Gelar Budaya Teater Semut 2008

gb

Teater Semut bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kendal (DK2) Jawa Tengah akan menggelar sebuah acara bertajuk “Gelar Budaya 2008” (GB 2008). Menurut rencana, aktivitas seni dan budaya tersebut akan digelar pada hari Minggu dan Sabtu (23 dan 29 November 2008) bertempat di Aula Dinas Sosial, tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 62, Kendal, Jawa Tengah. Sejumlah acara sedang dalam persiapan, di antaranya: (1) Lomba Baca Puisi (Tingkat Umum se-Jawa Tengah); (2) Lomba Tulis cerpen (Tingkat Umum se-Kabupaten Kendal); dan (3) Pementasan Teater.

Teater Semut memang layak diacungi jempol dalam menggelar even-even bergengsi. Hampir setiap tahun, kelompok Teater yang berkali-kali menyabet gelar juara umum dalam berbagai festival Teater, baik di tingkat Jawa Tengah maupun nasional itu bisa dibilang sebagai satu di antara kelompok “aksi panggung” yang masih eksis dan “istiqamah” dalam menjaga aktivitas berkesenian. Sungguh, bukan hal yang mudah untuk bisa menjaga konsistensi sikap semacam itu di tengah meruyaknya nilai-nilai hedonisme dan pragmatisme sempit. Banyak kaum muda yang tak betah untuk tetap suntuk dan total melakukan aktivitas olah tubuh dan ulah jiwa di atas pentas. Selain menyita banyak waktu (sejak latihan hingga pementasan), tuntutan ekonomi juga menjadi alasan utama banyak pekerja Teater yang gagal bertahan di markas. Lebih-lebih menjadi awak Teater belum bisa menjanjikan kesejahteraan hidup yang layak. Praktis, banyak awak Teater yang terpaksa hengkang dari komunitasnya.

Namun, agaknya Teater Semut tampil beda. Di tengah meruyaknya nilai-nilai hedonisme semacam itu, awak Teater Semut masih tahan uji untuk tetap berada di markas. Mereka masih suntuk dan intes melakukan latihan menjelang pementasan. Aslam Kussatyo, dedengkot Teater yang sudah lama malang-melintang dalam dunia teater di Jawa Tengah ini agaknya punya resep tersendiri. Guru MAN Kendal yang kini sedang menyelesaikan tesis Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini selalu berhasil menarik minat anak-anak muda untuk bermain teater. Yang mengagumkan, dalam pementasan Teater GB 2008 ini, Aslam Kussatyo juga menyusun naskah dan menyutradari pementasannya.

Yang menarik, dalam GB 2008 ini juga digelar Lomba Penulisan Cerpen, meski baru sebatas di wilayah Kendal. Ajang semacam ini setidaknya bisa menjadi pemicu para peminat dan pencinta cerpen untuk saling mendedahkan kreativitasnya kepada dewan juri. Jika tak ada aral melintang, 10 cerpen terbaik akan diterbitkan ke dalam sebuah antologi. Nah, jangan sia-siakan kesempatan ini, siapa tahu dari ajang ini, Sampeyan bisa menjadi seorang cerpenis ternama.

Nah, salam budaya!

Comments

  1. Kadose sampun maos.. (dimana, ya? )

    Selamat atas rumah keduanya, Pak! Ditunggu tumpeng2nya 🙂

  2. Teater Semut memang layak diacungi jempol… doubel pak, acungannya!
    *Sepertinya saya perlu informasikan ini ke rekan2 Sekolah Rakyat, siapa tahu ada yang berminat… Makasih info-nya pak!

    Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul Bertemu Perempuan Bergaun Putih

  3. saya baru datang dari rumah lama nie.. (sawali[dot]info), berkunjung kerumah barunya pak sawali.., nice blog pak.., i like clean design.. :mrgreen: , sorry komennya OOT 🙂

    Baca juga tulisan terbaru spydeeyk berjudul Menyusun Planning

  4. berkunjung ke rumah baru pak sawali..

    *clingak clinguk nyari kue 🙂

    Baca juga tulisan terbaru emfajar berjudul Masakan Ibu

  5. lomba cerpen ? duh .. gak bisa ikutan 😥
    kapan ada yang skala nasional ya?

  6. thok.. thokk… kulo nuwun,
    setelah berkunjung dari rumah pertama sekarang ke rumah kedua. sama sama nyaman untuk ditinggali

    Baca juga tulisan terbaru endar berjudul Kegiatan akhir pekan

  7. kecil bentuknya, pedas gigitannya. Gajah aja kalah sm semut..coba kluarin ibu jari mas, biar ta’ kasih klingking!…darrr..kalah kan? qwqwqwiii

    Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Chauvinism Sang Kopral !

  8. wah teater semut luar biasa pak!
    selalu ada event disini…

    acara hari ini gmna pak?

    Baca juga tulisan terbaru azaxs berjudul Pelatihan Wirausaha

  9. dari awal saya membaca teater “semut” menjadi teater “sumut”. sampe saya sempat bingung, apa hubungan pak sawali yang berdomisili di kendal dengan propinsi sumatera utara? wah, taunya saya yang salah baca.

    nah, pertanyaan yang sama: apa hubungan pak sawali dengan teater semut? mestinya tak sekadar karena sedaerah saja kan, pak?

    Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Gold Coast Day4: Sea World, Our World!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *