Kamis, 9 April 2009, sudah pasti akan menjadi momen bersejarah. Saat itulah negeri besar berpenduduk lebih dari 220 juta ini telah berkomitmen untuk melakukan sebuah perubahan melalui sebuah hajat demokrasi. Perubahan! Ya, ya, ya, sebuah kosakata yang manis, bertuah, sekaligus sanggup mensugesti banyak orang untuk melakukan aksi. Betapa kosakata ini demikian memiliki daya pesona, daya pikat, dan daya tarik untuk “memaksa” orang memasuki ranah politik. Mereka yang selama ini sudah merasa nyaman dalam sebuah padepokan, pesantren, atau kampus pun perlu repot-repot turun dari puncak menara gading eksklusivitas dan ikut “tapa ngrame”; menahbiskan diri sebagai calon wakil rakyat. Tentu saja, bekal kecerdasan dan kearifan saja tidak cukup. Mereka juga butuh dhuwit sebagai upeti kepada parpol yang telah mengusungnya.
Yang pasti, jangan pernah bermimpi, meski hanya sebatas calon wakil rakyat, jika tak punya dhuwit. Politik sekarang tak jauh berbeda dengan dunia industri. Butuh modal sebagai raw-input, untuk diputar dalam sebuah proses politik guna mendapatkan feed-back, hingga akhirnya menghasilkan out-put seperti yang didambakan. Ini artinya, untung-rugi sudah pasti akan menjadi pertimbangan utama. Agaknya kok masih sulit dipercaya jika ada calon wakil rakyat yang benar-benar mau mengeluarkan banyak dhuwit zonder punya pamrih untuk meraih keuntungan. Hanya mereka yang sudah dikebiri dan dimandulkan dari pamrih keduniaan saja yang mau melakukan tindakan “konyol” seperti itu.
Meski demikian, harus diakui, Pemilu juga telah mengurangi angka kriminalitas. Lihat saja, mereka yang selama ini jadi biangnya kekerasan dan premanisme tak jarang yang berambisi jadi calon wakil rakyat. Secara sosial, sudah pasti mereka harus bisa memaksakan diri untuk berakting secara santun dan berupaya menampilkan citra diri sebagai sosok yang santun dan baik hati sehingga layak untuk dipilih. Persoalan nanti bagaimana endingnya, itu urusan belakangan. Yang pasti, menjelang pesta demokrasi, sebisa-bisanya para calon wakil rakyat yang selama ini sudah sangat akrab dengan dunia kejahatan berbaik hati dengan tetangga dan sanak-kerabat.
Pemilu kali ini merupakan yang ketiga kalinya setelah reformasi. Sudah selayaknya rakyat mesti lebih cerdas dan hati-hati dalam memilih calon wakil rakyat. Pengalaman menunjukkan, dua pemilu sebelumnya, 1999 dan 2004, para wakil rakyat dianggap telah gagal dalam melakukan sebuah perubahan. Amanat rakyat rela digadaikan di Senayan melalui kongkalingkong dan kompromi politik berbasiskan naluri kekuasaan. Perselingkuhan politik antarelite makin terkuak setelah beberapa wakil rakyat diuber-uber KPK dan tersandung persoalan hukum akibat kuatnya tengara perilaku korup yang telah demikian kuat mengakar di gedung wakil rakyat yang terhormat itu. Mereka sering tak tahan godaan terhadap iming-iming segepok dhuwit yang dengan sengaja digelontorkan oleh sejumlah “belantik” dan broker kekuasaan untuk memenangkan tender dan menguasai sejumlah aset milik rakyat.
Pengalaman buruk semacam itu jelas tak boleh terulang. Sudah terlalu banyak kebijakan yang dibuat oleh para anggota dewan yang kurang berpihak dan memiliki kepekaan terhadap nasib rakyat. Sungguh, ini sebuah taruhan nama besar apabila kita semua gagal memilih wakil rakyat yag amanah dan jujur. Satu contrengan kita akan sangat berpengaruh terhadap dinamika kehidupan bangsa kita di masa depan. Oleh karena itu, besok sudah saatnya bagi yang sudah memiliki hak pilih untuk siap-siap melakukan contrengan dengan niat besar untuk melakukan sebuah perubahan dengan memilih calon wakil rakyat yang dinilai bersih dan memiliki track-record yang bagus, untuk selanjutnya kita kawal bersama-sama agar para anggota dewan tidak lagi berkongalingkong dan melakukan perselingkuhan politik dengan para belantik dan broker kekuasaan.
Yang tidak kalah penting, tentu saja menjaga agar tak terjadi situasi chaos pasca-pemilu. Konon, masa-masa itulah yang dianggap paling rawan dari berbagai tahapan pemilu. Berdasarkan hasil penghitungan suara, melalui quick-count, misalnya, para calon wakil rakyat sudah bisa memprediksi bagaimana nasib perjalanannya menuju kursi dewan. Belum ada jaminan kalau calon anggota dewan yang gagal terpilih –padahal sudah banyak mengeluarkan dhuwit, tenaga, dan pikiran– bakal menerima hasil penghitungan itu dengan sikap lapang dada. Bukan tidak mungkin, mereka akan mencederai hasil pemilu dengan berbagai cara. Semoga saja itu hanya sebatas kekhawatiran yang tidak akan terjadi.
Nah, selamat mencontreng! ***
selamat mencontreng, pak
moga tak ada lagi tikus2 senayan
@abeeayang,
hehe … selamat nyontreng juga, mas abee, atau masih golputkah?
tentunya kalo terjadi chaos tidak lain dan tidak bukan pastilah juga hasil perselingkuhan juga pak…
@suryaden,
hehe .. perselingkuhan ternyata sangat rentan dg suasana chaos ya, mas surya, hehe …
kita memang pantas khawatir. Apalagi uu pemilu, plus berbagai poin krusial yg dibatalkan MK bisa memicu situasi itu. Contoh, bagaimana bila terjadi suara caleg sama. Keputusan siapa menang harus melalui berbagai aturan lagi (runyam sekali doh)
@zenteguh,
yah, mudah2an saja mereka yang menang tidak tepuk dada, sedangkan yang kalah tetep bisa menerima dg lapang dada, mas teguh.
saya sekarang lagi nunggu yang pengen ngasih uang ke saya…..
Akan tetapi semuanya nanti harus berbesar hati alias LEGOWO mau mengakui kalau dirinya kalah (biasanya ngak mau kalah, harus menang) biar tidak menghabiskan uang negara tambah banyak…..
PEMILU nya tidak serentak PAK, di PAPUA sama Nusa Tenggara ditunda….
@LuXsmaN,
iya, seharusnya begitu, mas luqman, kalah atau menang jangan sampai membuat para calon wakil rakyat makin terjebak dalam perilaku anomali. btw, alasannya apa kok di papua dan nusa tenggara ditunda, mas?
@Sawali Tuhusetya,
Ditunda karena hari PASKAH pak……, dan urusan LOGISTIK yang belum sampai………
Baca juga tulisan terbaru LuXsmaN berjudul Taman Kiri
@LuXsmaN,
oh, begitu. makasih infonya, mas luqman.
apakah PEMILU kali ini menghasilkan ponggawa arif?
kita tunggu saja mudah2an setitik harapan bersama Indonesia
@andi felani,
iya, mudah2an saja harapan itu bisa terwujud, mas. kita perlu bersabar menunggu hasilnya, hehe …
nnggggaaak mauuu!!! *provokator* 😈
Baca juga tulisan terbaru SJ berjudul Watak Alam dan Manusia Menurut Primbon
@SJ,
walah! mas jenang bisa saja nih!
Ngga semua caleg perlu uang banyak Pak. Ada juga partai yang membayari semua keperluan calegnya untuk daftar. Btw, saya ngga tau nih nasibnya bakalan bisa nyontreng atau ngga, soalnya kertas suara belum sampai ke rumah. Kalo ngga datang kertas suaranya, ya berarti golput deh saya kali ini.
Baca juga tulisan terbaru Iwan Awaludin berjudul Beasiswa Australia untuk Lulusan SMA dan Diploma
@Iwan Awaludin,
kalau menurut penjelasan anggota KPU, asalkan bisa menunjukkan identitas, bisa mencotreng di mana pun, pak.
Wah nyontreng?
Meski saya bisa nyontreng di konsulat jenderal sydney tp masi mikir2 Pak, mau nyontreng siapa 🙂
Makanya kelamaan mikir ehhh lha kok jebul sudah tgl 9 heheehe yah kelewatan deh 🙂
@DV,
hehe … kalau saya hanya nyontreng ya saya yakini bisa melakukan perubahan, mas donny, hehe …. khusunya caleg dari DPD.
semoga, 4 orang itu bisa menjaga amanah rakyat. 🙂
Saya siap nyontreng….hehehe..
@denologis,
amiiin, mudah2an harapan itu bisa terwujud, mas deno.
setuju banget pak. mari kita memberikan sumbangsih sekecil apapun itu, walau sekedar contrengan. kalau tidak punya informasi tentang caleg yang qualified, ya pilih saja partai yang menurut kita baik. gak punya infonya juga? ya sebutkan saja nama sang pencipta untuk membantu kita menentukan pilihan 🙂
Baca juga tulisan terbaru sibaho berjudul Makanan enak ala Itik
@sibaho,
wah, sebuah ajakan yang bagus dan mencerahkan, mas, hehehe …. setuju banget saya, haks.
mudah-mudahan bukan jadi PemILU yang pak, yang hasilnya bikin rakyat jadi pilu…
kan biayanya udah besar…saya dengar di TV 9X lebih besar daripada biaya pemilu tahun 2004.
selamat menyontreng 🙂
Baca juga tulisan terbaru geRrilyawan berjudul PEMILU bukan PemILU!
@geRrilyawan,
selamat nyntreng juga, mas gerilayawan, hehe … duh, memang denger2 begitu, mas. pemilu di indonesia konon temasuk yang termahal.
semoga pemilu kali ini memberikan perubahan yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
Baca juga tulisan terbaru IHSAN berjudul Ayat Al Quran Untuk Kampanye
@IHSAN,
amiiin, mudah2an harapan itu bisa terwujud, mas ihsan.
kayaknya enak agak siang2an pak…ga ngantri lama-lama 😀
Baca juga tulisan terbaru Samsul berjudul Video Klip Violet Band dari Ngawi
@Samsul,
hehehe … saya juga, mas sam, jam 11-an baru nyontreng.
Alhamdulillah saya sudah nyontreng pak.
Langsung datang pagi hari urutan ke empat.
Nggak pake lama, semenit selesai. cuma tersendat waktu milih DPD, bingung liat gambar orang segitu banyaknya. untung ada yg sudah tak kenal, jadi langsung tak contreng saja.
Semoga partisipasi saya yang seupil ini ada manfaatnya buat bangsa. Minimal menghindari chaos lah.
Baca juga tulisan terbaru mascayo berjudul Mengeluh
@mascayo,
ah, gasik banget, mascayo. btw, yang bikin saya bingung malah caleg dari parpol, mascayo, hehe … utk dpd, saya sdh punya pilihan yang jelas.
Siapapun pilihannya, bahkan yang tidak memilihpun harus berlapang dada terhadap hasil pemilu nanti. Jangan terus menghalalkan cara apapun untuk menang. Memakai cara yang tidak baik hanya akan menambah masalah di kemudian hari.
@Ratno38,
setuju, mas ratno, idealnya sepeti itu. semua pihak bisa menerima hasil pemilu dg lapang dada.
hehehe..casual cutie udah nyontreng jam 7 pagi tadi…
Baca juga tulisan terbaru casual cutie berjudul It’s A Bag Parade
@casual cutie,
walah, gasik banget, mbak cutie, hehe … kalau saya nyontreng sekitar jam 11-an, hehe …
Pak Sawali. Kata mencontreng (kata dasar contreng?) dari bahasa apa ya? Di KBBI saya tidak menemukan kata tersebut. Yang ada kata dasar conteng dan centang.
Ok, sudah ke bilik suara kan Pak?
@Zulmasri,
hehe … memang bener itu, pak zul. yang ada di KBBI itu centang dan conteng, sepertinya kata contreng memang sudah diubah jadi istilah khas dalam pemilu kali ini.
Lha yang tak contreng untuk DPRD I dan II nya tetanggaku semua pak, biar kalo nanti orangnya kepilih dan macem2 kalo mau negurnya gampang, soalnya tetangga sendiri 🙂
Baca juga tulisan terbaru Novianto berjudul Kecerian di Surabaya Creative Community Fair 2009
@Novianto,
wah, asyik dong, mas. kalau besok jadi, mau apa2 kan tinggal mengajukan proposal kepada tetangga yang jadi wakil rakyat itu, mas novi, hehe …
kulo nggih nyontreng loh pak 🙂
Baca juga tulisan terbaru master mister ndru berjudul Teknik SEO (Search Engine Optimization)
@master mister ndru,
hehe … syukurlah, mas ndru, hehe … saya juga!
selamat mencontreng.. jangan salah contreng yach…
Baca juga tulisan terbaru kristo berjudul Update Google Page Rank
@kristo,
iya, mas kristo dah nyontreng juga, kan?
Kalimat terakhir dalam tulisan Bpk Sawali nampaknya tidak berlaku untuk saya, hu…hu…
Mencoblos, menconteng, mencentang atau apapun namanya, hakikatnya memberikan mandat kepada seseorang atau partai.
Pertanyaannya, apakah mandat yang telah dikasih dengan tulus itu dipegang teguh secara amanah atau….
Salam untuk pemilih Golput 🙄
Baca juga tulisan terbaru Deni Kurniawan As’ari berjudul Pemilu, Aku Golput Lagi
@Deni Kurniawan As’ari,
gpp, pak deni, golput kan termasuk pilihan politik juga.
selamat menyontreng pak 😆
Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul Jalan-jalan di Jatim Park
@arifudin,
iya, mas arif nyontreng juga, kan?
gimana hasilnya, pak?
wah saya masih dengan slogan awal: pilpres yes! pileg no!
Baca juga tulisan terbaru abee berjudul tak ada jaminan nasib indonesia 5 tahun ke depan
@abee,
di tps saya, parpol-nya pak sby tuh, mas/ hasil quick count sementara juga tak jauh beda.
hari ini aku gak nyontreng, tapi ku masih punya doa, mog apara tikus tidak ada yang terpilih….
Baca juga tulisan terbaru alief berjudul Bisa Naek Bajaj Oey…..
@alief,
amiiin, mudah2an senayang dihuni wakil rakyat yang peka terhadap nasib konstituennya, mas alief, hehe …
assalamualaik`um wr wb numpang singgah lama tak ketemu aku jadi kangen nic sama bloger semua pie kabare kang swali?
@awie,
wa’alaikum salam, mas awie, btw, selama ini ke mana aja, mas. saya lihat blognya belum di-update juga, hehe … lagi sibuk, ya, mas?
Aku wis nggugurke kuwajiban Pak.
Jenthikku wis ono mangsine…
Baca juga tulisan terbaru marsudiyanto berjudul Efek Kebhinekaan
@marsudiyanto,
sama dg saya kalu gitu, pak mar, hehe … sampai sekarang masih membekas jua tintanya, hiks.
saya juga telah mencontreng pak sawali. lebih tepatnya melukis di dalam tps (hehehehe)
Baca juga tulisan terbaru mantan kyai berjudul “Home of the Brave” dan Manusia Pilihan
@mantan kyai,
hehe … mas ardy nglukis juga di tps, toh, lama atau sebentar, mas? hehe …
sesampai di bilik aku mbuka kertas malah bingung pak kayak orang mau ujian nggak belajar hahaha
Baca juga tulisan terbaru genthokelir berjudul Management Gengsi
@genthokelir,
hehehe … saya juga, mas totok, hanya dari dpd aja yang ndak bingung karena sudah jelas pilihannya, hehe …
lapor Pak, capek deh 🙄
klenger jadi KPPS nih…
Baca juga tulisan terbaru masjaliteng berjudul hari contreng nasional
@masjaliteng,
wah, gpp, masjalitheng. itu kan termasuk tugas yang mesti dilaksanakan, semoga ukses, mas.
meski tidak pernah memilih (3x pemilu, 1 pilbup sukoharjo, 1 pilgub jateng dan 2x pilkades makamhaji) ; saya selalu berharap ada perubahan pasca pemilu.
Baca juga tulisan terbaru ciwir berjudul candik ala
@ciwir,
wah, mas santri golpute teruskah?
@Sawali Tuhusetya, belum nemu pilihan yang juoss pak.. sehingga takut nanggung ikut berdosa jika yang takpilih berbuat nggak bener..
hehehe…
Betapapun pilihan yang ada, sebagai warganegara yang baik, saya menggunakan hak pilih saya. Hal ini juga saya tekankan pada anak-anak.
Saya memikirkan plus minusnya agenda masing-masing partai..kalau memperhatikan calon legislatif sih tak sanggup….kayaknya pemilu berikut harus ada yang buat matriksnya, untuk membandingkan agenda masing-masing caleg. Hal ini akan memudahkan pemilih….
Baca juga tulisan terbaru edratna berjudul Cilincing Brotherhood: makasih Bangaip….
@edratna,
iya, terima kasih tambahan info dan pencerahannya, bu. mudah2an hasil contrengan kita bisa ikut memberikan perubahan di negeri ini.
Dua pilihan perubahan adalah antara revolusif atau evolusif.
Mudah2an, siapapun kita diberikan kekuatan berpikir global dan bertindak lokal. Visi besar hanya bisa dimulai dari diri sendiri, lingkungan terdekat, dan hal terkecil.
Dua pilihan tadi bisa bersama-sama ataupun sendiri2 tergantung perubahan apa yang ingin dilakukan, dan masing2 memungkinkan berdampak positif ataupun kurang positif, tergantung tindakan lokal kita, apakah sendiri2 ataukah dalam wadah jaringan. Muaranya, jaringan seperti apa yang kita pilih untuk mengapresiasikan diri dalam tindakan lokal kita menuju visi yang ditetapkan. Selanjutnya adalah komitmen.
Well, I guess so, Pak Sawali.
Baca juga tulisan terbaru dhoni berjudul Phenomenon of “Facebook Indonesia”, Euleuh…Euleuh… Ternyata… (Sebuah Wawancara Oglek-Oglek dg Mr. Dhoni).
@dhoni, satu lagi tentang tindakan lokal, mari dimulai saat ini juga.
Baca juga tulisan terbaru dhoni berjudul Phenomenon of “Facebook Indonesia”, Euleuh…Euleuh… Ternyata… (Sebuah Wawancara Oglek-Oglek dg Mr. Dhoni).
@dhoni,
iya, ajakan yang bagus dan simpatik, mas. resepnya, konon 2 m, mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang juga.
@dhoni,
tindakan lokal? hmmm …. ungkapan yang bagus, mas donny, tiba2 saja saya ingat ungkapan: bepikira globa bertindak lokal. kalau ndak salah, ungkapan itu pernah dikemukakan oleh will durant.
Sebagai warga negara yang baik maksud hati ikut mencontreng, namun sampai hari H saya tidak mendapatkan undangan C4 itu -tidak terdaftar sebagai DPT- Dengan sangat terpaksa saya tidak dapat ikut pesta demokrasi tersebut.
@adipati kademangan,
wah, kata anggota KPU, asalkan bisa menunjukkan identitas bisa mencontreng di mana saja, mas adipati. tapi ndak tahu juga nih, bener begitu apa tidak?
Siap nyontreng juga pak.
Baca juga tulisan terbaru Tanahsirah berjudul Pensiun Dini Sebelum Usia 40 Tahun
@Tanahsirah,
iya, mas. mas sirah sendiri gimana?
“..Yang tidak kalah penting, tentu saja menjaga agar tak terjadi situasi chaos pasca-pemilu. Konon, masa-masa itulah yang dianggap paling rawan dari berbagai tahapan pemilu…”
benar pak, dan dirasa-rasa situasinya mirip kawinan. saat2 rawan bagi mahligai rumah tangga adalah sesaat setelah ‘coblosan’. Mikir hutang gedung, hutang katering, shooting video. Belum lagi kalau ternyata mertua gak cocok dengan mantu. atau uang dapur dari pihak laki2 dirasa tidak cukup pantas untuk bisa mengganti biaya pesta. sehingga antar besan saling diam-diaman, nggrundell, dan lain-lain..
Baca juga tulisan terbaru novi berjudul Diklat Jurnalistik, antara Capek dan Puas
@novi,
hehehe … analogi mas novi pas banget tuh, hehe ….
dari sisi proses, pemilu ini sukses pak, soalnya gak terjadi kekerasan…kayaknya rakyat udah pinter sekarang…walalupun terjadi protes beberapa di sana sini mengenai DPT, tapi secara umum kita aman..saya juga menyambut pemilu ini dengan suka cita..jam 7 saya udah ada di TPS lho….tapi sayang petugas belum ada hahahaha
Baca juga tulisan terbaru imoe berjudul …changeling…
@imoe,
iya, mudah2an saja, sukses penyelenggaraan ini diikuti dg sukses hasilnya, mas imoe. wakil rakyat yang jadi adalah mereka yang benar2 mau memperjuangkan nasib rakyat.
di gresik,
tertib
Baca juga tulisan terbaru ilyas asia berjudul Anda ingin dikenal sebagai siapa?
@ilyas asia,
sama juga dg di tempat saya, mas ilyas, hehe …
Smoga smuanya bisa sesuai harapan.
Baca juga tulisan terbaru MQ Hidayat berjudul Berbagi Ilmu Lewat Blog? Kenapa Tidak?!
@MQ Hidayat,
amiiin mudah2an demikian mas hidayat.
Duit memang menjadi faktor sangat penting dalam kemenangan seorang caleg. Seorang caleg kaya yang rajin membantu daerah saya, apalagi saat terjadi banjir di beberapa waktu, akhirnya menang telak. Sementara caleg yang pelit, dan tidak menampakkan batang hidungnya saat kami kebanjiran apalagi membantu, akhirnya dihukum kalah telak.
Pemilu legislatif mengurangi angka kriminalitas? Mungkin betul juga. Bandar minuman keras di tempat saya langsung menghentikan usahanya karena jadi caleg.
@racheedus,
hehehe … caleg yang dermawan pasti akan menjadi pilihan pertama, mas. mudah2an setelah jadi wakil rakyat, mereka ndak lupa sama konstituennya, hehe ….
semoga pemilu ini bisa membawa perubahan di sistem kenegaraan indonesia, bisa menjadi sebuah titik balik pemerintahan disini. Biar gak ada masalah dan masalah yang keluar!!!
SEMANGAT ROMBAK SISTEM!!!
@aziz,
amiiin, mudah2an harapan itu bisa terwujud, mas aziz.
tinggal tunggu hasil nie….
Baca juga tulisan terbaru puputs berjudul J2ME Tutorial, Membuat Menu di Canvas
@puputs,
betul banget tuh, mbak. meski belum dijamin benar, kita bisa juga mengikuti hasil quick count-nya, mbak.
Kunungan pertama pak mau silturahmi
wah kalu contrengan gambar yang diatas aku milih bon jopi aj pak
salam kenal pak
Baca juga tulisan terbaru Komandan berjudul Budaya
@Komandan,
sama kenal juga, mas bungsu. erima kasih kunjungan silaturahmi dan komentarnya.
udah lewat tuh..sekarang saatnya quick count 👿
Kemarin saya asalnyontreng aja tuh pak, coz ga ada yang kenal sih calegnya 😀
Baca juga tulisan terbaru Taktiku berjudul Download Game dan Aplikasi Gratis untuk iPhone
Terkadang tetap saja kita tak mengenal secara nyata wakil rakyat yang minta dipilih untuk (yang katanya) mewakili rakyat itu. Suka tidak suka, kita ikut ambil bagian di sana. Ikut menentukan juga wajah negeri ini. Kalau penjahat yang menang, itu juga pilihan rakyat. Kalau partai brengsek yang berkuasa, selera tidak selera, rakyat juga yang memilih.
Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul Mengapa Aku Memilih Golput
Memilih kucing dalam karung itu lah pepatah yang tak pernah lekang di telan zaman untuk menggambarkan pemilu legislatif
Baca juga tulisan terbaru achmad sholeh berjudul Indonesia Terbaik Di Asia
ah, saya hanya berharap agar RSJ-RSJ yang kemarin sibuk menyiapkan diri tak jadi berpesta menyambut banyak tamu calon caleg yang gagal. kan ngeri kalau bener kejadian. semoga ya Pak…
Baca juga tulisan terbaru onabunga berjudul Antara Dua Pilihan
Laporan mas Saya enggak Golpul 😀
dan males ngeliatin perolehan sementaranya karena menurut saya siapapun pemenangnya semoga bisa membawa Indonesia ini Jaya
1. Berkurangnya Koruptor (Karena kalau enggak ada itu sudah tidak bakalan mungkin)
2. Berkurangnya Balita Sakit (Gizi Buruk)
3. Pendidikan Yang Inklusi
4. Berkurangnya Masyarakat Miskin
5. Memperbanyak lapangan kerja
6. Dan Masih banyak lagi (Karena Indonesia memang banyak malasahnya)
Semoga kita dan mereka bisa merubahnya
amiennnn
Baca juga tulisan terbaru Ahmad Maulana Agung berjudul WordPress Themes Relations 2009 and Confidential SEO 2009
Saya mencari photo kan Sawali disana tapi gak saya temukan, hasilnya saya pulang tanpa suara 🙂
Baca juga tulisan terbaru Rindu berjudul Mencintai atau Dicintai?
semangat mencontreng saya hampir luntur saat hingga H-2 belum ada tanda-tanda saya diundang. tapi ketika undangan perhelatan akbar ini akhirnya mendarat di tangan, semangat saya pun menggebu-gebu berlipat kali dari sebelumnya. pagi kemarin saya sempatkan mendatangi TPS dulu sebagai nomor urut pertama sebelum berangkat ke bukittinggi.
saya kuatir bahwa banyak di antara rekan-rekan yang tidak ikut memilih itu adalah karena faktor kesalahan teknis pendataan sehingga tidak tercantum dalam DPT, dibandingkan alasan politis. entahlah.
aku gak ikutan nyontreng…soalnya gak terdaftar pak…dan memang bingung mo nyontreng apa…wakil ratnyatnya banyak sekali 😆
Baca juga tulisan terbaru Ria berjudul Kota Duri (Part 2)
Saya selalu ikut setiap pemilu, bahkan menjadi saksi di PPLN (Panita pemilihan Luar Negeri). Apakah saya nasionalis? nthalah, tapi saya ingin sekali ada perubahan di Indonesia. Yang tentunya tidak bisa berubah, jika hanya diam saja sebagai golput.
Mungkin ahli bahasa perlu mencari provokator yang memakai kata contreng, lain dari apa yang sudah dicantumkan KBBI, conteng dan centang. Kelihatan sekali ingin menang sendiri dan tidak ikut aturan! Perlu dihukum dia….hehehe
Dan saya harap Pusat Bahasa tidak mengeluarkan KBBI edisi 4 hanya dengan perubahan/pemasukan kata contreng sebagai lema baru.
(Hei…kenapa Pusat Bahasa diam saja dengan kata contreng???)
EM
Baca juga tulisan terbaru Ikkyu_san berjudul 13 Tahun
@Ikkyu_san,
hehehe … mereka agaknya bukan diam, bu imelda, tapi menunggu popularitas “contreng” itu. yang sudah masuk dalam lema kamus, memang centang dan conteng. nah, agaknya “contreng” baru menjadi sebuah istilah yang secara khusus digunakan dalam pemilu. apalagi ini dikaitkan juga dg masalah politil
pagi bang
numpang baca ya
Baca juga tulisan terbaru attayaya berjudul Bambu ; The Fact
@attayaya,
mangga, silakan, mbak atta, matur nuwun.
Wah… saya telat nyontrengnya.
Hehehe, enggak lah. Saya mencontreng pada waktunya. Baca posting ini saja yang lambat karena selama tiga minggu tidak selalu terhubung ke internet. BIS yang pindah ke XL ternyata nyambungnya nggak terus. Di rumah saya, XL tempo-tempo nyambung, tempo-tempo putus. Akibatnya, nggak bisa selalu daring.
Baca juga tulisan terbaru Moh Arif Widarto berjudul Pergilah ke TPS pada 9 April 2009
@Moh Arif Widarto,
hehehe … kalau mas arif mestinya jangan sampai telat dong nyontrengnya. gimana, mas arif, hasilnya? sukses, kan? saya mengucapkan selamat atas suksesnya partai mas arif. meski partai baru, tapi sudah mendudukuki peringkat yang demikian mengagumkan. good luck!
Hampir aja saya memutuskan untuk Golput, tapi di saat2 terakhir datang juga surat undangan nyontrengnya. Memilih menyontreng, karena tidak ingin menyia2kan uang negara yang telah dihabiskan untuk membiayai pemilu, walaupun sebenarnya tidak ada yang benar2 sreg di hati……..
Baca juga tulisan terbaru Bayi berjudul Aktivitas Untuk Bayi: 4 sampai 6 Bulan
ammiinnn,…
pemilu sekarang banyak yg pakai sogokan..