Pringas-Pringis

(Sekadar jampi sayah di tengah kenaikan harga BBM)

Berbeda dengan teman-teman sekampungnya yang larut dalam antrean demo bayaran menentang kenaikan BBM, Karjo Puyeng justru asyik dengan dunianya sendiri. Seirama dengan usianya yang sudah memasuki masa puber, hasrat untuk memiliki pasangan hidup semakin menggerus ubun-ubunnya. Matanya yang bundar-lebar kayak mata barongan itu selalu jelalatan kalau melihat gerombolan cewek yang tengah melintas. Itu terjadi gara-gara calon istrinya dibawa kabur orang. Malam ndak pernah bisa tidur hingga matanya yang liar itu jadi ngiyip. Jangan heran kalau saban hari biyungnya ngomelin habis-habisan bak bibir sak tumang kari sak merang.

“Apa kamu nggak malu jadi tontonan para tetangga. Saben hari kerjanya kok ngluyur terus. Mbok nyoba-nyoba nglamar jadi priyayi,” celoteh biyungnya ceriwis.

“Semua ini gara-gara Sampeyan kok, Mbok! Milihkan jodoh nggak cocok!” sahut Karjo Puyeng sembari mengepulkan asap rokok tingwe alias nglinting dhewe.

“Eeee … Lha kok malah nyalahkan aku? Kamu ini saya sekolahkan sampai es-em-a, supaya kamu bisa jadi priyayi. Kalau jadi priyayi, cah wedok kan mesti datang sendiri, tahu?”

“Priyayi? Jangankan aku, lha wong Mas Budi putranya Pak Mantri yang sarjana aja nganggur kok, malah sekarang jadi tukang ojek. Apalagi, aku, Mbok. Ijasah es-em-a itu sama saja dengan ijasah es-de. Nggak laku buat nglamar gaweyan!”

“Rugi berarti saya nyekolahkan kamu. Semua bandha-donya ludes, tapi nggak ada hasilnya. Kan mending untuk marung dulu! Dasar kamu bocah ngeyel!” tukas biyungnya sambil ngeloyor ke belakang. Karjo Puyeng membisu. Pikirannya buntu ndak karuan. Lebih-lebih kalau ingat si Samiyem, calon istrinya, yang dibawa minggat orang. Wah, pikiran Karjo Puyeng jadi kayak benang kusut.

***

Seperti biasanya, Karjo Puyeng nongkrong di surau. Di sinilah ia menghabiskan hari-harinya yang sumpek bersama Soleman Gandhen. Dua tokoh ini nyaris memiliki kisah yang mirip. Sama-sama ditinggal minggat istrinya. Bedanya, Karjo Puyeng lulusan SMA, sedangkan Soleman Gandhen cuman drop-out-an SD. Tapi mending, status istri Soleman Gandhen telah resmi jadi miliknya. Entah, tiba-tiba ngabur hanya karena istrinya yang mengharapkan anaknya lahir perempuan, ndilalah lahir laki-laki seperti dambaan Soleman Gandhen. Dasar bocah pencilakan! Begitu melihat anaknya lahir laki-laki, Soleman Gandhen jingkrak-jingkrak. Tentu saja istrinya tersinggung. Beberapa hari kemudian, istrinya kabur. Jabang bayinya diserahkan sama Soleman Gandhen.

Awake dhewe ini gimana toh, Jo, Jo? Punya surat nikah tapi kok nggak pernah kumpul sama perempuan, hehehe?” celoteh Soleman Gandhen sambil ngakak. Karjo Puyeng mecengis. Tawanya ditahan.

“Jangan singgung-singgung soal itu! Bikin kepala puyeng, tahu nggak?”

Ketika mereka sedang asyik mengobral pergunjingan, mendadak muncul Darto Wongku Minter.

Eh, kok pada nongkrong di sini, mau cari apa lu? Cewek?” tanya Darto Wongku Minter dengan logat Jakartanya yang medhok. Dia memang barusan pulang dari Jakarta. Ngakunya sih jadi pemborong proyek bangunan, tapi sebenarnya cuma jadi kuli bangunan. Sembari ngeciwis kayak burung prenjak, ia menyodorkan kretek bermerk. Eit! Kalau awak lagi untung, hati Karjo Puyeng dan Soleman Gandhen kayak diguyur es setelah sekian lama hanya dijejali asap tembakau yang panas.

“Di Jakarta, Lu ketemu ama Parmin kagak, To? tanya Karjo Puyeng dengan logat Jakarta yang dibuat-buat.

“Ketemu sih ketemu, Jo! Malah dia jadi anak buah gue! Tapi belakangan ini dianya nampak ketakutan. Kagak mau mudik. Katanya lu ancam. Iya, toh?”

“Ho’o! Lha wong dia bahwa minggat bini gue kok!”

“Loh! Samiyem kan dah resmi jadi bininya Parmin!”

“Bangsat! Kapan dia omong? Samiyem itu dah resmi jadi bini gue! Kalo ndak percaya, ini surat nikahnya!”

Karjo Puyeng memang frustrasi berat. Ke mana ia pergi, surat nikahnya selalu dibawa. Kemudian, ditunjukkan kepada teman-temannya.

“He-eh, kok To! Meski belum resmi, tapi kan ada buktinya!” sambung Soleman Gandhen yang terus berkempas-kempus ria nyedot kretek. Darto Wongku Minter geleng-geleng. Betul juga!

“Suruh dia pulang! Biar kuodet-odet perutnya!” ancam Karjo Puyeng. Darto Wongku Minter yang ndak tahu ujung pangkal kisahnya hanya bisa dheleg-dheleg. Padahal, dia tahu persis kalau Samiyem itu sudah resmi jadi Nyonya Parmin. Bahkan, dia juga ikut menghadiri upacara pernikahannya di Jakarta. Tanpa pamit, Darto Wongku Minter segera ngacir pergi.

Perasaan Karjo Puyeng dibalut dendam. Bersama Soleman Gandhen, ia membuat rencana yang sungguh mati hanya mereka berdua yang tahu. Bahkan, biyungnya yang denger sruwing-sruwing ketika mereka mengadakan rapat di kamar ndak diurusi, malah dibentak-bentak kayak bocah cilik.

“Sampeyan diem aja, Mbok! Ini menyangkut masa depanku! Nanti kan tahu sendiri!” sahut Karjo Puyeng ketika ditanya biyungnya.

“Masa depan apa toh, Le! Disuruh nglamar jadi priyayi saja nggak becus gitu kok, masa depan tai kucing!” serang biyungnya.

“Orang tua bisanya memang cuma cerewet!” ketus Karjo Puyeng. tentu saja, biyungnya jadi uring-uringan. Tapi dasar bocah stres, mulut biyungnya malah dibungkam pakai sarung. Dasar, dasar! Soleman Gandhen jadi pringas-pringis melihat adegan itu.

***

Mereka berdua telah bulat-bulat untuk ngepruki Parmin. Sudah ndak peduli apa pun resikonya. Yang penting, dendamnya terkabulkan. Beberapa hari kemudian, Parmin dan Samiyem mudik. Mendengar berita itu, Karjo Puyeng dan Soleman Gandhen kontan melabrak ke rumahnya. Tanpa mengenal tatakrama, mereka berdua dengan cekatan langsung menghajar Parmin.

“Slompret, Lu! Datang-datang cari perkara! Lu yang namanya Karjo?” bentak seorang pemuda brewok bertubuh kekar. Karjo Puyeng dheleg-dheleg. Padahal, selama ini mereka belum pernah kenal siapa pemuda brewok itu. Nyali mereka mendadak ciut. Tanpa ngomong, Karjo Puyeng menyodorkan surat nikahnya kepada pemuda brewok itu. Eit, seperti mimpi buruk, curat nikah itu disobek-sobek sampai jadi abu.

“Pulang! Kalau kagak, gua jitak jidat lu sampek mlocot!” berang pemuda brewok. Tubuh Karjo Puyeng gemetaran, kemudian lari ngacir ketakutan. Sampai di rumah gidrag-gidrag. Tangisan sama biyungnya. Lagi-lagi, Karjo Puyeng menyalahkan biyungnya. Diumpat dan dicaci-maki sebagai orang tua yang ndak bisa mencarikan jodoh.

Mendengar adegan itu, Soleman Gandhen pringas-pringis kayak monyet ketulup. Tiba-tiba saja ia jadi ingat surat nikahnya yang masih tersimpan rapi di laci mejanya. Tidak seperti milik Karjo Puyeng yang telah memet jadi abu. Sementara itu, dari kejauhan sana, terdengar suara teriak-teriak diiringi deru suara truk. Rupanya, para pendemo bayaran telah pulang ke kandangnya. ***

Keterangan: Gambar merupakan karya Mas Dwijo D. Laksono

Glosarium:

  1. awake dhewe: badan sendiri (cakapan: kita ini)
  2. bandha-donya : harta benda
  3. barongan: mainan tradisonal semacam reog yang bermata bundar dan lebar
  4. becus: bisa
  5. biyung: ibu
  6. cah wedok: anak perempuan
  7. dheleg-dheleg: diam, terpaku, tak berkutik
  8. gidrag-gidrag: kesal
  9. mecengis: tertawa sinis
  10. jelalatan: liar
  11. Le: sapaan kepada anak laki-laki
  12. memet: hancur
  13. ngeciwis: berbicara tanpa berhenti
  14. ngiyip: sedikit tertutup (untuk mata)
  15. pencilakan: ugal-ugalan, badung, liar
  16. pringas-pringis: tertawa sinis (=mecengis)
  17. priyayi: pegawai negeri
  18. sruwing-sruwing: samar-samar
  19. tumang: bibir tungku perapian

Comments

  1. Intinya cari jodoh itu susah ya, Pak? Haks,,haks,,

    KiMis last blog post..Dare You To Move

    haks, haks, haks…. 😀 bisa gampang2 susah, mbak kimi. kalau menurut mbak kimi sendiri gimana? ndak begitu sudah toh? hehehehe :oke

  2. Wah…. susah juga ya pak… siapa yang “salah”…. mboknya atau anaknya?? Si Mbok merasa sudah cukup “memodali” anaknya dengan pendidikan, namun sayang, si mboknya tidak melihat realita yang ada di zaman sekarang ini, bahwa modal yang diberikan si mbok tidak cukup untuk membuat anaknya untuk “jadi orang”, ekspektasi si mbok terlalu besar untuk sebuah modal yang kecil….

    Sebaliknya si anak juga sepertinya “tidak terlalu pintar” untuk memanfaatkan modal kecil pemberian si mbok untuk menjadikannya **halaah** menghasilkan keuntungan atau profit, dengan selembar ijazah SMA (yang mungkin sekolahnya juga ngga jelas) dan prestasinya hanya pas2an… dan si anak tidak punya prestasi lain…. maka akan sulit berkembang bagi si anak dengan modal kecil tersebut untuk mendapatkan “keuntungan”…..

    Apakah ini juga cerminan hubungan pemerintah dengan rakyat kita?? Embuh ah……! :411

    Yari NKs last blog post..Energi di Tubuh Kita

    ini kisah ringan yang menyangkut masyarakat pinggiran, bung yari, hehehehe 😆 komunikasi orang tua dan anak begitu terbuka. saking terbukanya, anak2 yang ndak tahu diri begitu mudahnya memaki2 orang tuanya sendiri. kemandirian hidup juga masih sulit diwujudkan, hehehehe 😥

  3. edy

    ga ngerti sama akhir ceritanya :181

    edys last blog post..Temukan Pose Narsismu di FotoNarsis.com

    hehehehehe 😀 menggantung lagi, yak? padahal, nggak juga. si karjo akhirnya kecewa lantaran surat nikahnya disobek2 oleh pemuda brewok yang ndak dia kendal itu, hehehehe 🙂

  4. Lah sepertinya cerita ini terpaksa diberhentikan. Sambung lagi Kang.Saya ingin tahu petualangan Karjo dan Soleman Gadhen.
    trims

    aminherss last blog post..Break Those 3 Bad Habits

    hehehehe 😆 pak amin punya kesan seperti itu? hehehehehe 🙂 namanya aja jampi sayah, pak. hanya sekadar memotret kejadian2 ringan di sekitar kehidupan masyarakat kecil.

  5. Jadi ingat lagu campursari yang judulnya mendem wedokan.

    arifs last blog post..Pancasila Nilai-nilai Langit atau Bumi?

    wew… lagu campursari “mendem wedokan”? hehehehe 😆 memang kisahnya ahak mirip, mas arif, hehehe 😆 khas masyarakat ndesa dan pinggiran.

  6. wah kojur..
    maksud hati memeluk gunung apa daya malah jadi joko lelur

    tomys last blog post..KITAB BASAH ADAM MAKNA

    joko leleur? wew… kapiran ya, pak tomy, hehehehe 😆 ndak dapat apa2.

  7. Wah, jadi orang tua itu ternyata memang repot ya, Pak. Kalau nggak bisa mendidik anak, ya begitulah akibatnya. Orang tua selalu yang disalahkan. Padahal orang tua sudah berusaha mendidik anak dengan segala kemampuannya, bisa diibaratkan “peras keringat banting tulang” tapi apa yang didapatkan?

    Edi Psws last blog post..Menunggu Sunset di Kuta Bali

    begitulah pak edy. seringkali anak begitu gampangnya menyalahkan orang tua ketika di anak gagal mencapai cita2nya. 😥

  8. Sulitnya setiap kali orang menganggap dengan bermodal sertifikat kelulusan dapat kerjaan dan mudah cari isteri.

    Baca tulisannya pak Sawali jadi geli….lambe saktumang dadi sakmerang…hehehe, ingat alm ibuku dulu.
    Terus laki-laki brewok itu siapakah? Parmin?

    Btw saya udah ngubeg-ubeg Gramedia, TGA, kok kumcer nya bapak belum muncul ya?

    edratnas last blog post..Mengapa bekerja di perusahaan outsourcing sulit untuk naik gaji?

    hehehehe 😆 iya, bu enny, ijasah masih dianggap sebagai simbol kompetensi. itulah budaya yang berlangsung di negeri ini, bu. btw, ttg kumcer itu, waduh, saya juga ndak tahu persis, apa memang belum didistribusikan ke penerbit, yak? sementara buku yang ada di tempat saya juga ndak ada tersisa satu pun, hiks. 😥

  9. kasian juga ya mereka berdua..
    tapi itu juga salah si karjo malah nyalahin biungnya.

    hanggadamais last blog post..Gado-Gado

    potret masyarakat kelas bawah, ndesa, dan pinggiran banget, mas hangga, hehehehe 😆 anak demikian gampangnya menyalahkan orang tua, termasuk ketika ndak berjodoh dg calon pasangan hidupnya.

  10. assalamu’alaikum
    salam kenal Pak, pertama kali saya penasaran dengan anda diakibatkan oleh sobat saya (Dhimas Yoga S.), dia temen kost saya. apalagi kemarin saya sempat baca buku kumcer bapak, very good… sepertinya Bapak peka sekali dengan marjinalitas.
    kebetulan jurusan saya di BSI Unnes, prodi Sastra Indonesia. senang sekali rasanya bergabung di website Anda. rasa-raanya akan banyk yang saya dapatkan nanti dari sini. sekali lagi terimakasih…
    Maaf, saya tidak berkomentar tentang “Pringas-pringis” di atas. sugeng enjing. yang pasti kita semua berharap agar kengerian di negeri tercinta ini cepat teratasi. 😯
    Wassalamu’alaikum…

    salims last blog post..tak ada yang baru…

    salam kenal juga mas salim. terima kasih telah berkunjung ke blog ecek2 ini, hehehehe 😆 kapan2 main ke kendal bersama dhimas dan yusuf. akan senang sekali rasanya bisa saling bersilaturahmi. 💡

  11. Tengkiu Pak atas pencerahannya… 💡
    Wawasan saya dalam penulisan “cerblog” (cerita di blog)jadi bertambah. :112

    serdadu95s last blog post..Berada di Persimpangan (part 2)

    makasih juga bung serdadu. ini tulisan ringan, hanya sekadar memotret kejadian2 kecil di sekitar kehidupan wong cilik. cerblog bung serdadu juga sudah oke banget kok.

  12. jadi orang tua memang sulit y pak.selalu saj yang disalahkan kalu slah mendidik anak.

    dafhys last blog post..berkelas dunia tapi tak berkelas rakyat

    bener, mas dafhy. repot juga, yak. orang tua sering dijadikan kambing hitam ketika si anak ndak berjodoh dg calon pasangan hidupnya. 😥

  13. Akhlak anak: dia merasa bersyukur sudah disekolahkan orangtuanya, meski cuma sampai SMA. Dengan ijazah SMA dan kualitas yang pas2an dia harus rela mengerjakan pekerjaan apa saja. Jika belum ada kerjaan, dia harus aktif mencarinya. Misalnya saja, membersihkan mesjid, membersihkan selokan. Jika dia rajin, pasti banyak orang yang ikhlas membantu. Masa sih?
    Akhlak orangtua: minta maaf sama anaknya dan mohon pengertian karena dia cuma bisa nyekolahin sampe SMA saja. Dia tidak boleh terlalu berharap banyak dan muluk2 kalau anaknya dapat pekerjaan yang “priyai”. Yang penting si anak punya kegiatan. Kalau kondisi ideal ini terjadi, pasti dialog pada cerblog di atas tidak akan pernah ada. Lho…Nggak nyambung ya?

    Hery Azwans last blog post..Belajar dari Pendiri Google

    nyambung juga mas azwan. memang seharusnya antara orang tua dan anak mesti ada keterbukaan untuk menjembatani berbagai persoalan, termasuk dalam hal jodoh. 💡

  14. intinya cari istri itu susah kan pak? 🙂

    salam kenal dari ternate… tenan, pak.. adoh tho?

    bangpays last blog post..Lomba Posting “Wisata Kuliner Rakyat Jelata”

    salam kenal juga bangpay. terima aksih telah berkunjung. btw, komennya persis seperti mbak kimi, hehehehe 😆 agaknya memang gampang2 susah, bang. kalau dah ketemu jodoh, pasti gampang. tapi kalau belum ketemu, cari pasangan hidup seringkali seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami, hiks 😛

  15. Di jaman yg serba maju ini,tdk mgkn ckup bg kta klau hnya brmodal sertifikat sja. Kompetensi & kerja keraslah yg bsa mmbuat kta mampu bersaing di dunia krja.

    Farhans last blog post..Ketika Ayahku Divonis Dokter

    bener bangte, farhan. isjazah dan sertifikat juga tak banyak gunanya apabila sang pemilik hanya berdiam diri saja. :oke

  16. anak polah biyung kepradah
    😀

    hehehehehe 🙂 bener banget pak slamet. kalau anak sudah merengek-rengek, orang tua biasanya langsung tanggap, lantas ambil tindakan, hehehehe 😆

  17. He he, ini ada sekuwelnya ndak pak, pengin tahu kelanjutannya …
    Apa akhir ceritanya sengaja dibuat gitu yah :mrgreen:

    nggak ada pak sigid, hehehehe 😆 kisahnya dah tamat kok 💡

  18. Ya ya ya … paling asik ada glosarium, jadi semakin asyik menikmatinya. Matur nuwun Pak Dalam, eh … Pak Sawali.

    Ersis Warmansyah Abbass last blog post..Kecewa, Menulislah

    hehehehehe 😆 ini hanya sekadar jampi sayah kok, pak. kisahnya pun cenderung ecek2, hiks. :oke

  19. Laaah kok hehehehe-nya ada ikon 😥

    Nggak sinkron dong….! :292

    Yari NKs last blog post..Energi di Tubuh Kita

    wakakakaka 😀 maksudnya tertawa dulu trus menangis, bung yari. sedih melihat perilaku karjo puyeng yang tega menyumpal milut biyungnya dengan kain sarung, hehehehehe 😆

  20. Kira-kira jodohnya Karjo Puyeung yang pas kaya siapa ya ?

    ubadbmarkos last blog post..AYAT AYAT PANCASILA

    waduh, menurut mas ubad, siapa, hayo, hehehehehe 😆 konon ada yang bilang kalau jodoh itu menjadi salah satu rahasia Tuhan. 💡

  21. untnglah ada bonus kamus. kalau tidak, kesian tuh yang ndak ngerti basa jawa. 😕

    hehehehehe 😆 bener paman! tanpa kamus banyak juga pembaca yang nggak ngeh dg bahasa jawa 💡

  22. Cari jodoh ya tergantung jodoh, ada yang susah ada yang gampang, ya ngga, btw glosarium nya oke… :112

    hehehehe 😆 bener juga mas raffael. glosarium kadang2 memang diperlukan, mas, agar lebih mudah dipahami konteksnya.

  23. Lamaaa nggak mengarungi blogsphere saya benar-benar kecolongan nih, ternyata KUMCER pak sawali sudah beredar. Tambah bingung lagi kata Bu Enny nggak ada di GRAMEDIA Jakarta. Belum muncul apa udah ludes yaaa, jadi gimana nih saya bisa mendapatkannya ( hehehe, Pak gimana ? ).
    Salam buat Parmin, untung bawa si brewok dia, eh apa si brewok itu Parmin yaa?

    wew…. gpp, pak hadi, hehehehe 😆 waduh, nggak tahu juga kenapa sulit dicari, ya, pak? yang begituan menjadi urusan sepenuhnya dari penerbit, pak 💡

  24. salam kenal pak guru..

    cerita kaum pinggirannya begitu mengalir pak 🙂

    ironis tapi tidak cengeng.

    btw, untuk pemuda brewoknya perlu dibuatkan cerpen tersendiri :). tokohnya misterius sekali.

    arifrahmanlubiss last blog post..Menyikapi Kenaikan Harga

    salam kenal juga, mas arif.terima kasih telah berkunjung. btw, utk tokoh parmin, waduh, kira2 manrik nggak yah utk dijadikan cerpen tersendiri? 😛

  25. sungguh penulis yang luar biasa, ada karakter yang kuat dan luar biasa.

    kehidupan sehari-hari

    saya punya tanggapan lain bahwa ditengah kerumitan ini, manusia dengan akal dan imannya masih punya harapan

    bahkan si Karjo sekalipun

    ILYAS AFSOHs last blog post..Tuhan, BLOGER SEJATI

    walah, biasa saja kok mas ilyas. saya sepakat banget dengan pendapat mas olyas yang terakhir itu 💡

  26. Mas Sawali Banget nih cerpennya…dengan latar belakang Wong Cilik yang penuh dengan Kesulitan ….Bahkan kesulitan Mencari Jodoh sekalipun.
    Salam

    semelekethes last blog post..My Adsense being PSA ( public service adsense ).

    wew… biasa aja, mas. kisah rakyat kecil memang *halah sok tahu* memang perlu banyak diangkat ke dalam teks fiksi sekadar utk menunjukkan kepedulian kita terhadap nasih mereka yang selalu saja kurang beruntung 💡

  27. nasib….nasib!
    kapan sih nasibnya wong cilik bisa membaik?

    pertanyaan yang sulit dijawab ndoro seten, hehehehe 🙂 bisa jadi jika eakyat di negeri ini bener2 bisa berdaulat!

  28. “Sementara itu, dari kejauhan sana, terdengar suara teriak-teriak diiringi deru suara truk. Rupanya, para pendemo bayaran telah pulang ke kandangnya.” Yah, sepertinya sudah mulai mereda tuh Pak demonstrasinya. Mudah-mudahan bisa aman seperti sediakala.

    Rafki RSs last blog post..Ayo Dukung Firefox Menggapai Guinness World Record

    di daerah masih juga ada demo para tukang angkot, pak rafky, hehehehe 😆 mudah2an demo tak lagi berbau kekerasan :oke

  29. lama nggak masuk ke dunia maya ini ternyata saya baru tau kalau Pak Sawali sudah pubya KUMCER yang terbit, kata bu Enny dicari di Gramedia belum nongol atau sebaliknya sudah ludes. Gimana dong agar saya bisa memilikinya? (hehehe gimana Pak Sawali)apa perlu alamat rumah nanti saya kasih tau hehehe.
    saluuuut Pak Guru.

    hadi arrs last blog post..Pak Mista si Pedagang Sayur

    komennya pak hadi sama dengan sebelumnya, yak? begitulah pak hadi, hehehehe 😆

  30. 😮 week kasian bget pak…
    btw karjo puyeng se-keluarga dapat BLT ga ya?
    [OOT]

    azaxss last blog post..Kapan Akan Berakhir?

    hehehehe 😆 menurut mas azaxs, kira2 layak diberi BLT, nggak?

  31. Mas Obeng Bawatang tidak ikut ya, dalam cerita ini ?

    Yoyos last blog post..Trend baru setelah kenaikan BBM

    wew… mas yoyok pentar juga cari nama tokoh, hehehehe 😆 nggak ada tuh dalam cerita. lagi ngumpet kali, hehehehe 🙂

  32. waaaaahhh saluuuttee!!! hebring betul dah ah…sy kapan bisa bikin crita kayak gitu yah?? hehehe 🙄

    theloebizzs last blog post..SpeCiaL fOr My SisT!

    wew… biasa aja kok, mas. mas theloebizz pun saya kira gampang juga bikin kisah sepewrti beginian. hanya cerita ringan kok 💡

  33. endingnya:
    “Sementara itu, dari kejauhan sana, terdengar suara teriak-teriak diiringi deru suara truk. Rupanya, para pendemo bayaran telah pulang ke kandangnya.”

    wakakakakakakakakakakak….. ending yang menarik dan menyentak.. sdh terlanjur terbawa emosi si karjo tiba2 dilempar ke situasi ekstrim bbm…

    gempurs last blog post..Sekadar Tulisan untuk Sahabat

    walah, pak gempur bisa saja nih :oke makasih, pak.

  34. salam
    Pak Dhe, cerita yang sangat menarik, itu juga terjadi di sekeliling saya di perkampungan yang sebenarnya merupakan pinggiran perkotaan, akhirnya kehidupan seperti itu biasanya serasa hidup segan mati tak mau, yang ada memicu tindak kriminal, tuntutan orang tua namun tak berdaya memenuhinya tentu bukan sepenuhnya salah karjo atau biyungnya

    nenyok last blog post..Obsesiku

    wew… kayaknya kisah ini memang banyak dialami oleh masyarakat desa yang rata2 masih berpendidikan rendah, mas nenyok 💡

  35. saya cuman bisa pringas-pringis penasaran… siapa gerangan pemuda brewok itu? apa pengawal pribadi parmin? 😮

    hehehehe 😆 mas totok bisa saja nih. menurut mas totok, pemuda brewok itu siapa?

  36. lah jampinya apa toh pak? gak nemu jampi di tengah2 cerpennya

    chodirins last blog post..Teknik SEO Salah Kaprah

    hehehehehe 😆 waduh, padahal sudah saya oplos di dalam adonan cerita loh, mas chodirin :oke

  37. nih lagi lagi…. tentang sindiran masalah hidup…. bagaimana lulusan es em a yang sulit mendapatkan pekerjaan… aku pikir semua itu butuh kerja keras… gak harus lulus kuliah s1 atau s2 bahkan s3 untuk dapat menjadi orang yang sukses… coba aja… banyak juga orang orang yang sukses dengan latar belakang pendidikan yag rendah… akan tetapi mereka bukannya malah minder… takut… atau putus asa… tetapi usaha dan terus berusaha…. kalau udah tahu kita cuman lulusan es em a ya memnag kita harus kerja keras untuk bersaing dengan yang lulusan kuliah dong….

    alfarobys last blog post..g.ho.st

    sepakat banget, mas faroby. percuma saja ijazah tinggi kalau tidak didukung oleh *halah sok tahu* kreativitas dalam memanfaatkannya. 💡

  38. Ngomongin masa depan? wah ga mudah 😛 ….
    Kata AH si, berbuat maksimal dimana posisimu berada!!
    *kenapa jadi AH ya, la ingetnya je*

    hehehehe 😆 sepakat banget, mbak puan. kayaknya sangat ditentukan juga oleh kreativitas orangnya, bukan semata2 ijasah 💡

  39. pringas-pringis
    kesakitan apa malu ati?

    atau ingah-ingih?

    gakpedes last blog post..Tung !

    menurut penafsiranku, pringas2 ya seperti yang tertulis di glosarium itu, mas 💡

  40. :411 :411 :411

    nasib saya gimana ya…

    hahahahahaha 😀 waduh, kan malah mas imam sendiri yang tahu, hehehehe 🙂

  41. waduh pertama baca byk yg gak ngerti pak,,
    setelah selesai baca eeee,, ada pengartiannya too..
    duhh,,,
    btw inti dr crita ini apa pak ?…

    hheheheh,,,,

    hehehehehe 😆 loh kan mesti mas ochim sendiri yang mesti menafsirkannya, hehehehe 💡

  42. Wah kok aku bingung ya pak…:),Wah mest dibaca2- kali

    Diahs last blog post..Tips Membuat Donat

    wew… kenapa bingung, mbak, kan dah ada glosariumnya, hiks :oke

  43. Rupanya, para pendemo bayaran telah pulang ke kandangnya. ***

    pendemo balik ke kandang….? menarik juga kalimat terakhirnya??? 🙄 hehehehe 😀

    qizink la azivas last blog post..Duh

    hehehehehe 😆 biasa aja kok mas qizink, haks :oke

  44. saya sampai bingung dengan ketinggian bahasa dan cerita bapak guru satu ini .. maju terus pak .. 🙂

    wew… perasaan bahasanya biasa aja kok mbak tintin, hehehehehe 😆

  45. slmt sore,pak Sawali.
    bagaimana khbrnya?

    salamku

    langitjiwas last blog post..koran

    alhamdulillah, sehat, mas langitjiwa 💡

  46. Ass.

    mantab ceritanya pak….cerber ya pak ??…

    ngantuk 😉 bobok dulu ah…. 🙁

    sembari nunggu sambungan cerita bapak kita…hehe

    Alex Abdillahs last blog post..PERJALANAN KITA (3)

    nggak juga bung abdillah. kisah ini dah tamat kok, hehehehe 😆

  47. :205 Itu budaya kita kalo punya ijasah harus cari kerja bukan menciptakan pekerjaan.

    Karjo Puyeng itu lucu nan goblog, dia ndak tahu kalo wong lanang (pria) iku yen ora duwe gawe yo dudu lanangan bin no potensi alias impotensi. Makanya istri/ceweknya lari cari lanangan luar/dalam. :205

    Pilosopi ini ndak ada di sekolahan! Wakakakaka…………

    Juliachs last blog post..Alkohol – Mengendarai Mobil?

    hehehehehe 😆 wew.. mbak juliach piawai juga menasfirkan kisah ecek2 ini, hehehehe 😆

  48. cK

    wahahahaha..saya puyeng bacanya naik turun. nyari artinya dulu… 😡

    hehehehe 😆 karena banyak bahasa jawanya, ya, mbak, hiks 🙂

  49. FAD

    Dhuwit gak ada ,pacarpun tak punya…sedihhh sekali rasanya….ah ngeblog aja…barangkali ada yang nyantol..he he.. 😀

    FADs last blog post..Attitude For Selling

    wakakakaka 😀 sayangnya, karjo puyeng belum pernah kenal blog, mas fad, hiks :mrgreen:

  50. Webresults fioricet….

    Fioricet. Fioricet and blood work. Fioricet free shipping. What is fioricet. Fioricet phentermine shipping….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *