Kisah ini merupakan bagian ke-7 dari serial “Negeri Kelelawar”. Yang belum sempat membaca, silakan nikmati dulu kisah Menagih Janji Politisi di Negeri Kelelawar (1), Ontran-ontran di Negeri Kelelawar (2), Situasi Chaos di Negeri Kelelawar Makin Parah (3), Angin Reformasi Berhembus Juga di Negeri Kelelawar (4), Menyiasati Kecamuk Separatisme di Negeri Kelelawar (5), dan Kekuasaan Negeri Kelelawar dalam Kepungan Ambisi Petualang Politik (6)!
Di tengah ruang kerjanya yang sejuk ber-AC, Ki Gusra-gusru merasa gerah. Suara para pembisik yang terdengar di gendang telinganya seperti godam yang menghantam telak ulu hatinya. Pedih dan perih. Menurut para pembisik itu, poros kebangsaan yang dulu membujuknya untuk menjadi presiden dianggap telah ”berkhianat”. Mereka beramai-ramai mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya.
”Begitulah, Pak Gus. Poros kebangsaan agaknya tidak main-main. Mereka telah bersekongkol untuk memaksa Bapak turun dari kursi kepemimpinan,” tutur salah satu pembisik disambung suara-suara gaduh dari para pembisiknya yang lain. Mereka saling pandang.
”Biarkan saja mereka berbuat semaunya. Nanti akan ketahuan siapa yang berkhianat dan siapa yang benar-benar ingin membangun negeri kelelawar. Begitu saja kok repot!” jawab Ki Gusra-gusru dengan santai, meski hatinya benar-benar gerah dan panas. Para pembisik yang mengerumuninya hanya bisa menahan napas. Maklum, kalau Ki Gusra-gusru benar-benar terjengkang dari kursi kekuasaannya, alamat bakal celaka. Mereka dipastikan tak akan mendapat tempat lagi jika terjadi suksesi dadakan.
”Maaf, Pak Gus. Saya kira ancaman poros kebangsaan perlu disikapi secara serius. Mereka telah menggalang kekuatan di gedung parlemen. Kita perlu mengambil sikap. Jika perlu, keluarkan dekrit presiden, karena negara dalam situasi yang gawat dan darurat. Rakyat perlu tahu, sesungguhnya siapa sih kelompok yang telah berkhianat dan yang benar-benar berjuang untuk kejayaan negeri kelelawar!” sambung pembisik yang lain. Ki Gusra-gusru tersentak. Demikian juga sebagian pembisik yang lain.
”Apa harus sejauh itu? Dekrit presiden itu setahu saya tidak bisa begitu saja dikeluarkan tanpa alasan yang jelas. Kalau argumen yang kita gunakan tidak jelas, bisa-bisa jadi bumerang buat kita!” timpal pembisik yang lain dengan bola mata membelalak.
”Hmmm … masuk akal juga usulan tentang dekrit presiden itu. Saya malah tertarik. Sesekali, saya malah kepingin punya pengalaman mengeluarkan dekrit presiden. Sudah, saya terima usulannya. Toh seandainya dekrit presiden itu ditolak, resikonya paling-paling saya diberhentikan jadi presiden. Lha wong cita-cita saya sejak dulu ndak pernah pingin jadi presiden. Kalau toh saya jadi presiden, poros kebangsaan juga kan yang mengawali. Biarkan mereka juga yang akan mengakhiri jabatan saya sebagai presiden. Tapi, paling tidak, nama saya akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang pernah mengeluarkan dekrit presiden. Isi dekrit itu nantinya adalah pembubaran lembaga wakil rakyat karena mereka sudah berkongkalingkong untuk menggulingkan presiden yang sah!” sahut Ki Gusra-gusru masih dengan nada yang santai.
Agaknya, para pembisik sudah paham betul dengan tabiat pemimpinnya itu. Sekali mengambil keputusan, pantang untuk didebat.
Isu tentang rencana dikeluarkannya dekrit presiden dengan cepat tercium oleh pers. Keesokan harinya, berita itu menjadi headline di berbagai surat kabar. Stasiun TV tak kalah ramai. Para pimpinan redaksi berupaya memberikan sajian politik terbaik buat penontonnya. Mereka sengaja mendatangkan pengamat dan pakar politik papan atas untuk dimintai pendapatnya tentang dekrit presiden itu. Di kalangan pengamat sendiri, muncul sikap pro dan kontra. Namun, seperti sudah dapat ditebak, mereka pun seringkali sudah tidak murni menggunakan pendekatan intelektual dalam membedah persoalan-persoalan politik. Ada bau ”pelacuran intelektual” untuk membela kepentingan politik tertentu sesuai dengan paham yang mereka anut. Pengamat politik yang dikenal dekat dengan Ki Gusra-gusru jelas akan menyatakan bahwa presiden mempunyai hak sepenuhnya untuk mengeluarkan dekrit presiden ketika negara dinilai sedang berada dalam keadaan darurat. Sebaliknya, pengamat politik yang selama ini selalu berselisih paham dengan Ki Gusra-gusru, jelas akan menyatakan bahwa dekrit presiden yang akan dikeluarkan termasuk tindakan ilegal yang dapat membahayakan negara.
Namun, perdebatan antarpengamat politik yang seru dan memanas itu tak ada gunanya ketika tanpa diduga isu dekrit presiden itu benar-benar terbukti. Melalui juru bicaranya, Ki Gusra-gusru benar-benar mengeluarkan dekrit presiden tentang pembubaran lembaga wakil rakyat negeri kelelawar. Gedung parlemen pun bergoyang. Para wakil rakyat merasa terlecehkan. Ki Gusra-gusru dianggap telah mengeluarkan kebijakan yang bisa membahayakan keutuhan bangsa dan negara. Maka, dalam tempo singkat, mereka segera menggeklar sidang paripurna. Seluruh wakil rakyat diminta untuk hadir, tanpa alasan. Mereka yang memboikot sidang dianggap pro Ki Gusra-gusru dan dinilai telah berkhianat kepada negara.
Untuk memperkuat posisi lembaga wakil rakyat, mereka meminta Ketua Mahkamah Agung Negeri Kelelawar (MANK) untuk mengeluarkan pernyataan hukum tentang kedudukan dekrit preriden yang baru saja dikeluarkan Ki Gusra-gusru. Maka, gegap-gempitalah seluruh wakil rakyat ketika mendengarkan pernyataan Ketua MANK bahwa dekrit presiden yang dikeluarkan Ki Gusra-gusru tidak sah dan bertentangan dengan konstitusi. Mereka bertepuk tangan dan memberikan aplaus kepada Ketua MANK.
Karena dianggap telah melanggar konstitusi, para wakil rakyat sepakat untuk memberhentikan Ki Gusra-gusru sebagai presiden negeri Kelelawar. Untuk melanjutkan kepemimpinannya, para wakil rakyat telah menunjuk wakil presiden, Nyi Menik Sukagincu, untuk memimpin negeri Kelelawar sampai Pemilu berikutnya digelar. Atas nama negara, pimpinan lembaga wakil rakyat memerintahkan aparat keamanan untuk berjaga-jaga di sekitar istana dan meminta dengan paksa agar Ki Gusra-gusru segera meninggalkan istana.
Namun, diberhentikannya Ki Gusra-gusru sebagai presiden, tidak bisa begitu saja diterima oleh para pendukungnya. Mereka telah menggalang jutaan pendukungnya ke ibukota untuk memberikan dorongan moral kepada pemimpin yang dikaguminya itu agar tidak mengindahkan seruan wakil rakyat. Maka, terjadilah ontran-ontran sosial di sekitar istana. Suasana benar-benar mencekam. Namun, mereka tak sanggup berkutik ketika moncong-moncong meriam dan senjata berat telah diarahkan ke istana. Apalagi, Ki Gusra-gusru sendiri tampak legawa menerima penghentian itu. Tanpa pakaian kebesaran, Ki Gusra-gusru langsung meninggalkan istana dengan kawalan ketat dari arapat keamanan.
Nah, apakah sepeninggal Ki Gusra-gusru, suasana negeri Kelelawar menjadi lebih baik? Bagaimana pula kepemimpinan Nyi Menik Sukagincu dalam mengelola negeri yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa itu? (bersambung) ***
saya inget betul peristiwa ini pak, betapa character assasin benar-benar dilancarkan dari bawah hingga ke atas, dari berbagai kalangan yang kepanasan …
Baca juga tulisan terbaru suryaden berjudul Jogja Kembali bersepeda
@suryaden,
karakter asinan? wah, istilah itu menag nyaring terdengar juga di negeri kelelawar, mas surya, hehehe ….
@Sawali Tuhusetya,
kok “karakter asinan” pak?
@ariss_,
hehehe …. itu kalau dilidahjawakan, mas ariss.
ki gusra-gusru itu menurut penerawangan mistis saya 😆 memiliki kecerdasan intelektual tinggi amat sangat jauh melebihi anggota wakil rakyat itu
ki gusra-gusru pernah mengatakan mereka seperti anak tk dan akhirnya terbukti. pernah bilang departemen agama sebagai gudang koruptor dan akhirnya terungkap
ki gusra-gusru sangat-sangat visioner 😉
Baca juga tulisan terbaru BUDIONO berjudul Paid Review Tetap Jalan
@BUDIONO,
wah, mas dion agaknya memahami benar karakter ki gusra-gusru itu, hehehe ….
Nyi Menik Sukagincu hahahahahah… dulu saya pikir srikandi!!!! meleset prediksinya pak…
Baca juga tulisan terbaru zoel berjudul Malaikat juga tahu MU juaranya
@zoel,
walah, mas zoel sukanya kok main prediksi, kekeke ….
negeri kelelawar itu dimana Pak??? kok aku ketinggalan berita ya hehehe…
Baca juga tulisan terbaru Lyla berjudul Global Warming vs Global Cooling
@Lyla,
walah, adanya hanya di negeri antah-berantah, mbak lyla, hehehe …. namanya aja cerita slengekan, hehehe ….
untungnya (atau sialnya) saya ini adalah pendukung utama ki gusra gusru yang nyentrik itu …
gitu aja kok repot :))
@mantan kyai,
walah, sepertinya mas ardy kok sudah sangat akrab dg negeri kelelawar, termasuk mengenali karakter pemimpinnya, hehehe ….
saya baru neh pak jadi pengunjung di sini…
saya bru baca hr neh jadi belum begitu ngerti neh negeri kelelawar… 🙂
tapi saya suka pak… 🙂
Baca juga tulisan terbaru nova berjudul BELAJAR RENANG ITU MUDAH
@nova,
makasih kunjungan dan komentarnya, mas nova.
dimana tuh negeri kelelawar? Pengen berkunjung…
Baca juga tulisan terbaru Oby berjudul Miladku
@Oby,
walah, negeri kelelawar ndak pernah tercantum dalam peta, mbak robiah, hehehe ….
Seri negeri kelelawar sepertinya masih akan sangat panjang (bisakah dibuat kejar tayang? 😛 )
masih dinantikan episode pemilihan wakil-wakil kelelawar, pemilihan raja kelelawar dan swasembada buah (makanan kelelawar )
Siip..
Baca juga tulisan terbaru Pusatgrosir WordPress berjudul daster batik kencana ungu babydoll abaya katalog 24 Februari 2009
@Pusatgrosir WordPress,
walah, saya ndak tahu juga kapan kisah slenekan semacam ini akan tamat, mas, hehehe … hanya sekadar fiksi slengekan kok.
ternyata begini to, pak sawali kalau menulis cerpen.
Baca juga tulisan terbaru muji berjudul Promo Berhadiah iPhone 3G
@muji,
walah, ini bukan cerpen, kok, mas muji, hehehe … hanya sekadar fiksi slengekan.
saya ingat mas pada saat Ki Gusra-gusru di berhentikan menjadi presiden keluar dengan celana pendeknya mas.
semoga pemilihan di negeri kelelawar nantinya akan memberikan dorongan moril buat kelelawar-kelelawar yang tidak di perhatikan dan kelaparan. dan khusus buat kelelawar yang sarangnya telah di penuhi lumpur lakelindo mas
Sukses buat mas sawali
Baca juga tulisan terbaru Gelandangan berjudul Malam Yang Sepi
@Gelandangan,
walah, kok mas maulana tahu ketika ki gusra-gusru keluar dari istana hanya mengenakan celana pendek, hiks. saat itu mas maulana sedang berada di nnegeri kelelawar, yak?
hahaha…
ternyata presiden keempat negeri kelelawar ini senang popularitas ya, pak? jadi ingin tahu, bagaimana kinerja pemimpin baru negeri kelelawar kelak? pastinya selalu ada keunikan dalam setiap gaya kepemimpinan di negeri ini.
Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Madu dan Racun Kolegalitas
@marshmallow,
hehehe … agaknya begitulah, mbak yulfi, hehehe …. negeri kelelawar agaknya juga sedang dihadapkan pada krisis kepemimpinan.
semoga pendukung ki gusra gusru tidak melakukan hal anarkis yang mampu menghilangkan nyawa kelelawar, saya tunggu sambungan nya mas 🙂
@harianku,
hehehe … mudah2an saja demikian, mbak, hiks. kalau sampai anarkhis, bisa membuat repot banyak pihak.
cerita ini sungguh menarik mudah mudahan terus berlanjut untuk sebagai bahan wacana dalam seni kehidupan
salam kenal pak
@the king Of goat,
salam kenal juga, mas. duh, setahu saya yang berkaitan dg kambing ettaa itu mas totok. jangan2 dugaan saya bener nih, hehehe … tapi kok pakai salam kenal segala, kekekek ….
hari ini saya belum bisa komentar pak!, tapi donlot semua seri kelelawar… (pesenan dari bu noor yang akhir2 ini nggak sempat akses internet) hehe…
Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul Internet for Kids
@Andy MSE,
gpp, mas andy, silakan saja kalau sudah berkenan men-download.
maaf pak, saya absen dulu aja, belum sempat komentar 😉
Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul JK bertemu Megakarti
@arifudin,
mangga, mas arif, matur nuwun.
@Sawali Tuhusetya, ya, ki grusa-grusu harus pandai memantau atsmosfir politik negaranya. sehingga dekrit yang dikeluarkan jika perlu nanti tidak menjadi simpang siur 🙂
Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul JK bertemu Megakarti
Betul sekali, setujuh ah sama pak Arifudin.
Flash back ke negeri sendiri beberapa tahun lalu…, Jadi kepikiran. Apa gitu aja kok repot(TM) itu karena dia memang ga terlalu mikirin bawahan sendiri ya.., pantes PKB-kelelawar kacau balau. Btw, gitu aja kok repot…
Baca juga tulisan terbaru BudiTyas berjudul Ponari Sweat, Pocari Sweat ala Dukun
@BudiTyas,
dulu, ungkapan “gitu aja kok repot” juga cukup dikenal di negeri kelelawar, mas budi, hehehe ….
kok masih bersambung…??
@annosmile,
iya, mas anno. ndak tahu juga nih, kapan kisah slengekan ini akan tamat, hehehe ….
ki gusra gusru memang memiliki pengikut yang sangat fanatik dan selalu berpendapat bahwa segala keputusan yang diambil ki gusra gusru selalu benar.
Baca juga tulisan terbaru endar berjudul Membuat banner menggunakan GIMP
@endar,
walah, sepertinya mas endar kok paham benar ttg karakter ki gusra-gusru, hehe ….
negeri kelelawar, dimana yach??? 😉
@nyubi,
wah, agaknya negeri kelelawar ndak akan pernah terccantum dalam peta, mas, hehehe … shg sulit ditemukan, haks.
mampir aja pak 😀
Baca juga tulisan terbaru hmcahyo berjudul Logo HIBLOGIKOH
@hmcahyo,
mangga, silakan, mas heri, matur nuun.
‘hitung dulu: jumlah 5+7?’ maksudnya apa pak, itu kalo mo nulis komentar kok ada pertanyaan. baru ini nemuin model ginian. tapi kok eksak ya. mbok diganti pertanyaannya yang sosial gitu…. apa pertanyaan pelajaran bahasa dan sastra indonesia. siapa tokoh protagonis dalam cerpen ‘langit makin mendung’, misalnya, he-he-he.
negeri kelelawar?? ini rencananya mau berapa episode pak? kalo sampe 2012 sih–katanya bangsa maya kiamat. tapi kalo kata bangsa jawa baru sampe zaman kalabendu–mungkin masih ada 2-3 episode lagi.
tapi kalo nunggu sampe ratu adil sultan herucokro datang, wah mungkin 23-24 episode lagi pak. masih setia mencatatkannya kan, he-he-he.
salam kenal.
Baca juga tulisan terbaru masmpep berjudul pesan pendek dan menunggu
@masmpep,
kalau saja ada plugin antispam yang berbasis sastra, saya pasti akan menggunakannya, masmpep. tapi hingga saat ini saya belum bisa menemukannya, hehehe … ttg kisah slengekan ini, wah, saya sendiri belum tahu kapan akan tamat, hiks.
Ki Grusa Grusu emang setengah gelo!!!
Baca juga tulisan terbaru Bawor berjudul Tritura (TRImalah TUntutan RAkyat)
@Bawor,
setengah gela? wew… kok mas bawor tahu? hehe ….
kok gak ketemu sama batman ya?
Baca juga tulisan terbaru joe berjudul Olimpiade Seoul 1988 dan Medali Pertama Indonesia
@joe,
kekeke … apa hubungannya, mas joe?
Nyi Menik Sukagincu…siapin sapu tangan mas…he..he
Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Hitam di Atas Putih
@Nyante Aza Lae,
walah, memangnya kenapa, mas kurnia, kok mesti nyiapin sapu tangan?
hehe…
aku teringat ketika ki Gus beraksi… dia memang fenomena tersendiri di “Negeri kelelawar’…
Sayang saat ini dia kayaknya susah tampil lagi ya?
@indon,
fenomena tersendiri? wah, sosok ki gusra-gusru ternyata ndak hanya terkenal di negeri kelelawar, yak?
cukup dua kali dekrit,
jangan ke tiga kali, haqqul yakin karena sangat menyakitkan Pak…. meski untuk dunia kelelawar sekalipun…..
Gus kita yang satu ini memang fenomenal…. juga di dunia kelelawar (kelelawar politik yang suka main2 di kegelapan)
Baca juga tulisan terbaru munawar am berjudul Google SERP, Siapa Yang Mencari Keyword Blog ini?
@munawar am,
hiks, apa memang dah ada dekretit presiden sebelumnya di negeri kelelawar, mas nawar? hehehe ….
rupanya ada negri baru
@ikhsan,
hehehe … saya sendiri ragu, negeri kelelawar ini sebenarnya tergolong negri baru atau sudah lama jauh sebelum peradaban manusia, hiks.
Ki Gusra gusru itu wali ya… Kok linuweh gt
@Novianto,
walah, apa selama ini ada wali yang berasal dari negeri kelelawar toh, mas novi? hehehe ….
wah kalau gitu aq telat dong ngikutnya…
aq mau nanya bisa aq print so aq mau baca pas mau bobo ntar kaau selesai aq paparkan hasilnya ma kamu
gmana….??? ❓ ❓ ❓ ❓ ❓ ❓ ❓ ❓
Baca juga tulisan terbaru iwan berjudul MENGENAL KANKER LEHER DAN KEPALA
@iwan,
walah, silakan saja, mas kato, hehehe ….
baru kenal ki grusa-grusu
t o p character
Baca juga tulisan terbaru zenteguh berjudul God’s Miracle
@zenteguh,
top karakter? walah!
gilaa.. keren banget… 😎
@yorick,
walah, mas yorick bisa aja nih. hanya sekadar kisah slengekan, kok.
isu atau kenyataan nih, kalo sekedar isu sepertinya tidak perlu dikembangkan, mungkinkah isu itu jadi kenyataan…?
apA INI…
freiwillige sonderzahlungen arbeitgeber
Isu Dekrit Presiden di Negeri Kelelawar: Catatan Sawali Tuhusetya
bulk purchase of loans
Isu Dekrit Presiden di Negeri Kelelawar: Catatan Sawali Tuhusetya