Bahasa Indonesia yang digunakan di kalangan remaja, yang lebih dikenal dengan istilah ABG alias Anak Baru Gede Indonesia saat ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa ABG cenderung memilih ragam santai, tidak terlalu baku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur kalimat dan intonasi. Dalam pilihan kata kita melihat bahwa, misalnya:
1. digunakan untuk mengganti kata
digunakan untuk mengganti kata
digunakan untuk mengganti kata
2. serta banyak penggunaan kata dasar seperti: membaca → baca,
bermain → main berbelanja → belanja membeli → beli
membawa → bawa dll.
3. Untuk menghindari pembentukan kata dengan afiksasi, digunakan proses nasalisasi yang diiringi dengan penambahan akhiran: “-in”, misalnya:
memperpanjang → manjangin
memperkenalkan → kenalin
Kata yang agak panjang akan diperpendek, misalnya:
pekerjaan → kerjaan
permainan → mainan
4.Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek,sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali. Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen “Atas Nama Cinta”: [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.
Budi: “Kamu anak baru, ya?” Aida: “Iya.”
Budi: “Jurusan apa?” Aida: “Sastra Inggris.”
Budi: “Pantesan cantik” Aida: “Makasih.”
Budi: “Eh,mau ini?” Aida: “Apa tuh? Obat,ya?”
Budi: “Iya, kalo mau ambil aja.” Aida: “Nggak, ah…”
5. Kosa kata bahasa remaja banyak diwarnai oleh bahasa prokem, bahasa gaul, dan istilah yang banyak digunakan pemakai narkoba (narkotika, obat-obatan dan zat aditif). Kata-kata seperti: sakaw → sakit (simton penarikan diri dari narkoba), putaw → putih (bubuk heroin), segaw → satu gram (ukuran heroin), kini semakin dikenal.
6. Untuk membentuk kata kerja transitif, bahasa remaja cenderung menggunakan proses nasalisasi. Awalan “me-“, akhiran “-kan” dan “-i” yang cukup rumit dihindarkan.
a. Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif:
Contoh: pikir → → mikirin tanya → →nanyain
repot→→ngerepotin ambil→→ngambilin
b. Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in
Contoh: dua→→duain tunggu→→ ditungguin
ajar→→diajarin tinggal→→ditinggalin
c. Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif
“ter-” dalam bahasa Indonesia baku.
Contoh: gaet → kegaet timpa → ketimpa peleset → kepeleset
cantol →kecantol tipu → ketipu tabrak → ketabrak
7. Penghilangan huruf (fonem)awal.
Contoh: habis → abis hitung → itung hujan → ujan sudah → udah
saja → aja sama → ama memang → emang hilang → ilang
8. Penghilangan huruf “h” pada awal suku kata bentuk baku.
Contoh: tahu → tau habis →abis lihat → liat hati→ ati
hangat →anget pahit→ pait tahun→ taon bohong → boong
9. Pemendekan kata atau kontraksi dari dua kata yang berbeda.
Contoh: terima kasih → makasih, trims bagaimana → gimana
begini → gini begitu → gitu ini → nih itu → tuh
ayoh → yoh, yuk bukan? → ‘kan? sebentar → entar, ntar, tar
ulang tahun → ultah materialistis → matre aduh → duh
negosiasi → nego selamat → met boleh juga → boljug
10. Penggunaan istilah lain.
Contoh: cantik →kece dia → do’i, doski kaya →tajir reseh →berabe
bokap →ayah nyokap →ibu cinta →cintrong
aku →gua, gue, gwa kamu →lu, lo, elu kampungan→ norak
pergi→ cau mati →koit jorok →jorse malu→ tengsin
11. Penggantian huruf “a” dengan “e”.
Contoh: benar →bener cepat →cepet teman→ temen cakap →cakep
sebal→ sebel senang → seneng putar → puter seram →serem
12. Penggantian diftong “au”, “ai” dengan “o” dan “e”.
Contoh: kalau → kalo sampai → sampe satai → sate gulai → gule
capai → cape kerbau → kebo pakai → pake mau → mo
13. Pengindonesiaan bahasa asing (Inggris).
Contoh: sorry → sori top → ngetop gang → geng, gank
happy→hepi gossip → gosip, ngegosip trend → trendi, ngetren
Karena bahasa remaja cenderung santai, bahasa ini tidak patut jika digunakan dalam situasi resmi. Namun, dalam pergaulan sehari-hari, bahasa ini sering dipakai. Bagi sebagian besar orang Indonesia dapat dengan mudah mempelajari bahasa ini lewat acara televisi yang lebih banyak bernuansa ABG.
Sumber: http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa18.html