Metamorfosis Kecemasan

koalisiIbarat proses metamorfosis, kaum elite politik negeri ini sedang mengalami proses perubahan; dari ulat menjadi kepompong, hingga akhirnya menjadi kupu-kupu yang bisa terbang tinggi mencapai mega-mega. Namun, patut disayangkan, proses metamorfosis itu agaknya tak berlangsung mulus. Muncul banyak anomali politik dan demokrasi yang mencederainya. Mereka mengalami sindrom kecemasan setelah tahu bahwa kupu-kupu yang didambakannya tak bisa terbang tinggi. Wujud dan bentuknya pun tak sempurna, sehingga tampil kurang percaya diri.

Untuk mewujudkan mimpi dan harapan, “kupu-kupu” politik butuh sikap kolektif; membangun singgasana yang lebih kokoh dan kuat untuk menopang wujud dan bentuknya yang cacat itu. Maka, mereka belajar untuk bisa terbang bersama-sama mengejar kupu-kupu lain yang sudah merasa nyaman dan sanggup terbang tinggi hingga menyusup ke balik awan.

Saya tidak tahu, apakah analogi semacam itu cocok atau tidak untuk mendeskripsikan atmosfer politik yang belakangan ini mulai memancarkan aroma tak sedap. Visi dan misi kepartaian terpaksa dikorbankan agar bisa ikut menikmati remahan kue kekuasaan. Partai yang selama ini dikenal amat kental dengan ideologi berbasis isme dan nilai primordial tertentu ternyata bisa juga bermesraan dengan partai lain yang dikenal sekuler dan liberal. Jadilah adonan politik pasca-Pileg seperti sebuah permainan akrobat yang sarat kejutan dan mendebarkan. Sungguh, sebuah pemandangan yang tidak lazim.

Koalisi besar alias jumbo pun dilakukan oleh dua partai besar yang selama ini dikenal memiliki basis massa tradisional yang kuat dan fanatik. Namun, fakta politik agaknya berbicara lain. Terlepas dari kisruh DPT akibat keteledoran KPU yang dianggap abai terhadap hak politik rakyat, yang pasti pilihan politik sudah dijatuhkan. Meski KPU belum resmi mengumumkan hasilnya, partai pemenang Pemilu Legislatif 2009 juga sudah jelas bisa teraba dan diketahui.

Elite parpol jelas sangat memahami situasi dan fakta politik semacam itu. Oleh karena itu, sangat bisa dipahami kalau mereka berupaya mencari celah yang dianggap bisa menjadi jalan untuk menghadang laju sang kupu-kupu. Syukur-syukur bisa menggapai singgasana kekuasaan. Apalagi, sejarah politik kontemporer dalam dekade terakhir ini juga menunjukkan fenomena yang unik. Partai pemenang Pemilu Legislatif ternyata belum bisa menjadi jaminan bakal meraih kursi RI-1.

Nah, apakah koalisi jumbo yang menguras energi dan “libido” politik semacam itu mampu menghadang laju sang kupu-kupu yang kini bisa terbang bebas sambil mengintai pasangan yang hendak dilamarnya menjadi RI-2? Wallahu’alam bishawwab! Konon, dinamika politik di negeri ini memang amat sulit untuk diprediksi. Menjelang Pilpres agaknya masih akan muncul akrobat politik yang sarat kejutan dan mendebarkan. ***

154 Comments

  1. kita perlu metamorfosis yang baik sehingga tidak hanya sekedar seperti ritual tahunan saja 😉

    Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul Peta kesehatan

  2. Metamorfosis akan memberi hasil yang lebih baik melalui proses yang dilalui dari sesuatu yang lemah menjadi kuat, buruk menjadi cantik, suram menjadi cerah, dan sebagainya.

    Yang aku takutkan yang terjadi pada saat ini bukan peristiwa metamorfosis, tetapi hanya sebuah fatamorgana bagi aku dan mungkin kita rakyat bangsa ini.

    Baca juga tulisan terbaru paksiman berjudul Pak Sulis

  3. wahaha ilustrasinya keren pak…

    semoga libido itu memiliki makna yang mencerahkan bagi semua mata yang sudah tertup ….

  4. dengan bercerainya SBY dengan JK, saya jadi tambah penasaran, pasti nanti persaingan akan ketat antara Blok S, Blok M, dan Blok J :mrgreen:

    Baca juga tulisan terbaru ridu berjudul Akhirnya Wisuda Juga..

  5. posting yang bagus guru..
    dalam politik memang tidak ada yang abadi, selain pragmatisme dan oportunisme…lebih ironis lagi, partai-partai berbasis Islam tak lagi menunjukkan greget dakwah maupun ideologi, yang ada hanyalah politik cari kue kekuasaan…mudah2an apa yang ada pikiran saya tak menjadi kenyataan

    Baca juga tulisan terbaru pensiun kaya berjudul Pendidikan dan Ekspresi Kesadaran: Refleksi HARDIKNAS 2 Mei 2009

    • @pensiun kaya,
      iya, mas, seperti itulah realitas politik yang sedang terjadi di negeri ini. ideologi dan platform politik agaknya dinomorsekiankan demi membangun koalisi utk bagi2 kue kekuasaan, haks.

  6. Ya…semoga saja rakyat bisa menentukan pilihannya yang terbaik. Silakan saja para politisi bikin koalisi jumbo, koalisi gajah, atau koalisi dinosaurus bengkak, semua rakyat yang akan menilai dan menentukan.

    Baca juga tulisan terbaru SEPUR berjudul DEKLARASI CAPRES DAN CAWAPRES JK – WIRANTO

    • @SEPUR,
      wakaka … koalisi dinosaurus bengkak, haks, mas pur bisa saja nih. semoga saja rakyat tetep menjadi prioritas utama pascakoalisi.

  7. metamorfosis terjadi dikarenakan akan ada suatu kebutuhan dan kondisi utk lebih baik lagi….jadi bermetamorfosislah utk kebaikan..hihii

    Baca juga tulisan terbaru okta sihotang berjudul Nyaris Ngedrop…

  8. ulasan yg menarik… kupu2 skrg lagi susah cari calon RI-2 karena semua ingin jd RI-1…

    Baca juga tulisan terbaru indon berjudul Soft Skill

  9. bisa jadi itulah cara partai berbasis primordial untuk memasukkan pemikirannya ke dalam partai sekuler, membuat partai sekuler mengubah sedikit demi sedikit pemikirannya yang sekuler. Tinggal diliat adu pemikiran antara dua partai yang berbeda basis ini. Ada dua kemungkinan, bisa jadi keduanya menjadi sama-sama sekuler, ataupun sama-sama menuju ke pemikiran partai yang memiliki nilai primordial tertentu. Wallahu’alam

    Baca juga tulisan terbaru sinta berjudul Kenapa Harus Melajang?

    • @sinta,
      wah, bisa jadi begitu. tapi kalau melihat gelagat politik belakangan ini agaknya hal2 yang bersifat politis primordial diabaikan. mereka lebih mengedepankan koalisi utk bisa mendapatkan kue kekuasaan.

  10. metamorfosis yang tercederai.. jadi ingat, dulu saya pernah sok baik hati mbantu bayi kupu-kupu yang mau keluar dari kepompongnya. alhasil, dia lahir tak sempurna. sayapnya lemah. nyeselnya ndak ketulungan. semoga tak seperti itu yang terjadi ya Pak. tapi kok saya melihat justru itulah yang terjadi. proses pemaksaan lahirnya kupu-kupu baru untuk menyemarakkan kontes kupu-kupu beberapa bulan mendatang. entahlah…

    • @onabunga,
      hehe … analogi mbak lintang tepat juga nih. semoga saja mereka yang memaksakan kehendak dalam proses metamorfosis ndak menyesal, hehe …

  11. Pak sawali.. tapi waktunya koalisi2an, pemimpin parpol malah pada rukun, pas pemilu kemarin pada ejek2an.. hehehehehe 😆

    Baca juga tulisan terbaru Danta berjudul Melodanta Pindah Hosting

  12. Namanya saja politik, apa saja bisa menjadi mungkin, dan dari yang ga masuk akal kadang menjadi masuk diakal. Tergantung siapa yang punya kuasa. Hari ini kawan, besok bisa jadi lawan… Politik oh politik… Untung aku bukan politikus, bisa2 stress kayak para caleg yang gagal itu kali ya…

    Baca juga tulisan terbaru maskuncoro berjudul Review Mei 2009: Mengapa Yang Kaya Semakin Kaya?

  13. Kepompong tetep jadi kupu-kupu, walaupun tidak sempurna, tidak mungkin jadi jangkrik atau keong, biarpun jumbo menghadang.

    Baca juga tulisan terbaru rochman berjudul Gatel bagian 1

    • @rochman,
      hehehe … dari sisi alamiahnya mungkin begitu, pak jai. tapi kayaknya sekarang ini dunia politik ndak lagi tumbuh dan berkembang secara alamiah.

  14. kejutan barangkali memang seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya, namun, saya sedikit khawatir, terbangnya kupu-kupu–kalau bisa–tidak akan mulus, aral menghadang, badai melintang yang akan mengganggu kepakan sayapnya. barangkali kita tidak mudah lupa, pun tak gampang memaafkan sepertinya mendendam lebih asyik 😳

    Baca juga tulisan terbaru goop berjudul Pencet Tombol Lift

  15. Ibarat rangkaian jurus silat, manuver politik yang dilakukan elite penghamba kekuasaan saat ini cumalah gerakan kembangan untuk menipu musuh…

    Yang harus diwaspadai justru serangan dengan gerakan-gerakan dasar yang sewaktu-waktu secara mendadak bisa dilancarkan untuk menyerang lawan langsung ke titik yang mematikan.

    Baca juga tulisan terbaru itempoeti berjudul KPU – Komisi Pelelangan Umum

    • @itempoeti,
      wah, analoginya tepat banget, mas, hehe … para politisi agaknya sedang pasang kuda2 utk menerapkan jurus2 maut. saling menjerat dan menjebak.

  16. saya belum nyampai kalau yang kaya gini pak . . . . 😆

    paling tidak sinambi dhi tirakati kemungkinan akan menjadi berkah manfaat dunya lan akhirat.

    Baca juga tulisan terbaru masnoer berjudul Memaafkan

  17. Tiada yang pasti dalam politik kecuali kepentingan itu sendiri pak. Koalisi besar lahir dan dibangun atas banyak hal, di antaranya emosional (karena emang “musuh2” incumbent) dan tentu saja uang. Artinya, rentan sekali pecah bin bubrah. Bahwa saat ini mereka berbicara tentang keutuhan dan kebangsaan, rasanya itu masih sangat temaram…eniwei, menuru saya, kupu2 memang harus dilawan he..he..

  18. DV

    Menebak alur politik di Indonesia memang sesulit orang meramal kapan akan terjadi gempa bumi, Pak Sawali 😉

    Saya meski dari jauh mengamatinya dengan tetap membeli Majalah TEMPO yang tetap bisa saya dapatkan dengan cukup mudah meski tidak murah di Australia ini 🙂

    Baca juga tulisan terbaru DV berjudul Domino Effect

    • @DV,
      wah, salut juga nih, meski berada di negeri kangguru, mas dony masih sempat juga mengikuti perkembangan politik di tanah air.

  19. akhir2 ini saya malah sebel dgn tingkah laku para politisi.. pada asyik ngurusi koalisi… lihattt situ gintung… masih terlunta-lunta korban2nya… lihat korban lumpur sidoarjo.. belom kelar juga… ahhhh mereka terlalu egois dgn kepentingan mereka.. kepentingan yang mengatasnamakan reformasi.. pemerintahan yang mencintai rakyat..

    Sepertinya mereka perlu membaca cerita2 keteladanan para pemimpin zaman Rasul… 🙂

  20. wah, dunia perpolitikan memang penuh kejutan, moga aja masyarakat bisa memilih dengan seobyektif mungkin, karena memang sebuah gambling tersendiri atas nasib bangsa ini kelak….

  21. Adi

    Hehehe, lucu juga nonton adegan di panggung politik. Lumayan buat hiburan.. 😆 😆 Tapi klo orang2 semacam itu mau mewakili ataupun memimpin kita, pusing juga mikirinnya.. 🙁 🙁

    Baca juga tulisan terbaru Adi berjudul Antasari Azhar Dicekal???

  22. saya juga mau koalisi nih, tapi gak tahu koalisi untuk apa yah? 🙂

  23. untunglah ada Golkar dan JK yang berani segera memutuskan. jadi membikin iklim politik kita jadi lebih jelas sedikit. kalo tidak, pasti peta politik sekarang tak akan jelas.

    Baca juga tulisan terbaru haris berjudul Berwisata di Rumah Tuhan

  24. 😀 menyoal fenomena politik means menyoal kekuatan/ kelemahan (hukum rimba). ibarat emang di hutan, meskipun ada raja rimba, teteup jugak ada kumpulan macan kumbang, kumpulan gajah, ataupun kecoak-kecoak hutan, yang semuanya mendinamiskan kehidupan hutan.

    Meskipun ada raja rimba tapi kalo gak ada tarzan kira2 tertib gak tuh hutan ya, Pak?

  25. sekarang ini yang penting mempertahankan ego dan kepentingan masing-masing. kita mungkin tahu jika ada beberapa pasangan capres-cawapres yang pasti tidak menang. namun karena gengsi dengan ucapan yang telah terlontar sebelumnya, tentu saja mereka tidak mau menjilat ludahnya kembali
    siapapun nantinya pemimpin negeri ini, kita harapkan bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik

    Baca juga tulisan terbaru f@Rh@N berjudul Sahabat Penuh Cinta

  26. mudah2an angka golput tidak semakin besar, melihat tingkah elit politik seperti itu.

  27. Pasangan capres dan cawapres yang sukses adalah jika menang atau kalah akan tetap berfikir dan berbuat untuk bangsa tanpa menunggu kemungkinan dicalonkan kembali lima tahun mendatang

    Baca juga tulisan terbaru dafhy berjudul Antasari azhar

  28. Salam kenal Pak Sawali. Membuka silaturahmi aja di dunia ngeblog ini. Terima kasih, Pak.

  29. Aktifitas Politik tahun ini kayaknya hanya akan menyisakan konflik-konflik baru….

    Baca juga tulisan terbaru ircham berjudul KOMENTA (TO) R

    • @ircham,
      duh, mudah2an saja ndak sampai berubah jadi konflik di akar rumput, mas ircham. biarkan politisi saja yang saling cakar2an, haks.

  30. koalisi ini jadi seperti ajang cari jodoh saja, pak. bila kita mau, si dia emoh. giliran si dia demen banget, kita belum tentu sreg. tapi sebenarnya, ajang bagi-bagi kue kekuasaan ini memang semakin menunjukkan bahwa para politisi tak benar-benar berjuang demi kemajuan bangsa dan negara. mudah-mudahan saya keliru, tapi saya seperti melihat bahwa lobi-lobi dan koalisi ini hanya semata-mata untuk menyelamatkan posisi dan muka saja ya, pak?

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul The Brightest Star

  31. Pemimpinnya semoga yang baik bagi bangsa, ngomong masalah koalisi sih mungkin saja, namanya juga politik kan yang ada itu kepentingan abadi, selama kepentingannya sama jadilah koalisi

    Baca juga tulisan terbaru Novianto berjudul Saat bingung datang

  32. persoalan ideologi partai tidak lagi menjadi dasar partai untuk memutuskan sesuatu, benar2 kepentingan kekuasaan semata yang menjadi landasan. pelajaran buruk buat rakyat, karena pada akhirnya rakyat bersikap apatis dgn lambang2, visi,misi, dan platform partai yg dipilihnya.

    Baca juga tulisan terbaru Sulfikar berjudul Valkyrie

    • @Sulfikar,
      bisa jadi itulah perbedaan pada pra dan pascapemilu, mas fikar. menjelang pemilu mereka mengklaim partainya yang terbaik dg visi dan platform politik yang jelas. pascapemilu, gembar-gembor mereka menguap entah ke mana.

  33. zee

    Begitulah politik mas, sekarang kawan, besok lawan. Segala carapun ditempuh biar si kupu-kupu bisa terjegal (apa ada kupu-2 yg terjegal?). Mudah2an saja hasilnya nanti baik, meskipun sekarang ada gontok2an… semoga… namanya juga berharap, boleh kan ya..

    • @zee,
      wah, boleh2 saja, mbak zee. harapan mbak zee pasti sama dg harapan jutaan rakyat yang lain yang mendambakan suasana yang kondusif.

  34. Salam ketemu kembali Mas Sawali,

    Ternyata udah lama ya ngga mampir ke sini.
    Numpang ikutan baca artikel tentang orang-orang politik yang sedang mengumbar ego dan mengejar impian….

    Salam.

    Baca juga tulisan terbaru Lambang berjudul On Friendship by Kahlil Gibran

  35. Sekarang ini partai politik semakin susah ditebak arahnya, kemarin masih berseberangan, eh….hari ini sudah bermesraan. Weleh…weleh…(sambil geleng – geleng kepala)

  36. Oleh karena itulah pak.. wajar jika banyak yang skeptic dengan keadaan ini.. terlihat sekali hanya manisnya kekuasaan yang mereka kejar.. se isme apapun mereka.. rakyat hanya dijadikan tumbal dan batu loncatan…. 😡

    Baca juga tulisan terbaru azaxs berjudul Ekspresikan Dirimu dengan BLOG!

    • @azaxs,
      iya, mas azaxs, yang pasti rakyat juga makin cerdas, bisa dg mudah membedakan mana politisi yang berjiwa negarawan dan mana yang bermental preman.

  37. sepertinya apapun pasti dikorbankan demi tercapainya kekuasaan,, udah pada lupa tuh janji2 waktu kampanye..

  38. benar nih pak …
    sebg rakyat kecil, qt hanya di buat menunggu dan beharap2 cemas ….
    tapi sptny rakyat sudah cukup lelah menunggu pak 🙂

  39. Hemmm… masih pada bingung menentukan siapa yang pantas jadi RI1 dan RI2

  40. Salam
    IMHO, konstelasi politik di negara kita ini terkesan unpredictable, tapi ini justru sesuai dengan pameo politik tak ada lawan atau kawan abadi semuanya berujung pada kepentingan yang akan diusung, seakan-akan jalan apapun akan ditempuh asal nguntungin, sayangnya kepentingan ini di ujung jalan jarang bahkan nyaris tak memihak rakyat, satu lagi Pakde, bahkan sebelum jadi kupu-kupu sempurna cantik dan indah kebanyakn berubah lagi jadi ulet makanya mentah terus he..he..*apa coba..

    Baca juga tulisan terbaru nenyok berjudul Black Swan|Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

    • @nenyok,
      hehehe … duh kalau dah jadi kepmompong berubah jadi ulat lagi, duh, kapan mereka bisa terbang hingga mencapai mega2, mbak ney? haks…

  41. blog yg menarik ini ppak guru…tapi saya ndak ngerti urusan politik…jadi nggak begitu mudeng… thank dah mampir di blog pedagang web kaki lima 😆

    Baca juga tulisan terbaru jual web Rp.50ribu berjudul Jual Web Tentang Bayi

  42. semua hanya demi kekuasaan Pak, kalo jadi oposisi nanti tidak bisa ikut rebutan remah roti

  43. sekarang yang bisa menyelesaikan tentang politik
    itu hanya uang & uang…
    🙁

  44. menarik artikelnya
    “metamorfosis kecemasan”

    pining belajar bahasa indonesia yang baik dan benar pak, agar dapat membuat artikel yang baik dan bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *