Sang Guru dan Tanah Kelahiran

Entah, menjelang Hari Guru, 25 November 2008 ini, tiba-tiba saja ingatan saya jatuh ke masa silam. Ingin mengenang tanah kelahiran, tempat sang guru menempa para cantrik menjadi insan peradaban yang diharapkan dapat mengenal dinamika zaman beserta pernak-perniknya.

Ya, ya, ya! Saya masih ingat, sekitar tahun ’70-an, tanah kelahiran saya bukanlah tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk hidup. Secara geografis, lokasinya hanya bisa dijangkau kendaraan ketika musim kemarau tiba. Saat musim hujan jatuh, tanah kelahiran saya tak lebih seperti sebuah perdikan yang dikelilingi tanah berlumpur. Nyaris tak ada jalan alternatif yang memungkinkan kaum pendatang untuk bisa sampai dalam keadaan bersih. Sebaliknya, jika kemarau tiba, sejauh mata memandang hanya tampak kegersangan di sana-sini. Kerusakan hutan akibat pembakaran hutan makin menyempurnakan derita di musim kemarau. Air jadi sulit didapat.

dsdsdsds

Dalam kondisi seperti itu, saya masih beruntung bisa ikut mengenyam pendidikan di SD bersama teman-teman sebaya. Dari situlah saya mulai menyimpan banyak kenangan terhadap figur guru-guru saya. Merekalah yang telah memperkenalkan saya terhadap angka dan aksara, hingga akhirnya saya bisa mengenal calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Sungguh, tak bisa saya bayangkan kalau tanah kelahiran saya yang gersang dan tandus seperti itu tak ada guru; tak ada gedung sekolah. Meski nyaris ambruk, gedung SD yang atapnya bocor di sana-sini dengan dinding-dindingnya yang mulai keropos itu, telah menjadi tempat yang “nyaman” untuk belajar.

Saya juga beruntung sempat belajar kepada para guru yang total mengabdikan diri dalam dunia pawiyatan dengan penghasilan pas-pasan saat itu. Dari sinilah saya mendapatkan pendidikan formal untuk yang pertama kalinya. Masih jelas terbentang dalam layar memori saya, betapa sang guru harus berjalan kaki sekitar 15-an km untuk bisa tiba di sekolah. Jika musim hujan, mereka harus menenteng sandal jepit sambil mengepit tas butut. Namun, mereka tak pernah mengeluh. Bahkan, mereka masih bisa dengan fasih mengajak saya dan teman-teman sekelas untuk menyanyi lagu wajib bersama-sama, meski batin mereka sedih memikirkan asap dapur yang belum tentu bisa mengepul setiap saat.

Di mata saya, seorang guru SD adalah seorang “ilmuwan” general. Mereka mampu menyajikan semua mata pelajaran dengan fasih. Jelas, bukan tugas yang ringan, apalagi yang mereka hadapi adalah anak-anak antara usia 6-13 tahun. Usia yang masih terlalu dini untuk mengenal hidup dan kehidupan.

Saya sangat menghormati dan mengapresiasi sang guru di tanah kelahiran saya yang telah membukakan mata anak-anak untuk mencintai ilmu pengetahuan. Merekalah status pengabdi yang sesungguhnya; menganggap siswa didiknya sebagai anak-anak ideologisnya. Terlalu murah kalau status mereka mesti diganti dengan predikat profesional yang seringkali mengukur kerja dan keringatnya dengan uang, penghasilan, dan kesejahteraan.

Agaknya, kini telah terjadi pergeseran status guru; dari shi fu menjadi tenaga profesional. Di ladang dunia pendidikan saat ini, setiap tetesan keringat sang guru harus ada imbalannya. Sungguh kontras dengan kinerja sang guru di tanah kelahiran saya. Merekalah yang layak disebut pahlawan dalam arti yang sesungguhnya.

Terima kasih sang guru; semoga sang ibu pertiwi senantiasa memancarkan cahaya kasih sayang dan belaian lembutnya atas pengabdianmu yang tulus; tanpa pamrih!. ***

153 Comments

  1. memang guru dan pengajar itu beda pak sawali. guru= digugu dan ditiru, pengajar=seringkali minta dihajar :d:d:d

    • walah, setahu saya sih, pengajar itu termasuk bagian dari tugas guru, selain sbg pendidik, mas ardy, kekekeke …

  2. Sungguh mulia guru-guru yang total mengabdi di dunia pendidikan walau dengan penghasilan pas-pasan. Mereka benar-benar pahlawan bagi anak didik bangsa. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi mereka karena ketulusan pengabdian tak kenal lelah mereka.

    • amiiin, semoga demikian, pak syam. selamat hari guru, ya, pak, semoga pak syam juga makin bersemangat dalam mendidik anak2 masa depan negeri ini.

  3. wah…guru menurut gw selalu keren…
    kecuali yg galak 😛

    • keren? walah. ttg guru galak, memang mas ananto pernah bermasalah dg guru galak, yak? kekekeke ….

  4. Semoga pergeseran cara pandang seorang guru menjadi suatu profesi tidaklah mengorbankan nilai-nilai luhur yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dan pamomong tunas-tunas bangsa. Semoga para guru masih teringatkan bahwa imbalan finansial hanyalah sebagian kecil dari imbalan non-finansial yang luar biasa yang akan diterimanya sebagai balas jasa atas pengabdiannya. Yang lebih penting, semoga para anak didiknya menjadi orang yang sangat tahu berterimakasih dan bisa membalas jasa setimpal dengan jasa dan pengabdian sang guru dalam mendidik dan menjadikannya manusia. Dan, tidaklah menyia-nyiakannya….
    Selamat hari guru, pak guru. Lama nian ulun nggak sowan di teras rumah panjenengan

    Baca juga tulisan terbaru Nayantaka berjudul Wisanggeni Gugat 4: Pembelotan Batara Bromo

    • terima kasih, ki nayantaka, semoga petuah ki nayantaka membuat para guru, termasuk saya, makin bersemangat dalam menjalankan tugas, peran, dan fungsinya.

  5. Selamat hari guru… untuk semua guru diseluruh indonesia…
    Semoga kedepan nasib guru lebih diperhatikan, walaupun guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa…tapi jasa guru tidak bisa digambarkan sekedar dengan kata-kata…..

    • terima kasih ucapan dan apresiasinya, mas azaxs, semoga mengilhami para guru, termasuk saya, utk terus membangkitkan semangatnya dalam mendidik anak2 bangsa masa depan.

  6. Untuk menjadi sosok penulis blog ini mungkin memang harus dilalui dari pengalaman seperti di atas, banyak orang sukses yang berasal dari lingkungan yang penuh keterbatasan. Selamat pak sawali, selamat hari Guru juga. Terimakasih telah mengingatkan akan keprofesionalan.

    • terima kasih apresiasinya, pak wahyu, entahlah, pak, tiba2 saja saya kok jadi teringat suru2 sd saya yang dulu yang tetep gigih dan bersemangat meskipun dg gaji dan penghasilan pas2an.

  7. Smile icon kok bisa berubah acak spt di atas ya, padahal tidak ngantuk dan tidak salah pencet.

    • wah, nggak tahu juga nih, pak, kenapa bisa begitu. saya cek di w3c sepertinya sedang ada masalah terhadap smiley yang pak wahyu klik.

  8. masing-masing orang sudah pasti rindu akan dimana tempat kelahiran nya mas, meskipun tanah kelahiran sudah tidak seindah dulu yang pernah kita rasakan dulu, termasuk saya 🙂

    • bener banget, mbak. saya juga ndak tahu nih, tiba2 saja kok jadi inget tanah kelahiran dan pengabdian guru2 sd saya dulu yang demikian luar biasa di tengah keterbatasan yang ada.

    • walah, makasih banget ucapan dan apresiasinya, mas daniel, semoga mengilhami saya dan rekan2 sejawat utk terus bersemangat mencerdaskan anak2 bangsa masa depan.

  9. Anda juga guru hebat pak sawali, murid anda gak cuma di sekolah anda, tapi juga ada di kalimantan! siapa? ya saya…ha..ha..

    • duh, jadi malu saya, pak suhadi, hiks, jangan berlebihan dong, pak, saya juga banyak belajar dari pak suhadi, kok. selamat hari guru, pak.

    • duh, bunda! makasih apresiasinya, tapi jangan berlebihan dong, buda, jadi malu saya, hiks, makasih juga ucapan selamatnya bunda, selamat hari guru juga buat bunda, semoga makin bersemangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan.

  10. waduh jadi ingat masa kecil juga nih. jaman dulu sekolah memang penuh perjuangan. jauh bener dari rumah 😀 mau sekolah masuk hutan dulu 🙂 maklum dulu SD nya dikalimantan hehe. salam kenal pak sawali 🙂

    Baca juga tulisan terbaru tipis berjudul Makhluk² Cantik di Jalan Tunjungan

    • wah, ternyata kita punya masa kecil yang hampir sama, mas tipis, hehehe …. salam kenal juga, mas tipis, makasih kunjungannya.

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas joko, semoga menjadi ilham bagi saya dan teman2 sejawat utk meningkatkan semangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan. duh, ttg blog saya juga banyak belajar dari teman2, termasuk dari blog mas joko.

    • bener banget, mas deden. ada yang menyebut bahwa guru itu merupakan tugas panggilan yang perlu dimaknai dg kebesaran hati dan keikhlasan.

  11. Bapak Ibu saya juga seorang guru, dari beliau berdua saya menemui sosok guru & orangtua terhebat 🙂

    Baca juga tulisan terbaru tomy berjudul HASTA BRATA _02

    • wah, akhirnya mas tomy jadi tahu betapa toh tugas dan pekerjaan guru, hehehe …. apa yang diungkap mas tomy juga bukti bahwa mas tomy seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tua. birrul walidaini, kata pak kyai.

  12. Selamat hari guru ya pak….
    Tulisan2 p.sawali sangat bermanfaat di blog ini bisa menjadi contoh dan acuan untuk semua guru2 di seluruh Indonesia ,untuk terus maju

    • terima kasih ucapan selamatnya, mbak diah, semoga mengilhami saya dan teman2 sejawat utk terus meningkatkan semangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa. duh, ttg tulisan, saya juga banyak belajar dari temen2, mbak.

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas thimbu, btw, momentum setahun sekali ini agaknya kok ndak enak kalau tdk ikut upacara, hehehe … yang pasti saya ikut upacara, tahun ini yang menjadi petugas upacara di sekolah saya guru semua, mas. saya kebagian jatah membacakan eks pembukaan UUD’45, hehehe ….

  13. barumampir di blognya mymoen langsung ke tkp, :d

    kalo 25 november disini hari gajian pak, mudah2an guru semakin sejahtera 🙂

  14. Selamat hari guru, Pak.
    Semoga nasib guru kian sejahtera adanya.
    Sebaliknya, guru tidak elok juga selalu melihat imbalan dalam mengajar.
    Tanpa imbalan yang memadai, guru harus membuktikan bahwa mereka memang teladan yang patut ditiru dan digugu.
    Kalau tidak kuat, ya mohon tidak mendaftar jadi guru.
    Benar nggak Pak?
    Tapi saya percaya, Pak Sawali salah satu contoh guru yang sangat berdedikasi dengan tugasnya yang mulia mencerdaskan anak bangsa.
    Halah…komentarnya muluk2 ya Pak…

    Baca juga tulisan terbaru Hery Azwan berjudul Duo Travelers

    • terima kasih, mas azwan, ucapan selamatnya. betul juga tuh seperti yang disampaikan, mas azwan. hanya saja, situasi sekarang agaknya telah banyak terjadi perubahan paradigma dalam memandang tugas dan fungsi guru. semoga saja saya dan rekan2 sejawat tetep bersamangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan, mas.

  15. begitu berat perjuanganmu wahai guru, tapi berbahagialah wahai para guru, karena amal ibadahmu itu mengalir lah selalu pahala hingga akhir zaman. Dan karena tugasmu adalah mulia, yaitu membangun peradaban ini.

    Baca juga tulisan terbaru Alex berjudul GURU DAN PERADABAN

    • amiiin, terima kasih ucapan, doa, dan harapannya, bung abdillah, semoga membuat saya dan temen2 guru makin bersemangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan.

  16. Saya juga jadi teringat guru-guru saya dulu yang telah berjasa besar terhadap jalan kehidupan saya. Semoga mereka masih menikmati perbaikan penghasilan di ujung masa pengabdiannya.

    Baca juga tulisan terbaru Dudi berjudul Siapakah Pemilik Blog Penista Nabi?

    • amiiin, begitulah, pak dudi. di mata saya, guru sd-lah yang pertama kali membukakan mata kita terhadap pentingnya ilmu sbg bekal hidup. semoga nasib guru di masa mendatang makin membaik.

  17. pak sawali masih beruntung…
    saya belum pernah ngampung sejak kelas 4 sd…
    ke kampung bapak malah cuma sekali, itu juga balita gak inget apa-apa…
    kondisi ekonomi keluarga saya begitu… hehe…
    tapi saya sekarang sudah kerja…
    ngumpulin uang buat pulang, sekeluarga…

    *jadi curhat*

    Baca juga tulisan terbaru moerz berjudul Proletar

    • wew… bener juga, mas moerz, hehehe …. wah, selamat juga atas pekerjaan barunya, mas moerz, semoga membawa banyak berkah buat keluarga.

  18. selamat pak dan smw guru
    smg ilmu yg bermanfaat mjd amal yg tak terputus pahalanya

    Baca juga tulisan terbaru cebong ipiet berjudul Masa Kecil

    • amiin, terima kasih ucapan selamatnya, mbak ipiet, semoga mengilhami saya dan rekan2 sejawat utk tetap bersemangat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan.

  19. Selamat Hari Guru Pak…taadi saya sempat menghaadiri upcara HARI GURU…saya jadi ingat guru SD saya yang pertaama mengaajarkan mengenaal huruf A I U E O

    Baca juga tulisan terbaru imoe berjudul ….Judulnya Apa Ya ?….

    • terima kasih, mas imoe, btw, guru sd, dalam padangan awam saya, bener potret pahlawan yang sesungguhnya, mas, penyabar dan tanpa pamrih. semoga hingga sekarang masih seperti itu.

  20. jadi ingat pilem yang barusan beredar pak…
    semoga Indonesia mampu menggiatkan pendidikan lebih bagus lagi…
    terima kasih Indonesia…
    Selamat Hari Guru

    • wew… laskar pelangi itukah, mas vay? jadi seperti bu muslimah jadinya, hehehe …. mudah2an harapan iotu bisa terwujud, mas.

  21. Wahhh saya jadi ingat pak betapa sabarnya seorang guru yang menghadapi Gelandangan yang bandel ini waktu itu. saya kini berfikiran apakah seorang guru itu tidak mempunyai arti di mata pemerintah kita yang dari dulu sering di kucilkan dan di permainkan 🙁

    Selamat hari Guru Pak Sawali. Semoga Guru-guru di indonesia menciptakan generasi baru yang betul2 mengerti atas penderitaan guru dan masyarakat luas 😀

    • bandel? walah, jangan2 sampai sekarang masih tersisa, mas maulana? kekeke …. *bercanda* perhatian pemerintah agaknya sudah mulai muncul, mas, hal itu terlihat dg adanya tunjangan profesi sebesar 1x gaji pokok bagi mereka yang sudah bersertifikat.

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas inos, semoga dapat mengilhami saya dan teman2 sejawat utk tak henti2nya meningkatkan kompetensi diri.

  22. angkat topi tanda salut saya sama guru…
    semoga di hari guru ini menjadi yang terbaik…
    oia saya sepakat juga kalo guru SD disebut ilmuan general 🙂
    mereka mengetahui segala hal…. bayangkan satu guru harus mengajarkan semua pelajaran 🙂

    • terima kasih apresiasinya, mas arul. dalam pandangan saya begitu, mas arul. para guru sd benar2 menguasai semua disiplin ilmu, meski baru dasar2nya saja, tapi justru di sinilah arti penting keberadaan merekam bisa menanamkan dasar keilmuan kepada siswa didiknya,

  23. apalagi yang kasus-kasus tentang guru memaksakan ganti buku setiap tahunnya sesuai pesanan para penerbit…. jaman kecil saya dulu mah gak pernah ada kekeke

    • iyam juga, mas epat, sepertinya sudah banyak perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita, termasuk cara pandang guru terhadap tugas2nya.

  24. Selamat hari guru pak… Semoga eksistensi guru kedepannya dapat lebih baik lagi…. Amin

    Ngomong2, lama juga pak gak kesini,,, banyak yang berubah… maksudnya tampilannya…he Link back ya pak…

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas rizky, smeoga menjadi ilham bagi saya dan teman2 sejawat dalam mencerdaskan anak2 bangsa masa depan.

    • walah, semoga saja yang pingsan cepet siuman, tuntutannya juga segera terpenuhi. saya ndak ikutan demo loh, mas dika, hehehe….

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas fajar, semoga mengilhami saya dan rekan2 guru utk tetep bersemangat!

  25. telat mbuka blog sampeyan sehari, komennya udah banyak banget, mau komen mbok udah ada yang komennya sama. mau membaca semua komentar udah mau berangkat kerja….
    ibu saya guru sd lho pak.

    Baca juga tulisan terbaru endar berjudul Mengumpulkan PR

    • gpp, mas endar. blog ini bisa dikunjungi kapan saja, kok, hehehe … wow… ternyata ibu mas endar seprofesi dg saya, yak. salam buat beliau, mas.

  26. Selamat hari guru Pak Sawali! Hanya doa yang bisa aku berikan pak…

    Baca juga tulisan terbaru L 34 H berjudul Usaha baru

    • terima kasih, mbak leah, bagi saya, doa justru memiliki kandungan makna yang luar biasa, mbak. sekali lagi terima kasih doa dan apresiasinya.

  27. iya Pak.. ngajar anak-anak ternyata lebih susah… tapi kalo muridnya orang dewasa kalo mbeling ya di suruh kelura 😀

    ===
    Pak Kalo ke Malang di tunggu kopdar sama Pak Husnun [ http://husnun.wordpress.com ] kalo sempat panjenengan mampir di blog beliau 🙂

    ini komen beliau di blog saya 🙂
    @Pak Sawali : Kayaknya kopdar di Malang asyik tuh, kapan ke Malang ? saya tunggu

    Baca juga tulisan terbaru heri berjudul ibsn: berdamai dengan masa lalu

    • bener banget, mas heri, makanya bapak/ibu guru sd sangat besar jasanya dalam menanamkan pengetahuan dasar kepada siswa. btw, sampaikan salam saya buat pak husnun. wah, belum bisa memastikan, kira2 bisa ke malang atau tidak, mas heri. salam saja buat beliau.

    • oh, begitu, yak pak arif, tapi justru tempaan guru2 di kampung malah mampu membuat anak2 makin tertantang utk maju.

  28. Membaca tulisan Pak Sawali ini, saya kok jadi teringat kisah ibu saya yang juga adalah guru SD yang dulunya juga ada didaerah terpencil, kalau musim hujan harus berjalan menyeberangi arus sungai yang sedang banjir, ketika saya ada dikandungan kegiatan tersebut masih terus dilakukan untuk bisa mengajar dan bertemu dengan anak didiknya. Pada waktu itu, ibu bercerita mempunyai keinginan untuk membeli sepeda pancal gaji tidak cukup, jadi perjalanan memang harus dilakukan dengan jalan kaki atau berharap ada belas kasih dari orang-orang yang lewat, bahkan tak jarang dalam kondisi perut besar, harus rela “nggandhol” pick up yang penuh sesak dengan penumpang.
    Ketika saya berumur 3-4 tahun, saya pernah diajak ke sekolah tersebut, dimana jalan yang dilalui sudah lebih manusiawi, tetapi anak-anak bersekolah masih banyak yang tanpa mengenakan alas kaki. Kubangan air yang ada dihalaman, digunakan sebagai kolam renang jika waktu istirahat tiba.
    Trenyuh dan merinding saya membacanya, jadi ingat ibu yang sedang dirumah sendirian, tidak ada teman.
    Ah sudah, kaca bening dan dingin itu mulai terasa penuh dimata…

    Selamat Hari Guru untuk seluruh pengajar dan pendidik yang ada di Indonesia. Dimanapun Anda mengajar, ilmu yang telah tertanam kepada semua anak didik akan tetap terpatri dan dibawa kemanapun mereka pergi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh guru yang telah rela bersusah payah dan membagi ilmunya dengan ikhlas.

    • wah, kisahnya mengharukan juga, mas sapimoto. itulah pengabdian yang sesungguhnya, mas. jasa mereka sungguh tak bisa diukur dg apa pun. salam buat bunda mas sapimoto, yak. terima kasih ucapan selamatnya, semoga mengilhami saya dan teman2 sejawat agar makin bersemangat dalam menjalankan tugas.

  29. kita semua selalu mendambakan
    sosok guru dari tanah kelahiran mas Sawali itu
    yang cuma mengenal satu tekad mengabdi
    demi mencerdaskan anak didiknya
    benar, guru2 sekarang sdh bnyk
    yg ogah2an mengajar, walaupun
    kesejahteraan guru sdh jauh meningkat 😕

    Baca juga tulisan terbaru mikekono berjudul Semua Terserah Ketua !

    • betul, mas agus. zaman agaknya memag sudah jauh berubah, mas, sampai2 tugas kemanusiaan utk mendidik mesti diukur pakai duwit, hiks.

  30. Tulisan-tulisan pak Sawali senantiasa menggugah pemikiran yang mendalam, terutama profesionalitas. Untuk itu ada award yang bisa diambil di blog saya pak. Semoga berkenan dan sukses selalu. :d/

    Baca juga tulisan terbaru Hejis berjudul MENDAPATKAN AWARD

    • terima kasih apresiasinya, mas hejis. waduh, dapat award juga. terima kasih mas, semoga silaturahmi tetep terjalin meski sebatas di dunia maya.

  31. iya niy..slamat hari guru dulu deh…
    Menarik..itulah yg ada dalam pikiran dq setiap membaca n merenungkan butiran kata-kata yg dituangkan mas sawali..Dq skrg berdiri..sembari mempersembahkan standing applaus kepada mas! Walaupun memang masih ada ulah2 sebagian kecil oknum guru yg tidak sepatutnya..Terus semangat dan pertahankan idealisme mas!

    Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Membeli Penipu !

    • walah, makasih banget apresiasinya, mas kurnia, tapi jangan berlebihan dong, mas. jadi malu nih, hiks.

  32. Guru SD menurut saya adalah kunci dari segalanya, karena pembentukan pribadi seorang anak adalah pas anak itu di SD. Ibaratnya Kertas kosong yang udah bergaris, tinggal ngasih tulisan dan gambar aja di lembar kosong itu…jadi bagaimana selanjutnya nasib si anak sedikit banyak ditentukan di pendidikan dasarnya, ya SD itu tadi. Tapi sayang kesejahteraan seorang guru SD, apalagi di daerah masih cukup memprihatinkan. Dengan Jam kerja yang 1 minggu full dan mengampu semua mata pelajaran, gajinya bisa terbilang kecil. Ya semoga dengan pemerintahan yang baru tahun depan kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa itu bisa ditingkatkan…amiinn…

    Baca juga tulisan terbaru Tukang Nggunem berjudul Pawartos Lelayu

    • saya sepakat banget dg mas tukang nggunem. jasa mereka agaknya akan sulit diukur dg apa pun. yaps, semoga saja ke depan bapak/ibu guru sd makin diperhatikan.

  33. 😉 guru pekerjaan yang mulia, biasanya anak-anak dari para guru tuh juga pinter pinter

    • terima kasih apresiasinya, jeng dhetea. walah, ttg anak guru, apakah memang semuanya begitu, mbak?

  34. Wah, ternyata Pak Guru asalnya ndeso juga toh. Pantes, idealisme guru-nya manteb. Selamat Hari Guru Pak Sawali 🙂

    Baca juga tulisan terbaru gasgus berjudul Memburu Status PNS

    • hehehe … bener, mas gasgus, dari ndesa dan katrok, hiks. makasih udapan selamatnya, mas gasgus.

  35. jadi inget salah satu episode di “Kick Andy” dimana ada seorang Kepala Sekolah yang merangkap jadi pemulung 🙁

    Andai kata peran Guru masih sama dengan jaman eyang kakung dulu ya, pak…mungkin beliau-beliau ini akan mampu membangun image Guru yang dihormati tanpa perlu ditakuti 🙂

    Baca juga tulisan terbaru darnia berjudul Atonement

    • wah, bapak kepala sekolah masih nyambi jadi pemulung? wah, bikin salut juga, mbak darnia. wow… ternyata eyang kakung mbak darnia guru juga, yak.

  36. Kondisi kampung Mas Sawali enggak jauh beda dengan kampung saya Mas…
    Namun saya bersyukur Justru Kondisi itulah yang menjadikan Kami selalu bersemangat untuk ” Mari Budayakan Kinerja Tinggi”
    Salam

    • hehehehe …. rata2 daerah kita memang seperti itu, mas. tapi justru tempaan alam yang gresang malah menjadi tantangan buat kita. yaps, mudah2an tetep semangat, mas.

  37. Selamat hari Guru tanggal 25 Nopember 2008.

    Sama pak Sawali, guru SD lah yang meletakkan dasar-dasarnya. Saya menyukai tanaman (padahal ayah ibu tidak), karena setiap kelompok murid mendapat sepetak tanah di depan dan belakang sekolah untuk ditanami. Disini ada guru yang melatih menanam, menyiram, memupuk…dan betapa senangnya wajah2 kecil kami ketika tanaman tumbuh dan berbunga. Guruku kelas 4 SD, rajin memeriksa gigi dan juga meminta para murid memeriksa badannya…dan para murid yang korengan dll diberi pengantar, dan diijinkan ke RS Umum, tanpa membayar.

    Juga kami diajak latihan pramuka, dan jika anak-anak itu membantu orangtuanya, maka guru mendatangi ortu agar hari Minggu anaknya dibolehkan ikut latihan, dengan catatan si anak bangun lebih pagi dan telah menyelesaikan tugasnya, seperti menyapu lantai, membantu memasak, mengisi bak kamar mandi (maklum saat itu dikampung kan mengambil airnya pake timba). Mengisi bak mandi juga menyenangkan, karena sambil mengisi, mencuci peralatan makan sambil bernyanyi.

    Dan setelah hidup di Jakarta,saya malah sulit menerapkan pola ini…jam 6 pagi(saat SMP/SMA) anak-anak mesti mengejar bis ke sekolah. Masih beruntung SD nya dekat, dan karena SD inpres, setiap sore/malam saya masih mengecek pelajaran anak-anak….tapi ternyata SD inpres dilingkungan rumah ku hebat, hanya 2 murid yang tak diterima masuk di SMP, yang saat itu no.1 untuk SMP di wilayah Jakarta Selatan.

    Baca juga tulisan terbaru edratna berjudul Foto jepretan Toni Wahid memang beda

    • wah, bu enny pun masih dengan jelas bisa mengenang bagaimana situasi pembelajaran waktu SD. begitulah, Bu, perjuangan mereka dalam menanamkan nilai2 dasar kelimuan sungguh mengagumkan. pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih buat mereka. terima kasih ucapan selamatnya, bu.

  38. :”> jadi inget Ibuku yang mengabdi menjadi guru dari masa gadisnya hingga sekarang sudah punya anak cucu

    • wah, selamat juga atas pengabdian ibu mas easy selama ini. mudah2an beliau senantiasa dalam keadaan sehat dan sejahtera, amiin.

    • terima kasih ucapan selamatnya, mas waw… semoga mengilhami saya dan teman2 sejawat utk tetep semangat dalam menjalankan tugas2nya.

  39. mungkin pak sawali hebat bisa seperti ini karena, bukan saja dididik oleh guru-guru yang hebat di tanah kelahiran, juga karena sangat menghargai jasa-jasa mereka.
    selamat hari guru, pak guru sawali. maaf terlambat karena saya baru bisa jalan-jalan di dunia maya lagi. tapi bagi saya penghormatan terhadap guru dan jasa-jasa mereka tak sekadar satu hari dalam setahun saja, jadi tak masalah kalau terlambat toh, pak? *hehe! pembenaran*

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Port Stephens from Dawn to Dusk

    • hehehehe … nggak ada istilah terlambat kok, mbak yulfi. bemtuk2 apresiasi terhadao kerja dan kinerja guru bisa dilakukan kapan saja, kok. terima kasih apresiasi dan ucapan selamatnya, mbak yulfi.

  40. Tidak dipungkiri kadang orang seperti saya ini sering lupa pada bapak/ibu guru yg telah mengajar saya di masa lampau duh… hati ini jadi treyuh :(( setelah membaca postingan bapak,maaf kan saya buat bapak/ibu guru saya atas kekilafan anak didikmu ini… walauapun terlambat Saya mengucapkan
    “SELAMAT HARI GURU”

    Baca juga tulisan terbaru unting berjudul Cpd… 2 printer canon seri IP is macet…!!

    • gpp, mas unting tak perlu merasa bersalah. saya yakin bapak dan ibu guru mas unting sangat memahami dinamika kehidupan pada masa sekarang. terima kasih ucapan selamatnya, mas.

  41. Wah, pak Sawali Tuhusetya ternyata salah satu dari Laskar Pelangi 😉
    Sepakat dg teman2 yg lain; guru SD pegang peranan amat penting. Klo bagi saya pribadi yakni dalam membentuk rasa percaya diri dan self respect.

    • walah, kok larinya ke laskar pelangi, mas akhmad, hehehe … jadi inget andrea hirata dan bu muslimah, hiks. yaps, memang bapak/ibu guru sd-lah yang memberikan dasar2 keilmuan yang kuat kepada kita semua, mas.

  42. klau menurutku emang guru SD ituh manteb pak, bisa menguasai semua mata pelajaran., pak sawali, blogku baru nieh pak, ikutan pak sawali, akhirnya dapet domain n hostingan, tapi dari jurusanku. :d

    • bener banget, mas hendra. wah, selamat blog barunya, mas. saya mencoba langsung mluncur ke tkp, kok ndak bisa diakses? apa keliru url-nya atau sedang ada trouble, mas hendra?

    • menurut saya jelas banget tuh, mas samsul. di mata saya, guru sd-lah yang sangat berjasa dalam menanamkan dasar2 keilmuan sehingga para murid jadi cinta ilmu.

  43. Sangat Tandus pak wali, tapi bapak termasuk orang yang beruntung, karena bapak bisa menyelesaikan pendidikan dan mengikuti jejak pendahulu.

    Secara pribadi saya pun nggak terpikirkan bahwa saya bisa seperti ini, bisa menyelesaikan pendidikan Formal maunpun non, walaupun jatuh bangun.

    terakhir, untuk para guru, “Jasamu Tiada Tara”

    Baca juga tulisan terbaru dikma berjudul Mengganti Password yang hilang

    • hehe …. agaknya lingkungan seperti itulah yang sering menjadi pemicu anak2 kampung seperti saya *halah* utk melakukan sebuah perubahan, mas rudi, hehehe ….

  44. Mengenang masa lalu, sering menggelikan juga mengharukan :-)Sebuah kemajuan positif to jika guru menjadi tenaga profesional. Apresiasi dan penghargaan buat para guru dari pemerintah.
    Semoga kemudian hari para guru bukan hanya berkemampuan mengajar tapi juga mendidik, Semangat buat para guru!!!!

    • betul banget, mbak ningrum, asalkan makna profesional jangan hanya diukur berdasarkan besarnya imbalasan semata, hehehe …. terima kasih support-nya, mbak.

    • hah? dari sambung, godong? ah, yang bener, pak. kalau kebetulan saya mudik, saya sering lewat sambung, pak sholeh. cari jalan terobosan lewat gubug dan mlilir, hehehe … masih sering ke sambung, nggak, pak?

  45. Selamat hari guru pak….
    wah maaf baru mengucapkan pak, soale baru tiba dari bojonegoro unt menjenguk istri.. ehhh sampe magelang (jumat kemarin) jaringan telp dan internet kantor kena petir… meski sudah diperbaiki blm sempurna 100%…

    tapi saya janji pak, akan saya posting-kan sebuah karikatur yang saya temukan di kamar teman saya di solo, tentang guru yng dia ambil dari solopos, namun sayang tanggal dan bulannya nggak tahu.. semoga dalam waktu dekat ini sudah bisa aku postingkan pak…

    Baca juga tulisan terbaru ciwir berjudul Wedang Tape Bojonegoro

  46. aduh pak, aku nangis baca tulisan itu.dalm kondisi sedang TERDZOLIMI masih bisa mengajak aku mengenang kembali tanah kelahiran kita yang memang mengenaskan.apalagi sekarang,hutan kita habis,dik. lik pariyem g bisa lagi cari godong jati, dan lik parman g bisa lagi cari kayu rencek,yang semua itu kemudian mrk jual ke pasar n buat bayar sekolah anaknya. aku yakin,pnjenengan pasti ketularan dedikasi para guru itu,tapi kenapa masih ada teman yang tegA BERKHIANAT hanya karena MERI dengan yang panjengan bisa n punya. AYO DIK,BALIK NDESO WAE,NING KENDAL DO DIMERENI UWONG. KAYA PAK BIBIT KAE LHO, “BALI NDESO, MBANGUN DESO”:-h>:/

    • matur nuwun, yu, mbakyuku sayang satu ini memang selalu mem-backupaku setiap kali saya sedang menghadapi masalah. matur nuwun banget. pak bibit bali ndesa mbangun desa, kira2 awake dhewe bali ndesa isa apa ya, yu? hehehe ….

    • hehehe …. saya tidak mengikuti secara khusus ttg keputusan itu, mas sapimoto. bisa jadi, mereka menolak kebijakan itu, lantaran akan mengganggu aktivitas siswa dan juga waktu istirahat mereka.

  47. Maaf pak, meski saya sering berkunjung ke blog Bapak, baru kali ini saya coba comment. Maklum meski nge-net dah lama, baru akhir-akhir ini belajar ngeblog…itupun “dipaksa” dosen.
    Waduh pak…, kisah jenengan n komentar mbak Dewi Sri membuat saya mbrebes mili… Mingingatkan ortu saya n tanah kelahiran saya di ujung timur provinsi Jateng. Kita sama-sama cah ndeso lho pak. Meski dekat, karena kesibukan (saya dapat kesempatan kuliah Pend Sertifikasi di UNY) saya jarang mudik… Alhamdulillah pak, meski dengan keterbatasan kita ternyata bisa maju…terus blajar. Buat rekan-rekan guru, terus berkarya, jangan menjadikan keterbatasan sebagai alasan. Biar sukses kayak Pak Sawali…Maturnuwun.

  48. Wah baca artikel ini, saya jd teringat waktu Saya kecil (padahal masih kecil) heheheh…

    Semangat Pak Sawali !!! Terus berkarya !!
    .-= Baca juga tulisan terbaru Ryanda berjudul "What’s matter with Pluto ?" =-.

  49. kalo ngomongin soal tanah kelahiran, disana emang banyak kenangan ya, bernostalgia deh…

  50. sungguh perjalanan seorang guru yang sangatlah tidak mudah,,, bebatuan terjal di laluinya untuk mencapai cita cita,,,
    sukses selalu buat pak sawali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *