Blog, Facebook, dan Keajaiban Dunia Virtual

facebookSatu dasawarsa yang silam, boleh jadi kita masih mengalami hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman yang tersebar di berbagai belahan dunia. Kecanggihan teknologi di bidang informasi dan komunikasi agaknya baru menjadi milik kalangan elite klas menengah ke atas.

Namun, seiring dengan perkembangan infrastruktur teknologi yang terus berkembang dan meluas hingga ke pelosok-pelosok dusun, proses interaksi dan komunikasi di dunia maya seperti anak panah yang terlepas dari busurnya. Manusia mulai “dimanjakan” dalam berinteraksi dan berkomunikasi jarak jauh. Handphone yang dulu hanya bisa dinikmati oleh kaum berkantong tebal, kini sudah menjadi piranti “profan” yang bisa dimiliki oleh siapa saja. Bahkan, internet pun tidak lagi hanya menjadi sesuatu yang mewah, tetapi (hampir) sudah mewabah dan menyatu di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas. Warung internet (warnet) terus bermunculan di berbagai sudut kampung seperti cendawan di musim hujan.

Pada perkembangan berikutnya, orang tak hanya sekadar memanfaatkan internet untuk berselancar dan browsing semata, tetapi sudah jauh melampaui batas-batas penggunaan yang bersifat konsumtif. Instansi, komunitas, atau perorangan mulai melirik internet sebagai media virtual untuk melakukan aktivitas produktif. Maka, muncullah bisnis online yang dikemas menarik dengan daya sugestif tinggi, hingga mampu meraup banyak keuntungan. Blog personal pun tak jarang yang di-monetize hingga menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang makin menjanjikan.

Pada sisi lain, blog juga digunakan untuk membangun semangat berbagi dan bersilaturahmi dengan pengunjung. Blogwalking dengan saling berkunjung dan berkomentar menjadi tradisi baru di dunia maya. Kompleks blogosphere makin ramai dan meriah dengan hadirnya banyak bloger dengan latar belakang budaya, sosial, agama, atau kelompok yang beragam. Komunikasi dan interaksi antarbloger di dunia maya pun tak jauh berbeda seperti di dunia nyata. Meski belum pernah bertemu, mereka bisa bergaul akrab seperti sahabat lama. Namun, agaknya ada beberapa bloger yang merasa belum “afdol” jika jalinan silaturahmi yang mereka bangun selama ini tidak ditindaklanjuti dengan pertemuan langsung. Maka, muncullah tradisi yang baru lagi, yakni kopi darat alias kopdar. Tentu saja, ada banyak keterkejutan yang muncul ketika beberapa bloger bertemu dan bersemuka dalam sebuah momen yang sama. Mereka berupaya untuk menemukan benang merah antara situasi yang berlangsung di dunia maya dan di dunia nyata.

Selain blog, juga makin banyak bermunculan jejaring sosial di dunia virtual yang kian memanjakan penggunanya dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Ada beberapa di antaranya yang cukup menarik dan memikat para pengguna, seperti friendster, myspace, multiply, hi5, twitter, atau plurk. Satu lagi jejaring sosial yang kini sedang mewabah di kalangan para netter adalah facebook (FB). Layanan jejaring yang konon diciptakan oleh seorang pemuda Yahudi berumur 24 tahun itu seperti memiliki daya sihir dahsyat. Dalam waktu singkat, situs ini sanggup memesona jutaan pengguna. Selain kemudahan membuat akun, FB juga gampang dikelola dan dilengkapi fitur-fitur menarik yang bisa dioptimalkan untuk menjaring pergaulan sosial di dunia maya yang lebih luas.

Alhasil, FB seperti sebuah perkampungan dunia yang dihuni oleh orang-orang dari berbagai kalangan. FB sanggup menanggalkan jejak-jejak primordial dan sentimen lokalitas para penggunanya. Mereka seperti memasuki sebuah perkampungan global yang egaliter dan demokratis. Persoalannya, apakah kehadiran FB akan terus ”memfosil” sebagai jejaring sosial yang nyaman dan permanen atau hanya singgah sesaat dalam kubangan memori penggunanya hingga akhirnya terlupakan? Tak tahu pasti. Waktu juga nanti yang akan mengujinya.

Terlepas dari itu, blog dan FB agaknya telah menjadi piranti teknologi digital yang memancarkan pamor keajaiban dunia virtual yang benar-benar membuat dunia makin menyempit dan mengglobal. **

14 Comments

  1. Perkembangan FB menarik…yang sulit adalah “Friends” tak berurut seperti pada “Friendster”…jadi kalau pertemanan udah banyak, menjadi sulit untuk mencari nama tertentu.

    FB,FS, MP hanya sebatas pertemanan. Namun dunia internet betul2 canggih…jika mau membuat modul untuk mengajar, selain buku, saya biasanya juga mencari dari internet untuk melihat perkembangan terkini pelaksanaan bahan yang diajarkan. Dan ini sangat menarik. Bahkan mencari hal2 yang terkait dengan sapi perah, misalnya: budidaya, marketing, sampai data terakhir bisa diakses dengan mudah. Malahan setiap Dinas peternakan di propinsi udah punya web site yang memudahkan kita mencari data terbaru.

    Baca juga tulisan terbaru edratna berjudul Hujan angin, genteng bocor dan sulit cari tukang

  2. Pak Sawali hebat ya. Bisa mengurus beberapa blog sekaligus. Apa saya melakukan hal seperti pak sawali saja ya? menulis tentang TIK dan Sastra.

    Baca juga tulisan terbaru muji berjudul Langkah Awal

  3. situs jejaring sosial yang banyak bermunculan memang membuat kita tak lagi gamang dalam bersosialisasi. kalau tatap muka menjadi penghalang seseorang yang timid buat berinteraksi, maka ekspresi masih dapat diluncurkan lewat tulisan.

    mungkin dan sangat niscaya teknologi akan semakin berkembang dalam hal ini, namun blog should never die. karena tak sekadar menghadirkan silaturrahim, media ini juga memberi peluang untuk saling berbagi.

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Dosen Arogan

  4. terus terang, dengan adanya blog dan FB -dari segi positifnya-, saya tiba2 mendapat banyak kenalan dan teman. luar biasa banget kedua sarana tersebut pokoknya. ajib dan ajaib !

  5. kalo berbicara soal facebook saya pernah membaca sebuah artikel dari luar negeri bahwa tidak menutup kemungkinan popularitas facebook akan membunuh ketenaran sang google, saya lupa deh alamat nya.

    Baca juga tulisan terbaru syafur berjudul Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

  6. kadang dari face book plurk blog dan lain lainya akhirnya mendapatkan sesuatu yang banyak bermanfaat dalam kehidupan pak

    Baca juga tulisan terbaru genthokelir berjudul Management Gengsi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *