Blog sebagai Gaya Hidup Masyarakat Posmo?

Harus diakui, blog telah menjadi media virtual yang tidak hanya sekadar dijadikan sebagai media berekpresi, tetapi juga telah menembus dimensi industri. Sudah banyak blogger di negeri ini yang sukses meraup dolar melalui blog yang di-monetisasi-nya. Meski demikian, blog tetap saja tak bisa dipisahkan fungsinya sebagai media sosial untuk berinteraksi dengan sesamanya secara maya. Bahkan, ada yang bilang bahwa blog telah menjadi bagian dari masyarakat posmo alias post-modernisme. Jadi bagian dari masyarakat posmo, dinilai kurang elegan jika belum memiliki blog sebagai bagian dari citra dan aktualisasi dirinya.

blogerblogerMerujuk pendapat dari berbagai sumber, secara umum kebudayaan postmodern (posmo) memiliki beberapa karakter, di antaranya pluralistis, berjalan di bawah perubahan yang konstan, kurang dalam segi otoritas yang mengikat secara universal, melibatkan sebuah tingkatan hierarkis, merujuk pada polivalensi tafsiran, didominasi oleh media dan pesan-pesannya, kurang dalam hal kenyataan mutlak karena segala yang ada adalah tanda-tanda, dan didominasi oleh pemirsa. Postmodernitas berarti pembebasan yang pasti dari kecenderungan modern, khususnya untuk mengatasi ambivalensi dalam mempropagandakan kejelasan tunggal akan keseragaman.

Selain itu, menurut Akbar S. Ahmed, dalam masyarakat posmo juga ditandai dengan munculnya berbagai fenomena yang cenderung “memberontak” terhadap status quo, di antaranya: (1) timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek modernitas, memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat tansendental (meta-narasi), dan semakin diterimanya pandangan pluralisme-relativisme kebenaran; (2) meledaknya industri media massa, sehingga ia bagaikan perpanjangan tangan dari sistem indera, organ dan saraf kita, yang pada urutannya menjadikan dunia menjadi terasa kecil. Lebih dari itu, kekuatan media massa telah menjelma bagaikan “agama” atau “tuhan” sekuler. Dalam artian perilaku orang tidak lagi ditentukan oleh agama-agama tradisional, tetapi tanpa disadari telah diatur oleh media massa semisal program televisi; (3) munculnya radikalisme etnis dan keagamaan. Fenomena ini muncul diduga sebagai reaksi atau alternatif ketika orang semakin meragukan terhadap kebenaran sains, teknologi dan filsafat yang dinilai gagal memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia. Tetapi sebaliknya yang terjadi adalah penindasan; (4) munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas dan apresiasi serta keterikatan romantisme dengan masa lalu; (5) semakin terbukanya peluang bagi klas sosial atau kelompok untuk menemukakan pendapat secara bebas; atau ke-(6) bahasa yang digunakan dalam wacana postmodernidme seringkali mengesankan ketidak jelasan makna dan inkonsistensi sehingga apa yang disebut “era-posmo” banyak mengadung paradoks.

Dalam konteks kekinian, agaknya masyarakat kita juga telah mengalami banyak pergeseran. Ketidakpuasan terhadap anasir-anasir kehidupan modern yang dianggap telah gagal dalam memuliakan martabat kemanusiaan, disadari atau tidak, ikut mendorong banyak kalangan untuk tidak lagi menghamba pada kekuatan modernisme yang lebih banyak mengusung nilai-nilai kapitalisme berbasis liberalisme dan materialisme. Jalur-jalur alternatif untuk membuka wacana baru yang lebih komunal dan bersahabat melalui berbagai media dan organisasi telah menumbuhkan kesadaran bersama bahwa nilai-nilai modern telah memenjarakan nilai-nilai luhur kemanusiaan sehingga layak untuk ditinggalkan.

Di ranah dunia maya, dalam amatan awam saya, telah bermunculan banyak blog yang membuka wacana kritis dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan tafsir. Dalam atmosfer dunia maya yang demikian terbuka, seorang bloger memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk berkomentar dan berpendapat sesuai dengan alur pemikirannya masing-masing berdasarkan diskursus yang ditawarkan. Bloger siap berpendapat dan siap untuk didebat. Sepanjang yang diperdebatkan masih relevan dengan substansi wacana yang ditawarkan, saya pikir, blog bisa menjadi sebuah media virtual yang mencerahkan dan membuka wacana pemikiran publik yang jauh lebih luas dan mendalam.

Dari sisi ini, agaknya sang bloger juga sudah menjadi bagian dari masyarakat posmo yang anti-penyeragaman pemikiran. Bloger yang berasal dari berbagai latar belakang lintas-budaya, suku, ras, agama, golongan, sosial, profesi, atau berbagai atribut primordial lainnya, menjadi kelompok entitas sosial yang cenderung inklusif dengan pemikiran-pemikiran kritis sebagai upaya untuk ikut berkiprah membangun masyarakat sipil yang lebih demokratis dan egaliter dalam suasana interaksi yang lebih terbuka dan egaliter. Melalui aktivitas dan interaksi secara maya yang secara intens dilakukan, seorang bloger sudah terbiasa berbeda pendapat dan tidak pernah mengakui adanya otoritas penafsiran tunggal terhadap wacana yang sedang dibangun.

Seiring dengan perkembangan dan dinamika masyarakat yang makin mengarah ke situasi post-modernisme, agaknya blog akan terus menjadi media maya yang diminati sebagai “rumah” untuk menampung pemikiran-pemikiran kritis dan kreatif akibat situasi sosial di dunia nyata yang makin chaos dan tidak nyaman. Akankah ini membenarkan munculnya sebuah fenomena bahwa blog telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat posmo? ***

Comments

  1. memang benar adanya pak bahwa masyarakat posmo cenderung lebih independen dalam banyak hal, termasuk pemikiran yang makin bebas dan kritis..

    salah satu medianya adalah blog. ini bagus sekaligus ada sisi negatifnya juga..
    .-= Baca juga tulisan terbaru budiono berjudul "Menjadi Karyawan atau Entrepreneur?" =-.

    • saya kira benar, mas dion. blog agaknya bisa menjadi media yang tepat utk menyuarakan sikap dan tindakan masyarakat psomo.

    • hehe … ini juga faktor kebetulan semata, kok, mbak latree. tiba2 terlintas utk mosting tema itu setelah sepekan ndak update.

  2. postmodernisme dengan berbagai ciri dan karakteristiknya adalah pisau bermata dua, selaykanya dulu modernisme yang dianggap baik ternyata ada dampak positif negatifnya pula.
    pun demikian dengan post-tradisionalisme yang mengagunggkan liberalisme dan anti kemapanan juga akan memiliki hal sama dalam proses perjalananya nantinya.
    .-= Baca juga tulisan terbaru ciwir berjudul "WBL Pancen Oye" =-.

  3. ketika postmodernisme telah mencapai titik jenuhnya, apakah peradaban akan kembali pada masa tradisionalisme kembali ya?
    😕
    .-= Baca juga tulisan terbaru ciwir berjudul "Menggugat Layanan Publik" =-.

  4. selalu tidak ada alasan bagi saya untuk menolak apalagi berbeda pendapat dengan pak Sawali karena tuturan disini runut dan dapat dipercaya. beda dengan saya yang cuma cengengesan
    kek nya bener blog sudah mulai menjadi gaya hidup

    • wakaka … kan tidak harus sependapat, kang bud. saya sangat terbuka kok dengan pendapat teman2, hehe …

  5. penampilan baru nih pak guru, seiring semester baru..mudah2an menular juga ke pemikiran baru tentang paradigma pendidikan di negeri ini. blog dapat menjadi sarana munculnya ide-ide baru di dunia pendidikan. sukses selalu ya pak!

  6. memang begitulah, sayang masih menjadi gaya hidup, belum menjadi sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan semuanya… karena toh masih banyak juga yang ngeblog seadanya.. dan yaitu jadi gaya hidup saja… 😀
    .-= Baca juga tulisan terbaru suryaden berjudul "Reconstructor, bangun OS anda sendiri di Internet" =-.

    • suatu ketika blog mungkin akan jadi kebutuhan, mas surya. btw, berkali-kali kok saya gagal membuka blog mas surya yang suryaden.com. apa lantaran koneksi net saya lagi lemot?

  7. ngeblog memang jadi kebutuhan saat ini, walaupun baru sebagian kecil masyaratkat. Ngblog merupakan sarana komunikasi yang tidak bisa disamakan dengan metoda lain
    .-= Baca juga tulisan terbaru camera berjudul "Nikon Camera Lenses" =-.

    • saya kira benar sekali, mas. utk temen2 blogger, agaknya blog telah menjadi sebuah kebutuhan, bukan lagi sekadar gaya hidup.

  8. dengan blogging, kita seperti punya perpustakaan yang sangat besar ya pak…
    Keberagaman ide kreatif dan rasa toleran yg tinggi antar blogger memberi pembelajaran eksklusif setiap ngedep monitor
    .-= Baca juga tulisan terbaru Oelil berjudul "Ada apa dengan Sistemik" =-.

  9. benar pak….
    blog sekarang sudah sangat lekat dalam kehidpan masyarakat,

    bahakan kalo sehari tanpa nge-blog…
    gimana gitu rasanya,,,,,…:”>

  10. keep bloging………………….
    semangat!!!!!!!!!!!!

    • gejala yang terjadi memang seperti itu, kan, mas addhi. memang repot kalau setiap permasalahan dikaitkan dengan masalah agama, apalagi kalau bawa2 pedang, hehe …

    • sudah pasti, mas yussa. sbg media yang terbuka, blog ndak membedakan mana blogger baru atau lama. tetep semangat!

  11. hidup blogger euy…. semogfa blog bisa lebih memasyarakat dan memasyaratkan blogger
    .-= Baca juga tulisan terbaru dameydra berjudul "RPP Disiplin PNS" =-.

  12. ide yang ada di pikiran dapat diugnkapkan dalam sebuah tulisan. Syahdan masing-masing kepala tidak ada yang sama. Untuk itulah kolom komentar disediakan untuk mengakomodasi komunikasi antara pembaca dan penulis. Kebenaran meamng bukan mutlak milik seseorang namun pencerahan pada sebuah tulisan akan bermanfaat bagi semua pembacanya.
    Sebuah ulasan yang menarik pak
    .-= Baca juga tulisan terbaru mandor tempe berjudul "Spectrum analyzer" =-.

    • setuju banget, mas mandor. idealnya memang demikian, perbedaan pendapat itu hal yang biasa terjadi, sehingga begitu tulisan dipublikasikan, berarti kita juga mesti siap menerima komentar yang berbeda.

  13. yang jelas internet telah merubah banyak hal… salah satunya dan mungkin akan terjadi di indonesia…adalah MERUNTUHKAN AROGANSI KEKUASAN
    .-= Baca juga tulisan terbaru hmcahyo berjudul "Pak Haji" =-.

    • wah, mantab, mas heri. hmm … meruntuhkan arogansi kekuasaan. ada benarnya dan sangat setuju, hehe …

  14. Ya betul pak. . . ngeblog menjadi bagian dari gaya didup masyarakat. . . Semakin banyak yang ngeblog semakin banyak pula ide yang bisa di ambil. .
    .-= Baca juga tulisan terbaru Jidat berjudul "WordPress Footer Navbar" =-.

  15. informasi adalah kekuatan di era informasi ini. jadi blog semoga bukan hanya menjadi bagian dari gaya hidup tetapi sudah mengarah menjadi kebudayaan menulis dan berbagi

  16. Hadir lagi untuk mengucapkan salam….
    memeang betul begitu adanya Pa’ Sawali…., mudahnya orang membuat Blog menadikan kegiatan menulis masayarakat tersalurkan….:-?
    .-= Baca juga tulisan terbaru the bunglon’s berjudul "Kurikulum Yang membingungkan" =-.

  17. Mas Sawali,

    Saya ada bahan pemikiran yang berbeda tentang sebutan masyarakat posmo ini.

    1) timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek modernitas dst.
    Ini bisa terjadi karena literatur semakin mudah diperoleh sehingga wawasan manusia menjadi lebih luas.

    (2) Lebih dari itu, kekuatan media massa telah menjelma bagaikan “agama” atau tuhan” sekuler.
    Media massa hanya menjadi sumber informasi saja, tetapi perilaku tetap ditentukan oleh lingkungan sekitar. Kalau lingkungannya korup, ya kebawa korup. Satu contoh, di New Zealand tidak ada perubahan perilaku secara signifikan dan masih tetap baik semua.

    (3) munculnya radikalisme etnis dan keagamaan.
    Ini ada hubungannya juga dengan lingkungan sekitar. Bangsa kita sudah lama dikenal sebagai bangsa pemarah. Dan kelakuan ini semakin menjadi-jadi karena ternyata lingkungannya juga menunjang.

    (4) munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas dan apresiasi serta keterikatan romantisme dengan masa lalu.
    Nah, ini setuju sekali, tetapi saya belum melihat kaitannya dengan romantisme masa lalu.

    (5) semakin terbukanya peluang bagi klas sosial atau kelompok untuk menemukakan pendapat secara bebas.
    Setuju.

    (6) bahasa yang digunakan dalam wacana postmodernidme seringkali mengesankan ketidak jelasan makna dan inkonsistensi sehingga apa yang disebut “era-posmo” banyak mengandung paradoks.
    Saya pikir ini hanya salah satu cara mengembangkan ego agar terlihat pandai dan berbobot.

    Jadi kesimpulan saya, itu bukanlah gaya hidup masyarakat posmo, tetapi trend dari sebagian masyarakat kita sekarang ini. Mungkin perlu definisi ulang tentang apa yang disebut dengan posmo. Apakah semua masyarakat disebut posmo, atau hanya sebagian masyarakat yang disebut posmo.

    Mohon maaf kalau kurang berkenan dengan pendapat saya. Hanya sekedar sharing wawasan.

    Salam.
    .-= Baca juga tulisan terbaru Lambang 212° berjudul "Tutorial – Cara Insert Flash Animation di WordPress.com" =-.

  18. berarti ngeblog telah berdampak sistemik ya pak
    karena telah menjadi tren tersendiri bagi kalangan tertentu

  19. setuju dengan pendapat blog sebagai ajang diskusi.
    entah ini termasuk posmo atau bukan..
    kalo yang filsafat menindas manusia contohnya apa Mas Sawali?
    .-= Baca juga tulisan terbaru Alfaro Lamablawa berjudul "Menjadi Pemulung" =-.

  20. Postingan Pak Sawali sudah mewakili hati dan pemikiran saya. Bahasa yang digunakan juga enak, runtut..pokoknya sip. Akan lain jika saya yang mengutarakannya. Hari ini saya belajar banyak dari Bapak.
    Salam hangat jabat erat dari saya.:d:d:d
    .-= Baca juga tulisan terbaru Rachmad Widodo berjudul "Google Earth Sebagai Media Pembelajaran" =-.

  21. dengan blog, saya bisa bersilaturakhim dengan siapa saja di dunia maya ini.
    seperti yang saya lakukan saat ini di blog pak sawali, walaupun belum pernah bbertemu namun serasa sudah sangat akrab. itulah keuntungan awal yang saya dapatkan selain saya juga menjadi tambah ilmu. pokoknya….ngeblog is………….:):-?:)>-
    .-= Baca juga tulisan terbaru Blogger Terpanas berjudul "Keajaiban Cerita" =-.

    • sip, mas. seperti itu juga yang saya rasakan, hehe .. meski hanya sebatas bersilaturahmi secara maya, tapi tak ubahnya seperti berinteraksi di dunia nyata. salam ngeblog.

  22. Blog menjadi budaya, hanya kadang miris dengan orang orang yang tidak bertanggung jawab menulis tentang pornography dengan mengesampingkan masa depan next generasi 🙁 masya ALLAH, ketika blog bukan hanya media dakwah dan berbagi ilmu namun juga berbagi kemaksiatan, *miris*
    .-= Baca juga tulisan terbaru Rindu berjudul "Sekuntum Mawar Merah" =-.

    • nah itu dia yang jadi persoalan, mbak rindu. mungkin saja mereka hanya sekadar cari sensasi, bukan blogger sungguhan, hehe …

  23. Meskipun facebook sedang merajalela, tapi ngeblog masih tetap dominan di
    kalangan netter, karena ada yang bisa bikin semangat, yaitu blogging
    monetise. Hidup blogger !!!
    .-= Baca juga tulisan terbaru istiyanto berjudul "Laptop Murah Harga 5 Jutaan" =-.

    • hidup, pak is. saya kira benar banget tuh, pak. jejaring sosial agaknya belum mampu mengimbangi luar biasanya manfaat blog, hehe …

    • salam kenal juga, mas. saya kira tepat sekali. asalkan ndak sampai bersinggungan dengan masaah sara, ngeblog tetep nyaman dan menyenangkan.

    • bener sekali tuh, mas dana. hehe .. mas dana sekarang malah lebih heboh ngeblognya. murni pakai bahasa inggris, termasuk yang komen. saya mesti baca berulang2 utk bisa memahaminya, hehe …

  24. saya masih belum begitu paham dengan konsep masyarakat posmo pak? kalau saya pribadi, pada awalnya memutuskan untuk ngeblog adalah karena ingin tulisan saya dibaca orang. ingin memiliki media sendiri untuk berkreasi dan dikritisi oleh pembaca. dan kalo pun ini termasuk dalam ruang lingkup masyarakat posmo, entahlah pak, saya juga tak paham 😀
    .-= Baca juga tulisan terbaru liza berjudul "Polisi Syariat Langgar Syariat" =-.

    • hmm … masyarakat posmo memang hanya sebuah pelabelan, mbak, sebagai sebuah “paham” utk menggambarkan kejenuhan orang ketika melihat nilai2 modernisme yang dinilai sudah gagal memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan. *walah, kok jadi sok tahu saja, haks*

  25. lama gak kesini..ternyata ‘whity’ dan jd ‘blacky’…….

    =======

    agaknya blog akan terus menjadi media maya yang diminati sebagai “rumah” untuk menampung pemikiran-pemikiran kritis dan kreatif akibat situasi sosial di dunia nyata yang makin chaos dan tidak nyaman. <== skrg nulis di blog juga jadi kurang nyaman di rasa kalo di hubungkan dengan UU iTE…
    .-= Baca juga tulisan terbaru Miss Anna berjudul "New Year 2010 ituh….(Just Pic)" =-.

    • hehe …. lagi pingin nyoba yang serba gelap, mbak anna. btw, ada atau tidak ada UU ITE, asalkan ndak sampai bersinggungan dengan masalah sara, saya kira kebebasan berekspresi itu masih bisa terus berlangsung, mbak.

  26. Yang ngeblog dengan ide2 segar tentu membawa dampak positif, beda dengan yag ngeblog bermodal kopas artikel orang lain hanya untuk kepentingan pribadi, rasanya masih mending nulis yg cengengesan deh.

    Jadi sebaiknya memang ngeblog tidak sekedar gaya hidup tapi bagian dari ekspresi kehidupan kearah yg lebih baik.

    • hehe … saya kira benar juga, mas nur, kopas tulisan dari web atau blog lain, apalagi tanpa mencantumkan sumber, sudah amat jelas tidak menghargai hak cipta.

  27. Soal post modern, saya kurang begitu memahami pak…..
    Tapi saya melihat gejala yang ada, blog telah diterima di kelas sosial
    apapun.
    Dan pada akhirnya dari blog dan pengunjungnya, seakan telah ada segmen
    tertentu, blog jenis tulisan seperti apa yang disukai. Menarik memang kalau
    diamati
    .-= Baca juga tulisan terbaru edratna berjudul "Ketak… ketik…ketok…srrrrt" =-.

    • hehe … istilah posmo mungkin hanya sekadar pelabelan saja, bu. saya sepakat dengan ibu, kini blog memang telah menjadi media yang memasyarakat di berbagai lapisan dan klas sosial.

  28. Ya, dengan ngeblog kita bisa bersuara. Terlahirlah masyarakat yang cerdas dan kritis 🙂
    .-= Baca juga tulisan terbaru achoey berjudul "Danau Dora" =-.

    • setuju, mas achoey. bisa jadi inilah sumbangsih terbesar para blogger utk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, hehe …

    • setuju, mas fachia, hehe … btw, makasih banget masukannya. saya juga lagi nyoba theme gelap, mas. nanti kalau dah bosan, paling balik lagi ke yang lama, hehe …

    • salam kenal juga, mas. btw, saya malah baru belajar, mas, bagaimana memonetise blog. sampai sekarang blog ini kan masih bersih dari atribut2 bisnis ol, hehe …

  29. 🙂 betul pak, blogger sekatang sudah menjamur, segala usia, jenis kelamin, dan sebagainya, memang blog dapat membuat kita makin pinter dan kreatif

    • betul sekali, mas rifky. anak muda semacam mas rifky bisa menjadi blogger yang mencerahkan buat membangun masa depan.

    • setuju banget, bu pita. jejaring sosial agaknya belum biasa menyaingi blog dalam membangun kreativitas berpikir. btw, ttg masyarakay posmo, agaknya hanya sebatas pelabelan, kok, bu.

  30. pak saya coba-coba mau migrasi juga ke xxxxx.info, pas mulai masuk wordpress ada kesulitan yang saya alami yaitu ketika impor dari blog lama
    persyaratan diminta maksimal 2mb, padahal hasil ekspor saya 3,6mb gimana pak ara mengatasi nya?

    • @budies,
      kang bud, sebaiknya file .xml-nya displit jadi dua dengan masing-masing berukuran kurang dari 2MB. untuk windows bisa pakai sofware split file. utk ubuntu saya pakai cara manual seperti ini.

      buka file xml hasil eskpor lewat notepad (gedit) dengan melakukan klik kanan. lalu cari bagian yang bertulisan ‘< item>‘ (tanpa tanda petik), blok dan copy semua file/text hingga seperempat atau separo halaman hingga ke bagian yang bertulisan ‘< /item>‘ (tanpa tanda petik).

      Buat file baru pada gedit dan paste/salin text yang di copy tadi. klik SAVE AS, dan berikan .xml dibelakang nama file baru tadi.
      Catatan: File xml baru tersebut harus berukuran kurang dari 1 MB.
      Lakukan cara yang sama untuk text yang belum dicopy selanjutnya.

      Terakhir, tinggal Upload dan Import file XML yang sudah di ‘pecah’ tadi ke Blog yang baru.

      semoga sukses dan lancar, kang bud.

  31. Dan blog sekarang sudah menjadi media untuk mengkritisi apa yang terjadi. Dan lebih luas lagi blog sekarang sudah multi fungsi

  32. saya merasakan dengan ngeblog banyak informasi yg saya dapat, dan membuat kita semakin luas membangun network kehidupan kita meslipun melalui dunia maya..

    salam, ^_^

    • @Didien®,
      salam juga, mas didin. saya kira tepat sekali, mas. melalui blog, banyak info terbaru yang didapat, bahkan tanpa terasa kitalah yang meyampaikan info itu kepada para pembaca, hehe …

  33. Sebenarnya, tidak hanya masyarakat postmo yang mempunyai paradoks, hampir semua tipe masyarakat mempunyai paradoks, tradisional atau modern juga peralihan di antara keduanya.

    Media blog … bisa menjadi pilihan untuk memberikan ruang bagi pemikiran yang mungkin saja tidak tertampung pada arus media resmi, karena berbagai alasan seperti tidak sesuai dengan arah media yang bersangkutan atau setidaknya dapat keluar dari “hukum pancung” para redakur media.

    Media blog tidak hanya menjadi gaya hidup masyarakat postmo, tetapi juga menjadi gaya hidup masyarakat lainnya dengan segala corak dan warna pemikiran yang diyakininya. Secara positif, media blog memberikan ruang terbuka untuk menjadi kritis dan sekaligus belajar untuk dikritisi.
    .-= Baca juga tulisan terbaru HE. Benyamine berjudul "MENDAYAGUNAKAN PENGETAHUAN LOKAL ATASI KEMISKINAN" =-.

    • setuju banget, bang ben. seiring kemajuan dunia IT, agaknya blog pun mengalami perluasan fungsi. kini, blog makin variatif dengan berbagai latar belakang visi dan misi pemegang akun-nya.

    • wah, bisa jadi bener, mas wempi, terutama bagi teman2 blogger yang benar2 telah merasakan manfaat besar dari sebuah blog.

  34. DV

    Sepakat, Pak Sawali…
    Akan tetapi yang jadi persoalan sekarang adalah, apakah masyarakat sendiri sudah cukup ‘posmo’ untuk menerima budaya posmo semisal blog? 🙂
    .-= Baca juga tulisan terbaru DV berjudul "Watsons Bay" =-.

    • hehe … menurut saya sih sebenarnya istilah posmo itu sendiri tak lebih dari sebuah pelabelan, mas don. kita juga ndak tahu persis batasan2 posmo dalam realitas kehidupan nyata itu seperti apa.

  35. tepat pak sawali …
    Bloger siap berpendapat dan siap untuk didebat.
    tapi permasalahannya, debatnya biasanya hangat2 kuku saja karena waktu jeda antar komment yg begitu panjang ….
    ala kulli haal, blog adalah rumah kita di dunia maya …

    • memang benar, mas hatta. karena bisa saja pemilik blog tdk bisa selalu online ketika ada sharing dan diskusi dengan pengunjung. meski demikian, saya kira ndak akan mengurangi esensi diskusinya, kok.

  36. tulisan ini masih relevan dengan tulisan sebelumnya soal pelarangan buku, yang saya baca sebagai pelarangan hak bersuara, pak satu.

    sejauh kita mampu bertanggung jawab akan apa yang kita ucapkan, terlebih dalam media yang terpublikasi luas semacam blog ini, saya pikir setiap pemikiran berhak untuk mendapat apresiasi. dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka ini aka melatih kita untuk bisa lebih bertanggung jawab.

    • betul sekali, mbak yulfi. blog bisa memperkaya wawasan kita ttg topik tertentu karena ada gesekan opini dari sahabat2 pengunjung. melalui ajang semacam ini, berbeda pendapat justru menjadi indah dan membawa banyak manfaat.

  37. jaman terus bergerak maju..
    dan pemikiran manusia semakin liar..
    tinggal kita yg harus menyikapi..
    dgn selalu berbagi energi positif..
    melalui blog.. 😀
    btw, apa novel saya uda nyampe ya bpk?
    uda saya kirim dari bulan desember.. 😉
    kalo uda nyampe dgn slamat, ya alhamdulillah..
    saya uda ndak punya hutang ama bpk sawali berarti, hehehe..

    • begitulah idealnya, mas her. btw, novelnya sudah lama saya terima, mas, kan sdh saya jawab juga lewat twitter. tapi, saya belum sempat me-review-nya, hehe …

  38. saya sering tahu ada blogger berseteru (tentunya di internet)… ketika ketemu ya biasa-biasa saja… aneh!

    *theme-nya tambah keren pak! ada warna permen juga.. keren…*
    .-= Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul "Indahnya Kebersamaan" =-.

  39. Kulonuwun Pak Wali…
    Wah … mohon maaf lama nggak sowan saya jadi pangling nih.
    Blog sepertinya sudah menjadi kebutuhan wajib bagi orang-orang seperti saya Pak.. . Setelah ngeblog saya merasa mendapat terapi dari kegalauan-kegalaun yang saya rasakan selama jadi guru. Tapi sayang saya tidak bisa seaktif Pak Wali, karena kegiatan of line beberapa bulan terakhir begitu membuat saya (sok) sibuk karena tidak pandai memmenej waktu…
    Mohon doanya ya saya bisa kembali lagi dan sering-sering sowan ke sini. Maturnuwun
    .-= Baca juga tulisan terbaru Atik berjudul "AKU NGEBLOG (lagi) KARENA AKU ADA… (2)" =-.

    • mangga, bu atik. saya barusan jalan2 ke blog bu atik. wow… luar biasa dan saya salut banget dengan kreativitas dan semangat bu atik. sekali lagi selamat, bu, semoga prestasinya makin ngetop pada waktu2 berikutnya. salam sukses!

  40. Assalamu’alaikum,

    Menarik sekali tulisannya Pak. Blog hanya sebuah kreasi manusia. Tapi “The man behind the blog”-lah yang menentukan. Bisa digunakan berdakwah ( dalam
    arti luas )seperti blog Bapak ini, juga bisa digunakan untuk caci maki
    orang lain.

    Terima kasih.
    Salam.
    .-= Baca juga tulisan terbaru abdul aziz berjudul "Islam, Agama untuk Semua Manusia" =-.

    • salam juga, mas azis. saya kira benar sekali pernyataan, mas azis. orang yang berada di belakang blog memang sangat menentukan tampilan dan content blognya.

  41. hidup blog …. kecintaan saya juga Full kepada blo pak baru 3 bulan mengenal blog hidup saya terasa cerah…
    apalagi mendapat sahabat (senior) seperti pak sawali.
    Seiring dengan perkembangan dan dinamika masyarakat yang makin mengarah ke situasi post-modernisme, agaknya blog akan terus menjadi media maya yang diminati sebagai “rumah” untuk menampung pemikiran-pemikiran kritis dan kreatif akibat situasi sosial di dunia nyata yang makin chaos dan tidak nyaman. (saya suka dengan postingan yg ini pak….benar sekali pak…

    • walah, biasa saja, mas bayu. saya juga senang bisa berliaturahmi dengan mas bayu, meski baru sebatas di dunia maya.

  42. harapan singkat saja, semoga ngeBlog bukan sekedar untuk kesenangan pribadi. Dan setidaknya kita ngeBlog juga harus bisa menyenangkan pengunjung.
    Jadi terdapat timbal balik yang bisa menciptakan rasa kebersamaan dan persahabatan tulus.

    Salam hangat dari Lereng Muria 😉
    .-= Baca juga tulisan terbaru cah ndeso berjudul "Striptease Gaya Baru" =-.

  43. bagi saya sendiri blog itu sebagai sarana untuk menumpahkan ide tentunya dengan bahasa saya sendiri, secara jujur sih pinginnya banyak yg mbaca tapi kalau sedikit ya ndak apa2 yg penting sudah menumpahkan unek2, lagipula kalo menulis buku ntar siapa yg mau menerbitkan ide ala “bocor alus” ini :d
    .-= Baca juga tulisan terbaru m4stono berjudul "Tuhu Apa Udhu" =-.

    • itu juga pandangan yang oke, mas tono. tapi ada bagusnya juga loh, tulisan di blog utk kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku. self publishing pun kan ndak ada masalah.

  44. weblog memveri kesempatan pada seriap orang untuk menjadi penghasil opini dan bukan hanya sekedar menjadi korban opini…

  45. Wuah.. berat.. kalau Saya yang awam dan muda (cieeee):”> , menulis di blog merupakan kegiatan positif.. dari pada main internet nggak karuan, mending menulis. Terserah mau ada yang baca atau tidak, karena bagi Saya, blog sebagai media refleksi diri kalau suatu saat Saya sudah tua.. hihi.. apaan coba.. matab bos!
    .-= Baca juga tulisan terbaru BLoG kiTa berjudul "Festival Museum Nusantara" =-.

    • hehehe … itu pandangan yang oke juga, mas. apa kontennya, blog tetep memiliki manfaat besar dalam membangun peradaban negeri ini, mas.

  46. Pertanyaannya sekarang, Pak, seberapa siap para pemegang arus informasi mainstream menghadapi perubahan ini? Di Indonesia, mereka seperti terlihat tidak siap atau mungkin tidak rela jika “kewenangan” untuk menyampaikan pendapat dan pemikiran tidak lagi melewati mereka. Ini terlihat dari sikap sebagain besar masyarakat yang masih kurang percaya dengan media online, dan masih menganggap media mainstream (koran, televisi) sebagai media yang sesungguhnya.
    .-= Baca juga tulisan terbaru Bung Eko berjudul "Ditawari Beriklan di Detik" =-.

    • hmmm … mungkin butuh proses juga, bung eko. kenyataan sosial kita memang belum memungkinkan utk menjadikan media online sbg sumber berita ketika akses internet masih menjadi sesuatu yang mahal di negeri ini. bisa jadi, media online baru menjadi masyarakat kelas menengah. kedua media ini saya kira kok bisa saling melengkapi.

  47. Beberapa tahun ke depan, Blog akan menjadi semacam kebutuhan pokok yang mesti dimiliki, seperti saat ini Social Networking lagi hot-hotnya,,, trend ke depan mungkin saat kita bertemu dengan seseorang akan bertanya “blog kamu apa” tidak lagi “fesbuk kamu apa?” he..he..

  48. Ciri yang paling mendasar dari postmodernism adalah keragaman pandangan mengenai kebenaran , Mereka tidak lagi menerima asumsi-asumsi tua yang menyatakan bahwa kita dapat membuktikan atau bahkan tidak dapat membuktikan sebuah kebenaran.

    Postmodern adalah pandangan yang skeptis, bukan hanya dari Klaim kebenaran Agama, tetapi dari setiap dan semua klaim kebenaran. postmodernis berpendapat bahwa setiap kelompok memiliki realitas yang berbeda. Para pemikir postmodern menyatakan bahwa setiap usaha untuk membuat setiap orang menerima kebenaran yang sama adalah suatu penghinaan untuk mereka.

    Dan memang nampaknya Blog adalah salahsatu sarana kelompok atau orang- per orang untuk menyuarakan realitas dan pandangan masing-masing, yang terbebas dari aturan lama. Hal ini bisa saja menjadi pisau bermata dua, disatu sisi bisa membawa manusia semakin jauh lebih moderen, disisi lain bisa membawa manusia pada pemahaman supranatural (agama) dan kesadaran akan kehidupan tradisional,kembali ke alam dan menjaga lingkungan.
    .-= Baca juga tulisan terbaru Foto Unik berjudul "Jangan Pusingkan SEO : Hasilkan Blog PR1 PR2 PR3 PR4 kurang dari 4 bulan" =-.

  49. tapi kadang-kadang kalau ikut ustadz kita malah disuruh lemah lho pak. kita diminta zuhud-zuhud terus. kita diminta menjauhi dunia. dilarang kaya. miskin aja. padahal saudara kita muslim banyak yang miskin butuh antuan ekonomi agar sukses. da banyak bencana alam. rizki kita kita rasional, mengikuti hukum alam jadi kalau gak usaha kita nggak sukses. dan usaha kita pelu kebebasan.

  50. Blog sangat bermanfaat apabila ditujukan untuk berbagi pengalaman, cerita, berita, ilmu dan iptek terbaru sehingga dapat mencerdaskan bangsa. Apabila hal ini didukung percepatan penetrasi internet ke daerah2, maka bangsa ini akan cepat maju. Semoga…!!!

  51. menerima panggilan pijat khusus untuk wanita yang pingin langsing / ideal tbuhnya dengan tenaga kerja pria tampan di jamin dalam 3 minggu call 081911462249

  52. This is often a wonderful weblog. I have been back once or twice within the last seven days and want to register for your rss making use of Google but can not ascertain how to do it accurately. Would you know of any sort of tutorials?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *