Menjelang pesta Pemilu, jagad politik Indonesia makin gegap-gempita dengan munculnya banyak caleg dari kalangan artis. Setiap parpol peserta Pemilu seperti berlomba untuk merekrut artis guna memperkuat barisan caleg. Tujuannya? Bisa jadi untuk menciptakan imaji popularitas di tengah publik. Dengan munculnya kalangan artis, parpol yang mereka usung jadi lebih dikenal dan harapan untuk mendulang suara akan lebih menjanjikan.
Adakah yang salah? Saya kira tidak! Setiap parpol punya hak dan wewenang untuk merekrut siapa saja caleg yang dinilai layak untuk memperkuat barisan politik, termasuk dari kalangan artis. Tentu saja dengan syarat, para elite parpol tetap memiliki fatsun politik dan sanggup memenuhi aturan main yang ada; tidak asal main comot, apalagi hanya sekadar numpang tenar dari artis yang bersangkutan.
Salah jugakah kalau para artis kepencut untuk ikut bermain dalam ranah politik? Saya kira tidak juga. Setiap warga negara –sesuai dengan ketentuan yang berlaku—berhak untuk berpolitik. Parpol mana yang akan dimasuki juga termasuk bagian dari persoalan personal yang tidak bisa diintervensi pihak mana pun.
Yang jadi persoalan, apakah kehadiran artis dalam jajaran parlemen, kalau kelak mereka memang dipilih oleh rakyat, sanggup melakukan perubahan? Sanggupkah mereka meninggalkan pola dan gaya hidup seleb yang selama ini telah mereka nikmati setelah malang-melintang di dunia selebritis? Pertanyaan ini penting dan relevan untuk dijawab, sebab menjadi wakil rakyat tidak sama dan sebangun dengan wilayah keartisan yang selama ini mereka arungi. Kalau selama menjadi artis, mereka bebas melakukan apa saja, tanpa ada beban diawasi oleh konstituennya. Setelah jadi wakil rakyat? Tentu saja mereka tak bisa berbuat semau gue. Rakyat yang telah memilihnya dipastikan akan selalu mengontrol dan mengawasi sepak-terjang kinerja mereka. Ini artinya, perlu ada perubahan gaya dan pola hidup wakil rakyat dari kalangan artis sebelum mereka melakukan perubahan di negeri ini.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa menjadi wakil rakyat tidak dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan nasional, tetapi justru menjadi tujuan itu sendiri. Kalau ini yang terjadi, sungguh repot. Berapa persenkah wakil rakyat kita yang menjadikan kursi parlemen yang mereka duduki sebagai sarana untuk mencapai tujuan?
Yang sering terjadi, justru seperti apa yang pernah disitir oleh Lord Acton bahwa kekuasaan itu cenderung korup. Para wakil rakyat kita justru banyak yang tersandung masalah hukum akibat tak sanggup menahan naluri ”kekuasaan” dengan melakukan tindakan yang berlawanan secara diametral dengan kehendak rakyat.
Kita berharap, kehadiran artis dalam jagad perpolitikan kita bisa menjadi pioner untuk melakukan sebuah perubahan terhadap nasib rakyat yang selama ini masih terabaikan. Rakyat hanya disanjung-puji saat kampanye. Selebihnya, rakyat hanya menjadi objek yang terus terpinggirkan dari masa ke masa. Meski demikian, perubahan juga tidak cukup dilakukan oleh wakil rakyat dari kalangan artis. Semua wakil rakyat yang telah dipercaya untuk mengemban amanat perlu melakukan perjuangan secara kolektif untuk menjadikan rakyat sebagai subjek. ***
pertamak saya amankan dulu
Baca juga tulisan terbaru genthokelir berjudul Siluman Harga Mati
yang masih menyisakan pertanyaan besar dalam diri saya adalah sanggupkah mereka membumi …
saya sangsi lantaran gaya selebritas mereka yang telah lekat …sebenarnya seperti sebuah keputus asaan jika kita memilih selebritis artis untuk sebagai wakil ataupun pemimpin ….mungkin karena pilihan lain sudah tidak ada yang lebih baik alias seperti tak ada pilihan yang lebih baik lagi
salam buat keluarga pak
Baca juga tulisan terbaru genthokelir berjudul Siluman Harga Mati
para artis pasti beralasan bahwa mereka juga mempunyai kompetensi yang cukup untuk jadi wakil rakyat.
beberapa artis memang terbukti bahwa mereka mempunyai keseriusan yang cukup setelah menjadi wakil rakyat.
cilakanya… banyak juga artis2 yang ikut2an terjun ke dunia politik tanpa bekal yang cukup (banyak lho)… di sisi lain, banyak partai yang memanfaatkan keterkenalan artis untuk meangguk suara sebanyak-banyaknya…
Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul Sedulur Kepaten Obor
Usul, Pak Dhe. Mbok yao gambarnya itu diganti gambar Dian Sastro atau Vena Melinda. Sudut pandang gambar yang itu kurang sip (anakku bilang gedung DPR/MPR kebanjiran katanya). Tentang artis yang nyaleg, aku positive thinking aja. Semoga dengan hadirnya banyak artis di Senayan nanti, para wakil rakyat yang terhormat jadi melek, dan nggak ngantuk apalagi ketiduran saat bersidang. Tentang prestasi mereka, baca aja KOMPAS (Minggu, 1/3) kemarin.
jika terpilih, semoga gak sekedar memenuhi “scenario dan acting” belaka! ssseeppp mas!
Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Hitam di Atas Putih
Memang tidak masalah, asal mereka amanah dan mementingkan kepentingan rakyat dan berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan janji yang pernah dia kampanyekan. Kemabli giliran masyarakat untuk cerdas memilih wakil2 yang amanah
Baca juga tulisan terbaru wahyubmw berjudul LAGI-LAGI SOAL PEMILU …
mewakili teman-teman artis, saya merasa kehadiran kami di ranah politik tidak akan memberikan dampak negatif, justru kontribusi positif bagi duni perpolitikan di tanah air. menurut saya, artis yang notabene sudah mapan secara ekonomi dan memiliki pamor justru akan lebih fokus bila harus membidangi politik karena kurangnya distraksi untuk tujuan selain mengurusi rakyat yang diwakilinya (walaupun tidak ada jaminan untuk ini).
dan jangan lupa bahwa tak semua artis itu bergaya hidup glamor ataupun tidak membumi. banyak juga artis yang justru memiliki naluri kemanusiaan yang baik, santun dan peduli.
pemilih juga diuntungkan karena mereka relatif lebih mengenal calon yang akan dipilih, tidak semata membeli kucing dalam karung, walaupun imaji yang ditampilkan artis di publik tak bisa dijamin akurasinya. tapi tentu saja bagi rakyat pemilih, perlu memilih kalangan pesohor yang selama ini benar-benar menunjukkan bisa ngemong rakyat, cerdas, dan berwibawa, tak sekadar terkenal.
itu tanggapan saya dari kalangan artis, pak sawali.
Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Longed Luxurious Leisure Time
semoga caleg artis kita mempunyai tujuan yang berbeda dari caleg kebanyakan, dan peduli pada nasib rakyat
Baca juga tulisan terbaru achmad sholeh berjudul Fenomena Nikah Sirri
hmmm…jujur aja casualcutie masih ragu kalo artis masuk dalam jajaran parlemen. dunia parlemen kan beda dgn dunia artis
Baca juga tulisan terbaru casual cutie berjudul Sexy Valuation
wah, pak terus terang dari hati kecil saya berkata, apakah mereka bakalan sanggup menjadi seseorang yang amanah? apa mereka janji bakalan tidak berakting hanya di depan rakyat…??
sungguh memprihatinkan sekali pak… 🙁
namun, semoga jika mereka terpilih, benar-benar menjadi seorang wakil rakyat yang amanah… amiiiiinnnn 🙂
sebenarnya siapa aja sih saya dukung untuk duduk di ranah politik, kan ga masalah kalo si artis itu memang berkompeten untuk terjun di dunia politik.
BTW thanks yah pak dah berkunjung ke blog saya yang masih berantakan
Baca juga tulisan terbaru syafur berjudul komunitas blogger palembang