Mengawali debutnya di Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan, Korea Selatan (Korsel) menorehkan hasil yang manis. Tim kesebelasan negeri Ginseng itu sukses menaklukkan Tim Yunani 2-0. Tim Korsel benar-benar tampil kesetanan dan ngedapi-edapi. Secara tim, mereka tampil seperti angin puyuh yang bisa memorak-porandakan dan menghancurkan nyali lawan-lawannya. Sepanjang pertandingan, semua pemain bergerak disiplin dengan rotasi permainan yang dinamis. Jika Korsel tampil konsisten seperti ketika menghadapi Yunani, kehadiran mereka akan makin diperhitungkan. Bukan tidak mungkin, kesebelasan yang sering dijuluki The Taeguk Warrior atau Taegeuk Jeons itu bakal mengulang sukses prestasi 2002 ketika sukses masuk ke semifinal saat dipoles pelatih asal Belanda, Guus Hiddink.
Jepang pun tak mau ketinggalan. Meski dilihat dari sisi prestasi masih kalah “pamor” dibandingkan Korsel, negeri Matahari Terbit itu juga mampu membuahkan prestasi cemerlang. Mereka sukses menggulung Kamerun meski hanya dengan skor tipis 1-0. Dalam pandangan awam saya, Korsel atau juga Jepang, bisa dibilang sebagai kesebelasan yang mewakili semangat Asia. Secara fisik, etnis Asia yang rata-rata bertubuh sedang justru bisa tampil seperti Wisanggeni dalam pakeliran wayang yang mampu memorak-porandakan Kahyangan. Penampilan tim-tim Asia di Piala Dunia 2010 ini juga dipastikan akan membawa keberuntungan buat para pemain bintangnya. Kaum kapitalis Eropa yang memiliki klub-klub besar bisa jadi tak segan-segan merogoh koceknya untuk mengontrak pemain-pemain Asia yang “berkelas”. Mereka bisa menampilkan “roh” sepak bola sekelas tim-tim dari Eropa atau Amerika Latin yang selama ini “ditahbiskan” sebagai kiblat sepak bola dunia. Penampilan selama 2 x 45 menit tampak benar-benar konsisten; tidak menampakkan kelelahan; tetap disiplin sepanjang pertandingan; semangat pun tak pernah kendur.
Lantas, bagaimana dengan tim kesayangan kita, PSSI?
Secara jujur mesti diakui, PSSI kita tengah mengalami “lesu darah”. Lihat saja prestasinya sepanjang 2009! Dalam dua laga SEA Games terakhir, Indonesia terhenti di babak penyisihan. Pada SEA Games XXV/2009 di Laos, Tim Merah Putih ditaklukkan Laos, 0-2. Untuk kali pertama dalam 14 tahun terakhir, timnas Indonesia harus gigit jari untuk tampil di Piala Asia. Dalam peringkat FIFA terbaru per 3 Februari 2009, posisi Indonesia terjungkal dari peringkat ke-120 (Desember 2009) menjadi peringkat ke-136, jauh di bawah negara-negara Asia Tenggara lain, seperti Singapura (peringkat ke-120), Vietnam (ke-116), dan Thailand (ke-98). Sebuah peringkat paling buruk yang mesti diterima oleh negara berpenduduk hampir 130 juta jiwa ini.
Ada apa gerangan dengan PSSI? Masak iya sih mencari 11 anak bertalenta dan berbakat hebat untuk selanjutnya digembleng dan diasah khusus agar mampu menjadi pemain bola masa depan yang andal tidak bisa dilakukan? Haruskah setiap empat tahun sekali kita mesti hanya sekadar menjadi penonton dengan melekatkan fanatisme semu yang seringkali hanya menguras energi? Lihatlah ketika siaran Piala Dunia berlangsung! Tak sedikit para penggila bola yang mesti merelakan diri berpayah-payah begadang untuk memberikan support kepada tim idola yang sejatinya tak memiliki ikatan apa pun?
Entah, tiba-tiba saja kita seperti ditarik ke dalam ruang sensasi publik untuk memiliki keterlibatan emosional dengan tim kesebelasan dari negeri lain yang sama sekali tidak kita kenal. Kita seperti mendapatkan perekat naluri semata untuk mengidolakan mereka. Tim-tim yang berlaga di Piala Dunia seperti mampu menyalurkan dan mengekspresikan naluri kita untuk bermain bola di atas lapangan hijau. Sejauh ini, pemain-pemain hebat dari negeri yang tidak kita kenal itulah yang sanggup melakukannya, hingga tanpa sadar kita pun mesti ikut-ikutan berteriak histeris ketika sang idola berhasil melesakkan bola ke mulut gawang. Dan itu tidak kita temukan ke dalam tubuh pemain PSSI.
Walhasil, jadilah Piala Dunia menjadi bagian dari budaya massa yang melibatkan banyak sensasi. Alangkah tidak sia-sianya kita begadang untuk menyaksikan aksi para pemain bintang Piala Dunia seandainya yang tampil di atas perhelatan akbar itu adalah pemain PSSI yang notabene “sedarah” dengan kita. Entah kapan sensasi publik di Piala Dunia itu bisa diciptakan oleh pemain-pemain kesayangan kita!
Ayo, dong, Pak Menteri! Ogrok-ogrok terus para pengurus PSSI yang selama ini terkesan tiarap, tidak kreatif, bahkan konon menjadikan organisasi hanya menjadi tempat pertarungan kepentingan dan ambisi pribadi. Terlalu berat PR yang harus dikerjakan para pengurus. Kalau diurus oleh orang-orang yang menjadikan PSSI sebagai tempat untuk “hidup” dan bukan untuk “menghidupkan” PSSI, sampai kiamat pun PSSI tak akan pernah sanggup menggeliat dan bangkit dari kubangan lumpur keterpurukan. Benahi dan segarkan PSSI. Jika perlu, pecat pengurus yang tidak bisa mengurus bola. Para pemain butuh suntikan “darah segar” agar permainan mereka memiliki roh.
Sungguh menyedihkan kalau menyaksikan pemain-pemain kita menjadi bulan-bulanan pemain lawan. Gampang frustrasi, kehabisan semangat, tidak memiliki elan vital, dan gampang kelelahan. Pada 1 x 45 menit yang terakhir, kita seperti menyaksikan anak-anak SD yang tengah bermain bola di lapangan pinggir kampung! Kalau Korea Selatan dan Jepang bisa mewakili semangat Asia, kenapa Indonesia yang memiliki potensi jumlah penduduk yang jauh lebih besar tak sanggup melakukannya? ***
ya moga ja tim kita semakin baik, dan kita selaku warga yang baik harus selalu mensuport moril sehingga mereka bisa lebih baik………
tentu, bos, kita perlu memberikan dorongan dan support kepada tim kita agar bisa menjadi tim hebat. support ini mesti juga diimbangi kinerja pengurus PSSI.
Rindu Team Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia, kapan ya:-?
itulah pertanyaan yang sulit dijawab, pak, hehe ….
salah urus ya pak? jadinya lesu darah…
hehehe … mungkin begitu, dok, haks.
Sepak bola sebuah filosofi, jika dipantau dalam segi aturan mainnya, permainan dikatakan berhasil jika bola dapat masuk goal. Sejatinya, ia melatih kesabaran, menuntut ketelitian, dan melahirkan ketangkasan juga kecerdasan bermain. Patut ditiru filosofi usaha di dalamnya, yaitu melatih ketekunan. Sikap dalam mengambil keputusan dan kesabaran yang membaja juga perlu ditekankan… tetap ada hikmahnya. Iya jangan sampai kalah sama dunia !! semangat.
terima kasih tambahan infonya, mbak rindu. sebuah pernyataan yang sangat mencerahkan. setuju banget, mbak.
saya salut melihat korsel pak. keren bgt saya dukung tim ini masuk semifinal kayak PD sebelumnya…:d/:d/
hmm … memang hebat, mas ginting, meski pada akhirnya harus menelan kekalahan 1-4 dari argentina.
hembbb….korsel ma jepang udah siap ..
indonesia kapan nui..????
itulah pertanyaan yang tak mudah dijawab, mas.
Carut marut kepengurusan PSSI saja belum bisa diselesaikan, bagaimana mau sukses dalam piala dunia. Mulai dari pengurus, wasit yang memihak atau tidak becus memimpin pertandingan, fasilitas dan gaji para pemain yang minim. Semua itu harus di benahi dulu.
betul, mas marada. sudsah sejak lama kinerja pengurus dipertanyakan. tapi, rupanya mereka bergeming.
wah kapan ya tim PSSI masuk ke PIALA DUNIA, pasti saya tidak menjagokan portugal lagi, saya akan mendukung INDONESIA, tapi kapankah para pengurus PSSI mau serius dalam mengurusi PSSI
itulah pertanyaan yang tak gampang dijawab, mas rifky.
kita memang jadi sedikit merasa terwakili nggih Pake?
sedikit, mas nanang. cuman dikit, hehe ….
jadi Iri kapan Indonesia bisa ikut
sulit menjawab pertanyaan mas adib seperti itu, haks.
meskipun saya dipondok dan tak pernah bisa meyksikan bgaimna seruny piala dunia, juga PSSI seperti yang tertulis diats, saya turut prihatin untuk PSSI,
Oya pak dhe, ada kabar gembira lho…
http://www.malhikdua.sch.id/berita/103/597-kalah-di-elearning-malhikdua-harus-puas-juara-2🙂
gpp, mbak damai. wow … selamat atas prestasinya, semoga makin bersemangat mengelola web malhikdua.
zhie kurang paham sama sepak bola Pak :d, taunya pemain Indonesia tuh cuman Bambang Pamungkas doang :d
hehe … gpp, mbak zie. saya juga hanya seneng nonton doang, kok. nama2 pemainnya ndak hafal, hiks.
byk blogger yang cerita piala dunia. kapan giliran saya yg cerita ya? huehehe *ndak suka nonton bola* 😆
hehehe …. gpp, bu ita. ibu kan bisa mosting yang lain. ndak harus piala dunia, kan? hehe ….
Anu pak… mungkin PSSI butuh tambahan “Ginseng” biar bisa kayak Korea. :d
hehehe …. ada benarnya juga tuh, mas. apa mesti dopping, ya?
betul tuh pak..masak iya, sepakbola adalah olahraga favorit negara ini spt badminton, tp mencari 11 orang bertalenta aja kok susaaahh amiirrr ya..
Visit me jg ya my page
itu dia yang selalu jadi pertanyaan, mas, tapi selalu saja ndak bisa terjawab.
bentar lagi indonesia bakal menyusul pak
wew…. menyusul ke mana, mas pencerah? haks.
indonesia SAKJANE mampu mengalahkan semua peserta piala dunia 2010 ini, cunan sayangnya SAKJANE ora TENANE
😀
hehe … nah itu dia, ternyata mung sakjane, mas santri, hiks.
korea minumnya gingseng sih pak…makanya kuat,.hahah:))
hehe … mas tukang colong kok tahu? haks.
saya tetep dukung Indonesia kok pak**==
harus, dong, biar tetep semangat!
Pingback: Tweets that mention Catatan Sawali Tuhusetya -- Topsy.com
#1. Korsel memang yahud!
#2. Sekedar sharing, suami saya pernah jadi team EO yang meng-handle event sepakbola di tanah air. Dan memang organisasi bola kita itu kelihatan banget carut marut, dan banyak “pr*man-nya”..
#3. Ada hubungannya mungkin ya Pak, kelesuan para pemain (sekarang) dengan masa depan yang nggak jelas? Banyak kisah mantan atlet yang terabaikan begitu pensiun, sementara mereka nggak punya ketrampilan di bidang lain. Waktu masih aktif segala fasilitas (barangkali) dipenuhi oleh klub atau PSSI, lha nanti kalau udah pensiun, gimana ya??
wah, makasih banget infonya, mbak nana. sangat bermanfaat nih. ttg point yang ke-3 itu, sepertinya memang ada kaitannya, mbak, meski bukan satu2nya.
sepertinya susah kalau bukan wempi pengurusnya, 😆
hehe … ayo, dong, mas wempi, nyalon jadi pengurus PSSI, dong. saya pasti akan memilih mas wempi, kekeke ….
thanks for sharing 🙂
sama2, mas. terima kasih.
suatu saat nanti, Indonesia pasti mendapat giliran mas. hehe…
MERDEKA
merdeka! tapi kapan, ya, mas? udah ndak sabar nih, hehe ….
Mungkin Seperti halnya seorang anak, Gimana didikan orang tuanya ya bos? Sallam kenal
salam kenal juga, mas rafi. ada benarnya juga analogimu, mas.
Seharusnya sih bisa…. SEMANGAT PAGI pak sawali…. 🙂
seharusnya memang begitu, mas nahdhi. tapi ternyata belum bisa yak?
Jalan-jalan pagi cari suguhan sarapan, maturnuwun 🙂
sami2, pak wahyu, matur nuwun, sugeng tindakan, pak.
konon, usia piala dunia sama dengan usia PSSI
walah, kenapa prestasinya ndak naik2, ya, mas?
harapan saya sih yang juara dunia dari negara asia…..mudah-mudahan bisa mengukir sejarah, itu juga kalau bisa….:d
bener juga, mas naufan. memang perlu merangkak dari bawah dulu, nih!
Ternyata tim2 sepakbola tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Korsel dan Jepang telah membuktikannya. Semoga apa yang telah berhasil dilakukan kedua negara asia ini bisa menjadi inspirasi buat PSSI untuk memajukan persepakbolaan dalam negeri
bener banget, mas ifan. tim kita perlu meneladani korsel, jepang, atau korut.
jepang, korea, korut atau negara2 eropa seperti itali, jerman dll sama saja… mereka bukan indonesia… walau jujur saya ngefans sama argentina tapi dalam hati kecil saya selalu berharap semoga usia saya ( kita ) masih mengijinkan untuk menyaksikan sebuah sejarah Indonesia masuk Piala dunia 🙂
itu harapan kita semua, mas firdaus. semoga kita bersama masih bisa menyaksikan kejayaan Pssi, hihihihi …
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia ingin menemani beberapa negara asia lain China dan India yang penduduknya sama besar dan sama-sama tidak masuk piala dunia. Kan nggak enak kalau Indonesia masuk piala dunia sementara India dan China tidak masuk. Solidaritas gitu kira-kira ….:((
hehehe …. begitu, ya, pak? tapi dalam soal industri kok ndak ada solidaritas, pak jai, hehe …. cina kan makin hebat tuh, pak!
Pada wawancara di Elshinta menjelang laga Belanda vs Denmark, Jepang vs Kamerun dan Italia vs Paraguay, Pengurus PSSI Surabaya sekaligus Ketua Persebaya mengatakan bahwa PSSI tidak akan pernah berprestasi selama PSSI pengurusnya masih seperti sekarang ini.
Regina sampai berkata bahwa kalau Bapak yang pengurus PSSI saja bicara seperti itu, bagaimana dengan kami…
Hanya bisa terjadi di Indonesia, sebuah badan persepakbolaan nasional dikendalikan dari dalam penjara. Pantas saja prestasinya nol.
itulah yang ironis sekaligus tragis, mas arif. pssi yang besar ternyata dikendalikan oleh figur yang bermasalah secara hukum. eh, begitu kok ya ndak ada upaya untuk mereformasi. piye toh?
Ganti dulu NH baru Indonesia Maju
setuju banget, omiyan! kalau dikendalikan oleh orang2 seperti NH, pssi selamanya akan tiarap.
kalau mw indonesia msuk piala dunia entar aja. .mikirin koruptor aja gk slesai2. . .kita bangun negra dari dalam baru keluar. . .:)>-:)>-:)>-
hehehe … repotnya, kita juga belum tahu kapan kasus korupsi di negeri ini bisa tuntas, bos!
BAgi yang belum dapat Jadwal Piala Dunia Afrika Selatan 2010 format WIB, format resmi FIFA serta guide dan scoring system silahkan kunjungi software.um.ac.id. Semoga bisa membantu.
ok, mas terima kasih infonya. pasti akan banyak manfaatnya!
yg jelas Korsel dan Jepang punya modal semangat dan skill yg cukup untuk berlaga di piala dunia. gk kyk PSSI yg akal2an mengikuti bidding tuan rumah piala dunia 2022 demi tiket gratis berlaga di piala dunia. selama PSSI dipimpin orang2 korup seperti saat ini Timnas Indonesia gak akan mampu menembus piala dunia.
betul, mas yus, situasi kepengurusan seperti itu yang membuat pssi selalu jalan di tempat, bahkan jauh mengalami kemunduran.
Indonesia harus bisa masuk ke Piala Dunia.. HARUS HARUS…
harus! setuju, mas. tentu banyak faktor yang mesti diperbaiki.
semoga PSSI semakin maju yh… sayang kita harus bisa menyusul untuk bisa ke piala dunia, tapi entah kapan.
amiiin, harapan kita memang seperti itu, mas hanif, meski kita belum tahu pasti kapan bisa terwujud.
memang pengurus PSSI yang sekarang tidak profesional seperti Nurdin Invalid.
Padahal saya lihat fanatisme suporter di Indonesia luar biasa besarnya.
betul sekali, mas. pengurus macam nh memang sangat tdk layak memimpin pssi. padahal, fanatisme supporternya luar biasa.
“Jika perlu, pecat pengurus yang tidak bisa mengurus bola.”
Nah ini nih pak sebetulnya yang saya juga tunggu-tunggu. .. tapi kok kayaknya susah bener. Seakan-akan PSSI sudah jadi perusahaan milik pribadi. weleh-weleh ..
weleh2, memang bener tuh, mascayo. konon, kalangan pengurus malah pendukung berat mr nh. gimana toh?
Piala Dunia selalu punya daya tarik tersendiri. Betapa semangatnya bangsa kita menyambutnya. Wartawan Indonesia — media cetak dan elektronik — begitu banyak yang dikirim ke sana, sehinga banyak orang sana yang menanyakan keikutsertaan kita di PD itu.
Soal penduduk kita yang banyak ini tapi tidak punya pesebakbola kelas dunia pernah menjadi bahan ledekan orang Nigeria walau secara halus. Rekan Pak Komar– rektor UIN Jakarta– orang Nigeria, ketika tahu jumlah penduduk kita, ia mengtakan,”Betapa banyaknya pesepakbola Indonesia’.
Terima kasih .
Salam
wah, terima kasih banget tambahan infonya, mas azis. sepertinya penuturan pak komar itu sungguh tepat utk menyindir potensi bangsa kita yang ndak dimanfaatkan buat kemajuan sepak bola.
Prihatin juga ya Mas tentang persepakbolaan kita….sebenarnya ada Dananya enggak sih..
wew… kalau soal dana, konon pssi ndak pernah kekurangan, mas. tapi, hmm … ternyata ndak cucuk dg prestasi yang diukir.
sayang negri kita tercinta ga masuk…
:d:d:d
memang sungguh disayangkan, mas. tapi itulah kenyataan yang terjadi.
ayo dong PSSI…..lebih kuat lagi larinya menuju prestasi
akhmad06.student.ipb.ac.id
bener banget, tuh, mereka perlu kita terus ogrok2, hehe …
Garuda Di Dadaku…
Kuyakin suatu saat.. kita menang!!
amiiin, semoga demikian, ya, mas.
indonesia juara Piala Dunia Sepak Bola Gajah…
hehehe …. kenapa bisa begitu, mas itempoeti? haks.
:d/
gol gol gol…. ale ale ale.!!!
saya paling cuma liat dan baca2 reviewnya aja pak..
ya contohnya baca2 postingan ini, biar tdk ketinggalan beritanya.
Terakhir ngikutin tahun 2002…
gpp, mas imam. saya juga hanya suka nonton sekilas doang, kok, hiks.
“Lesu darah”-nya PSSI itu jangan-jangan karena para pendukung “pemain lokal”, yang cikal bakal pemain PSSI itu, yang (memang)masih cenderung egosenstris. Sehingga, tak menciptakan kondisi pertumbuhan sepak bola di negeri ini lebih baik.
Salam kekerabatan.
bisa jadi benar, pak. salam kekerabatan juga, pak sungkowo.
semangat asia yang paling bagus dan selalu semangat tetap duo korea, mereka mainnya greget banget
dan apakah argentina akan menjadi tumbal korsel
hehe … meski akhirnya korsel kalah dari argentina 1-4, tapi penampilan korsel luar biasa,gus.
buat korsel ama jepang saluutt dah..
bantai habis lawanmu..
Indonesia nyusul y, hahahaaa…
:d
mereka memang tim2 asia yang hebat, mas. indonesia layak belajar dari mereka.
salut-salut sama tulisannya. bahasanya bagus bener…
emang bener tuh pengurus pssi harus di ogrok-ogrok.
walah, biasa sajak, kok. terima kasih apresiasinya. hmm … konon lingkaran pengurus yang membuat tim pssi hanya jalan di tempat.
Yah, harapan saya ke depan, moga aja timnas kita lebih baik,,,
dan suatu saat nanti bisa ikut piala dunia…:d/
amiin, memang seperti itulah yang kita harapkan, mas.
Panjenengan njagoin mana pak?
hehe … saya masih suka penampilan brasil dan argentina, mbak, hehe ….
saya dateng lagi pak..o->
ok, mas, terima kasih kehadirannya.
jadi ingin lihat indonesia ikut berpartisipasi di Piala Dunia
agaknya kita mesti sabar menunggu, nih, mas, haks.
Tetap Semangat…
pasang iklan gratis
sepakat, bos!
lurusin dulu kompetisi dalam negeri.
hmmm … bagus juga tuh, mas. setuju!
Sebenarnya iri banget melihat tim-tim nominasi internasional. Bayangkan kalau lagu kebangsaan kita berkumandang. Darah ini rasanya sangat setara dengan hasil perjuangan. Tapi entah mengapa, ya? Sampai bingung cari sebab-sebabnya. Kalau sebab-sebab saja bingung, bagaimana jalan keluarnya? Tapi semogalah kita bangkit dengan iri positif itu. Hoof!
karena memang terlalu kompleks persoalan yang dihadapi pssi, mas. selain kepengurusan yang mandul, juga proses rekrutment pemain yang bermasalah!
Sabar, sebentar lagi ada dana aspirasi. Makanya kita harus bisa ber-aspirasi. Ya, aspirasi untuk kemajuan PSSI. Ini penting. Mbok yao, gitu loooh!!
hmm … aspirasi utk kemajuan pssi sebenarnya sudah sering terdengar, mas, tapi sepertinya ndak pernah direspon.
saya lebih senang nonton liga Inggris daripada Liga Indonesia yang sering mempertontonkan keahlian berkelahi baik oleh pemain maupun pendukung. apakah saya tidak nasionalis ?
hehe …. gpp, mas yussa. tim nasional kita bahkan perlu belajar dari klub2 luar negeri.
Abu merasa bahkan seumur hidup tak akan mampu melihat PSSI berlaga di Piala Dunia. POOR ME :((
hmmm … begitukah, mas abu? duh, makin tragis!
seharusnya kita malu tuh, sama korut:(
bisa jadi karena pssi sdh ndak punya rasa malu, mas, hehe … shg prestasi separah apa pun ndak pernah ada upaya utk memperbaiki.
Wah kalo begini caranya harus merevisi ulang para pejabat PSSI dan Para pemain nya :-? biar bisa bertambah berkembang
nice post..
:)>-
hmm… faktor utama agaknya berada di tangan pengurus, mas. mereka perlu introspeksi dan jika perlu ada reformasi kepengurusan secepatnya.
TYrips here, for the first time!!!
memang sedih juga sih gak bisa megang Indonesia pas piala dunia kalo mau taruhan (yang sebenarnya dosa —Jangan ditiru—). Namun, Indonesia juga kan gak bodo2 amat dalam semua olahraga. Setidaknya kita masih punya jagoan dalam piala dunia-nya bulu tangkis (meskipun akhir2 ini juga sering kalah xD), Indonesia juga pernah berbicara banyak dalam olahraga angkat besi dan renang. TYrips masih bangga koq mengaku orang INDONESIA..,hehe
betul, mas richard. dari sisi sdm, sesungguhnya bangsa kita memiliki banyak keunggulan. sayangnya, di bidang olahraga terpopuler sejagad ini, indonesia tertinggal jauh dengan bangsa lain, bahkan dengan bangsa se kawasan. semoga ke depan jadi lebih baik.
Persoalan pemain Indonesia adalah mental, Pak. Bangsa kita sudah kehilangan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, tidak punya karakter sebagaimana yang dibangun oleh Bung Karno dulu. Makanya Taufik Ismail menamai judul bukunya MAJOI aka Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. ^_^
wah, ada benarnya juga, bung eko. saya sedih ketika menyaksikan mental pemain bola kita saat berhadapan dengan lawan. mereka langsung down jika kecolongan gol lebih dulu!
sepak bola….sangat menggirukan dunia, banyak yg menyukai permainan si kulit bundar ini.
betul sekali. sepak bola memang olahragar tertua dan hingga sekarang lebih dari sekadar populer.
sepak bola…..banyak makna yg bisa kita dapat dari permainan ini. kebersamaan….itu salah satunya.
betul sekali, mas oka, konon di balik permainan sepak bola, memang ada dasar nilai dan filosofisnya.
sepak bola…telah menyedot perhatian dunia di FIFA 2010. go…go…
piala dunia memang ok dan mantab!
ayo….semangat sepak bola harus tetap menyala untuk indonesia
betul, mas, tetep semangat meski belum bisa unjuk prestasi di piala dunia!
piala dunia 2010…ini yg paling ku tunggu2….
bravo sepak bola….
bravo juga! kita nikmati saja kiprah para pemain top dunia di ajang bergengsi itu
indonesia harus tetap semangat, selalu berlatih keras untuk bisa maju di piala dunia selanjutnya.
amiiin, mudah2an pelan tapi pasti tim kita bisa ikut bersaing di piala dunia!
Setiap event world cup maka akan muncul pertanyaan dibenak masyarakat Indonesia ” Kapan ya Indonesia bisa ikut World cup?” Semoga empat tahun lagi Indonesia bisa ikut berpartisipasi …mari berdoa
bener sekali, bos. itulah pertanyaan yang terus menggelitik kita setiap kali event piala dunia berlangsung.
Pak, bagi kita barangkali menjadi pemain sepakbola adalah jembatan awal untuk menjadi komentator sepakbola saja hehehe
hehe … tapi banyak juga loh, mas don, komentator bola yang ndak pernah jadi pemain bola!
Sukses untuk jepang dan Korsel
setuju, bang iwan, meski pada akhirnya langkah mereka terhenti di perdelapan final.
semangat…semangat…:-
kapanj TIMNAS masuk piala dunia????? Semangat!!
itulah pertanyaan yang susah utk dijawab, bos.
mantab \:d/
mantaaaaaaaaaaaapppp….
8->
kapan indonesia masuk ke paila dunia,hanya waktu yang bisa menjawab
betul, kita tunggu saja kiprah para pemain kita.
majukan dulu pemainnya baru pialadunianya
setuju, idealnya memang demikian.
sudah saatnya indonesia bangkit, mesti kita dukung bersama segala usaha yang di lakukan untuk kemajuan sepak bola kita, dan jangan lupa gembleng mental calon pemain dari usia dini :)>-
amiiin, saya kira semua rakyat mendukung pssi, mas. sayangnya yang didukung belum menunjukkan prestasi terbaiknya.
Banyak faktor pendukung yang harus dibenahi, agar persepakbolaan Indonesia bisa maju seperti Jepang dan Korea.., Salah satunya adalah harus adanya Faktor “mental” yang baik dari para pemain atau pun jajaran kepengurusan PSSI. Maaf, saya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut, itu hanya opini saja. Thank.. pak..
setuju, mbak, eh, mas, ya, hehe …. maaf kalau salah sapa, hiks, agaknya terlalu rumit dan kompleks permasalahan yang mesti ditangani. butuh figur pengurus yang bener2 peduli dan berintegritas, sehingga sanggup membikin terobosan baru utk memajukan pssi.
semangat baru ASIA :)
sukses…
bravo pssi!
Go..
go!!!
go!!!
go!!!
PSSI selalu semagat..
Cayo.
PSSI maju terus jangan menyerah
semangat anak muda bangsa indonesia harus selalu berkobar dan tidak mengenal menyerah,,,