Menjelang berakhirnya Ramadhan yang lalu, saya kehilangan akun google. Akun sawali64[at]gmail[dot]com yang sudah menemani saya sejak tiga tahun yang lalu itu tiba-tiba ngambeg. Setiap kali memasukkan username dan password, berkali-kali saya direkomendasikan untuk meminta kode konfirmasi lewat SMS. Saya pun melakukannya. Namun, hingga berhari-hari lamanya hingga sekarang, saya tak pernah mendapatkan kiriman pesan kode konfirmasi untuk membuka email saya. Akhirnya, saya berkesimpulan bahwa akun gmail saya sudah mati.
Sedih? Tentu saja. Tiga tahun memiliki akun gmail bukanlah waktu yang singkat. Bersama media surat elektronik tersebut, saya sudah berhasil membangun interaksi dan komunikasi dengan banyak sahabat dan saudara. Entah, sudah berapa surat dan file yang melayang ke tempat lain. Kini, satu huruf pun tak lagi tersisa. Selain itu, akun gmail tersebut juga saya manfaatkan untuk akun paypal –meski jumlah dolar yang masuk masih tergolong sangat kecil– dan beberapa akun jejaring sosial atau direktori yang lain.
Surat elektronik besutan Mbah Google tersebut juga memiliki multifungsi. Semua produk virtual milik google hampir bisa dipastikan bisa diakses hanya dengan menggunakan satu akun gmail. Saya sudah memanfaatkannya untuk mengakses google-reader, picasa web album, adsense, google webmasters, feedburner, blogger, dan lain-lain. Ratusan gambar yang saya simpan di picasa juga raib, sehingga gambar yang terpublikasikan di blog pun tak lagi terlihat jejaknya. Sungguh merepotkan kalau harus mengedit ulang satu persatu secara manual. Yang tak kalah menyedihkan, empat blog ber-engine blogspot yang telah saya migrasi dengan menggunakan domain co.cc, yakni www.pojoksastra.co.cc, www.pelangipendidikan.co.cc, www.cintabahasa.co.cc, dan www.sawali.co.cc sudah dihapus, padahal, saya belum sempat mem-back-up content-nya. Meski tidak bisa konsisten saya update, keempat blog tersebut memiliki sejarah panjang tentang perkenalan saya dengan dunia per-blogger-an.
Akhirnya, saya harus menyerah atas “penganiayaan” dan “pembiadaban” yang telah dilakukan entah oleh siapa? Ketika saya menyampaikan kabar “duka” tersebut kepada beberapa sahabat, termasuk kepada Pak Maman S. Mahayana, dosen dan pengamat sastra Fakultas Ilmu Budaya UI yang kini menjadi dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Korea, beliau sempat mengabarkan pernah mendapatkan email dari sawali64[at]gmail[dot]com yang tak jelas isinya. Hmm … ini artinya, akun gmail tersebut telah “dicaplok” orang; bukan lantaran menyalahi Term of Services (TOS) yang telah ditentukan Mbah Google.
Saya khawatir, akun gmail tersebut akan dan telah disalahgunakan untuk berbagai keperluan dan kepentingan yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, jika kebetulan ada sahabat yang mendapatkan kiriman pesan dari sawali64[at]gmail[dot]com, mohon untuk tidak direspon, karena akun tersebut sudah bukan milik saya. Apa boleh buat! Peristiwa menyedihkan ini sudah telanjur terjadi. Semoga sahabat-sahabat blogger tidak akan pernah mengalaminya.
Agaknya, para pemilik akun gmail perlu bersikap hati-hati dan waspada, terutama ketika mendapatkan pesan yang tak jelas isinya, apalagi yang masuk pada kotak spam. Akan lebih bagus didiamkan, jika perlu beri tanda check-list, lantas dihapus untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan akun gmail. Terima kasih dan tetap jaga spirit untuk memperjuangkan masa depan anak-cucu! ***
coba masukkan nomer HP lagi pak, siapa tahu waktu itu pas sinyal HP sampeyan lagi ngambek… tahu sendiri pas akhir ramadhan dan lebaran sinyal pada sibuk, apalagi yang sms google, sinyal harus lewat laut dan gunung pak (lmao)
terima kasih banget masukannya, mas deny. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
Waduh kok bisa pak ? semoga nggak disalah gunakan
itulah yang terjadi, mbak ajeng. tapi setelah saya coba minta kode konfirmasi lewat hp anak saya ternyata bisa. alhamdulillah.
subuh2 mendapat berita yang tidak mengenakkan.. turut berduka cita pak.
Soal sms barang kali itu karena operator nggak dikenal oleh google, saat saya bikin blog lagi di google, google meminta nomor hp untuk pengiriman kode verifikasi. waktu saya kasih nomor dari operator SMART, sms nggak nongol2. tapi setelah saya coba lagi menggunakan nomor XL, ternyata mau.
Oh ya pak.. kira2 kenapa akun bapak bisa dibajak orang. saya jadi merinding mendengarnya. pak sawali yang gak gaptek aja bisa dicuri akun googlenya gimana yang kemaren sore baru melek internet???
terima kasih masukannya, mas ihsan. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
wah jangan sampai terjadi kepada akun kesayanganku nih… (worship)
iya, mas reza, repot kalau sampai harus mengalami kejadian seperti saya, hehe …
Pingback: Kehilangan Akun Google » Catatan Sawali Tuhusetya | Tempat mencari informasi, gambar, video, musik, artikel, dan berbagai media lainnya
Wah, serem Pak.. saya juga ngga bisa membayangkan kalau akun saya sampe hilang seperti yang sampeyan alami.
Terlebih karena akun email saya sangat menarik (indonesia@) jadi saya mesti ekstra hati2 tampaknya 🙂
Makasih infonya… dan turut prihatin…
memang bener, mas don. mesti kudu hati2 dan ndak gampang membuka pesan2 spam. terima kasih supportnya, mas don.
cb pake nomer lain, coz google ga akan ngirim nomer yg pernah dipakai.
btw, gmail saya jg pernah ngambek/terblokir. selidik punya selidik ternyata SMTP gmail saya dipakai seseorang tnpa sepengetahuan, tentu dipakai untuk spam. sambil nunggu pembukaan blokir oleh google saya pasang internet security agar tidak ada lagi data yg dicuri orang lain.
terima kasih infonya, mas novi. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
wah…, sungguh disayangkan ya pak.sudah 3 tahun harus hilang begitu saja
memang repot dan sedih, mas alief. tapi alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
wah saya baru tau soalnya selama ini makek alamat yahoo
yahoo pun juga masih oke, kok, mas.
Waduh (doh) , akun guru pun sudah ada yang mau membajak, siapa nih yang buat gara-gara (thinking) ?
doh, mudah2an saja bukan ulah murid saya, paksiman, hehe …
wah harus hati2 ya pak sawali… ada hikmahnya jg pak..berarti kita harus rajin2 backup data bukan?
betul sekali, mas ginting. selain harus hati2 mengelola email, data blog juga mesti rutin di-back-up.
ikut sedih karena hasil karya yang sangat berharga telah musnah begitu sadis ,padahal itu semua demi pendidikan anak2 kita dimasa depan ,terlalu .Sabar ya pak .nanti lagi difile pakai cd aja kali buat dobelannya.
terima kasih supportnya, mbak. hmm … kalau mesti mem-back-up data lewat cd, sering kali kelupaan, hehe …
Saya juga pernah ngalamin hal itu pak… tapi setelah mengirim sampai 5 kali, barulah pihak google mengirimi kode verifikasi
terima kasih infonya, bang iwan. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
harus hati-hati nih….
memang benar, mas wempi. sikap hati2 ternyata diperlukan juga dalam merawat email, hehe …
Assalaamu’alaikum Pak Sawali.
Saya turut berduka dengan apa yang dilalui oleh bapak. Saya juga pernah mengalaminya di akaun yahoo.com. semuanya hilang dek angkara manusia yang tidak bertanggungjawab. tidak tahu apakah sebab dan salah yang dilakukan sehingga dianiaya sedemikian rupa.
Sehingga kini saya masih bersedih dengan kehilangan blog lama saya yang telah lama berkhidmat dalam berkongsi ilmu di dunia maya. semoga kita redha dan mengambil hikmahnya.
Salam mesra dari saya di Sarawak.
salam mesra juga dari kendal indonesia, bunda. memang benar, bunda, dunia maya memang rentan terhadap penyalahgunaan akun oleh pihak lain. semoga kita bisa mengambil hikmah dai balik peristiwa ini.
Apa mungkin telah terbajak oleh orang gak bertanggung jawab, dan semua pengingat termasuk nomor telepon sudah di ganti.. semoga ada hikmah di balik semua ini.. amin…
saya tak tahu persis, mas sariful. tapi alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
i am sorry to hear that. semmoga ada hikmahnya bagi yang lain paK. tanpaknya harus terus segera diverivikasi. mudah2an bisa kembali.
o ya pa.. nick name nya saya ganti. nama yang dulu tdak familiar di dunia nyata…
sukses selalu…
terima kasih support-nya, pak. oh, ya? terima kasih info perubahan nick namenya.
Turut bersedih pak, wah bertubi tubi juga ya. Sabar saja pak, ini cobaan dari Allah
hehe … terima kasih support-nya, mas rifky. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
Waduh, kok bisa yah akun Gmail di take over orang lain, pak guru? Mungkin pak guru nyimpen PW-nya di PC?
saya baca berita di detikinet memang ada karyawan google yang suka menyalahgunakan akun email member-nya, mas khay. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
coba kode konfirmasi lewat sms menggunakan nomer hp lain, jangan nomer hp yang pernah digunakan, sebab nomer hp tersebut sudah terdaftar di google, semoga berhasil.
terima kasih banget info dan masukannya, mas. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
Wah kok bisa si Pak….mana udah 3 tahun nemenin lagi itu emailnya…
sayang Pak….dicoba lagi Ya Pak…
saya do’ain biar cepet bisa kebuka lagi……amin…
itulah yang terjadi, mas. terima kasih support dan masukannya. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim.
turut berduka cita pa, dan semoga tidak ada masalah (yg mengatas namakan bp dg akun itu) dikemudian hari (worship)
terima kasih support-nya, mas addie. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim.
terima kasih infonya pak Sawali… tapi kok bisa ya? haduhh… saya jadi khawatir 🙁 (tears)
sama2. mudah2an mbak lyla ndak akan pernah mengalami kejadian seperti yang saya alami. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim.
alhamdulillah sekarang sudah kembali lagi, semoga yad aman2 saja… 😀
amiin, itu yang saya ceritakan sama mas andy. hehe … alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim.
wah pak kok rasanya saya gak bosen-bosen ya maen kesini….kebetulan saya juga lagi online ni sekarang, jadinya…ya …selagi bisa saya sering-sering aja mampir…
O ya pak, gimana akunnya…udah bisa belum…?
alhamdulillah, mas, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh, senang banget saya, hiks.
Selamat ya pak..
alhamdulillah, terima kasih, mas ihsan.
kalau kehilangan sim bisa melapor ke polisi, tapi kalau kehilangan akun google seperti yang bapak alami ternyata rumit dan sulit juga yang pak. Aduh semoga tak terjadi pada yang lain, termasuk saya, pak.
Semoga kesabaran tetap ada dalam batin bapak.
Salam kekerabatan.
terima kasih supportnya, pak. alhamdulillah, setelah saya coba lewat hp anak saya ternyata kode konfirmasinya bisa dikirim. doh,
Pingback: Catatan Sawali Tuhusetya
Pingback: Dari Batam ke Tanah Jawa « Attorney Legal Blog
untuk yang berhubungan dengan dolar barangkali lebih aman pake email akun kita sendiri pak,misalnya paypal@sawali.info dijamin gak bakal hilang (insya ALLAH) selama domain dan hosting kita perpanjang.
wah, terima kasih banget infonya, mas pur.
Alhamdulillahi robbil alamin, akhirnya balik kepada yang EMPUNYA….
semoga bisa menjadi pelajaran berharga buat kita semua ya pak
amiiin, agaknya tetap dibutuhkan sikap hati2, agar akun google kita bisa tetap terakses.
Salam kenal sobat, ditunggu ya kunjungan dan komentarnya di postinganku http://kwangkxz2010.blogdetik.com/2010/09/11/bersyukur/
Terimakasih.
“”Agaknya, para pemilik akun gmail perlu bersikap hati-hati dan waspada, terutama ketika mendapatkan pesan yang tak jelas isinya, apalagi yang masuk pada kotak spam. Akan lebih bagus didiamkan, jika perlu beri tanda check-list, lantas dihapus untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan akun gmail. Terima kasih dan tetap jaga spirit untuk memperjuangkan masa depan anak-cucu! ***””
betul mas… saya juga sering mendapatkan email-email yang aneh2 masuk.. tapi biasanya langsung saya hapus aja buat keamanan… trims infonya mas…salam kenal
untuk menjaga keamanan dan kenyamanan agaknya lebih bagus bersikap hati2 dan waspada seperti itu, om, hehe …
Dimanapun kita, tetap harus hati-hati dan tetap WASPADA. Ditunggu kunjungan dan komentarnya juga di postingan blogku http://kwangkxz2010.blogdetik.com/2010/09/11/bersyukur/
Terimakasih.
sikap hati2 dan waspada dalam hal apa pun sangat diperlukan, mas, termasuk dalam mengelola akun email.
Pak Sawali, salam jumpa.
Wah, baca judulnya saya agak khawatir. Apa ini bukan kerjaan bajingan-bajingan Nigeria seperti yang mereka lakukan pada Prof. Bambang Hidayat dulu? Syukur, ternyata setelah dibaca, rupanya bukan dan saya ikut senang akhirnya akun pak Sawali sudah bisa dipakai lagi.
Oh, kebetulan. Malam ini saya khusus singgah ke sini mau minta tolong pak. Maklum sudah lama tak pernah pulang kampung, sampai bahasa Indonesia saya sempat dikritik orang, katanya ditulis bule. 🙁
Dan kalau boleh tahu, sejak kapan penggunaan kata ‘ceritera’ tidak boleh dipakai lagi. Saya tulis pakai kata ceritera, ada yang koreksi katanya itu salah. Harus ditulis ‘cerita’. Wah, saya sudah ketinggalan zaman sekali ya pak.
salam dari Amerika,
Aris/
salam jumpa juga, pak aris. terima kasih sudah berkenan singgah. alhamdulillah, email saya akhirnya masih bisa saya selamatkan, pak. wah, tentang kata “cerita” dan “ceritera”, dalam pandangan saya lebih pada upaya utk mewujudkan efektivitas bahasa, pak. kalau ada yang lebih singkat, kenapa harus pakai yang panjang, seperti halnya kata “digunakan” dan “dipergunakan”. salam dari indonesia, pak.
@Sawali Tuhusetya,
Pak Sawali, terima kasih sekali atas penjelasan bapak. Memang itu dugaan saya, karena zaman pergantian ke EYD dahulu, kebetulan saya bekerja sebagai tukang ketiknya Prof. Johannes almarhum dan dari beliau saya mendengar langsung alasan mengapa kita mengganti tj menjadi c, dan dj menjadi j dsbnya. Tapi kadang kebiasaan itu sukar dibuang. Dan saya jarang mengikuti urusan mengenai pergantian ceritera menjadi cerita sehingga ketika dibodoh-bodohi di forum berbahasa Inggris yang tak mengerti persoalannya, di hati jengkel juga. Makasih pak, dan selamat atas sukses pak Sawali dalam Internet Marketing. Salut pak atas keberhasilan anda.
sama2, pak. sepanjang yang saya tahu memang demikian, pak, utk menciptakan efektivitas dalam berbahasa. walah, soal internet marketing, saya masih jalan di tempat, pak. pingin banget belajar nih sama bapak.
Pasti perasaan bapak saat kehilangan akun itu,,
Merasa tidak senang …
wah…, sungguh disayangkan ya pak.sudah 3 tahun harus hilang begitu saja
thanks infonya
wah saya jadi ingat akun gmail saya sudah lama tak saya sentuh…..makasih pak infonya