Bahasa Blog: Antara Gaya dan Kepentingan Ekspresi

Selalu saja ada yang menarik ketika saya berkunjung ke rumah seorang teman di kompleks dunia maya. Tak hanya isinya yang beragam dan memiliki daya pikat, tetapi juga gaya pengucapannya yang khas dan unik. Saya banyak mendapatkan info dan pengetahuan baru, serta ragam bahasa yang sesuai dengan kepentingan ekspresi mereka. Setahun melakukan aktivitas mengeblog memang terlalu singkat untuk bisa mendeskripsikan, apalagi menyimpulkan, kaitan antara gaya (ragam) pengucapan dan kepentingan ekspresi secara rinci dan sahih. Namun, dari ratusan blog yang saya kunjungi, setidaknya saya menemukan lima jenis kepentingan ekspresi yang tersembunyi di balik tulisan dalam sebuah blog.

Pertama, tulisan untuk menyampaikan informasi. Tulisan semacam ini biasanya menggunakan ragam bahasa resmi dan lugas. Hal ini masuk akal karena untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan maksud yang terkandung di dalamnya. Untuk memberikan informasi kepada pengunjung, tulisan semacam ini sering memanfaatkan sumber dari blog atau web lain, baik dengan cara memberikan tinjauan, terjemahan, maupun kopi-paste –tanpa mengebiri etika dalam dunia kepenulisan– sehingga pengunjung memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Tulisan berita dan ilmu pengetahuan bisa dikategorikan pada jenis kepentingan ekspresi ini.

Kedua, tulisan untuk kepentingan mencurahkan isi hati (curhat) dan menghibur pengunjung. Bahasa yang digunakan untuk kepentingan ekspresi semacam ini seringkali menggunakan bahasa gado-gado. Tujuan utamanya memang semata-mata untuk curhat dan menghibur pengunjung. Ragam bahasa yang digunakan cenderung variatif dan tidak terlalu “tunduk” pada kaidah-kaidah baku dalam struktur kebahasaan. Bahkan, tak jarang menggunakan tiga bahasa sekaligus; bahasa Indonesia, daerah, dan asing. Tulisan jenis ini biasanya sangat mudah memancing kesan-kesan emosi pengunjungnya, entah itu rasa iba, humor, atau sedih.

Ketiga, tulisan untuk kepentingan refleksi. Tulisan jenis ini bisa berasal dari peristiwa nyata (non-fiktif) atau berdasarkan imajinasi penulisnya (fiktif). Refleksi non-fiktif biasanya membahas persoalan-persoalan aktual dan menyangkut kepentingan publik yang dianalisis secara kritis berdasarkan renungan dan logika sang penulis. Bahasa yang digunakan dalam postingan jenis ini biasanya lugas, cenderung “liar” dan berani. Hal ini berbeda dengan postingan jenis refleksi-fiktif. Persoalan yang diangkat biasanya berasal dari pengalaman hidup, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain, yang disajikan dalam genre narasi, puisi, atau cerpen. Bahasa yang digunakan cenderung personal dan bersifat multitafsir. Sebagai tulisan reflektif, tulisan jenis ini berusaha memotret berbagai fenomena kehidupan untuk selanjutnya didedahkan lewat media bahasa pilihan yang benar-benar tertata, sehingga mampu memberikan sesuatu yang bermakna dalam ranah batin pembacanya.

Keempat, tulisan untuk kepentingan persuasi. Tulisan ini berusaha mengajak dan memengaruhi pembaca untuk melakukan sebuah tindakan sesuai dengan keinginan sang penulis. Ragam bahasa yang digunakan cenderung lugas agar mudah dipahami pembaca dengan menggunakan alasan yang logis dan masuk akal. Lewat tulisannya, sang penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang dipaparkan itu benar adanya. Tulisan yang mengajak pembaca untuk “golput” dalam sebuah pilkada atau mengajak pembaca untuk memberikan subsidi sukarela kepada sesama, misalnya, bisa dikategorikan ke dalam jenis kepentingan ekspresi ini.

Kelima, tulisan untuk kepentingan pembelajaran. Tulisan ini berusaha memberikan petunjuk dan bimbingan teknis tentang cara melakukan tindakan tertentu. Bau “how to“-nya sangat terasa sehingga cenderung menggurui. Ragam bahasa yang digunakan cenderung lugas dan apa adanya agar mudah dipahami pembaca dan terhindar dari salah tafsir.

Blog pribadi seringkali digunakan oleh sang penulis (admin) untuk berbagai macam kepentingan ekspresi. Ada warna “pelangi” di sana. Saya jarang menemukan blog yang mono-ekspresi. Ragam bahasa yang digunakan bervariasi sesuai dengan kepentingannya. Blog curhat pun sesekali diselingi dengan tulisan serius dengan ragam bahasa baku. Ini artinya, seorang bloger bisa berkomunikasi kepada pengunjung dengan mengusung beragam tema. Hal itu agaknya sangat dipengaruhi oleh kepentingan sang bloger dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Bisa jadi, suasana “gado-gado” semacam itu juga dimaksudkan untuk menghindari kejenuhan, baik bagi sang bloger yang bersangkutan maupun pengunjung.

Sebagai hunian di dunia maya, kalau boleh disebut demikian, ketenaran sebuah blog akan sangat ditentukan oleh “kelincahan” sang bloger dalam mengemas gaya (ragam) pengucapan dan kepentingan ekspresinya. Dengan kata lain, efektivitas komunikasi yang dikemas melalui gaya pengucapan yang tepat akan sangat menentukan kualitas sebuah blog. Sebagus apa pun kepentingan ekspresinya, kalau kurang tepat memilih gaya pengucapan, bisa menimbulkan kesan “jorok” bagi pengunjung. Blog curhat, yang dimaksudkan untuk mencurahkan isi hati, misalnya, jelas akan lebih mengena jika diekspresikan dengan gaya (ragam) pengucapan yang santai melalui kemasan bahasa “gaul”. Sebaliknya, blog yang dimaksudkan untuk mengekspresikan kepentingan pembelajaran, informasi, atau persuasi, akan lebih tepat jika dikemas dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga terhindar dari kesan multitafsir.

Pembagian jenis kepentingan ekspresi dan gaya pengucapan tersebut semata-semata berdasarkan pengamatan saya selama setahun melakukan aktivitas mengeblog. Saya tidak menggunakan pendekatan dan teori linguistik apa pun. Mungkin Sampeyan menemukan jenis yang lain atau memiliki pendapat yang berbeda? ***

Comments

  1. nice posting pak :oke
    saya sendiri belum bisa menemukan banyak jenis seperti yang bapak tuturkan karena masih tergolong orang baru disini.. 💡
    tapi memang kemasan gaya bahasa sangat diperlukan agar pengunjung tidak jenuh saat membaca tulisan kita, saya setuju sanget ma bapak

    >>>
    hehehehe 😆 bener juga, mas, gun. btw, di dunia maya, sebenarnya ndak begitu dikenal batasan antara bloger lama atau baru, mas. yang penting kan kreativitasnya, hehehe :oke

  2. blog-nya lagi dibenahi ya pak ?
    :mrgreen:

    >>>
    bener, mas gun. lagi cari theme minimalis yang cocok. ternyata bukan hal yang gampang, haks 💡

  3. Uraian yang menarik Pak.
    Alangkah lebih baiknya kalau ulasan diperlebar lagi bukan hanya dari sisi bahasa tapi juga dari sisi materi yang diupload karena ada pula blog kartun, movie, gambar(photolog) dan lain sebagainya.

    Oh ya, kalau blog saya gado-gado ajah 🙂

    >>>
    makasih banget masukannya, mas donny. mudah2an pada kesempatan lain bisa memostingnya. btw, blog gado2 malah lebih variatif, kok 💡

  4. beragam gaya dan ekspresi, menjadikan kita (saya maksudnya) betah berada di kompleks dunia maya.. :112 asik-asik

    >>>
    betul banget, mas kucluk. sepakat 🙄

  5. Kok bisa loh sampean nulis selengkap ini,
    Bergaya sastra tinggi.
    Saya harus berguru banyak pak bisa menulis bagus,
    rapi,
    urut,
    dan jelas.
    Kapan kapan sampan Kalau gak keberatan tak undang
    Untuk memberi kuliah bagaimana menulis yang baik
    Yang jelas
    Mana kata, kalimat, paragaraph
    dll
    agar mudah dipahami
    Sampean memang Guru pak
    Guru Sastra Blogger

    Sukses selalu
    Dari saya yang sedang pergi…

    >>>
    walah, biasa aja kok pak sumintar, hehehe 😆 lagi mencoba mempelajari bahasa dalam blog, hehehe 😆 btw, kapan mulai aktif ngeblog lagi, pak? 💡

  6. Duhh kalo saya blog gado – gado aja. Ga pake rumus 5 W + 1H. Yang penting antara paragraf dan alenia jelas. Spasi antara mana titik dan mana koma tersusun benar, biar enak dibaca :mrgreen:

    leahs last blog post..Mudik klaten (lagi)

    >>>
    blog gado2 malah variatif, kok mbak leah. btw, salut juga nih mbak leah yang sudah memperhatikan masalah kebahasaan sedetil itu 💡

  7. Kalau Bahasa Blog saya jelas bahasa pribadi alias bahasa saya sendiri, karena saya tidak mewakili istitusi, tidak pula mewakili profesi. Dalam bahasa saya, saya ini tidak intitusional dan tidak profesional. Tapi saya konstitusional lho Pak.
    Pembagian kriteria memang berkembang dan dikembangkan.
    Jaman kuno, orang hanya membagi sesuatu menjadi dua kategori. Tua-Enom, Cilik-Gedhe, Awan-Bengi, Cedak-Adoh, Cendek-Duwur, Cethek-Jero, Anyar-Lawas, Lucu-Medeni, Adem-Panas, Munggah-Mudhun, Kemarau-Penghujan, Larang-Murah.
    Tapi karena perkembangan jaman, orang membagi-bagi lagi tanpa batas-batas yang jelas.
    Misalnya Tua-Muda, sekarang ini di sela-selanya ada sisipannya sak ndayak, antara lain balita, anak-anak, remaja, dewasa, manula, agak muda, hampir tua, muda ketua2an, tua sekali, tua tapi keliatan muda, muda tapi tampak tua, anak-anak tapi seperti dewasa, tua tapi kayak anak-anak, remaja dewasa, STW, puber pertama, puber kedua, Piala Puber, Pubercolose (Sejenis TBC), Tua Bangka, Tua Belitung…
    Nek dipikir-pikir praktis dua saja, resmi-tak resmi, iya apa tidak dll
    Seperti profesi, memang cuma ada dua, yaitu “guru” dan “non guru” :mrgreen:

    marsudiyantos last blog post..Pernyataan Resmi

    >>>
    wah, pak mar bisa aja nih. itu menunjukkan bahwa pola pikir manusia akan terus berkembang, pak, hehehe 😆 *sok tahu* 💡

  8. Ada satu lagi Pak, bahasa yang dipakai untuk menyindir..
    Biasanya pakai Satire, Sarkasme, dan semacamnya. Yang semacam ini pasti bikin kontroversi tak berujung 😀

    >>>
    yaps, bener juga mas ardi. sayangnya pikiranku bekum sampai ke sana, haks, jadi malu nih :acc :acc

  9. Sepertinya blog saya masuk golong ketiga ya pak? Walau dengan bahasa seenak gue sih. :411

    danalinggas last blog post..Nabi Kok Cuma Laki-Laki

    >>>
    blog mas dana termasuk kategori bagus, kok. reflektif dg alur pemikiran yang runtut 💡

  10. Kalau sajian blog saya masuk yang mana ya Pak, atau tidak masuk kategori sama sekali he he. Ah mBuh yang penting saya banyak belajar dari blog Sampeyan, dan juga dari blog teman-teman lainnya, apa pun coraknya.

    Ersis Warmansyah Abbass last blog post..Tidak Relevan

    >>>
    hehehehe 😆 blog pak ersis punya banyak warna juga, meski lebih dominan “how-to”-nya, terutama bagaimana memotivasi menulis. bagus juga blig pak ersis 🙄

  11. Yung Mau Lim

    Selamat Pagi Pak! Cerita tentang blog memblog saya juga tertarik Pak. Membaca blog yang Bapak asuh kadang memaksa saya harus banyak belajar tentang blog.Pengetahuan saya tentang blog boleh dibilang masih nol jadi saya harus berguru ke Bapak. Saya sendiri sudah coba membuat sebuah blog tapi belum dapat ditampilkan,dan saya juga membuka satu blog untuk istri saya dan blog dia justru dapat ditampilkan walaupun saya membuatnya dengan cara dan prosedur yang sama.Mengapa dapat terjadi hal demikian? Tolong berikan penjelasan Pak! Terima kasih.

    >>>
    pagi juga, mas lim. wah, kok bisa sampai ndak bisa dibuka? mungkin mas lim lupa passwordnya, atau bisa jadi saat ndaftar ada beberapa pengisian yang error. kalau bikin akun baru saja gimana, mas lim? banyak blog gratis yang sangat bagus utk media belajar, baik mengelola maupun menulisnya. ok, selamat mencoba, mas lim, semoga berhasil. 🙄

  12. Salam
    numpang OOT: first klik sebelum load semua serasa di planetarium deh.. moody juga nie Pak Dhe ku *ngaku2*
    Duh klo sayah mah yang penting nulis-dan nulis.. plong deh, kualitasnya masih nihil *malu* and curhat is number one 🙂

    nenyoks last blog post..Thomas!! Congrat Ya Sudah Melahirkan..

    >>>
    btw, itu tadi theme coba2, mbak nenyok. loadingnya cepet, tapi sayang terlalu banyak ngopreknya. nggak jadi deh, akhirnya, hehehe 😆 blog mbak nenyok bagus juga, kok, banyak warna dan variatif isinya 🙄

  13. KEENAM tulisan yang mengupas tentang bahasa Indonesia dalam dunia maya dan dilakukan oleh guru sastra. Tulisan seperti ini banyak manfaatnya buat menambah pengetahuan berbahasa lewat dunia maya. Contoh seperti ini dapat dilihat di blognya MAS SAWALI 🙂

    >>>
    wew… mas qizink kok jadi nambah2in, hiks 😆 jadi malu nih. blog ini juga masih abal2 kok, mas. kalau saya mosting itu, hanya kebetulan tertarik menyoroti penggunaan bahasanya 💡

  14. Kalau aku,jelas sekali bergaya tulisan untuk kepentingan diri sendiri 😀

    Nayantakas last blog post..Gendhel

    >>>
    nggak masalah, ki. blog ki nayantaka bermanfaat juga kok buat pembaca. apa pun yang ditulis, pasti deh akan berguna bagi pengunjung :oke

  15. wah tulisan bapak sendiri termasuk yang mana nih??
    yup..postingan lebih sering menyesuaikan dengan suasana hati..
    nice article pak… :112

    made ekas last blog post..Bandung Tempo Doeloe di Museum Sri Baduga

    >>>
    wew… mestinya yang menilai mas made, dong, hehehe 😆 masak blog sendiri dikategorikan sendiri, hiks 😡

  16. Saya paling jengkel kalau menemukan blog dengan bahasa planet yang terlalu banyak istilah ‘gaulnya’ sehingga maksud dari postingannya jadi sulit dipahami. Tapi saya paling suka dan banyak belajar dari tata bahasa Pak Sawali yang tanpa cacat. :205

    Rafki RSs last blog post..Bahasa Blog: Antara Gaya dan Kepentingan Ekspresi

    >>>
    walah, biasa saja kok, pak rafky. masak sampai tanpa cacat, haks. blog ini juga masih tergolong ecek2, kok, pak 💡

  17. Kalau blog saya….. meskipun banyak sebagai ajang penyampaian informasi, namun sebisa mungkin penyampaiannya tidak kaku dan tidak terlalu formal tentu tanpa harus mendistorsikan arti yang hendak disampaikan….

    Itu semata2 hanya untuk memberikan warna agar pembaca tidak merasa monoton dan sejalan dengan judul blog saya yang diusahakan kaya akan **halaah** warna seperti spektrum warna, hanya saja kalau di blog namanya jadi “Spektrum Pemikiranku”, hehehe….. :411

    Yari NKs last blog post..Punya Domain Sendiri atau Tetap Gratisan di WP[dot]com ya?

    >>>
    yaps, justru itu aka banyak berkunjung ke blog bung yari. dari “spektrum pemikiranku” itu aku bisa mengetahui perkembangan dunia ilmu pengetahuan 🙄

  18. ya mbok blog saya direview pak….
    artikel yang sangat bagus dan wajib dirujuk oleh para blogger.
    secara saya (ini contoh bahasa gaul 🙂 ) blog memiliki sisi humanis pak, so emosi dan jiwa sang empunya blog turut serta memberi warna tersendiri pada blog. justru itulah pak kenapa blog menjadi menarik.
    contohnya ya blog pak sawali ini. bukan hanya tulisan yang “berat”, cerpen atau cerbung yang “menggigit”, namun juga tulisan kehabisan benwit atau ngoprek themes.
    dan percayalah pak, justru dengan warna-warni blog tersebutlah pembaca jadi betah dan merasa sangat intim (kok pakai kata ini ya? ➡ ) dengan bapak….

    >>>
    wew… suatu ketika kalau memang ada waktu, blog pak slamet akan saya review juga, hehehe 😆 *nggak janji” secara saya *halah* blog pak slamet oke punya kok. termasuk banyak warna juga. variatif. isinya menarik. 🙄

  19. kalau yang nulis seenak dewe kayak aku, itu masup golongan mana ya pak? :acc :acc :acc

    lainsijis last blog post..Salam ‘alaika

    >>>
    blog mas lain siji termasuk salah satu yang aku suka. bahasanya menarik, apalagi lirik2nya. tdk cengeng dan sentimentil 🙄

  20. wah pak, ngak diprotes nih gaya bahasa, ngak mengikuti EYD 😀 ? hehehe
    *pas SMA, masih sering dkritik gara2 tulisan di mading ngak sesuai EYD*

    >>>
    kalau blog pribadi masih bisa dimaklumi, mas arul, asal bukan karya ilmiah, hehehe 🙄

  21. Hidup kebebasan berekspresi.. hehehehe :mrgreen: yang paling Nana sukai dari mampir2 ke blog orang adalah.. kita bisa mengira-ngira ciri dan tipe kepribadian nyang empunya blog… :411

    >>>
    oh, ya? ternyata mbak nana bisa mengetahui kepribadian seseorang lewat blognya, yah, hehehehe 😆 salur juga nih 💡

    biyung nanas last blog post..2 weeks notice

  22. blog saya blog gado-gado lan abal-abal 😀

    >>>
    wew… blog sendiri kok dinilai sendiri, hiks. mas epat ada2 aja nih, hehehe 🙂 idea:

  23. Analisis yang menarik Pak Sawali. Saya sendiri tidak berani memberikan analisis karena itu di luar kapasitas saya. Mungkin ahli bahasa yang lain bisa memberikan analisis tambahan.

    arifs last blog post..Rangka Bajaj Pulsar 180 DTSi Retak Karena Box

    >>>
    walah, biasa2 saja kok, mas arif. hanya kebetulan saja kok sedang kepingin iseng menulis ttg bahasa dalam blog, hehehe :oke

  24. Blog saya akan saya letakan di katagori 1-3, pas gak bang?

    Rindus last blog post..Serumpun bintang

    >>>
    wew… blog pribadi diletakkan di kategori apa pun cocok kok, mbak rindu, hehehe 😆

  25. wah, kalau boleh saya tanya, dominan tulisan saya masuk kategori mana ya pak? terus terang ‘gado-gado’ itu memang sangat nampak di blog saya, tapi dari berbagai uraian di atas saya masuk kategori yang mana ya? *hiks, jadi malu sendiri*

    >>>
    wah, blog pak gempur bagus juga, kok. isinya variatif dg bahasa yang lugas dan bernas. blog gado2 justru banyak dikunjungi orang, pak, sehingga mereka dapat banyak info yang beragam. :oke

  26. Lha gadah, yen mriku lajeng blog kulo masuk kategori ing pundi yo, Pak? :mrgreen: Nyuwung penerawangane panjenengan… Supaya saya bisa merekonstruksinya agar lebih pas dalam pandangan Bapak sebagai senior blogger di tanah air…

    Monggo,
    [meneruskan pengembaraan, mencari sang alkemis]

    ariss_s last blog post..Apa & Bagaimana Respon Anda Jika Tuhan…

    >>>
    wah, lanjutkan saja corak blog mas aris yang banyak berisi ttg refleksi masalah religi dan sosial. kayaknya mas aris punya kekuatan di situ. *haks, kok jadi sok tahu dan nasihatin* ok, salam kreatif 💡

  27. kalau saya masih pake’ bahasa nafsi!?!
    maklum masih amatir :mrgreen:

    dafhys last blog post..BLTku sayang!?!

    >>>
    bahasa nafsi? ada2 saja istilah mas dafhy. btw, utk blog pribadi, bebas2 saja kok, mas, sesuai selera adminnya :oke

  28. jadi inget bahasan tentang sastra koran pak.. yang jadi rame itu. 🙄
    saya mah setuju aja dengan pendapat pak Sawali bahwa semua ada ragamnya. dan gak musti harus ada satu bahasan untuk satu bentuk sastra. biarkan saja ada satra majalah, sastra koran, sastra blog, sastra kelamin, dan sebagainya. biar waktu yang memilih sastra apa yang jadi pemimpin disaat itu.

    >>>
    betul, mas nin. makin beragam, sastra makin berkembang secara dinamis :oke

  29. Menarik memang pak, kalau kita membaca setiap blog yang kita kunjungi,…bahkan mungkinkah gaya tulisan dan isi blog mempengaruhi tipe dan sifat pemiliknya? Sama seperti kita membaca novelnya Nh Dini, yang tentu berbeda gaya tulisannya dengan Pramudya Ananta Toer dan berbeda pula dengan novelnya anak muda seperti Andrea Hirata?

    Justru inilah menariknya blog, mau tak mau, akan terlihat gaya masing-masing walau isi tulisan kalau disarikan mirip…perbedaan gaya tulisan, bahasa yang digunakan inilah yang membuat masing-masing blog mempunyai ciri sendiri.

    Blog saya kayaknya belum menunjukkan ciri khusus, karena terjerat oleh keinginan yang berubah-ubah, sesuai “mood” saat menulis.

    edratnas last blog post..Penawaran kredit melalui sms: benar atau penipuan model baru?

    >>>
    betul banget, bu enny. blog banyak membuka pengetahuan dan wawasan baru, sehingga blogwalking menjadi asyik. btw, blog bu enny sangat saya sukai. saya banyak belajar dari blog bu enny ttg cara memanage diri 💡

  30. wah salut deh ama postingya selama ini saya belu terkosep dengan ini mungkin saya jadi belajar konsep tulisan dari antara beberapa kategori tersebut lha selama ini masih kategori awur awuran hehehe lama gak baca tulisan mas Sawali maklum kehutan gak bisa online hehe
    salam sehat selalu

    kambingkelirs last blog post..Ogan Komering Ulu Timur

    >>>
    walah, biasa aja kok, mas. btw, sibuk di hutan? wah, pasti ada banyak hal menarik yang ditemui 🙄

  31. kalo saya adalah orang yang kapitulasi dalam melihat keadaan bangsa & negara ini *halah*
    seringnya menulis malah jadi penggerutu, maka saya cuti nulis dulu di blog nih Pak Guru
    enggar2 penggalih & cari inspirasi

    tomys last blog post..UCAPAN TERIMA KASIH

    >>>
    gpp, pak tomy. istirahat kadang2 memang diperlukan kok utk menghindari kejenuhan :oke

  32. Deni Kurniawan As'ari

    Jujur, kalau saya ngenet, musti pengin buka rmhnya Pak Sawali.
    Mengapa?
    1. Rumahnya sering bergonta-ganti sehingga gak bosen 🙄
    2. Tulisannya enak dibaca 😥
    3. Tema-temanya aktual 🙂
    4. Selalu saja ada yang baru :114

    Kalau saya jadi juri lomba blog dan pak Sawali ikut jadi pesertanya saya pastikan juara 1. :112

    Mungkin Pak Sawali pinter nulis dan ngeblog karena memang bidangnya kali… 😀
    atau hobinya mungkiin… :411
    atau juga bakatnya…. :292
    atau dunianya… :eyer

    Pokoknya pak Sawali guru blogger sejati. 😕

    Deni Kurniawan As’aris last blog post..RENUNGAN KEHIDUPAN

    >>>
    wew… pak deni kok jadi berlebihan! hanya blog ecek2 aja kok, pak, hehehe 😆 blog pak deni justru lebih ok dan informatif! 🙄

  33. Wah, kalau blog saya termasuk yang mana ya Pak? Idih, pertanyaannya kok narsis ya…Kayaknya lebih banyak gado-gado deh…Topiknya beragam, jadi tiap postingan bisa beda-beda gayanya…Boleh kan Pak?

    Hery Azwans last blog post..Akhir Pekan Kemana?

    >>>
    wew… blog gado2 itu malah bisa bikin pengunjung ndak bosen kok mas azwan, hehehe 😆 🙄

  34. t i n i

    Blog pak Sawali bagus. Walo pake bahasa EYD yang pakem, ga ngebosenin ato ngerasa digurui.
    Karna postingannya dari hati.

    t i n is last blog post..Selamat ulang tahun, kedan! (bag 2 – tamat) .

    >>>
    walah, mbak tini bisa aja nih, hehehe 😆 hanya blog biasa aja kok, mbak :oke

  35. Pak Sawali, tulisan Njenengan ini kalau dikembangkan bisa jadi buku lho, Pak. Serius. Konsep dasarnya sudah ada tuh. Pripun? 😀

    >>>
    mana ada penerbit yang mau melirik tulisan di blog ecek2 ini, mas daniel, hehehe 😆 mungkin mas daniel bisa mbantu? hiks, jadi malu nih! :oke

  36. Bahasa nampaknya memang harus berlari mengikuti teknologi, dengan adanya SMS atau media blog,milis akan membuat banyak orang (siapapun itu) terbiasa menulis untuk komsumsi publik. Maka muncullah berbagai gaya dan “distorsi” pada bahasa yg mereka pakai. Tapi tentu saja seleksi “alam” akan berlaku. Banyak kata yg akan masuk kamus besar dan banyak yg tetap jadi bahasa “jalanan” 🙂

    Salam kenal Pak, ini salah satu blog yang harus sering dikunjungi 🙂

    coretanpinggirs last blog post..Takut ketinggian

    >>>
    betul sekali, mas, memang banyak ragam bahasa yang digunakan publik sekarang dan itu akan terus berkembang *sok tahu* seiring dinamika zamannya. betul juga, kalau nanti akan runduk pada seleksi alam 🙄

  37. cK

    wah, saya sendiri bahasanya kadang suka-suka ya. tergantung isi post juga. kalau serius, ya bahasanya rada formal. kalau sekedar curhat, bebaaassss… :112

    cKs last blog post..Akhirnya Tepar Juga

    >>>
    betul juga, mbak chika, kan tergantung kepentingan ekspresianya, hehehe 🙄

  38. wah teliti bener yah pak sawali ini .. bagus pak artikelnya .. kalo saya termasuk apa pak … tulisannya .. 😀

    >>>
    walah, hanya kebetulan iseng kepingin nulis ttg tema itu kok, mbak. btw, blog mbak tintin bagus juga, kok, banyak info dan reflektifnya 🙄

  39. salut..salut, pak sawali jeli utk membahas tipe tulisan yg ditampilkan blogger 💡
    hmmm..kalo blog ita yang ancor lebor termasuk tulisan tipe yang mana pak?

    >>>
    hanya iseng kok, bu ita. btw, blog bu ita ok juga kok. menghibur, informatif, dan reflektif! 🙄

  40. kalau saya mah yang penting nulis 😀

    >>>
    itupun sudah bagus, mas zoel daripada tidak menulis sama sekali, hiks :181 🙄

  41. Eka

    duh… dah lama gak main kesini… makin seger ajah nih rumahnya 🙂
    btw kalo blog ku masuk kategori mana nih? 😀

    >>>
    blog mbak eka oke juga, kok, syarat info dan ilmu tapi disampaikan dengan gaya bahasa yang khas anak muda, hehehe 🙄

  42. nice post pak…

    saya sendiri masih baru di dunia blogging (belum 1,5 bulan), sehingga setiap hari masih menemukan hal yg ‘mencengangkan’ (buat saya) di dunia ini…

    Ternyata di Indonesia, guru sastra pun ada yang ngeblog dan blognya pun isinya bagus…..salut pak… selama ini image saya saya jadi kepikir..guru-guru saya yang dulu-dulu ada yang ngeblog nggak ya?

    Kalau bapak ada waktu luang, mohon mampir pak di blog saya, agar saya ada input mengenai penggunaan bahasa saya.

    Terimakasih sebelumnya

    Edison
    janganserakah.com

    Edisons last blog post..Mengintip ‘Mood’ Mr. Market dengan Intrinsic Value

    >>>
    makasih kunjungannya, pak edison. btw, meski baru 1,5 bulan ngeblog, tapi kalau kemasannya menarik, pasti banyak pengunjungnya, pak. ok, segera meluncur! 💡

  43. Lho-lho-lho, kok malah merendah tho, Pak Sawali. Malah bilang blog ini ecek-ecek. Ngawur. Percaya nggak kalau tiba-tiba ada penerbit yang tertarik dengan tulisan ini? 🙂

    >>>
    hehehehe 😆 syukurlah kalau memang ada penerbit yang mau melirik, mas daniel :oke

  44. Eka

    anak muda yah? hehehehe
    masih muda kali yaaa… 😀
    btw gimana caranya supaya blog banyak yang ngunjungin??

    >>>
    walah, saya juga baru belajar, kok, mbak eka, hehehe 😆 banyak yang menyarankan agar rajin2 blogwalking, 💡

  45. Saya dulu belajar bahasa Indonesia ketika masuk pagar sekolah. Begitu di luar pagar lari takut ketemu guru nanti harus omong bahasa Indonesia. Kini bingung orang di TV saja tidak omong bahasa Indonesia.Apa lagi para blogers. Bahasa gado-gado renyah anak gaul. Bingun saya turut yang mana. Tulisan bapak sungguh tulisan guru. Boleh itu…

    vitaliss last blog post..Mencari dan Mencari

    >>>
    kenapa mesti takut dg gurunya, mas, hehehe 😆 btw, agaknya perkembangan bahasa indonesia saat ini memang cukup pesat sehingga muncul banyak fenomena kebahasaan. asalkan digunakan sesuai dg kepentingan ekspresinya masih bisa dimaklumi kok, mas rangga. 💡

  46. Wah, kalau blog saya termasuk mana Pak?

    Mmm, sering pake bahasa resmi ya, Pak? Susah sih pake bahasa gaul… ga gaul sih… 😀

    mathematicses last blog post..Penyebab Kegagalan Orang-orang Pintar*

    hehehehe …. bisa dinilai sendiri, pak jupri. tapi menurut saya, blog pak jupri termasuk blog yang mencerahkan bagi pembacanya. salut!

    • walah, blog bung abdillah bagus dan mencerahkan, kok, terutama postingan2 religinya. reflektif dan sarat renungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *