Senin, 22 Oktober 2012 yang lalu, @guraruID kembali mendaulat saya untuk menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di twitter dengan menggunakan hashtag #GuraruTalk. @guraruID merupakan akun twitter yang dikelola oleh Acer Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan IT-literacy pada para guru sehingga bisa memanfaatkan IT untuk proses pembelajaran yang efektif.
Topik yang diangkat sungguh menarik dan menggelitik untuk didiskusikan di dunia maya yang mampu menjangkau jaringan yang lebih luas. Menarik karena tidak saja bertepatan dengan momentum Bulan Bahasa yang jatuh setiap bulan Oktober, tetapi juga lantaran penggunaan bahasa Indonesia di ranah maya, khususnya di blog dan jejaring (media) sosial, dinilai masih sering menggunakan bahasa “alay” ketimbang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menggelitik karena tweeps (sebutan bagi pengguna twitter) bebas memberikan respon berdasarkan sudut pandangnya masing-masing di bawah kendali (moderator) admin @guraruID. Padahal, jika dimanfaatkan dan dikelola secara serius, blog dan jejaring sosial sejatinya bisa menjadi “juru bicara” dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar kepada publik. Melalui tulisan dan status yang terpublikasikan di blog dan jejaring sosial, secara tidak langsung, sang blogger dan aktivis jejaring sosial telah memosisikan diri sebagai “guru bahasa” di ranah maya yang akan dijadikan sebagai rujukan pembaca dalam berbahasa.
Tweeps yang sebagian besar juga memiliki blog sebagai media virtual untuk mengungkapkan ide dan gagasan kreatifnya “tertantang” untuk berbagi pengalaman selama melakukan aktivitas ngeblog-nya. Gayung pun bersambut. Diskusi yang dimulai pukul 17.00 dan berakhir pukul 19.30 WIB ini kontan mendapatkan respon hangat dari para tweep. Hal itu bisa dilihat berdasarkan banyaknya re-tweet (twit ulang) yang mereka lakukan melalui akun twitternya masing-masing dan pertanyaan-pertanyaan menggoda sesuai dengan topik yang diangkat. Berikut adalah tanya-jawab yang mengemuka dalam diskusi sore yang seru itu.
1) Bagaimana pendapat Bapak mengenai penggunaan bahasa Indonesia di blog dan jejaring sosial?
- Bahasa Indonesia bisa menjadi media ekspresi yang memiliki daya ledak dahsyat di ranah maya. #GuraruTalk
- Blog dan sosmed yang memiliki banyak pengguna dari Indonesia memiliki sumbangan besar thdp perkembangan bhs Indonesia#GuraruTalk
- Dg perkembangan update tulisan dan status setiap hari pembaca menemukan banyak topik menarik dg beragam ekspresi #GuraruTalk
- Dg sendirinya, bahasa Indonesia menjadi media paling penting untuk berekspresi di blog dan jejaring sosial #GuraruTalk
- Bahasa bisa utk menyebar benci atau fitnah, tetapi juga bs membangun empati, solidaritas, dan kebersamaan #GuraruTalk
- Nilai dan manfaat blog dan sosmed sangat ditentukan oleh visi pemilik akun. #GuraruTalk
- Blog dan sosmed yg bermuatan bahasa kebencian dan fitnah biasanya tak akan berumur panjang. #GuraruTalk
- Penggunaan bahasa Indonesia di blog dan sosmed bisa jadi mampu menggambarkan brand dan karakter penggunanya. #Gurarutalk
- Tdk salah kalau nenek moyang kita dulu menciptakan idiom “bahasa menunjukkan bangsa” #Gurarutalk
- Penggunaan bhs Indonesia yg ramah, santun, dan rendah hati bisa jadi jg menggambarkan karakter sang pemilik akun. #Gurarutalk
- Ada yang mengatakan, blogger dan pengguna sosmed adalah “guru bahasa” buat pembacanya. #GuraruTalk
- Penggunaan bhs Indonesia di blog dan sosmed akan menjadi “anutan virtual” buat pembaca dan “pengikut” setianya. #Gurarutalk
- penggunaan blog dan sosmed yg terus meningkat akan berpengaruh besar terhadap perkembangan bhs Indonesia#GuraruTalk
2) Adakah kontribusi nyata dari para blogger dan pengguna jejaring sosial terhadap bahasa Indonesia?
- Blogger dan pengguna sosmed sejatinya merupakan “agen dan duta bahasa Indonesia” di ranah publik. #GuraruTalk
- Blogger, facebooker, tweeps, atau pluser bergumul dan menciptakan bhs setiap hari utk mengeskpresikan ide2 kreatifnya.#GuraruTalk
- Sumbangan nyata dari mereka adalah mendayagunakan bhs Indonesia sbg media berekspresi. #GuraruTalk
- Tanpa bahasa, ide dan pemikiran kreatif para blogger, facebooker, pluser, atau tweeps mustahil bisa dipahami publik.#GuraruTalk
- Bloger merupakan bagian dari masyarakat pemakai bahasa yang memiliki andil besar dalam menciptakan bahasa. #GuraruTalk
- Gaya ucap dan diksi yang dipakai para bloger bisa memberikan sumbangsih yang cukup berarti dalam perkembangan bahasa.#GuraruTalk
- Pemerhati dan pengamat bhs perlu melirik bahasa blog dan sosmed sbg kajian utk menentukan kebijakan politik bhs.#GuraruTalk
- Dg jangkauan publik yg luas, blog dan sosmed mampu mjd “juru bicara” dlm menggunakan bhs Indonesia dg baik dan benar.#GuraruTalk
- Apapun bidang kehaliannya, blogger dan pengguna sosmed perlu membaca Pedoman Umum EYD sbg acuan dalam soal ejaan. #GuraruTalk
- Utk kosakata, perlu membaca Kamus Bahasa Indonesia dalam Jaringan utk memperkaya kemampuan berekspresi yg sesuai dg konteks#GuraruTalk
- “Payung hukum” penggunaan bhs Indonesia sbg bhs nasional dan resmi bisa membaca UU No. 24 Tahun 2009 #GuraruTalk
- Sejauh mungkin menghindari penggunaan bahasa “alay” di blog dan sosmed yg menyulitkan pembaca. #GuraruTalk
3) Oktober ditetapkan sbg Bulan Bahasa. Apa yang perlu dilakukan oleh para blogger dan pengguna jejaring sosial?
- Bulan Bahasa perlu dijadikan sbg “momentum” utk membumikan penggunaan bahasa Indonesia dg baik dan benar. #GuraruTalk
- Diakui atau tdk, penggunaan bahasa Indonesia dg baik dan benar baru sebatas slogan dan retorika. #GuraruTalk
- Sikap abai dan tdk peduli, penggunaan bhs Indonesia dg baik dan benar makin kehilangan ruang di ranah maya. #GuraruTalk
- Meski bukan termasuk media jurnalistik, blog dan sosmed perlu memperhatikan kaidah kebahasaan. #GuraruTalk
- Bhs Indonesia tdk akan kehilangan daya tarik dan daya pikat sepanjang disesuaikan dg konteksnya. #GuraruTalk
- Tdk perlu khawatir kehilangan pengunjung dan pembaca kalau blog dikemas dg bahasa Indonesia yg baik dan benar #GuraruTalk
- Menggunakan bhs Indonesia dg baik dan benar di blog dan sosmed idealnya tdk hanya pd momentum Bulan Bahasa#GuraruTalk
- Terlalu sering menggunakan bahasa “alay” di blog dan sosmed akan melunturkan sikap bangga trhdp bahasa nasional #GuraruTalk
- Membiasakan diri menggunakan bhs Indonesia dg baik dan benar di blog dan sosmed akan menyatu scr emosional dan afektif
4) Apa yang perlu dilakukan guru dalam menggunakan bahasa di blog dan jejaring sosial?
- Di ranah virtual seperti sekarang, kiprah guru tak hanya dibatasi tembok ruang kelas. #GuraruTalk
- Guru luar biasa adalah guru yang mampu memberikan inspirasi murid-muridnya, tdk semata-mata mengejar target kurikulum#GuraruTalk
- Agar mampu menginspirasi murid2nya, guru perlu membangun semangat berbagi dan bersilaturahmi secara virtual #GuraruTalk
- Guru Era Baru (Guraru) perlu mengakrabkan diri dg blog dan jejaring sosial sbg media edukasi buat pembaca. #GuraruTalk
- Dlm ber-bhs Indonesia, Guraru berperan ganda, sbg anutan sosial di ranah offline dan anutan virtual di ranah maya #GuraruTalk
- Karena sbg anutan sosial dan virtual, sebisa mungkin guru memberikan teladan dlm berbahasa di blog dan sosmed #GuraruTalk
- Peran ganda ini idealnya tdk hanya tanggung jawab guru bahasa, tetapi segenap Guraru. #GuraruTalk
- Bhs Indonesia yg tlh teruji oleh sejarah menjadi milik semua anak bangsa. Kita semua adalah pewaris yg sah. #GuraruTalk
- Mjd tugas kita semua utk memosisikan bhs Indonesia scr terhormat dan bermartabat dg memfungsikan scr tepat dan taat asas#GuraruTalk
5) Terkait dg bahasa di blog dan jejaring sosial, bisakah bhs Indonesia menjadi bahasa internasional?
- Sbg negara berpenduduk terbesar ke-4 stlh RRC, India, dan AS, kita memiliki kekuatan “dahsyat” untuk menjadi negara besar#GuraruTalk
- Penduduk yg besar bisa dioptimalkan sebagai modal sosial ikut membangun peradaban dunia yang bermartabat dan berbudaya#GuraruTalk
- Pengguna blog dan sosmed di Ind yg tergolong besar jg strategis utk memperkenalkan bhs Indonesia di ranah maya #GuraruTalk
- Blogger dan pengguna sosmed bisa mjd “agen budaya” utk memanfaatkan bhs Indonesia sbg sarana “dialog” lintas-bangsa#GuraruTalk
- Mimpi mewujudkan bhs Indonesia sbg bahasa internasional kian menguat setelah UU 24/2009 disahkan #GuraruTalk
- Pemerintah meningkatkan fungsi bhs Indonesia mjd bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan (psl 44)#GuraruTalk
- Untuk mewujudkan “mimpi” agar bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, jelas bukan perkara mudah. #GuraruTalk
- Scr eksternal, bangsa kita belum mampu memainkan peran strategis dlmmelakukan dialog-budaya antarnegara #GuraruTalk
- Scr internal, bangsa kita dinilai mulai kehilangan sikap bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional #GuraruTalk
- Hrs diakui, kita merasa terpelajar, modern, dan prestisius ketika menyelipkan setumpuk kosakata asing dalam tuturan #GuraruTalk
- Bgm bisa membuat mata dunia tertarik dan menghargai bhs Indonesia kalau “pemangku budaya”-nya abai dan tdk peduli?#GuraruTalk
- Di tengah situasi global, blogger dan pengguna sosmed bisa terus berperan memperkenalkan bhs Indonesia kpd publik dunia#GuraruTalk
- Cintai dan gunakan bhs Indonesia scr baik dan benar, hindarkan bhs “Alay”, hidupkan roh kebanggaan berbahasa Indonesia #GuraruTalk
Karena jumlah karakter tweet dalam akun twitter dibatasi hanya 140 karakter, mohon maaf apabila terpaksa ada beberapa kata yang disingkat. Namun, penggunaan singkatan-singkatan tersebut sebisa mungkin tidak menghilangkan konteks dan substansi isinya.
Untuk membumikan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, strategi diskusi yang dilakukan secara maya semacam ini agaknya perlu sering dilakukan. Disadari atau tidak, selama ini muncul kesan seolah-olah penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar hanya menjadi urusan guru bahasa, pemerhati, pengamat, dan pakar bahasa. Padahal, bahasa Indonesia yang telah teruji oleh sejarah adalah menjadi milik semua anak bangsa. Kita semua adalah pewarisnya yang sah. Oleh karena itu, menjadi tugas kita semua untuk memosisikan bahasa Indonesia secara terhormat dan bermartabat dengan menggunakannya secara tepat dan taat asas. ***
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik di blog atau sosmed menjadikan penggunanya memperbaiki bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kurang luasnya pembahasan seperti menjadi suatu ketidakpahaman akan bahasa nasional.
😀
Konon berbahasa itu juga sangat erat kaitannya dengan kebiasaan, Mas Roni. Kalau biasa menggunakan bahasa tulisan dengan bertaat asas terhadap kaidah, bahasanya juga akan lebih tertata.
Guru sekarang semakin Gaul di SocMed.
Semoga para guru lain di Tanah Air mengikuti jejak Pak Sawali.
Hehehe … Kebetulan @guraruID mengajak saya diskusi di twitter, Mas.
hebat,,,bapak adalah termasuk orang-orang yang masih peduli dengan bahasa kita ini yang semkin kesini memang tidak diperhatikan…
Bukan hebat, kok, Bos, hehe …. Masih banyak blogger lain yang tak kalah kepeduliannya terhadap nasib bahasa Indonesia.
panjang sekali artikelnya pak..wuih antek capek memabcanya..tapi good
Itu saya kopi dari “linimasa” di twitter ketika diskusi berlangsung, Pak. Jadinya ya lumayan panjang.
Kalau untuk di blog, saya belum bisa menerapkan kaidah Bahasa Indonesia secara total Pak. Tapi seandainya suatu ketika ada keharusan untuk itu, pastinya saya siap 100%…
Saya sangat yakin, bahkan hakkul yakin, Pak Mars, hehe … Bahasa Indonesia di blog Pak Mars masih tergolong bagus, kok.
Mantap mas 😀 saya add yah.
http://zakiiaydia.com/2012/10/23/alay-versi-terbaru-celius-miapah-enelan/
saking panjangnya ni tulisan, saya sampai bingung mau comment apa 😀
Hehehe … Itu dia Mbak Imah. Sebagian besar saya kopi dari “linimasa” twitter ketika diskusi berlangsung.
nyambung sama yang dibahas dan ditulis sama mas nanang nih 😀
Oh, begitukah? Mungkin kebetulan mmomentumnya pas dengan Bulan Bahasa, Mas.
Bahasa dapat mempersatukan bangsa, dan bahasa adalah sarana komunikasi yang paling efektif diantara sarana yang lain. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa Internasional, walau itu butuh proses yang sangat lama,dan untuk saat ini bisa dibilang masih mustahil
Saya setuju, Mas. Untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional memang tidak mudah. Butuh waktu, kesungguhan, dan melibatkan banyak pihak untuk mewujudkannya.
Perlu dibiasakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak dini, sehngga Bahasa Indonesia tidak kalah dan hilang,apalagi hingga di klaim jadi milik negara lain..
Sebenarnya sudah dilakukan sejak dini, Mas. Bahkan, sejak TK anak-anak sudah diajak belajar berbahasa Indonesia. Sayangnya, faktor pergaulan dan desakan global memiliki pengrauh yang jauh lebih dahysat.
Dan yang rusak di sosmed bukan hanya bahasa Indonesia sadja pak. Konon, menurrut berita di media Bahasa enggres dan bahasa-bahasa lainnya juga rusak ketika digunakan dalam sosmed
Wah, kalau demikian sosmed memiliki andil besar dalam proses pembusukan dan perusakan bahasa, Mas Pencerah.
Mungkin perlu perumusan lebih konkrit tentang batasan bahasa yang baik dan benar dengan bahasa komunikasi yang lebih megutamakan tujuan tersampaikannya informasi (pemahaman yang sama antara komunikan dan komunikator). Jadi “empan papan”nya berbahasa bisa dipahami banyak orang.
Pengertian bahasa yang baik, konon berkaitan dengan konteks dan situasi, Mas Nang. Jadi, kita boleh kok menggunakan ragam bahasa tak baku dalam suasana tdk resmi. Sedangkan bahasa yang benar berkaitan dengan masalah kaidah.
Jejaring sosial sudah cocok untuk jadi ruang diskusi,tanpa bertatap muka pun
pendapat dan aspirasi bisa tersampaikan.Kalau menurut saya penggunaan bahasa indonesia di blog masi dalam batas kewajaran,tetapi di twitter keadaaanya sudah darurat pak hehe
Agaknya memang demikian, Mas Adib. Bahasa di sosmed lebih sulit dikontrol, apalagi tdk ada aturan baku mengenai penggunaan bahasa di jejaring sosial.
Ya semoga penggunaanya sesuai dengan kaidah dan aturan yang diejakan oleh bahasa Indonesia Pak.
Amiiin, mudah-mudahan memang demikian, Mas Abed.
Memang sudah seharusnya para blogger ataupun webmaster yang memilki suatu website atau blog menadi suatu contoh nasehat kebaikan bagi masyarakat Indonesia. Dan dapat memperkenalkan bahasa Indonesia yang baik dlam setiap penyajiannya untuk selalu enak dibaca.
Bila setiap anak sekolah susia sekolah menegah sudah muali diperkenalkan dengan dunia blog dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam sebuah artikel atau pun kreatifitas yang bersifat mendidik, maka lambat laun kita akan memiliki para penulis artikel blog yang baik, dan dengan sendirinya bahasa Indonesia atau pun istilah dari setiap bahasa daerah dan budaya Indonesia dapat menjdai terkenal di dunia internasional.
Sukses selalu
Salam Wisata,
Idealnya memang demikian, Mas. Makin cepat diperkenalkan makin baik, sehingga mereka terbiasa utk memosting artikel yg mencerahkan, baik dari sisi isi maupun bahasanya.
memang benar
Meskipun di dunia maya, diblog misalnya, menggunakan bahasa Indonesia yang baik tetap asyik dibaca ya, Pak. Cuma kalau di twitter yang dibatasi kadang harus disingkat beberapa kata di dalamnya, tapi meski demikian, tetap singkatan yang bisa dipahami. Sepakat namget, Pak.
Benar sekali, Mas Azzet. Bahasa yang baik tidak harus baku, kok, tergantung konteks dan situasinya. Yang tidak baik itu ketika salam suasana resmi, masih saja ada penutur yang menggunakan ragam bahasa tak baku. Di sosmed, twitter, khususnya, karena hanya dibatasi maksimal 140 karakter, sepanjang singkatan yang digunakan masih bisa dipahami konteksnya juga tidak ada masalah.
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus banyak disosialisasikan, agar kita sendiri sebagai orang Indonesia bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Setuju sekali, Mas Jefry, idealnya memang demikian, semoga hal itu bisa segera terwujud.
Selamat siang Pak/Ibu/Sdr./Sdri,
Saya melihat perpaduan yang bagus sekali di sini, yaitu kombinasi antara blog dan twitter yang menghasilkan diskusi hangat, walaupun saya belum menemukan sebuah output yang “mengikat” dari diskusi melalui Akun Twitter @guraruID (namun ini mungkin dikarenakan juga keterbatasan sinyal internet dan waktu yang saya mililki sekarang).
Sebenarnya saya ingin banyak belajar dari penggabungan blog dan twitter ini, dan ingin saya kembangkan dan implementasikan bagi website dan twitter di kantor saya (itu pun kalau atasan-atasan saya setuju). Untuk modal awal saya meyakinkan atasan-atasan saya tentang pentingnya komunikasi 2 arah di semua alat sosial media, bisakah saya meminta bantuan Pak/Ibu/Sdr./Sdri pengelola web/blog ini dan juga Mas Sawali Tuhusetya untuk memberikan masukan terhadap langkah awal apa saja yang harus saya lakukan untuk membuat semacam “Diskusi dengan Stakeholders via Social Media” dapat berjalan dengan hangat layaknya diskusi melalui Akun Twitter @guraruID (maaf, untuk kantor dan alamat kantor, belum bisa saya berikan secara detail di sini).
Terima kasih atas kesediaan waktu Pak/Ibu/Sdr./Sdri dalam menanggapi email saya ini. Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata baik disengaja maupun tidak.
Salam Hormat,
Pongki
Banyaknya situ di seluruh negara dan yang paling hebatnya lagi adalah anak bangsa kita pun mampu membuat sebuah program situs sosial jejaring sosial. Semoga apa yang sudah disediakan dengan adanya situ jejaringan sosial indonesia baru ini, semoga menjadi manfaat untuk seluruh negara terutama dinegara kita sendiri. Maanfaatkan situs jejaring sosial Pesbukers.com. Buat kamu kamu yang penasaran dan ingin mencoba bergabung ?! silahkan ketik link dibawah ini :
http://www.pesbukers.com
selamat mencoba ! Berita Indo Terkini
hi!,I like your writing so much! proportion we keep
in touch extra about your post on AOL? I need a specialist in this
space to resolve my problem. Maybe that’s you! Looking forward to peer you.
Feel free to surf to my web-site :: metode untuk tahan lama