Masihkah 2013 menjadi Tahun Kelabu buat Blog?

Bahasa

Oleh: Sawali Tuhusetya

Sepanjang amatan awam saya, dua tahun terakhir ini menjadi tahun kelabu buat blog. Tak secerah tahun-tahun sebelumnya. Daya tarik jejaring sosial, khususnya facebook dan twitter, agaknya telah membuat kompleks blogosphere sepi. Tak sedikit blogger yang mengalihkan perhatiannya ke aktivitas micro-blogging. Mereka sibuk meng-update status di jejaring sosial, sementara blognya dibiarkan merana, tak terurus.

Saya tidak hendak mengatakan bahwa jejaring sosial telah menjadi “pembunuh” buat blog. Kalau toh banyak blogger yang mengalihkan aktivitas ke jejaring sosial, itu juga soal pilihan. Mau “istiqomah” ngeblog atau tenggelam di tengah riuhnya aktivitas berjejaring sosial juga tak ada yang berhak melarangnya. Toh antara blog dan jejaring sosial tidak harus dipertentangkan secara vis a vis, tetapi bisa disandingkan ibarat rumah dan ruang publik. Blog ibarat rumah, tempat menyimpan pemikiran-pemikiran kreatif penghuninya, sedangkan jejaring sosial ibarat ruang publik, tempat bersosialisasi dan memperkenalkan pemikiran-pemikiran kreatif seorang blogger ke ranah yang lebih luas.

Kalau pada akhirnya pemikiran-pemikiran kreatif itu tak tersimpan di “rumah” pribadinya dan cenderung lebih suka “mengobralnya” di ruang publik, pelan tapi pasti, pemikiran-pemikiran kreatif itu akan gampang musnah dan tenggelam di balik riuhnya jejaring sosial. Akibatnya, pemikiran-pemikiran kreatif yang amat mahal harganya itu hanya –meminjam bahasa Chairil Anwar— sekali berarti sesudah itu mati.

Secara jujur mesti diakui, semakin tenggelam ke dalam aktivitas berjejaring sosial, seringkali membuat kita lupa “pulang”, kecuali buat sahabat-sahabat blogger yang memiliki stamina serba-ekstra. Tetap eksis ngeblog, tetapi juga menunjukkan aktivitas berjejaring sosial yang luar biasa. Namun, entah sampai kapan stamina serba-ekstra itu bisa terus bertahan?

Pertanyaan ini memang bukan hal yang terlalu penting untuk dijawab. Sekali lagi, ini soal pilihan. Meski demikian, secara pribadi saya sangat berharap sahabat-sahabat blogger kembali ke “rumah”-nya. Bukankah jejaring sosial, entah itu facebook, twitter, atau google+, masih bisa dijadikan sebagai ruang yang tepat untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan postingan-postingan kita? Dalam soal pergulatan pikir dan rasa, blog agaknya masih tetap belum terkalahkan fungsinya sebagai rumah yang nyaman untuk mendulang dan mengolah pemikiran-pemikiran kreatif hingga kelak menjadi semacam “perpustakaan” virtual yang lebih “mengabadi”. Semoga 2013 bukan menjadi tahun kelabu buat blog! ***

No Comments

  1. Sepertinya sudah mulai bergeser ke jejaring sosial ya.. namun kalau bagi blogger yang mencari penghasilan melalui blogging, mereka tetap harus mengandalkan blog dibandingkan jejaring sosial itu sendiri..

  2. Setujuh sekali pak, kelabu memang menurut saya…
    Tapi saya salut pada sikap seorang dosen saya, yang mewajibkan semua mahasiswanya untuk memiliki blog pribadi dan wajib memposting tentang mata kuliah yang bersangkutan…
    Dari sini, setidaknya akan ada banyak bibit bibit blogger baru yang akan bermunculan… 😀

  3. Alhamdulillaah saya masih kontinyu untuk ngeblog. Setidaknya 4 hari sekali posting baru.

    Facebook buat saya untuk menggiring opini. Kadang dari komen2 facebook, bisa saya jadikan survey kecil2an yg selanjutnya saya angkat topiknya di blog disertai opini saya pribadi yg lebih liar tentunya.

    Dan memang beropini bisa lebih bebas di blog sendiri, rumah sendiri, bukan di publik macam facebook yg pembacanya belum tentu “selevel” dengan kita.. *mulai sombong hahah*

  4. betul sekali pak sawal, microblogging memang meracuni para blogger. tapi kita arus optimis, apalagi tulisan pak sawal banyak berisi sejarah yang baik.

  5. Betul pak, sekarang banyak orang ngeblog di FB atau twitter: bikin status panjang2, atau bikin kultwit sebanyak2nya, padahal kalau dipikir itu lebih menyulitkan, lebih enak ngeblog ya 🙂

  6. Saya setuju dengan kalimat pda akhir paragraf diatas. Memang benar, terkadang kita cepat merasakan suatu kejenuhan dalam mennuangkan kreatifitas pada dunia website blog. Karena dunia website blog merupakan dunia multi keakhlian bai para adminnya. Dan terus berkembang mengikuti inovasi-inovasi yang baru.

    Bedadengan dunia komunitas yang hanya sekedar mencari dan menadapatkan, dan mnejadi suatu icon tertentu. Baik itu dengan memperkenalkan suatu pribadi atau pun barang dan jasa. Dan hal in merupakan suatu proses alam dunia kreatif perbloggeran kali Pak. He…x9

    Sukses selalu
    Salam Wisata

  7. Lho, bukannya blog juga media sosial? 🙂
    Kalau dipetakan, sederhana saja jawaban untuk pertanyaan kenap blog tidak semenggairahkan dulu.

    1. Jelas, layanan media sosial kian beragam. Kemudahan baca dan pembaruan melalui ponsel dan tablet adalah keharusan

    2. Bertambahnya aneka layanan dan platfotm juga berarti bertambahnya pilihan presensi di internet. Dulu, aku ngeblog maka aku ada. Sekarang, tidak harus ngeblog.

    3. Dulu ketika pilihan presensi hanya melalui blog, maka jalur interaksinya pun terbatas. Dulu Blogspot saja tak punya komen, sehingga pengguna harus menambahkan sendiri misalnya dari Haloscan. Untuk obrolan lain harus menambahkan chatboard. 🙂

    4. Waktu semakin terbatas. Orang maunya yang ringan dan ringkas. Kalau perlu tahu sebuah peristiwa hanya dari judul di Twitter. Bahkan maunya selalu ada yang meringkaskan sepaket pengetahuan, melalui kultwit, supaya tak perlu membaca sumber asli :))

    5. Menulis untuk blog memang bukan mainan untuk setiap orang. Manusiawi jika banyak yang menyerah karena blognya sepi pengunjung dan nihil komen. :))

  8. Menurut saya, untuk rutin ngopeni blog tak harus memiliki stamina serba-ekstra, tapi karena niat apa tidak.
    Contohnya nggak jauh2 yaitu saya.
    Saya merasa nggak punya stamina ekstra, tapi nyatanya bisa rutin ngeblog

  9. blog as a social media, menurut saya memang lebih pas buat yg suka konten tidak singkat.
    tidak seperti FB tweet semisal yg suka singkat2.
    dari sisi pengguna Blog Indo sepertinya datar2 saja, tapi kalau diliat dari jumlah lomba blog kok sepertinya masih ramai saja pak, semoga 🙂

  10. bener Pak….Blog sy juga merana…hehehe…mau sy aktifkan lagi deh..biar bisa menjadi tempat menumpahkan segala kreativitas…ceee…salam hangat campur cokelaaat….

  11. wah sayapun merasakan kesepian yang sama Pake….
    doa dan harapan kita sama, semoga blogger-blogger lama bisa pulang kandang, sementara yang baru-baru lebih banyak yang muncul dan konsisten. diibaratkan sebuah pohon, microblog semisal twitter, fb dll smestinya berfungsi sebagai ranting dan dahan, sedangkan blog adalah batang utamanya, kira-kira begitu Pake?

    keep spirite for blogging

  12. Maksudnya Blog atau Blogger ini Pak Sawali? :D.

    Ya, jaman sekarang ide menjadi sesuatu yang biasa. Dalam analisa saya, semua ini dikarenakan pengelolaan akan ide itu sendiri. Banyak yang tidak sanggup meluruskannya menjadi jalan yang bagus dan rapi.

    Bagi saya, ngeBlog ataupun menjadi Blogger bukan sesuatu yang spesial. Yang spesial adalah terus menulis.

    Salam.

  13. sepertinya demikian pak, saya mencoba mengajak anak-anak untuk berani menuliskan ide ide kreativnya, sering dijawab tidak punya waktu, padahal saya mengikuti akun jejaring sosialnya OL terus, demikian juga rekan guru yang tergabung dalam satu grup profesi.. sekarang saya mengajak anak-anak dan rekan guru mengikuti lomba menulis.. bebrapa hari ini belum ada yang berani daftar.. semoga pak sawali memberi contoh

  14. Sejatinya aktivitas di luar blog menjadikan seorang blogger berwawasan luas. Berinteraksi di sosial media seharusnya memberikan input lebih bagi pemikiran kreatif seorang blogger. Ide-ide tulisan akan begitu mudahnya di dapat lewat aktivitas micro blogging. Idealnya seperti itu.

  15. Amin, mudah-mudah saya pribadi juga bisa bangkit lagi dalam merangkai kata di rumah maya dan mengurangi kegalauan di dunia jaring laba-laba, eh jaring sosial. Semangati kami ya pak Sawali 🙂

  16. saya berpendapat bahwa blog mempunyai sisi keunikan tersendiri pak, dan saya menemukannya disitu, blog tidak akan kehilangan jatidirinya 🙂
    dan 2013 adalah tahun yang baik bagi para blogger

  17. artikel hebat.. sedikit merinding membacanya..persis dengan apa yang ada dalam pikiran saya, namun sayangnya saya masih tenggelam..

    berharap tahun ini bisa bangkit, dan kembali kepada rumah asli..

    terimakasih pas sawali.. 🙂

  18. memang sih ya media jejaring sosial semacam twitter atau facebook lebih gampang dan instan…
    tapi tetap saja blog adalah tempat terseru untuk menyalurkan ide secara gamblang… 😀

  19. artikelnya sangat bermanfaat,,, semoga pada tahun 2013 ini minat para blogger semakin banyak,,, karena manfaat blog sendiri sangat banyak selain untuk menambah wawasan diskusi blog juga bisa untuk ajang diskusi….
    salam sukses para blog sejati….

  20. terkadang status facebook seseorang juga merupakan share dari tulisan sebuah blog, jadi bila kita selalu membuat blog dengan artikel berkualitas, blog kita akan tetap bermanfaat buat semuanya sembari juga di share banyak pihak lewat facebook yang juga akan mendatangkan traffic blog kita

Tinggalkan Balasan ke Mas Andank Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *