“Kemesraan” Koran dan Blog

Ada yang bilang bahwa kehadiran blog di jagad maya bakal menjadi saingan berat bagi media cetak, khususnya koran, dalam merebut konsumen. Pendapat ini memang cukup beralasan, sebab blog mampu menyajikan informasi aktual secara cepat dan bisa diakses oleh jutaan orang. Kapan saja si pemegang admin mau, meluncurlah postingan-postingan terbaru. Sedangkan, koran harus melewati proses yang panjang dan melelahkan, mulai dari “hunting” berita, sortir, editing, layout, hingga percetakan. Setelah beres, baru sampai ke tangan konsumen. Alasan semacam itu yang dinilai bisa menurunkan “kredibilitas” koran sebagai media informasi dan hiburan bagi publik. Kehadiran blog dinilai bisa menjadi “ancaman” serius bagi dunia media cetak.

Namun, apakah memang benar demikian? Tidak bisakah “kemesraan” antara koran dan blog diciptakan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi publik dalam menyerap informasi?

Kekhawatiran bahwa kehadiran blog bisa menjadi saingan, bahkan ancaman, bagi kelangsungan hidup sebuah koran, dalam pandangan awam saya, terlalu berlebihan. Koran dan blog memiliki karakteristik yang berbeda. Segmennya pun berbeda. Prosesnya beda. Bahkan, legalitas hukumnya juga berbeda. Untuk menerbitkan sebuah koran, prosesnya butuh waktu dan mesti menempuh prosedur birokrasi yang agak rumit. Meskipun sejak reformasi sudah ada kemudahan-kemudahan dalam penerbitan koran, tetap saja prosesnya tak secepat dan segampang kita membuat blog. Hanya dalam hitungan menit, blog bisa dibuat dan saat itu juga blog kita sudah bisa merayap ke seantero jagad blogosphere. Dari segi content, koran pun mesti mematuhi kode-etik jurnalistik. Ini artinya, penerbitan koran mesti memperhatikan rambu-rambu yang tak boleh dilanggar agar tak kena “semprit”. Dunia blog? Sepanjang yang saya tahu, hingga saat ini belum ada kode etik bloging. Masalah content diserahkan sepenuhnya kepada pemegang admin. Asalkan tidak melanggar Term of Service (TOS) dari situs penyedia layanan blog, si pemegang admin masih bisa menyuarakan gagasan, pikiran, dan perasaannya di kompleks dunia maya melalui blog yang dikelolanya.

Meskipun memiliki perbedaan karakter, koran dan blog bisa “dikawinkan” sehingga mampu melahirkan “anak-anak informasi” yang dibutuhkan publik. Salah satu koran yang sudah “kawin” dengan blog adalah Suara Merdeka (SM). Koran yang terbit di Semarang, Jawa Tengah, dengan mengusung slogan “Perekat Komunitas Jawa Tengah” ini sudah lebih dahulu memulainya. Setiap hari Minggu, secara khusus SM menyediakan rubrik Blogprint dengan menampilkan salah satu postingan blog yang dinilai layak muat. Untuk bisa dimuat, terlebih dahulu kita harus mendaftar dulu melalui e-mail koneksm@yahoo.com dengan mengirimkan alamat blog kita. Gampang kok! Namun, kita juga mesti bersabar menunggu antrean karena banyaknya bloger yang mendaftar. Yang mau ikutan, buruan mendaftar. Kita juga akan mendapatkan informasi lewat email apabila postingan blog kita akan dimuat. Sebelum versi cetaknya dimuat, kita juga bisa melihat tampilan postingan blog kita di sini.

Kebetulan postingan saya tentang ““Perceraian” antara Budaya dan Pendidikan: Tanya Kenapa?” dimuat di SM pada hari Minggu, 17 Februari 2008 yang lalu. *Narsis, yak, hiks!* Berikut ini skrinsutnya.

(Mohon maaf kalau gambarnya kabur, hiks. Maklum, *halah* jujur saja saya sangat awam dalam soal photografi dan photoshop, hehehehe :mrgreen: * ).

(Tampilan SM versi CyberNews)

Di tengah kekhawatiran banyak kalangan tentang suramnya masa depan koran di tengah maraknya dunia blog, agaknya langkah SM layak diacungi jempol. Rubrik Blogprint setidaknya bisa menjadi bukti bahwa kehadiran blog bukanlah sebuah ancaman, melainkan justru sebagai mitra yang sama-sama mampu memberikan nilai tambah, baik bagi SM maupun bagi sang bloger.

Mudah-mudahan langkah SM diikuti oleh koran-koran yang lain. Atau, bisa jadi sudah ada koran lain yang lebih dahulu “kawin” dengan blog? *halah* Tak lupa, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-58 kepada Suara Merdeka *terlambat nih* semoga benar-benar mampu menjadi perekat komunitas Jawa Tengah. Sekaligus, koran yang didirikan oleh H Tommy Hetami (Alm) pada 11 Februari 1950 itu juga mampu menjadi penyangga budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang dinilai mulai tergerus oleh derasnya arus budaya global. Dirgahayu Suara Merdeka! ***

Comments

  1. Wah benar itu pak. Kalau blog 1 orang pun cukup yang bisa berperan dalam penulisan, pengeditan, perilisan, dll. Kalau koran lain, dengan adanya yang nulis, terus nanti diedit, lalu izin blablablaaa… Wah repot. 😀

    Dirgahayu Suara Merdeka! (juga)

    Goenawan Lee’s last blog post..Borobudur riwayatmu kini…

    ooo
    yuo bener banget mas gun. ok, deh, mudah2an ucapan mas gun sampe ke SM.

  2. Wah, menarik juga itu pak. Kira-kira tulisan tentang agama bisa di muat di sana nggak pak?

    danalingga’s last blog post..Amarah

    ooo
    wah, bisa banget, mas dana. saya lihat banyak topik yang dimuat kok.

  3. huhuhu
    saya nggak begitu suka baca koran nggak tau kenapa kalau liat koran selalu mengenai berita olah raga dan tekhnologi nya saja. kalau koran daerah cuma mau berlama-lama di bagian iklannya saja
    huhuhuhu
    tapi kalau di blog bisa
    aneh memeng, walaupun keduanya sama-sama memberikan informasi bagi pembacanya. blog berasa seperti tulisan yang jujur dari penulisnya.

    bedh’s last blog post..Contekan Batavia

    oooo
    hehehehehehe …. keasyikan ngbeloh yak mas bedh, jadi lupa baca koran deh! yup, boener banget mas bedh, blog memang merupakan ekspresi jujur dari sang pemilik.

  4. wah barusan juga saya mau angkat tema tentang blog dan media cetak.
    iyah bagus juga kalo dikawinkan…
    tapi ada lebih seru. sekarang ini koran2 mencari informasi malah dari koran. buktinya berita2 infotaiment yang di koran, ngutip blog para artis, seperti maia dan wulan itu.
    Wah sekarang lebih kredibel blog karena obyeknya langsung memberikan dirinya sehingga media cetak/visual tidak perlu capek2 mewawancarai tapi cukup liat blog orang yg ingin diwawacarai cukup.

    aRuL’s last blog post..Mimpi, Kerja, dan Teknokrat

    ooo
    bisa jadi bener mas aRul, khususnya blog para seleb.

  5. terjadi kesalahan penulisan dari komentar diatas
    berikut saya ulang aja koment saya pak :
    wah barusan juga saya mau angkat tema tentang blog dan media cetak.
    iyah bagus juga kalo dikawinkan…
    tapi ada lebih seru. sekarang ini koran2 mencari informasi malah dari blog. buktinya berita2 infotaiment yang di koran, ngutip blog para artis, seperti maia dan wulan itu.
    Wah sekarang lebih kredibel blog karena obyeknya langsung memberikan dirinya sehingga media cetak/visual tidak perlu capek2 mewawancarai tapi cukup liat blog orang yg ingin diwawacarai cukup.

    aRuL’s last blog post..Mimpi, Kerja, dan Teknokrat

    ooo
    ok!

  6. wah ide yang bagus tuh pak , mengawinkan blog dengan koran .Tapi apa tidak berlebihan ? Kalau nanti beranak gimana ? Waduh . . . . repot .
    Hehehe…

    bachtiar’s last blog post..Ada Bocoran UNAS !

    ooo
    kok repot, mas bach. anak2nya kelak malah bisa berada di mana2 kok, hehehehe 😆

  7. “anak-anak bernama informasi”
    >> brilliant 😀
    selamat ya pak, karena dimuat :mrgreen:
    saya kapan yakz… 🙄
    dan dirgahayu suara merdeka…

    Goop’s last blog post..Kabut

    ooo
    mas goop udah ndaftar belum? buruan, yaks! pasti deh nanti dimuat, tinggal tunggu waktu yang tepat ajah.

  8. teman saya Pak Suprayitno sekjen FPSP Suara Merdeka yang ngajak saya nulis
    cuma karena kurang ahli nulis 😥 saya lebih memilih nulis di blog saja Pak
    kapan bisa copy darat *walah* Pak, saya mo blajar dari Pak Guru secara intensip 😀

    tomy’s last blog post..Katakan ?YA? pada Hidupmu

    ooo
    sesekali perlu loh pak tomy kirim tulisan di koran. eh, ya, juga. saya dah lama ndak kirim tulisan di koran, pak. keayikan ngeblog, halah! BTW, utk kopdar gimana kalo kita bikin kesepakatan bareng2. biar rame pak tomy, hehehehehe 😆 walah, jadi malu, saya juga masih harus banyak belajar juga, pak, termasuk dari pak tomy.

  9. Wah, bagus idenya 🙂 tapi kan tetap saja, pihak redaksi juga ‘berantem’ dulu untuk menentukan apakah tulisan kita layak tampil atau tidak….hihi. Bedanya, kita nggak ikutan pusing mikirin apakah tulisan kita akan ditampilkan atau tidak 😀

    Donny Reza’s last blog post..Pada Suatu Hari Nanti

    oooo
    hehehehehe 😆 kayaknya bener juga tuh mas donny.

  10. Bagus banget pak.. salut untuk bapak dan harian suara merdeka.. mudah-mudahan langkah perkawinan blog dan media cetak menjadi langkah terobosan untuk menjembatani para penulis dan jurnalis lepas dalam menembus dunia media cetak.. di samping juga memudahkan media cetak dalam mencari berita atau tulisan berbobot seperti milik pak sawali ini.. salam dan sukses untuk bapak!

    gempur’s last blog post..Dari Penuh Mengosong

    ooo
    yap, makasih pak gempur. saya juga hanya iseng2 kirim kok, pak, hehehehe 😆

  11. Wah, jadi pengen daftar ni!
    Trus, tulisan-tulisan bapak gimana? Gak mau dibukukan to?
    Masalahnya saya kan gak di Jawa, jadinya cuma bisa nikmati lewat buku. Kalau mau beli korannya saban hari bisa habis duit saya untuk ongkos kirim. Haah …
    :mrgreen:

    Abied’s last blog post..Teknologi Mempengaruhi Moral Bangsa

    ooo
    ndaftar aja mas abied. gampang kok. utk SM kan ndak harus beli versi cetaknya. kan dah online. mas abied bisa mengikuti perkembangannya secara ol. tuh dah saya beri link di postingan. BTW, ttg buku, halah, mudah2an, mas abied. doakan yak!

  12. Lhah…

    Situ kok lupa to…

    Sebelomnya koran itu udah dua kali dihajar media laen.

    Pertama Radio.
    Katanya (doloo banget) dengan adanya radio, orang akan brenti mbaca koran.
    Nyatanya ndak kan ???

    Kedua Telepisi
    Katanya dengan adanya telepisi orang akan brenti mbaca koran, sekaligus ndak mau ndengerin radio.
    Nyatanya, ndak begetoo kan ???

    Malah orang tetep nyetel telepisi di ruang tamu, tapi orangnya asik nyuci piring di dapur…. 😉

    Mbelgedez’s last blog post..HONDA REVO, MONGTOR PALING TOP !!!

    ooo
    yap, ok, makasih infonya mas mbel.

  13. Selamat ya, Pak, atas dimuatnya artikel di SM.
    Saya, semenjak mengenal Blog, banyak waktu yang tersita ke blog daripada digunakan untuk membaca koran, huhuhu…

    isnuansa’s last blog post..Me Vs. Game

    ooo
    hehehehehe 😆 hampir semua bloger seperti mbak is, hiks. jadi keasyikan ngeblog shg lupa baca koran. hehehehe 😆 yup, makasih mbak is.

  14. Yang pasti, cara masyarakat menuangkan, menyampaikan dan menyimpan pesan memang sudah berubah secara drastis, buktinya ini :

    1.Semakin jarang orang menulis surat, sudah sepenuhnya digantikan media digital (SMS, email, dll).

    2.Siapa di antara pembaca yang masih mencatat nomor HP/telepon rmh.ktr di kertas ? Bukankah lebih praktis disimpan di kontak HP atau di file komputer?

    Berdasarkan fakta di atas bisa kita simpulkan, masyarakat sudah sangat akkrab dengan komunikasi digital; sebaliknya penggunaan kertas semakin berkurang (paperless). Kondisi seperti inilah yang tak dimiliki dunia website ketika gembar gembor pada dekade 80-an, bahwa internet akan menggantikan koran. Sekarang internet bangkit lagi dalam format we blog yang friendly user, sehingga semua orang bisa bikin blog.

    Tampaknya, kalau masyarakat sudah benar-benar paperless maka kematian koran akan terjadi lebih cepat, tapi bukan lantaran kemunculan blog. Yang akan mematikan koran adalah televisi, yang kemudian akan bergandengan dengan blog sebagai sumber informasi. Kedua-duanya akan saling isi-mengisi dan mampu melaporkan dari tempat peristiwa secara real time.

    Lalu pada babak berikutnya, setelah koran mati, mungkin para pengamat akan meramalkan lagi bahwa blog akan menggantikan televisi. Bukan hal yang aneh bukan ?

    Selamat hari ulang tahun buat Suara Merdeka. Salam hangat buat konco-konco lawasku di Kaligawe. Apa Mas Amir Mahmud masih di Korannya Orang Jawa Tengah ini ?

    Robert Manurung’s last blog post..15.287 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang

    ooo
    yap, makasih baung robert infonya. begitu yak alurnya. BTW, mas amir mahmud masih setia kok si SM. jadi wapemred dg hendro basuki. ok, mudah2an ucapan selamat dan salamnya sampe ke SM juga, yah!

  15. Buat Pak Guru Sawali, selamat ya artikelnya dimuat di Suara Merdeka yang merupakan “Kompas-nya” Jawa Tengah.Itu satu penghargaan dan pengakuan yang harus diapresiasi.

    Sekali selamat Pak Guru.
    Proficiat!

    Robert Manurung’s last blog post..15.287 Pohon di Jakarta Rawan Tumbang

    ooo
    ok, makasih bung robert. sukses juga buat bung robert. merdeka!

  16. mantapz euy blog pak sawali dimuat di koran.plok..plok..plok 😉
    awal Peb kmrn borneo blogger juga ada dimuat di koran Borneo Tribune (Koran lokal di Kalbar)

    eNPe’s last blog post..SMS Ultah

    ooo
    walah kok pake plok2 segala, hehehehe 😆 yap, makasih bu ita, yak. selamat juga bagi temen2 bloger di kalbar. salam ngeblog dan salam kreatif!

  17. Kalau blog selebriti rasanya fungsinya kayak press release. Memang bisa dikutip tanpa perlu ijin atau repot2 wawancara. Tp masalahnya blog kan bisa diganti2 kapanpun, entah sekedar tanggalnya, entah kontennya. Jd kalau misalnya ada kontroversi dari pernyataan (posting) si artis, sewaktu2 dia bisa gampang “meralatnya”. Dg begini, IMHO, rasanya sampai kapanpun blog dan media2 semacamnya nggak bisa menggantikan posisi media konvensional. Kalau bersinergi atau saling melengkapi sih bisa banget.

    Eh, ngomong2, Pak Sawali. Dimuat di SM gitu ada honornya nggak? 😛

    Brahmanto’s last blog post..Kata Ganti Orang Pertama ala Tarzan

    ooo
    yap, bener sekali mas brahmanto. keduanya perlu saling bersinergi. walah, ttg honor, aku ndak bisa njwab, mas, hehehehe 😆

  18. Hebaaaat……….
    Salut deh buat pak guru. Ngomong-ngomong dapat honor berapa pak? hehehehe…… becanda pak, jangan dimasukin dihati dong.
    Blogger dari luar Jateng bisa ikutan gak? kalo bisa saya juga mau ikutan nih pak?

    Hair’s last blog post..Ubuntu Linux, Keren????

    ooo
    makasih mashair, hehehehe 😆 walah, ttg honor? aku ndak bisa njawab tuh, hehehe … bloger dari luar jawa tengah saya kira juga bisa kok. coba aja mashair daftarkan alamat blognya.

  19. Wah, selamat… selamat… ini juga merupakan bukti bahwa blog dapat menjadi sarana latihan menulis yang baik dan efektif…
    SEMANGAT, Pak!!!

    suandana’s last blog post..hiks?hiks?hiks?

    ooo
    setuju banget pak adit. semangath!

  20. kayaknya antara blog atau dunia maya dengan koran atau media cetak itu saling melengkapi deh pak, kan mereka gak menjangkau ke semua kalangan, ada juga orang yg online terus tapi gak pernah baca koran, ada juga orang yg tiap hari baca koran tapi gak pernah online, ya jadi saling melengkapi

    kekurangan blog dari koran adalah koran bisa dipake buat geprak laler atau nyamuk sedangkan blog gak bisa kan! hihih..

    btw hebat banget pak sawali tulisannya dimuat di koran! hebat.. harus banyak belajar neh dari pak guru yang satu ini..

    ridu’s last blog post..Survey Tawa Warga Jakarta

    ooo
    yap, bener sekali mas ridu. kedua media ini bisa saling melengkapi karena memang memiliki karakter yang berbeda, tanpa harus dipertentangkan. walh, mas ridu pun saya yakin juga bisa kok! semangath!

  21. congratz yah pak!! tulisan pian mmg layak untuk diberi 2 jempol ke atas!!

    ooo
    walah, jadi malu dapat pujian bu nisya. biasa aja kok, bu!

  22. aLe

    wowwww, kereeennnn

    *jadi tambah semangat ngebLog terus*

    ooo
    semangath mas ale, hehehehe 😆

  23. Benar pak Sawali, membandingkan koran dengan blog sama dengan membandingkan gedung bioskop/teater dengan DVD. Atau membandingkan SMS dengan email, dsb. Masing-masing punya kelemahan2 dan kekuatan sendiri2. Kalau saya pribadi, saya sebisa mungkin mengambil keuntungan dari keduanya, ya dari blog dan juga dari surat kabar, karena saya sebagai ‘konsumen’ kedua media tersebut merasa bahwa keduanya saling melengkapi dan bukannya saling bersaing… minimal untuk masa kini… hehehe…. :mrgreen:

    Yari NK’s last blog post..Nama-Nama Tempat Terpanjang di Dunia

    ooo
    yup, sepakat banget dengan bung yari nih. keduanya bisa saling melengkapi. sama2 sebagai media informasi kepada publik.

  24. Majalah ANNIDA juga telah memuat Blogprint dengan menampilkan salah satu postingan blog yang dinilai layak muat. tapi di Majalah tersebut khusus dari para blogger Multiply.com.
    Kalo soal koran tempat saya kerja belum memungkinkan untuk memuat Blogprint, karena peminat blog di Aceh masih dalam hitungan jari bisa dilihat di http://www.acehblogger.org/ (maaf)

    ozank’s last blog post..Sudeep Janda

    ooo
    majalah ANNIDA? wah, belum pernah lihat tuh, mas ozank. yup, kalau memang nanti jumlah bloger di aceh dah banyak, agaknya perlu dipertimbangkan tuh rubrik blogprint-nya, hehehehe 😆 dunia informasi biar makin meriah dan ramai.

  25. Selamat Pak Sawal, ini membuktikan eksistensi menulis bapak sangat diperhitungkan. BTW fee nya lumayan ya pak 😛 jadi minat juga, tapi tulisan saya belum bisa sebaik pak Sawal 😀

    Totok Sugianto’s last blog post..Kembali Normal

    ooo
    walah, makasih mas totok. kalo masalah fee, hiks, aku ndak bisa ngomong, hehehehe 😆 ndaftar aja mas totok kalau memang pingin. tulisan mas totok dah ok banget, kok. aku juga baru belajar nulis, hehehehe 😆

  26. HA

    Kalo di HA, “kemesraan” blog dengan site.

    ooo
    oh, begitu yak, bagus juga kok, bung. makasih dah ikutan nimbrung di forum ini.

  27. cK

    wah..keren tuh om, sampai dimuat di koran. ternyata perkembangan blog tidak sebatas media online saja. tapi mampu masuk ke media cetak. hebat om! ^^b

    btw dibayar ga tuh tulisannya dimuat di SM? 😆 😆

    cK’s last blog post..Anak Jaman Sekarang

    ooo
    makasih mbak chika. btw, ttg honor, saya ndak bisa komen, mbak, hiks.

  28. HIDUP PAK SAWALI !!!

    selamat ya pak atas terbit nya artikel nya di koran..adakah makan makan buat cempluk ?? 😀

    cempluk’s last blog post..Pindah kartu yang lebih irit ?? MAU ??

    ooo
    makasih mas cempluk. makan2? Mas cempluk minta kapan dan di mana, hehehehe 😆

  29. menarik sekali tulisannya bung. tapi sepertinya kemesraan itu sudah ada. buktinya banyak orang-orang koran yang justru ‘gila’ ngeblog. tapi sering seseorang yang jenuh pada hipokrisi koran, malah lari ngeblog. moga dunia blog makin menemukan identitasnya.

    Panda’s last blog post..RUMAH

    ooo
    yap, makasih bung panda. bener juga yak, tapi mudah-mudahan blog tetap makin banyak menyedot peminat. biar dunia maya makin heboh, hehehehe 😆

  30. Weleh, inti dari postingannya bukan yang gambar skrinsyut kan? 😛

    Lha saya biasanya dapet ilham untuk nulis di blog setelah baca koran :mrgreen:

    Selamat Pak..

    Nazieb’s last blog post..Breaking the Rule

    ooo
    yap, skrinsut kan untuk pelengkap dan asesories, hehehehe 😆

  31. Gyl

    Wih… mantep tuch pak. Masa’ koran terancam ? Stahu saya untuk kalangan yang tidak biasa mengakses internet, koran itu masih sering dibaca lo pak. Apalagi pemakai internet di Indonesia masih kurang dari 50% jumlah penduduk…

    Tapi ide bagus tuch koran menampilkan artikel blog…

    Gyl’s last blog post..Menyembunyikan Sakitnya Hati

    ooo
    yup, ok juga tuh pendapat mas gyl. koran masih tetap dibutuhkan kok, khususnya bagi warga masyarakat yang masih ksulitan mengakses internet.

  32. MAW

    Ciri utama blog selain kebebasan bagi si empunya untuk menulis apa saja adalah interaktivitas antara pemilik blog dan pengunjungnya. Ada diskusi antara penulis dan pengunjung bahkan antara pengunjung dengan pengunjung. Hal semacam ini sudah lama dimiliki oleh Media Indonesia Online dan Detik.

    Terhadap apa yang dicontohkan pada tulisan di atas, saya memberikan acungan jempol kepada Suara Merdeka karena secara sadar ikut memasyarakatkan blog kepada offline reader. Selama ini blog hanya dinikmati oleh mereka yang melek internet. Namun, Suara Merdeka mau membagi apa-apa yang ada di internet (dalam hal ini blogosfer) kepada mereka yang di darat. Sungguh hebat!

    MAW’s last blog post..Bajaj Pulsar Pakai Box Dikasih Fairing Bagus Nggak?

    ooo
    bener banget tuh mas arif. blog sangat beda jauh dg koran yang ndak interaktif. blog sebaliknya. meski demikian, kedua media ini tetep masih sama2 dibutuhkan oleh publik.

  33. wah, bagus tuh kalo koran dan blog bisa bekerja sama.
    Tapi saya jarang baca koran edisi cetak. Biasanya baca yang onlen aja

    away’s last blog post..Persaingan dalam dunia kerja

    ooo
    ya mas away, saya kira sama saja kok. yang ol malah bisa dibaca kapan saja. yang cetak begitu usai dibaca, biasanya langsung masuk kotak sampah.

  34. memang benar sih pak… kalau kita nge-blog itu memang bisa seenaknya sendiri dan menulis secepat tangan kita…
    sedagkan kalau dalam media cetak… harus ada posedur yang belibet dan kode etik dalam penulisan artikel…
    ya walaupun sama sama bisa dibaca oleh publik..
    akan tetapi memang saat ini zamannya sudah mulai berubah… dunia internet sudah meraja lela kemana mana.. dimana orang lebih tertari terhadap membaca di internet dari pada membaca lewaat koran..
    kerena informasi yang didapatkan lebih jauh detail.. bagus.. update… di internet dari pada koran

    alfaroby’s last blog post..bisa bikin (2)

    000
    yap, bener banget mas faroby. semoga ke2 media ini bisa bersinergi dalam menyajikan info terbaik buat masyarakat.

  35. WAAAAA!! nice banget pak guru!! hehehehe.. Iyah, media mainstream itu emang harus melirik bloger2 kayak kita ini.. (kita? siapa elo?) hehehehe.. Selamet ya pak.. 🙂

    titiw’s last blog post..Intimidasi Bocah

    ooo
    yup, makasih mbak titiw. kita itu, juga kita semua, termasuk mbak titiw kan? emang napa? hiks.

  36. Ina

    Keren banget,Pak. Selamat yach…makin yahud aja blog ini.
    *ngiri*

    Ina’s last blog post..Time OuT…!

    ooo
    wew… jadi tersanjung dapat pujian ina, hiks. hanya blog begini doang, kok. blog ina lebih keren tuh. dominan warna purple-nya. damai dan menenteramkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *