Refleksi Menjelang Lebaran

idulfitriLebaran sudah menjadi tradisi dan budaya di negeri ini. Tak tahu pasti, sejak kapan tradisi dan budaya itu berlangsung. Yang jelas, lebaran sudah menjadi bagian dari dinamika kehidupan masyarakat, lengkap dengan segala romantisme dan asesorisnya, khususnya di kalangan umat Islam. Ada sebagian masyarakat berkeyakinan bahwa istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa; dari kata dasar “lebar” yang artinya selesai. Kata lebar, kemudian mendapatkan akhiran -an untuk menandai adanya sebuah aktivitas budaya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah lebaran dijelaskan seperti berikut ini.

Lebaran n hari raya umat Islam yg jatuh pd tgl 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan; Idulfitri.

Kalau pengertian ini dikaitkan dengan lebaran yang berasal dari bahasa Jawa bisa dimaknai sebagai momentum selesainya umat Islam menjalankan ibadah puasa yang dirayakan dengan menggelar acara halal-bihalal; saling bermaafan; sebagai media untuk mempererat silaturahmi.

Sebagai sebuah aktivitas budaya, lebaran memiliki banyak ragam dan bentuk penyambutan. Bagi anak-anak, lebaran bisa dimaknai sebagai momentum untuk mendapatkan “angpau” alias bonus khusus dari orang tua dan sanak-saudara. Sedangkan, bagi orang tua, lebaran bisa dimaknai sebagai momentum untuk memberikan sentuhan perhatian dan kasih sayang yang “istimewa” kepada anak, tetangga, dan sanak famili.

Dari sisi spiritual, lebaran sebenarnya mengandung dua kekuatan komunikasi. Pertama, komunikasi secara vertikal sebagai bentuk kepasrahan dan penyerahan diri secara total kepada Sang Pencipta melalui laku ibadah puasa sebulan lamanya. Kedua, komunikasi secara horizontal sebagai wujud pernyataan sikap sosial dan kemanusiaan terhadap sesamanya. Tak berlebihan jika banyak orang yang rela bersusah-payah melakukan mudik dengan menempuh perjalanan yang jauh dan merepotkan. Ada semacam “kewajiban moral” bagi pemudik untuk bertemu dengan orang tua dan sanak-saudaranya di kampung setelah hampir setahun lamanya mereka tak bisa bertemu dan bersilaturahmi dalam suasana lebaran yang khas.

Di kalangan pemilik modal, lebaran sudah pasti disambut dengan cara yang berbeda lagi. Mereka tak segan-segan menaikkan harga barang-barang kebutuhan hidup jauh melambung di atas harga hari-hari biasa. Masyarakat yang sudah demikian rendah daya belinya, seringkali tak berdaya untuk menolak karena memang sangat membutuhkannya. Tak peduli bagaimanapun caranya, yang penting mereka bisa berlebaran melalui pesta, lengkap dengan segala atribut kemeriahannya. Sungguh tidak afdol rasanya kalau lebaran tanpa baju baru dan hidangan serba lengkap.

Yang lebih repot, lebaran tak jarang dijadikan sebagai ajang untuk unjuk status sosial dan pengakuan sebuah kehormatan. Mereka yang berduit suka berbagi-bagi zakat kepada para fakir miskin melalui kemasan “spektakuler”. Puluhan ribu fakir miskin diminta kumpul di sebuah tempat untuk antre menerima zakat orang kaya yang baik hati itu. Tak bisa dibayangkan bagaimana suasana yang terjadi ketika ribuan orang berkumpul di sebuah tempat yang kurang nyaman dan leluasa untuk bergerak. Maka, yang terjadi kemudian adalah sebuah pemandangan ala kaum kanibal dengan hukum rimbanya. Mereka yang kuat, sudah pasti akan mendapatkan jatah lebih dahulu, sedangkan mereka yang lemah dan tak berdaya, hanya bisa menunggu, bahkan harus menjadi korban sia-sia.

Berbagi zakat memang merupakan hal wajib bagi mereka yang mampu menunaikannya. Lebih-lebih bagi orang kaya Namun, menjadi lain persoalannya ketika zakat sudah tereduksi oleh sifat-sifat naif melalui unjuk status sosial, gengsi, dan kehormatan. Akan lebih arif dan bijak jika zakat semacam itu disalurkan secara langsung ke rumah saudara-saudara kita yang bernasib kurang beruntung. Selain “nguwongke”, juga untuk menghindarkan mereka dari perangkap “karnaval kemiskinan” yang kurang manusiawi.

Di tengah situasi ekonomi yang kurang menguntungkan, kemeriahan lebaran tidak semata-mata dilihat dari aneka warna baju baru dan hidangan serba lengkap, tetapi lebih pada pemaknaan esensinya sebagai hari kemenangan setelah berhasil menjinakkan hawa nafsu sebulan lamanya. Sungguh naif rasanya jika ramadhan justru diakhiri degan berbagai aktivitas konsumtivisme, bahkan juga hedonisme, yang seringkali justru membuat hawa nafsu dan selera rendah kita kembali terpicu.

Lebaran juga akan lebih bermakna jika dijadikan sebagai momentum untuk memperkokoh kembali rajutan silaturahmi yang selama ini nyaris tenggelam dan koyak-moyak oleh berbagai macam persoalan sosial yang begitu rumit dan kompleks. Pihak-pihak yang berseteru dan bersengketa dalam sebuah ajang kekerasan, dendam, dan kebencian, perlu segera islah dan saling menyatakan permohonan maaf, untuk selanjutnya saling berangkulan dalam suasana yang penuh keharuan, sarat dengan sentuhan nilai kemanusiaan dan persaudaraan. Jika ini dilakukan secara kolektif oleh segenap komponen bangsa, sungguh, hidup berdampingan secara damai di tengah perbedaan itu bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, berkaitan dengan momentum lebaran tahun ini, perkenankan saya dan keluarga mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H, MINAL AIDIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

Semoga Allah berkenan mengembalikan kita kepada fitrah-Nya. Amiin.

No Comments

  1. Selama ini saya banyak melakukan kesalahan sama bapak,
    salah ketik, salah coment, dan banyak salah yang lain,
    mohon maaf lahir dan batin, semoga tetap semangat dan sukses selalu

    sumintar.com

    1. waduh, saya yang lebih muda, sudah pasti banyak salah dan khilafnya, pak sumintar. saya juga mohon maaf lahir dan batin. selamat berlebaran, minal aidin walfaizin. sukses selalu buat pak sumintar.

  2. Mohon maaf juga atas kesalahan saya yg disadari maupun tidak disadari pak Sawali.
    Dini hari jam 2 kena lagi kelihatannya pak, ada dua postingan yg ganjil. Jangan terpancing dengan tulisannya pak, hanya orang yg frustasi dan tidak tahu etika moral. Namun syukur sekarang sudah normal kembali.

  3. Ah, nampaknya sudah mulai kembali normal. Syukurlah, Pak Sawali. Sudah khawatir aku.

    Nah, sama-sama, Pak Sawali. Kalau di awal puasa kita sudah saling ucap, kini tetap tak bosan aku menghaturkan permohonan maaf jika ada komentar, kalimat, serta perkataan yang sekiranya terasa tak enak.

    Cerah dan cemerlang untuk Njenengan dan keluarga di hari-hari akhir Ramadhan ini.

    Salam hangat selalu.

  4. Menjelang Idul Fitri, sempurnakan ibadah hingga bisa mencapai lebar.
    Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin ya pak. Mohon maaf kalo ada komen saya yang ndak mutu, komen yang menjadi sampah, mohon maaf atas kelancangan imel saya, mohon maaf atas kelancangan permintaan bukunya, mohon maaf atas ketidak nyamanan saya berada disini, eemmm apa lagi yah … mohon maaf atas segala kesalahan yang belum saya sebutkan.

  5. Pak, kenapa blog nya sebelum ini? Saya baca di blog nya pak Awaludin, terus kesini.

    Saya juga mengucapkan

    “Selamat Idul Fitri ”
    1 Syawal 1429 H
    Mohon maaf lahir dan batin….

    Semoga kita diampuni oleh Nya, dan segala amal ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah swt. Amien.

    1. amiiin, terima kasih silaturahminya selama ini, bu.saya yang muda sudah pasti banyak kesalahan dan kehilafan, mohon maaf lahir dan batin, ya, bu. btw, ttg psotingan itu, saya ndak tahu juga kenapa bisa begitu?

  6. Mbah Sawali tentu beribu kemaafan dan doa saya harap ,banyak salah silap yang tersengaja maupun tak sengaja ,dalam setiap ulah saya dengan segala hormat mohon maaf
    selamat hari lebaran ,mohon maaf lahir dan batin
    salam dari semua keluarga di gunungkelir

  7. 😉 Mohon maaf lahir bathin atas kata-kata/komentar yang berbau arogan atau menyinggung. Bukan maksud hati demikian. Mudah-mudahan silaturahmi kita tak sampai koyak moyak. Karena salah paham belaka.

    selamat Lebaran Pak sawali 😡 (dari “QolbU)

  8. Yah… lebaran kali ini yang kedua kali saya harus mudik ke kampung, dan menempuh perjalanan sepanjang 220 Km. Huh.. capek deh… 🙁

    Pokoknya SELAMAT BERLEBARAN, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
    Pak, ada mudik..

  9. wah pak, koq sama kayak pak suminar yakz.. hehehe
    btw maaf lahir batin pak…
    kalo ada sy atau OOT dalam berkomentar dimaafkan yah pak, soalnya kadang bahasa bapak terlalu tinggi buat sy untuk menggapinya 😀 hehehe
    btw bapak semakin sukses aja nih.. baik ngajarnya ataupun sukses ngeblognya pak..

  10. “Lebaran juga akan lebih bermakna jika dijadikan sebagai momentum untuk memperkokoh kembali rajutan silaturahmi yang selama ini nyaris tenggelam dan koyak-moyak oleh berbagai macam persoalan sosial yang begitu rumit dan kompleks”.
    Sama-sama pak Sawali, kami pun berharap demikian. Dari tatar Galuh, kami sampaikan ucapan ‘Selamat Lebaran’, mohon dimaafkan segala pikiran, perbuatan, lahir dan bathin.

  11. CUMI… Cuma mikir kok pak! Soal janjine itu.. soalnya berat… hehehe, tapi selalu berusaha lebih baik.
    *Saya sekeluarga mudik sehari sebelum lebaran, sampai tanggal 5 saja. Emmhh… kapan ya bisa sowan ke rumah pak guru? mungkin agak lama setelah lebaran, kalau pas tugas ke Sekolah Rakyat…

  12. Pak Sawali…..
    Selamat menyambut Lebaran
    Saya mohon maaf lahir batin
    (mohon maaf juga jarang berkomentar :d)
    Sukses selalu untuk bapak. Dan samapi ketemu di Plurk ya :)>-

    EM

  13. wah, saya cuma mau ngucapin selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin…. semoga dosa saya kepada seluruh guru di dunia ini tidak terulang lagi…. amiiiiiin

  14. Selamat hari raya Idul Fitri Pak Sawali, mohon maaf lahir & bathin dari saya sekeluarga, semoga kita semua kembali ke fitrah di hari kemenangan ini, Amin…..

  15. Sy atas nama pribadi mohon maaf atas segala kekhilafan selama bersosialisasi dan btegur sapa d dunia maya. Sekaligus mengucapkan terimakasih untk bksempatan mjadi shbat d dunia maya. Selamat idul fitri.

    1. sama-sama mas ardy, saya juga mohon maaf jika ada salah kata dan komentar selama berinteraksi lewat dunia maya. sama2, mas ardy, saya dan keluarga mengucapkan selamat hari raya isul fitri 1429 H, minal aidin wal faizin, semoga Allah berkenan mengembalikan kita kepada fitrah-Nya, amiin.

  16. semoga tiap hari bisa menjadi Ramadhan, terutama di hati kita

    Minal Aidin Wal Faidzin
    Maafkan jika selama ini ada salah-salah kata dan perbuatn dan maaf jika selama ini saya sering “menyuguhkan” hal-hal yang nggak menyenangkan di blog saya, sehingga pak Sawali kadang membacanya jadi nggak enak 🙂

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

  17. Singkirkan dendam dan rasa benci…. di bulan yang suci ini dan di hari yang fitri nanti mari kita saling memaafkan…..

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1429H

  18. Hebat Pak Sawali…
    Membahas pengertian dan definisi kata lebaran dari sudut pandang ilmu kebahasaan dan dari segi budaya…

    Tapi, ngomong-ngomong kenapa nggak disinggung kapan dan kenapa Lebaran diidentikkan dengan ketupat. Pasti pemahasan Pak Sawali akan menarik.

    Oh, ya sekedar informasi: Ketupat merupakan simbol atau produk khas kota kami yakni kota Kandangan. Nanti kalau Pak Sawali ke Kalimantan, pasti nyesel kalau tidak mencicipi “Ketupat Kandangan”.

    he..he..he.. (Bingung..apa hubungannya dengan lebaran ya?)

    Selamat Idul Fitri,
    Mohon Maaf Lahir dan Batin
    dari Syamsuddin & Keluarga di Kandangna

    1. walah, biasa ajak, pak syam, selamat berlebaran juga, pak syam. wew … ternyata pak syam dah mudik, ya. selamat mudik dan menyambut hari kemenangan bersama keluarga, pak, minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin. semoga kita bisa kembali kepada fitrah-Nya, amiin.

  19. banyak pelajaran yang bisa dipetik dari suatu peristiwa, asalkan kita mau membaca tanda-tandanya.

    pak, saya suka sekali dengan desain blog yang interaktif ini.
    pak sawali memang hebat.
    semoga terus menjadi lebih baik ya, pak?

    mohon maaf lahir dan batin.

  20. Selamat menyambut Hari Raya, Pak Sawali!
    Semoga apa yang telah Anda perjuangkan sebulan ini diterima Allah dan Anda dilayakkan untuk menjadi pemenang.
    Selamat menikmati libur Lebaran juga, Pak!

  21. Pak, maafkan saya kalo ada salah kata…
    harapan saya satu, semoga kita bisa ketemuan…
    gak cuma di blog :d

    do’akan kami Pak… supaya cepat menikah dan gak terikat ruang dan waktu lagi buat kerja, sehingga bisa jadi petualang… kita pengin banget bisa jalan2… bawa2 ransel gede2.. haha….

    kalau itu terjadi, saya akan main ke Kendal, saya akan temui Pak Sawali… :d

    terima kasih buat tulisan2nya… terima kasih banyak… :d

    Selamat Idul Fitri Pak, Mohon Maaf lahir batin….. 🙂

  22. Persiapkan diri
    untuk bersihkan hati mu selama’a.,,
    & sebelum’a harus meminta maaf kepada semua orang…:)

    Minal aidzin walfaidzin…
    mohon maaf lahir & batin..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *