Makna "Dong"

Sama halnya dengan deh, dong pun sebagian besar terdapat dalam percakapan langsung.
a. Sama dengan kata bukan? (‘kan? ) 
  Contoh: (1) “Hebat dong lo bisa ngerti logat Betawi.”
   (2) “Wajar dong kalo dugem mesti pake baju keren.

b. Sama dengan kata tentu saja.
  Contoh: (3) “Jadi dong. Masa Aya mau nolak,sih!”
   (4) “Ya kamu,dong yang cukongin. Masa tamu disuruh bayar, sih!”.

c. Sama dengan kata jadi atau kalau begitu.
  Contoh: (5) “Enak di elu dong. Gue yang cape-cape nyari duit.”  

Fungsi Dong

a. Menghaluskan perintah
 Menghaluskan perintah disertai bujukan dan kawan bicara berperan dalam
 pengambilan keputusan.

 1. Konteks: ayo dong 
Contoh: (6) “Ayo dong bikin rame zuazana. Jangan diam aja!”
  (7) “Ayo dong puter lagu-lagu jazz yang hot!”  

2. Konteks: verba + dong  
   Contoh: (8) “Aya mau ke mana? Tungguin dong barengan!”
     (9) “Beliin dong tas merek Gucci buat Mbak Susi!”

3. Konteks: nomina + dong 
  Contoh: (10) “Eh,Bung, kembaliannya dong, jangan belagak pilon!”
   (11) “Kenalin pacarnya dong. Kok, diem-diem aja!”

4. Konteks: adverbia + dong
 Contoh: (12) “Kite-kite lagi di Torahachi. Ke sini dong…”
  (13) “Tunggu di sini dong. Gue mo ke WC dulu!”

5.Konteks: frase + dong   
    Contoh: (14) “Eh,kuenya dicicipin lagi dong! Ayo Mas….”
  (15) “Birnya diabisin dulu dong! Nggak usah kesusu.” 

6. Konteks: kalimat + dong
Contoh: (16) “Maap sih maap, tapi gak usah pake kaget-kagetan
           gitu, dong!”

b. Menghaluskan permintaan

 7. Konteks: verba + dong
   Contoh: (17) “Eeeeh, ikutan dong ke Kafe Ria…”
   (18) “Mbak, nasi ramesnya dibungkus dong! Mau dibawa pulang.”

c. Menekankan rasa “tidak sabar”.
 Contoh: (19) “Yaa,kapan dong elo mo beresin kamarnya. Ampuuun,
          joroknya.”
    (20) “Kapan dong VCD-nya dikembaliin? Temen gue mo
          nonton juga.”

d. Menekankan permohonan dan keputusasaan.
Contoh: (21) “Jadi gimana dong? Mau ikut clubbing apa kagak?”
   (22) “Cepet ambil keputusan dong! Aya udah nggak sabaran
          nunggu.”

e. Menekankan rasa bangga.

  8. Konteks: siapa dulu + dong 
  Contoh: (23) “Siapa dulu dong anaknya. Nggak percuma sekolah di
           luar negeri.”
   (24) “Siapa dulu dong gurunya, kalo bukan Ibu Chiko.”

f. Menekankan rasa kecewa.

 9. Konteks: nggak…+ dong
  Contoh: (25) “Wah, jadi nggak bisa datang dong, ya Aya!”
    (26) “Yaaa, jadi gue nggak kebagian oleh-olehnya,dong?”

g. Ungkapan gitu dong yang menyatakan pujian.

Contoh: (27) “Nah, gitu dong. Kalo belajar jangan kepalang tanggung.
  (28) “Nah,gitu dong. Kalo jadi cowok mesti bertanggung jawab.”

Letak di dalam kalimat
Pada dasarnya, dong terletak sesudah kata, frase, atau kalimat yang ditekankannya.

Dong dapat dipisahkan dari kata yang ditegaskannya.
Konteks:tolong + obyek langsung + dong
Contoh: (29) “Tolong Mbak, dong! Biar kerjaannya cepet selesai.”

Konteks:verba + obyek langsung + dong
Contoh: Bantu-bantuin Ibu dulu dong! Jangan duduk ngelamun aja.

Sumber: http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa15.html

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *