Ketika Seorang Blogger Berada di Titik Kejenuhan

Bahasa

Oleh: Sawali Tuhusetya

Harus diakui, seorang blogger seringkali mengalami kejenuhan dalam menulis. Bahkan, tak jarang kehabisan ide. Memang banyak informasi aktual yang bisa diangkat menjadi sebuah tulisan. Namun, seringkali pula mengalami kesulitan untuk mengeksplorasi lebih jauh. Lebih-lebih jika tulisan yang dibaca, entah itu dari media virtual maupun cetak, dinilai jauh lebih dahsyat dan tajam analisisnya. Tak ayal lagi, animo menulis pun jadi surut. Lantaran tak ingin masuk dalam kategori “blogger latah”, tak jarang sang blogger lebih banyak berdiam diri dan surut seleranya untuk menulis.

Situasi seperti itu seringkali saya alami. Pada saat-saat tertentu, saya benar-benar berada di titik kulminasi kejenuhan. Tak tahu tulisan macam apa yang mesti diangkat menjadi sebuah postingan. Lebih-lebih jika kebetulan pekerjaan offline sedang menanti untuk diselesaikan. Maka, mau atau tidak, saya lebih mendahulukan pekerjaan offline ketimbang meng-update tulisan. Sangat beralasan jika grafik arsip tulisan setiap bulan di blog ini pun mengalami pasang-surut.

Meng-update postingan di blog jelas berbeda dengan meng-update status di sebuah jejaring sosial. Postingan di blog seringkali membutuhkan kedalaman analisis, kepekaan intuitif, bahkan juga sentuhan kreativitas dan imajinasi sesuai dengan tema postingan yang diangkat. Ia tidak bisa dihasilkan sambil lalu berdasarkan kesan sesaat. Sungguh berbeda ketika seseorang meng-update status di jejaring sosial. Ia tidak harus melalui proses yang terlalu rumit dan panjang. Bahkan, ketika seseorang baru saja bangun tidur sambil menguap sudah cukup baginya untuk mengetikkan beberapa karakter di dinding akun jejaring sosialnya.

Bisa jadi lantaran kemudahannya dalam meng-update status, di tengah peradaban yang membuat banyak orang ingin serba cepat, bahkan instan seperti saat ini, banyak orang berbondong-bondong menyerbu jejaring sosial. Bahkan, blogger yang notabene sudah memiliki “jam terbang” cukup lumayan akhirnya bisa kepincut juga untuk tenggelam ke dalam riuh-nya jejaring sosial ketika berada di titik kejenuhan.

“Penyakit” jenuh ngeblog bisa jadi tak akan menjangkiti blogger yang telah sukses meraup dolar dari blognya. Rutinitas “kejar tayang” untuk memburu dolar menjadi sebuah tuntutan. Namun, buat blogger amatiran seperti saya, “penyakit” semacam itu seringkali datang tak terduga. Apakah Sampeyan juga pernah mengalami hal yang sama? ***

No Comments

  1. Saya juga sering dihinggapi “penyakit” seperti ini, manakala rutinitas tugas menuntut untuk fokus sehingga blog jadi terabaikan. Dan kadangkala memulai menulis membutuhkan waktu yang lama…
    Saya kagum sama Pak Sawali, memasuki tahun ke-6 masih tetap konsisten berbagi dengan kita semuanya.

  2. kebetulan saya juga mengalaminya pak,hampir sebulan lebih tidak main blog,,baik posting maupun hanya sekedar BW,,,ada tingkat kejenuhan tersendiri memang,,,

  3. persis spt apa yg saya rasakan pak…krn keseringen wara wiri ke blog para senior yg tulisannya padha bagus-bagus, jadinya minder trus jadi jenuh dehhh…tp smoga spirit nulis tetap terjaga pak…mtrnuwun

  4. Kalo soal ide, saya banyak. Tp kendalanya adalah waktu dan cuaca hati. Makanya saya berslogankan ngeblog sepanjang ingat dan sempat. 🙂

    Beruntung saya punya lebih dari satu blog. Salah satunya adalah blog ponsel http://antyo.posterous.com. Blog ini paling sering terbarui. Cara postingnya mudah, hanya memotret lalu menambahkan cerita. 🙂
    Pengayaan isi blog terbangun melalui komentar.

  5. kalo aku kebalikannya, kebanyakan ide malah bingung mau nulis yg mana dulu hahaha..

    Maklum diriku suka memperhatikan hal2 kecil menurut orang “normal” gak penting lalu saya mengangkatnya menjadi hal yg seolah olah puwenting banget haha..

  6. Tentu saja titik kejenuhan posting pasti ada. Namun, untuk menyiasatinya sering saya membuat tulisan sederhana. Puisi satu paragraf pun bisa menjadi solusi untuk mengobati kejenuhan tersebut.

    Salam hangat dari Garut

  7. kejenuhan terjadi dibidang apapun, tetapi kalau semua didasari untuk sesuatu yang tulus, insyaAllah akan berbuah manis pada akhirnya…maju terus, sukses selalu!!!

  8. terkadang pak, tapi sekarang lebih sering jarang karena sudah saya siasati dengan bikin schedule kecil2an dan klo benar2 sudah mentok saya akan posting gambar saja 😀

  9. wah untuk soal yang satu ini sami mwaon Pake, btw mungkin perlu dimunculkan lagi event-event kopdaran ramai-ramai yang bisa selalu menguatkan spirit antar sesama blogger…

  10. Wah, jadi ingat, januari 2013 ini saya sama sekali belum update blog..
    Kalau update status di jejaring sosial tiap hari pak.. hehehe
    Masalahnya cerita yg akan ditulis di blog tak semudah cerita saat update status yang begitu simpel dan langsung dapat dengan cepat direspon.
    *ini salah satu alasan org yg ngaku blogger seperti saya pak.. 🙂

  11. Sesuai sekali dengan saya pak. Sangat sering saya merasa jenuh untuk menulis di Blog, tapi entah kenapa kalau di jejaring sosial, jarang sekali merasa jenuh, biasanya malah sampai lupa waktu

  12. Pak Sawali yang baik,
    Perlu saya memberikan dukungan kepada tulisan – tulisan di blog anda. Karena anda menulis untuk mencerahkan anak bangsa, dan bukan termasuk satu dari gerombolan blogger pemburu dollar. Inilah yang membedakan anda dari mereka. Mencerahkan orang lain memang menguras energi, yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Inilah yang anda lakukan !

    Pak Sawali setidaknya tidak terlalu membandingkan dengan para blogger yang menulis demi mendapatkan dollar ( Google adsense, Double klick dan berbagai advertentie ), karena motivasinya memang berbeda. Ibaratnya : Ladangnya berbeda, maka tanaman dan pola cocok tanampun tidak sama. Sehingga kenikmatan pesta panenpun berbeda rasa ).

    Dibeberapa tahun terakhir memang ada pergeseran dalam dunia blogger dan sosial media. Apalagi banyak blogger yang akhirnya tidak bisa bertahan mengurus blog, karena tidak ada dana atau penghasilan yang masuk. Justru kini banyak orang lebih tertarik untuk menghabiskan waktu lewat media seperti Facebook dan Twitter.

    Apalagi di Twitter memungkinkan setiap orang menulis hanya dengan 140 huruf dan cepat mendapatkan teman atau kontak dengan anggota Twitter lainnya. Dunia blogpun semakin tergeser jauh. Cara bertukar pikiranpun sudah berbeda, menjadi lebih instant.

    Setelah saya amati dari profil Pak Sawali, ternyata anda lebih tepat digolongkan sebagai penulis yang berjuang untuk pencerahan anak bangsa. Anda memang kadang terlihat lelah dalam menulis, tetapi energi menulis anda masih menyala – nyala ! Ingat ini. Dan yang tidak anda ketahui, suatu sa’at anda akan mendapatkan ‘pengharga’an yang besar’ yang tidak ternilai materi berkat tulisan – tulisan anda. Waktu akan membuktikan hal ini !

    Dan akhir kata, selamat berjuang dan selamat menulis. Karya anda selalu dinantikan dan dirindukan.

    Salam hangat,
    P.TigaSa

  13. segala sesuatu itu punya titik bosan, bahkan kerja yg jelas2 digajipun jg memiliki titik bosan.
    bagi saya proses untuk melahirkan sebuah artikel itu yang selalu bisa dinikmati. dan self hosting juga sedikit membantu untuk lebih bertanggung jawab sama blog nya.
    *mencoba beropini

  14. Jujur memang seperti itu juga sering saya alami pak, satu-satu yang mampu menarik saya kembali aktif untuk ngeblog beberapa saat adalah ketika tagihan hosting/domain masuk dan melihat jumlah posting yang tak kunjung bertambah. perasaan kecewa dan ‘gela’ seketika muncul, kenapa saya bisa menyia-nyiakan kesempatan, waktu dan ilmu yang dapat saya bagikan melalui ngeblog. Hal itu memacu kembali semangat ngeblog dan memang jaring laba-laba selalu menggoda dan mengalihkan perhatian. Oh Tuhan, kenapa aku begini?

  15. Saya juga termasuk ya pak, blogger yang sedang berada di titik jenuh. Jangankan untuk membuat tulisan, memberi komentar di blog saja juga sudah jarang.

    1. Teknologi salah satu bagian dari majunya suatu negara, jika negara tidak menguasai maka negara / masyarakat hanya menikmati dan membeli ( bagaimana bangsa kita dapat menciptakan teknologi ) tahun berapa, dan sampai kapan ?

  16. wah… jenengan jenuh tapi masih update blog..kerenn..
    kalo saya sudah berada di titik nadir. bingung membangkitkan semangat ngeblog pak..hehe.. sudah ganti theme, bahkan pindah hosting..tetep saja belum menemukan momentum yang tepat..
    alhasil hanya buka-buka postingan lama, baca-baca komen..termasuk komentar-komentar pak sawali, membuat saya teringat romantisme blogosphere masa lalu, yang sekarang tergerus social media..

  17. Wah.. saya sih lumayan sering mengalami itu.. semacam block writting gitu. kadang banyak ide dalam pikiran tapi susah sekali untuk menyajikan nya dan membaginya dalam sebuah tulisan..

    memang sebuah tantangan juga ya menulis blog itu… 😀
    namun rehat sejenak juga perlu sekali- sekali 🙂

    salam hangat…

  18. begitupun saya pak, saya juga sering mengalaminya… namun untuk mengatasi kejenuhan tersebut saya menggunakan cara saya sndiri.
    pergi ketempat yang sekiranya tenang kemuudian mencari inspirasi dari apa yang saya lihat 😀

  19. Apalagi kalau berputus asa di jalan yang sedang dirintisnya.
    Postingan Pak Sawali kalau istilah teman saya MJJ: Mak Jleb Jleb! (Menohok)

    *Assalamualaikum, Pak! Kembali berkunjung nih…

  20. kalo jenuh tentu solusinya di refresh dulu, mencoba membaca tulisan tulisan inspiratif lainnya kadang bisa memicu kita untuk ikut menjadi inspirasi bagi yang lain, kalo sudah begitu biasanya mood nya bisa muncul kembali..

  21. betul pak…
    saya sering mengalami hal itu…
    kadang kalo badmood jadi males mau ngurus blog.. apalagi posting :/
    pernah juga pengen nutup blog ahehehe

  22. Iya, saya juga sama pak, pernah mengalami kesulitan untuk membuat sebuah postingan Blog. Kesulitannya kadang tidak bisa mengembangkan ide. Ada ide tapi idenya terlalu sederhana. Jadinya mentok. Kalau misalnya ditulis, postingannya juga singkat. Kurang ‘nyampleng’, hehehe…

  23. Thanks buat sharing nya gan , terlepas dari dapat dollar atau tidak memang kadang kejenuhan menghinggapi seorang blogger, maka penting seorang blogger melakukan penyegaran-penyegaran dengan membaca artikel motivasi, keluar rutinitas misal nonton dsb nya dan jadikan membuat kontent menjadi hobi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *