Widget WordPress: Perlu atau Tidak?

Bahasa

Oleh: Sawali Tuhusetya

Sahabat-sahabat blogger pengguna mesin wordpress, baik yang gratis maupun yang menggunakan hosting berbayar, pasti sudah tidak asing lagi dengan widget bawaan CMS besutan Matt Mullenweg ini. Yang mau menampilkan di bar samping hanya tinggal seret saja ke tab sidebar yang diinginkan. Fasilitas bawaan ini pada satu sisi bisa sangat menguntungkan, bahkan “memanjakan” penggunanya. Namun, pada sisi yang lain, penampilan widget di bar samping yang terlalu berlebihan bisa menjadi beban blog ketika diakses pengunjung. Akibatnya, akses blog cenderung “lo-la” (loading lama).

Karena pertimbangan itu, akhirnya saya memutuskan untuk melepas semua widget bawaan ini. Sebagai gantinya, saya lebih suka menggunakan kode manual untuk menampilkannya. Selain lebih ringan saat loading, kode-kode manual semacam ini lebih gampang untuk diperbaiki jika tidak lolos validitas html/xhtml dan css.

Setelah browsing sana-sini, saya dapatkan beberapa kode manual sebagai pengganti widget bawaan wordpress. Berikut adalah kode-kode manual yang saya gunakan:

Kode tulisan acak:

<?php
$rand_posts = get_posts('numberposts=5&orderby=rand'); //angka 5 = jumlah postingan yang mau ditampilkan
foreach( $rand_posts as $post ) :
setup_postdata($post);
?><a href="<?php the_permalink() ?>" title="<?php the_title(); ?>"><?php the_title(); ?></a> (<?php the_time('j F Y') ?>, <?php if(function_exists('the_views')) { the_views(); } ?>, <a href="<?php comments_link(); ?>"><?php comments_number('0 respon', '1 respon', '% respon'); ?></a>)<div style="border-bottom:1px solid #bbb; margin-bottom:5px; clear:both;"></div><?php endforeach; ?>

Angka 5 pada kode baris 2, silakan diganti sesuai dengan jumlah tulisan acak yang akan ditampilkan.

Kode tulisan terpopuler:

<?php
$pc = new WP_Query('orderby=comment_count&posts_per_page=5'); ?>
<?php while ($pc->have_posts()) : $pc->the_post(); ?>
<a href="<?php the_permalink() ?>" rel="bookmark" title="Permanent Link to <?php the_title_attribute(); ?>"><?php the_title(); ?></a> (<?php the_time('j F Y') ?>, <?php if(function_exists('the_views')) { the_views(); } ?>, <a href="<?php comments_link(); ?>"><?php comments_number('0 komentar', '1 komentar', '% komentar'); ?></a>)<div style="border-bottom:1px solid #bbb; margin:2px 0px 3px 0px; clear:both;"></div><?php endwhile; ?>

Angka 5 pada kode baris 2, silakan diganti sesuai dengan jumlah tulisan terpopuler yang akan ditampilkan.

Kode tulisan terbaru:

<?php query_posts('showposts=7'); ?><?php while (have_posts()) : the_post(); ?><a href="<?php the_permalink() ?>" title="<?php the_title(); ?>"><?php the_title(); ?></a> (<?php the_time('j F Y') ?>, <?php if(function_exists('the_views')) { the_views(); } ?>, <a href="<?php comments_link(); ?>"><?php comments_number('0 komentar', '1 komentar', '% komentar'); ?></a>)<div style="border-bottom:1px solid #bbb; margin-bottom:5px; clear:both;"></div><?php endwhile; ?>

Angka 7 pada kode baris 1, silakan diganti sesuai dengan jumlah tulisan terbaru yang akan ditampilkan.

Kode komentar terbaru:

<?php $comments = get_comments('number=7'); foreach($comments as $comm) :
$url = '<a href="'. get_permalink($comm->comment_post_ID).'#comment-'.$comm->comment_ID .'" title="'.$comm->comment_author .' | '.get_the_title($comm->comment_post_ID).'">' . $comm->comment_author . '</a>';
?><p style="margin:5px 0px 5px -45px"><strong><?php echo $url; ?>:</strong> <?php $words = $comm->comment_content; echo trim_word($words, 10) . "…"; ?></p><div style="border-bottom:1px solid #bbb; margin:0px 0px 2px 0px; clear:both;"></div><?php endforeach; ?>

Angka 7 pada kode baris 1, silakan diganti sesuai dengan jumlah komentar terbaru yang akan ditampilkan.

Kode kategori tulisan (dropdown):

<form action="<?php bloginfo('url'); ?>/" method="get">
<?php
$select = wp_dropdown_categories('show_option_none=Select category&show_count=1&orderby=name&echo=0');
$select = preg_replace("#<select([^>]*)>#", "<select$1 onchange='return this.form.submit()'>", $select); echo $select; ?>
<noscript><input type="submit" value="View" /></noscript>
</form>

Kode arsip tulisan:

<div style="background-color:white;overflow:auto;height:175px;width:auto;padding-left:5px"><ul><?php wp_get_archives('type=monthly&show_post_count=1'); ?></ul></div>

Angka 175px di belakang height: pada kode baris 1, silakan diganti sesuai dengan tinggi schroll yang diinginkan.

plugin

Perlu atau tidaknya widget bawaan wordpress ini digunakan di blog, sangat tergantung pada selera dan kepentingan sahabat-sahabat blogger. Meskipun demikian, tidak ada salahnya kalau kode-kode manual ini dicoba untuk digunakan. Boleh dikopas, kok! Rasakan efeknya ketika blog diakses. Kemudian, tes juga validitas kodenya melalui validator html/xhmtl dan css! Jika masih ada yang error (biasanya akan muncul tab warna merah), gantilah segera berdasarkan rekomendasi yang muncul pada bagian-bagian yang error.

Selain kode bawaan widget, ada juga beberapa widget tambahan yang disediakan secara gratis oleh mesin wordpress dengan meng-install plugin yang diperlukan, seperti facebook, twitter, atau Google+. Perlukah? Sahabat-sahabat blogger yang lebih mengutamakan tampilan blog yang lengkap ketimbang tingkat validitas dan usabilitas blog, makin banyak widget yang tampil jelas dianggap lebih bagus dan elegan. Namun, bagi sahabat-sahabat blogger yang mempertimbangkan aspek speed, validitas, dan usabilitas kode, plugin-plugin tambahan seperti itu hanya akan menjadi beban blog. Kalau toh ingin mempromosikan akun jejaring sosial, cukup menggunakan link dan anchor-text-nya saja. Nah, salam ngeblog!***

No Comments

  1. Sangat recommended ini kodenya. Gak hanya menampilkan judul postingan, tapi juga menampilkan berapa banyak komentarnya. Keren! Yang komen terakhir juga keren, bisa menampilkan sebagian isi komentar…

  2. Mungkin ini yang namanya “blog dengan konsep minimalis tetapi masih tampak elegan”.
    Saya jadi teringat pesan Matt, blog bukan kendaraan Nascar, yang rame dihiasi dengan gambar titipan sponsor.
    Saya akan mencoba menata kembali tampilan blog saya. Terima kasih.

    1. terima kasih gan atas info nya…!
      gan ane mau tanya, kenapa ya blog ane yang awal nya sudah ke index,sekarang ga ke index lagi setelah ane share ke networking , padahal ga ada kesalahan…! mohon bantuan nya gan…! terima kasih.

  3. Wah, saya banyak belajar banyak widget dari Pak Sawali. Masih ada yang saya belum bisa bagaimana memasang widget untuk “Buku Tamu” dalam WordPress. Apa memang tidak ada untuk kategori ‘ngeblog’ tang gratis. Terima kasih.

  4. Karena saya masih belum mengerti otak-atik kode wordpress, jadi masih menggunakan widget bawaan worpress. Saya baru ngeh kalau widget bawaan itu tidak terlalu bagus.

    Pak Sawali kini memiliki kemampuan technical skill tentang wordpress yang makin mumpuni. kalau boleh saran, buat dong Pak kategori postingan yang khusus mengenai wordpress. Saya yakin akan banyak manfaatnya.

    1. walah, ndak juga, mas lukman. kode ini juga hasil kopas sana-sini, kok, hehe … terima kasih masukannya, mas. utk sementara ini tulisan saya yg terkait dg wordpress tidak masuk kategori, tapi tags.

  5. Memang lebih ringan dan itu biasanya sangat di sukai oleh Search Engine semacam Google.
    Sayang saya enggak suka WP Pak terutama yang gratisan soalnya gak bisa dipasangi Adsense wk wk wk.
    Met Tahun Baru Pak Sawali Semoga Sukses dan Selalu Ngeblog Jangan Sekali Kali Bosen dengan yang Namanya Blog.
    Soalnya banyak Blogger yang gulung tikar alias malas gak posting …kalah dengan Twit dan FB + BB.

  6. kalau widget biasanya akan memanggil script diatas dan memperosesnya karena itulah cenderung lebih lambat
    terima kasih atas info script diatas, mungkin saya akan menggunakannya juga supaya blog wordpress saya tidak terlalu banyak widget

  7. sahabat-sahabat blogger yang mempertimbangkan aspek speed, validitas, dan usabilitas kode, plugin-plugin tambahan seperti itu hanya akan menjadi beban blog.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *