, setelah masuk ke sebuah negeri sudah mengalami perkembangan sesuai dengan “kemauan budaya” negara yang bersangkutan. Betul, pak, tugas pak ersis tuh tugas kemanusiaan jugak, menyebarkan “virus” menulis kepada siapa saja yang pingin ketularan, hehehehe 😆

  8. Wakakakak…. ya maksud saya bukan antara rama dan shintanya tapi antara rama dan anomannya, kalau sama shintanya ‘kan pasti hp-nya udah disita sama si Rahwananya dong! Huehehe…. 😀

    Btw, ini komen kena spam ngga ya? Kalo kena spam saya pasrah deh, ngga usah dikeluarin juga ngga papa, toh komen sampah ini! Huehehehe…. 😀

    Yari NK’s last blog post..Kemenangan Jepang atas Rusia Tahun 1905, Awal ?Kebangkitan? Asia

    oOo
    walah, iya juga bung yari. tapi jangan2 nanti malah gampang disergap musuh karena keasyikan SMA, hiks. komen bung yari aman dan nyaman kok, ndak bakalan kena SPAM.

  9. entah kenapa di rama & shinta versi ini saya jadi bisa membayangkan sosok shinta itu seperti Preity Zinta, bintang Bollywood itu :mrgreen:

    Kisah Rama & Shinta yang paling asyik saya baca itu yang ditulis Sindhunata dengan judul Anak Bajang Menggiring Angin 🙂
    yang versi Bapak ini rada radikal 😆

    oOo
    walah Preity Zinta, namanya belakangnya mirip, mas. tapi yang kayaknya dewi shinta masih memiliki daya pikat luar biasa ampai kapan pun, hiks. sejak dulu, sinta kan ndak bertambah tua, hehehehe 😆 kalau “anak bajang menggiring angin”-nya rama sindu memang dibikin serius kok mas. kalau ini sih cuman kepingin ndobos saja, hehehehe 😆

  10. Ini kisah Anoman Obong versi mbelingnya ya pak??
    Pasti Anoman yg ini pake jaket kulit dan motor Harley nih, he he he…

    qzink666’s last blog post..Segepok Pertanyaan Dalam Satu Sesi

    oOo
    hehehehehe 😆 hanya sekadar pingin ndobos saja kok mas qzink sambil nyentil sana nyentil sini secara santai, hiks.

  11. Dari dulu ridu pengen banget suka sama cerita wayang,, tp kan disajikan dalam Bhs Jawa, dan ridu gak ngerti.. nah sekarang deh baru bisa baca dalam bentuk yg mudah dicerna! makasih ya pak!

    ridu’s last blog post..Survey Tawa Warga Jakarta

    oOo
    Mas ridu seneng wayang jugak? wah, salut juga nih. BTW, mas ridu tinggal di purwokerto, toh? di sana kan juga gudangnya dalang kondang, toh?

  12. hohohoho…kalo yang begini ini jadi asek sangadh, soale budaya wayang dibungkus dengan budaya “kekinian”. keyen pak!

    Hoek Soegirang’s last blog post..Simpatisan atau Simpanse, eh?

    oOo
    walah, mas hoek bisa ajah. mestinya yang mbeling2 seperti ini jadi jatah mas hoek untuk memostingnya, hahahaha 😆

  13. lah, kalo ada guru yang gemar dengan wayang begini dan dijadiken media penyampean materi di dalam kelas. Saya yakin budaya bangsa tidak akan terusik dengan hadirnya budaya barat yang akibatnya baru sadar setelah ada yang mengakui budaya bangsa sendiri oleh negara yang ngaku sodara itu 🙄

    annots’s last blog post..Pers dan Kitab Wicaksono

    oOo
    Bisa jadi begitu mas annots. sayangnya, wayang purwa tidak masuk dalam kurikulum. Hanya ada dalam kurikulum muatan lokal bahasa jawa. itu pun tidak membahas dan menyajikan secara khusus ttg jagat pakeliran ringgit purwa.

  14. anoman itu kera putih khan? kalau kerang iem namanya apa donk..?

    oOo
    kerang iem? maksudnya kera hitam? apa yak? hiks. ndak tahu jugak!

  15. Ini seperti cerita Film Holywood sana pak, Judulnya HULK. Dia adalah seorang manusia biasa seperti kita, tapi begitu dia marah maka dengan seketika dia akan berubah menjadi Monster berwarna hijau yang sangat besar dan ganas. kayaknya cerita tentang anoman ini pernah ditayangin di TVRI waktu saya masih umur 3 tahun dech. saya ingat banget tentang cerita ini.

    Hair’s last blog post..Aurat Perempuan, Pemandangan Terindah Yang Pernah Tercipta

    oOo
    Yup, bisa juga mas hair. epos mahabharata dan ramayana memang bisa digarap dalam berbagai versi, kok. ada banyak kisah di banyak negara yang memang memiliki kemiripan dengan lakon-lakon di ramayana dan mahabharata.

  16. Sebenarnya, saya ingin menulis ulang cerita-cerita rakyat dalam bentuk seperti ini, Pak… Namun, tanpa menghapus pesan moral yang terkandung di dalamnya. Hanya saja, niat yang ada itu seringkali terhapus paksa oleh beberapa ‘senior’ yang keukeuh menyatakan bahwa wayang itu ya gitu itu, tidak boleh ditambahi atau dikurangi atau dimodifikasi sedikitpun! 😕

    Padahal, kalau tidak diubah, generasi muda agak ‘sedikit’ kesulitan memahami dan memaknai nilai moral yang terkandung di dalamnya… Ada kasus seorang teman yang berasal dari Klaten. Dia betah begadang semalam suntuk nonton wayang sampai habis (kalau ada pertunjukan), tapi waktu ditanya alur ceritanya bagaimana, dia hanya geleng kepala. Katanya, yang diingat betul hanya pas bagian goro-goro… 😕

    suandana’s last blog post..perempuan dan daun?

    oOo
    Kenapa tidak dilakukan saja, pak adit? walah, wayang itu kan merupakan sebuah produk budaya *halah sok tahu* sehingga akan sangat menarik untuk dilakukan inovasi agar sesuai dengan tuntutan zaman. apalagi, banyak generasi muda sekarang yang mulai meninggalkan warisan nenek moyang kita itu, pak. mereka tidak paham karena pola berpikirnya sudah jauh berubah dibandingkan dengan masa2 sebelumnya.

  17. Anoman, sosok pengabdi yang sangat loyal pada boss nya, jiwa raga dipertaruhkan demi kebahagiaan sang majikan. Mirip TKI kita di luar ya Pak, bedanya mereka ada yang diperlakukan tidak sebagai monyet eh manusia.
    Baru babak satu kan Pak?

    hadi arr’s last blog post..Bukan karena apa-apa

    oOo
    Yuo, bener sekali, pak hadi. walah, kok bisa begitu ya pak? kapan nasib TKI kita diperlakukan dengan baik ya Pak? hahahahaha 😆 iya nih pak, baru mencoba ndobos lewat jagad pewayangan, hiks. BTW, kapan hiatus pak hadi akan berakhir? saya sudah kangen dengan postingannya loh, pak?

  18. Menurut saya cerita pak Sawali tentang Anoman ini memang dibuat sedemikian ruap hingga menarik hati untuk terus membacanya, biarpun demikian masih tetap sesuai dengan pakem dan belum tepat kalo dibilang mbeling, karena setau saya ‘mbeling’ itu artinya sedikit nakal atau iseng, dan biasanya cerita mbeling dibikin dengan menambahkan banyolan atau elemen dari luar, misalnya anomannya dibantu superman 😆 jadi, tidak usah dibikin mbeling pun sbenarnya cerita ini bisa dibuat menarik.
    Cerita ini menurut saya juga diadaptasi oleh film Rambo. untuk menyelamatkan satu sandera di tangan musuh, cara yang ditempuh: hancur leburkan ratusan tentara musuh itu seorang diri.. hahahaha…

    anung’s last blog post..Farewell, Mr. President!

    oOo
    hehehehe 😆 makasih mas anung. mungkin ada benarnya juga yak. ndak mbeling2 amat. yup, agaknya kisah rambo juga turut mengilhami kisah ini, mas. ok, makasih apresiasinya, mas.

  19. Sebelum era Superman, Batman, Ultraman dan man-man yang lain, ternyata kita sudah punya tokoh pembebas yang tak kalah gagahnya ya Pak.
    Siapa lagi kalau bukan Anoman ya Hanoman.
    Yang lebih menarik tapi kini sudah hilang dari peredaran adalah Jamu Anoman Dasamuka. Jamu pegel linu yang terkenal dijaman kecil saya dulu, suatu pembelajaran yang baru saya rasakan setelah barangnya sudah tidak ada lagi. Anoman Dasamuka, dua hal kontras yang ternyata bisa disatukan menjadi merk terkenal di “era” nya.
    (P. Sawali pernah minum Jamu Anoman Dasamuka gak ?? 😛

    marsudiyantos last blog post..

    ooo
    walah, denger jamunya aja baru sekarang, pak mar. terus wujudnya kayak apa, regane pira, khasiate kaya ngapa? lagian, jeneng jamu kok ya nggabungke padha2 mungsuhe 😮

  20. boleh yuga neh di persiin nyang kaya gini, lanjut mbok coba mbikin pethilan guyonan punakawan nyang di sesuaiin dengan iklim dinegri ini ghitu loh !!!

    • terima kasih apresiasinya, bang. lagi nyoba2 juga nih, mas. banyolan yang kontekstual, hehe …. mantab masukannya.

  21. I’m happy I found this blog, I couldnt discover any info on this subject matter prior to. I also run a site and if you want to ever serious in a little bit of guest writing for me if possible feel free to let me know, I’m always look for people to check out my site. Please stop by and leave a comment sometime!

  22. mau tanya pak ,, makna simbolik dari anoman itu apa saja ya? tolong jelaskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *