Berganti Judul dan Deskripsi Blog

budayaBertepatan dengan momentum Kebangkitan Nasional 2009, domain sawali.us akhirnya saya ubah judul dan deskripsinya. Jujur saja, saya masih kurang sreg dengan titel “Meniti Pelangi” dan deskripsi “Menatap Matahari” yang sebelumnya saya gunakan. Saya sendiri tak paham benar, mengapa saya menggunakan judul dan tagline semacam itu sejak domain ini saya luncurkan. Ada kesan, antara judul dan tagline-nya tidak nyambung, bahkan sama-sama mengesankan sebagai sebuah judul blog. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengubah judul tersebut menjadi “Pelangi Budaya Indonesia” dengan tagline “Perekat Kesenjangan Lintasbudaya”.

Hingga saat ini, saya masih mengelola tiga blog pribadi. Selain blog ini, juga ada sawali.info dan sawali.co.cc. Sawali.info memang saya khususkan sebagai media untuk membuat catatan ringan tentang persoalan-persoalan pendidikan, bahasa, dan sastra, sedangkan sawali.co.cc saya khususkan untuk menampung berbagai catatan yang berkaitan dengan bahasa dan sastra. Dalam keadaan seperti itu, saya seringkali bingung ketika harus membuat postingan di blog sawali.us. Seringkali, saya tak sanggup menghindari ide-ide kembar, sehingga muncul kesan domain sawali.us tak jauh berbeda dengan sawali.info.

Agar sedikit “tampil beda”, maka sejak titel dan tagline blog ini berubah, saya ingin menggunakan domain ini secara khusus untuk menampung berbagai tulisan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan budaya Indonesia. Sebagai blog budaya, tentu saja pikiran awam saya mustahil mampu menjangkau serba-serbi budaya Indonesia yang berwarna “pelangi”. Oleh karena itu, sesekali saya perlu memperkaya isi postingan ini dengan manfaatkan link yang saya peroleh dari blog atau web lain yang berkaitan dengan misi blog. Tentu saja, saya tidak akan meninggalkan kaidah atau etika yang berlaku dalam dunia kepenulisan, sehingga tulisan yang saya salin dari blog atau web lain tetap akan saya cantumkan sumbernya.

Tentu saja, saya tak bermaksud menjadikan blog ini sebagai media yang mampu menjadi perekat kesenjangan lintabudaya dalam arti yang sesungguhnya. Saya hanya sekadar ingin memberikan sebuah “kesaksian”, membuat catatan-catatan kecil, merenungi dan merefleksikannya, hingga akhirnya bisa membuat pikiran-pikiran saya menjadi lebih terbuka terhadap kenyataan Indonesia yang multikultur. Dengan cara demikian, setidaknya, saya tidak akan ikut-ikutan terjebak dalam pemikiran-pemikiran primordial yang sempit yang memosisikan satu budaya dan budaya lainnya dalam aras superior-inverior, mayoritas-minoritas, atau dominan-marginal.

Terima kasih dan salam budaya!

Comments

  1. Berubah nama seperti apapun, tapi tetep pak Sawali kan??? Titel yang sekarang keren juga pak! “Pelangi Budaya Indonesia”… sayangnya disain tulisannya masih kasar, coba di-antialiasing pak, biar lebih halus…, atau… serahkan saja pada Mantan Kyai, hehehe…
    Trus, sekedar mengingatkan, domain co.cc itu hanya gratis setahun,tahun kedua dan selanjutnya harus bayar. Jadi, siap-siap saja untuk dipindahkan pak! 😉

  2. Wah… lama nggak komen di sini, dapat pertamax… beneran nggak nih?

  3. waduh, saya ketinggalan info ternyata, tapi ndak pa pa masih sempat terbaca kok 😎

    Baca juga tulisan terbaru masjaliteng berjudul kangen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *