Tak lama lagi, kita akan melakukan “tutup buku”. Banyak sudah peristiwa yang tercatat di dalamnya. Mungkin sangat beragam corak dan warna tintanya. Mungkin juga kita terpaksa meminjam tinta tetangga atau sahabat ketika tinta kehidupan kita sudah tak lagi menyisakan bekas di atas lembar-lembar buku kehidupan. Atau, suatu ketika kita berbaik hati meminjamkan tinta kehidupan kita itu kepada tetangga atau sahabat kita. Begitulah rupanya warna-warni kehidupan. Saling memberi dan menerima, saling sapa dan menjawab. Kehidupan memang banyak warnanya.
Sementara itu, di luar kehidupan kita, juga sudah tak terbilang lagi banyaknya peristiwa yang mengiringi langkah-langkah besar dari sebuah negeri bernama Indonesia. Di sana, kita akan lebih banyak lagi menemukan warna-warni kehidupan. Ada warna politik, ekonomi, sosial, budaya, religi, hukum, atau pertahanan keamanan.
Bagi para elite negara, menjelang pergantian tahun, jelas perlu menjadi memontum yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus introspeksi diri. Merekalah yang sesungguhnya menjadi “penentu” warna-warni kehidupan di negeri ini. Ibarat sebuah gerbong kereta, meekalah yang selama ini menjadi masinis yang tengah mengangkut kurang lebih sekitar 220-an juta penumpang. Jumlah yang tidak sedikit tentunya.
Apakah gerbong yang mereka bawa bisa melaju mulus di atas rel kehidupan yang sesungguhnya? Kalau mau jujur, “gerbong Indonesia” itu masih sempoyongan dan tertatih-tatih. Bahkan, tak jarang anjlog dari rel. Untung saja tak sampai terjadi tabrakan dengan gerbong kereta tetangga yang kebetulan melintas dengan kecepatan tinggi. Para penumpang banyak yang mengeluh karena merasa kurang nyaman. Goncangan kereta itu kadang-kadang menghentak-hentak di luar dugaan. Sesekali terdengar pekik histeris para penumpang akibat kesembronoan sang masinis dalam mengendalikan laju kereta. Sang masinis terus melaju dan tak pernah lagi punya kepedulian terhadap nasib para penumpang yang menjerit dan mengumpat. Para penumpang pun jadi kehilangan sikap ramah dan santun. Masing-masing sibuk untuk menyelamatkan diri sendiri.
Kita berharap, semoga “gerbong Indonesia” tahun 2009 bisa melaju mulus di atas rel peradaban dunia dengan nyaman sekaligus mampu mengembalikan keramahan dan kesantunan yang selama ini telah lenyap entah ke mana. ***
Kalau kita lihat ke belakang, itulah yang sudah kita lakukan dan bisa sebagai pembelajaran kita untuk melangkah ke depan. Hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan esok harus lebih baik daripada hari ini. Hari ini … seberapa bermanfaatkah kita untuk orang lain ???
Baca juga tulisan terbaru wahyubmw berjudul MANASIK HAJI
pergantian taun adalah saat yg paling tepat bagi kita untuk berkaca..melakukan introspeksi, melakukan evaluasi untuk menentukan program dan kegiatan yg akan dilaksanakan untuk tahun mendatang..
tentu kita tidak ingin menjadi seperti keledai..jatuh lebih dari satu kali di lubang yg sama..Bukan begitu mas??
Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Ban Bocor !
Ganti tahun, bukan berarti ganti nama kan atau ganti selera atau ganti pasangan…
Hahahahahaha
Yah, emang sih kita musti harus intropeksi diri dari tahun sebelumnya… agar kita bisa lebih maju lagi
Apakah tahun ini kita lebih baik dari tahun sebelumnya ?
Atau tahun ini kita lebih buruk dari tahun sebelumnya..?
Atau tahun ini sama saja dengan tahun sebelumnya ?
Baca juga tulisan terbaru Jay berjudul BerQurban & Keadilan Terhadap Keluarga
yang jelas
umur berkurang
duh sedih
apa kah anda orang2 yang beruntung tahun ini .. ??
Baca juga tulisan terbaru dikma berjudul Sukses Bersama PayPal
amien pak … 🙂
keknya blogger juga turut berperan serta dalam menyumbangkan kemajuan
Baca juga tulisan terbaru afwan auliyar berjudul Pekerja Blog
gambarnya keren pak
Baca juga tulisan terbaru zoel berjudul Award lagi..
Menjelang tutup buku malah nambah utang, sem :d
Semoga kita memiliki lokomotif yang handal ya, Pak Sawal.
Karena tanpa lokomotif yang handal, hendak kemana gerbong-gerbong negeri ini akan dibawa…
Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul Seandainya Jakarta Bukan Ibukota Negara
kagum dengan pemilihan analogi yang menarik: gerbong kereta indonesia yang penuh masalah, terancam bertabrakan dengan kereta cepat milik negara-negara lain. haha! miris tapi tak bikin saya meringis, malah senyum-senyum manis. hayah!
walaupun refleksi tak harus menunggu akhir tahun untuk dilakukan, tak urung momen pergantian tahun ini seperti saat pembagian rapor akhir semester, membuat kita menilai kembali pencapaian yang ada, dan menentukan langkah berikut. semoga tahun-tahun mendatang gerbong kereta indonesia jadi lebih baik, masinisnya jadi lebih dapat dipercaya dan kompeten, dan relnya mulus tak rawan anjlok.
Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Bukan Cinderella
test komentar. semoga sudah normal kembali bisa diakses 😉
Baca juga tulisan terbaru det berjudul “Gunakan Kondom Sebelum Sex”
semoga tahun depan 2009, segalanya menjadi lebih bik daripada tahun 2008. Awali tahun baru dengan niat yang baik dan motivasi yang penuh semangat.
Baca juga tulisan terbaru alifahru berjudul Potensi Bisnis dan Peluang Usaha Menggiurkan di Sekitar Kampus
selamat datang tahun yang penuh tantangan. kata para pakar yang ahli dibidangnya: pengangguran meningkat karena phk besar-besaran, demam berdarah mencapai puncaknya, dll. semoga hanya ramalan saja dan tidak jadi kenyataan. gerbong bisa melaju dengan cepat, soalnya sekarang sedang dibangun rel ganda.
tapi lumayan masih ada pesta untuk hiburan yaitu pemilu.
Baca juga tulisan terbaru endar berjudul Penipuan model baru bagi saya
tahun baru, semangat baru, rezeki baru, dan mobil baru
itu yang saya harapkan di tahun baru kali ini
hha