Juara Umum Tanpa Mahkota

Bisa jadi itulah ungkapan yang tepat untuk Indonesia dalam SEA GAMES XXVI Tahun 2011. Dengan perolehan 170 lebih keping emas, 140-an perak, dan 130-an perunggu, Indonesia dipastikan menjadi Juara Umum. Sayangnya, “kesempurnaan” prestasi itu tidak terpenuhi melalui cabang sepak bola. Untuk ke sekian kalinya, dalam kurun waktu dua dekade, medali emas sepak bola belum juga mau bersemayam di negeri ini. Ekspektasi besar untuk bisa melihat kibaran Merah Putih dan gema Indonesia Raya di Stadion Gelora Bung Karno gagal terwujud. Melalui drama adu pinalti, Tim Garuda Muda mesti mengakui keunggulan Tim Harimau Malaya dengan skor 5-4. Padahal, publik pencinta bola yang sudah kadung menjadikan cabang olahraga ini sebagai bagian dari kultur bangsa, demikian fanatik dan “melambung” harapannya untuk bisa menyaksikan tim kesayangannya mampu menaklukkan “musuh bebuyutan” itu.

tim garudaSebenarnya Tim Garuda U-23 tidak tampil buruk. Beberapa kali sergapan pasukan Rahmad Darmawan itu mampu merepotkan soliditas pertahanan Tim Harimau Malaya. Namun, strategi dan teknik yang bagus agaknya tidak diimbangi dengan kekuatan stamina dan mental para pemain akibat jeda pertandingan dan proses “recovery” yang terlalu pendek. Adu pinalti dalam sebuah laga panas memang selalu menumbuhkan sensasi, lebih-lebih ketika berhadapan dengan “rival abadi” itu. Stamina yang habis terkuras sepanjang 2 x 60 menit setelah kedudukan imbang 1-1 agaknya menambah beban skuad Tim Merah Putih Garuda Muda bertambah berat. Walhasil, itulah yang terjadi. Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinand Sinaga gagal menuntaskan ambisinya untuk menaklukkan kiper Malaysia, Khairul Fahmi.

Meski demikian, kita perlu angkat topi dan memberikan apresiasi tinggi kepada Tim Merah Putih Garuda Muda yang sudah berusaha tampil optimal sepanjang laga. Berikut adalah skuad Tim Garuda Muda yang tampil dalam laga SEA GAMES 2011.

Pelatih: Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih: Aji Santoso, Widodo C. Putro, Edi Harto (kiper)
1. Andritany Ardhiyasa, 26 Desember 1991, Persija Jakarta
2. Kurnia Meiga Hermansyah, 7 Mei 1990, Arema Indonesia
3. Abdul Rahman, 14 Mei 1988, Semen Padang
4. Diego Michiels, 8 Agustus 1990, Pelita Jaya
5. Gunawan Dwi Cahyo, 20 April 1989, Persijap Jepara
6. Hasyim Kipuw, 5 September 1988, Persija Jakarta
7. Hendro Siswanto, 12 Maret 1990, Arema Indonesia,
8. Jajang Sukmara, 18 November 1988, Persib Bandung
9. Septia Hadi, 26 September 1991, Sriwijaya F.C.
10. Yericho Christiantoko, 14 Januari 1992, C.S. Visé
11. Andik Vermansyah, 23 November 1991, Persebaya 1927
12. Egi Melgiansyah (kapten), 4 September 1990, Pelita Jaya
13. Mahadirga Lasut, 17 Agustus 1988, Persija Jakarta
14. Oktovianus Maniani, 27 Oktober 1990, Persiram Raja Ampat
15. Rizky Ramdani Lestaluhu, 5 November 1991, Persija Jakarta
16. Stevie Bonsapia, 10 Mei 1988, Persipura Jayapura
17. Ferdinand Sinaga, 8 September 1988, Semen Padang
18. Lukas Mandowen, 6 April 1992, Persipura Jayapura
19. Patrick Steve Wanggai, 27 Juni 1988, Persidafon Dafonsoro
20. Titus Bonai, 4 Maret 1989, Persipura Jayapura
21. Yongki Aribowo, 23 November 1989, Persisam Samarinda

Sebagai pemain yang rata-rata berusia 23 tahun ke bawah, mereka butuh banyak pengalaman dalam berbagai laga internasional. Mereka masih memiliki prospek gemilang untuk terus mengasah kemampuannya. Tim Garuda Muda memang telah gagal mempersembahkan medali emas buat Ibu Pertiwi. Namun, suatu ketika, jika terus dilatih dan digembleng, mereka bisa tampil ngedhap-edhapi yang mampu membuat setiap lawan jadi keder. Jadi, negeri besar ini masih bisa bermimpi untuk memiliki sebuah tim yang hebat. Fanatisme publik yang begitu kuat akan terus mengalir setiap Tim Garuda berlaga. Ayo, Tim Garuda, kepakkan terus sayapmu hingga menembus dinding langit yang sanggup meruntuhkan nyali lawan-lawanmu! ***

42 Comments

  1. negeri besar ini masih bisa bermimpi untuk memiliki sebuah tim yang hebat. Semoga saja mimpi ini cepat jadi kenyataan…. salut untuk tim Garuda Muda.

  2. Yaaa….
    Meski diakhir hasilnya kita semua anti klimaks, tapi ini saya pikir adalah pencapaian yang musti diapresiasi.
    Rahmat Darmawan toh memiliki kemampuan yang tak bisa diremehkan diantara pelatih lain yang acapkali mengambil dari manca-negara…
    Nuwun…

    ~mangap numpang nylonong ya Pak.. 🙂

  3. Gelar memang ditentukan dari sebuah pertandingan, namun kita sering lupa bahwa menghadapi pertandingan itu butuh yang namanya persiapan serius. Nah, inilah penyakit Indonesia. Persiapan seadanya, tapi pasang target tinggi. Pak Djohar langsung bilang mau emas SEA Games begitu terpilih jadi ketum PSSI. Tapi pas diminta menyediakan lawan latih tanding, cuma Timor Leste satu-satunya lawan berwujud negara yang bisa dilobi.

    Tanpa mengurangi rasa kagum terhadap perjuangan timnas U23 semalam, sepanjang PSSI masih terus begini-begini saja, sulit rasanya melihat Garuda terbang tinggi.

  4. saya masih nyesek aja nih…
    bisa dibilang 2 kali kita dikalahkan Malaysia.. piala AFF dan SEA Games sekarang..
    Kenapa harus kalah lagi dari Malaysia ya.. hiks..

  5. saya lebih bangga memiliki pemerintah yang bersih daripada tim sepak bola yang selalu juara

  6. Masih muda muda ko’, masih ada mahkota yang akan menanti. Sabar aja, yang penting latihan dan persatuan 🙂

  7. Wah akhirnya tahu semua nama-nama tim nas kita nich Pak Wali.

  8. Manusia berencana Tuhan yang menentukan…….
    Alhamdulillah Indonesia jadi juara umum……
    sudah lama anti sepak bola indonesia….. karena yang maen orang asing, kita hanya jadi pelengkap saja…menyedihkan, apa tidak ada insan berbakat di negeri ini sampai mau dilecehkan pemain asing? atau justru kita sendiri yang melecehkan diri sendiri???

    pengelola kerjasyariah.com
    Peluang kerja syariah, bisnis online, bisnis syariah dan media dakwah online:
    Sarana meningkatkan keimanan, keilmuan dan ekonomi ummat

  9. Meski sempat kecewa dg hasil final tersebut, tapi garuda muda perlu dukungan untuk menjadi team garuda yang tangguh

  10. Sebagai pemain yang rata-rata berusia 23 tahun ke bawah, mereka butuh banyak pengalaman dalam berbagai laga internasional. Mereka masih memiliki prospek gemilang untuk terus mengasah kemampuannya.

  11. Indonesia memang hanya mendapatkan medali perak, tapi yang patut diingat bahwa merekalah tim terbaik sea games, karena sudah mati-matian hadapi vietnam dan tetap bisa mati-matian hadapi malaysia, vietnam saja sudah bener2 terkuras dan kalah hadapi myanmar, tapi Indonesia secara statistik permainan masih jauh di atas malaysia. sudah saatnya tidak hanya memperhatikan hasil, tapi juga mengamati prosesnya

  12. kalau ungkapan saya mas, saya lebih baik menggunakan..

    “juara tanpa piala..”

    memang pertandingan antara malaysia ini selalu saja menjadi pertandingan yang bukan hanya terjadi dilapangan, tetapiterjadi di berbagai aspek mas…

    bai itu harga diri bangsa ataupun kebesaran bangsa..

    seperti kita tahu, bahwa indonesia dan malaysia acap kali terjadi ketegangan,,bahkan akan diisukan perang, tapi tak kunjung datang..

    yah inilah perang yang sedang dilancarkan kedua negara, yang dirangkai dalam pertandingan sepak bola..

    dilihat daru kualitas dan permainan, Indonesia pasti menang, namun sekali lagi, kadang ada permainan dibelakang layar yang kita didepan lapangan tidak mengetahuinya…

  13. saya bener2 deg degan menyaksikan pertandingan tersebut tetapi cukup adil juga lah tim nas kita hanya perlu 3 bulan persiapan sedangkan malaysia mempersiaokannya 2 tahun.

  14. hebat,,pokoknya gak ada kata lain selain selamat buat timnas,,,kalian terbaik,,
    kita hanya belum beruntung aja,,mereka sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya,,
    Indonesia Bisa!

  15. Walaupun timnas U-23 tidak berhasil menyabet medali emas. Garuda tetap di dadaku, tetap semangat untuk menghadapi perhelatan SEA Games selanjutnya. Saya yakin, timnas U-23 BISA!

    Salam kenal dari saya pak.

  16. masih perlu banyak latihan nyepak bola lagi intinya kita ini… 😀

  17. Tetap hebat ya pak Garuda muda kita.
    semoga latihannya semakin intens, biar makin cemerlang.
    magang2 di Luar negeri sepertinya juga penting, buat melatih mental 😀

  18. bangga dengan rasa sportifitas pemain dan juga supporternya. permainan, kalah dan menang memang harus.

  19. Penonton bola Indonesia harus banyak introspeksi diri, termasuk penyelenggara pertandingan bola disenayan..Sudahkah mereka sholat magrib? dan di kasih fasilitas sholat? berapa persen yang sudah sholat magrib dan berapa persen yang belum? Bayangkan 100ribu penonton!!!…www.propolisdiamond.com now@apotikimiafarma

  20. apa pun yg terjadi kita harus bangga dengan atlet indonesia yang tulus membela tanah airnya…. terkadang kasian dengan nasib meraka klo tidak jadi atlet lagi sudah banyak contohnya …… semangat atlet Indonesia garuda didadamu…….

    arungj eram

  21. Juara umum tanpa emas dari sepakbola rasanya hambar. ibarat sayur tanpa garam. tapi patut diapresiasi. Sepakbola U-23 memberikan tontonan yang menarik, dan meningkatkan pamor sepakbola Indonesia

  22. Jangan kecewa, maju terus Garuda muda. Jadikan ini, sebagai pelajaran yang berharga.

  23. walaupun tidak mendapatkan mahkota pemain timnas indonesia sudah berjuang dengan keras untuk mengharumkan nama bangsa,,
    maju terus Garuda indonesia,,,,

  24. Jin

    Hasil kerja keras mereka patut dihargai, tidak semua orang dapat melakukan seperti mereka walaupun harus kandas ditengah jalan tapi kita lihat banyaknya kemajuan dari tahun tahun sebelumnya

  25. Ini patut kita syukuri pula meskipun tanpa membawa Piala juara satu untuk cabang sepak bola

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *