Kesalahan Umum: Mempengaruhi-Memperhatikan-Memperkosa

Kategori Bahasa Oleh

Kalau membaca berita atau artikel dalam media massa, kita masih menjumpai kata-kata, seperti : mempengaruhi, memperhatikan, memperkosa dan sebagainya. Namun dilihat, dari segi tata bahasa baku, khususnya pemakaian awalan “me-“pada kata-kata tersebut tidak tepat.

Anda pernah belajar bahwa, huruf awal kata dasar “p”bila diberi awalan “me-“, huruf “p” mengalami pelunturan menjadi “m”.

Contoh:

kata dasar awalan “me-“
periksa memeriksa (bukan memperiksa)
perintah memerintah (bukan memperintah)
pelihara memelihara (bukan mempelihara)

Dengan demikian, secara konsekuen,kata-kata berikut ini pun harus mengikuti kaidah tersebut di atas.

Contoh:

kata dasar awalan “me-“
pengaruh memengaruhi (bukan mempengaruhi)
perhati memerhatikan (bukan memperhatikan)
perkosa memerkosa (bukan memperkosa)
perinci memerinci (bukan memperinci)
positif memositifkan (bukan mempositifkan)
pesona memesona (bukan mempesona)
percaya memercayai (bukan mempercayai)
populer memopulerkan (bukan mempopulerkan)

Namun, ada juga beberapa kata yang mungkin merupakan perkecualian(?)

Contoh:

kata dasar awalan “me-“
perkara memperkarakan (bukan memerkarakan)
punya mempunyai (bukan memunyai)

________________________________________________________________________

Mudah-mudahan penjelasan singkat tersebut di atas dapat bermanfaat bagi Anda untuk mengetahui perbedaan pemakaian kata-kata yang sering dipakai dalam media massa maupun percakapan dan dianggap lumrah. Namun dari segi tata bahasa baku merupakan kesalahan umum. ***

Sumber: http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa33.html

Penggemar wayang kulit, gendhing dan langgam klasik, serta penikmat sastra. Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Buku kumpulan cerpennya Perempuan Bergaun Putih diterbitkan oleh Bukupop dan Maharini Press (2008) dan diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2008 bersama kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri karya Ibrahim Ghaffar (sastrawan Malaysia).

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.