Bisa jadi terkesan bombastis kalau blog ini menggunakan judul: “Mendaki Pelangi” dengan tag: “Menatap Matahari”. Tidak membumi, jadinya, hehehe … Haks, benar juga, karena pelangi sendiri jarang bersentuhan dengan bumi. Dia hanya muncul ketika hujan atau gerimis terkuak dari pintu langit, lantas dalam waktu yang bersamaan, matahari muncul. Sinarnya menerpa guyuran hujan hingga berimbas pada munculnya spektrum warna-warni. Meski beraneka warna, warna-warna pelangi memberikan sentuhan keindahan yang memesona dan eksotis. Pelangi bisa melambungkan khayal seorang pengarang hingga ke titik batas imajinasi yang paling limit. Demikianlah idealnya perbedaan itu. Bisa menumbuhkan dinamika. Tidak menang-menangan; tidak menganggap orang yang tidak sependapat sebagai sosok yang mesti dimusuhi.
Mengapa mesti mendaki? Kalau sejenak kita melakukan refleksi, sebuah institusi bernama negara-bangsa (nyaris) tak pernah selesai. Negara dan bangsa dibangun lintasgenerasi yang memiliki kesinambungan sejarah. Negara-bangsa juga tidak mewujud begitu saja dalam tataran praksis kehidupan. Negara dan bangsa mana pun akan terus berproses untuk menemukan mimpi-mimpinya.
Mungkin terlalu berlebihan kalau mengaitkan kehadiran blog ini dengan “warna-warni pelangi” dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sebagai rakyat jelata yang selalu risau oleh berbagai praktik kekerasan yang marak terjadi akibat perbedaan pendapat berbasiskan sentimen kesukuan, agama, ras, atau antarkelompok, rasanya tidak salah kalau saya sekadar ikut memberikan “saksi” melalui tulisan-tulisan yang berawal dari pemikiran-pemikiran naif saya.
Semoga kehadiran blog ini bisa ikut memberikan seberkas warna dalam spektrum warna-warni kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Budiono yang telah berkiprah ikut andil memajukan pendidikan di negeri ini dengan memberikan layanan hosting gratis 100% kepada 20 orang guru. Semoga upaya mulia ini mendapatkan sambutan hangat dari rekan-rekan sejawat.
Kepada sahabat-sahabat bloger saya ucapkan selamat datang di gubug saya yang baru, semoga bisa makin memperat jalinan silaturahmi dan semangat untuk berbagi. Demikian juga kepada para pengunjung, saya ucapkan sugeng rawuh, semoga jalinan silaturahmi secara maya ini bisa menjadi media untuk saling bercanda dan berdiskusi. Yaps, selamat mendaki pelangi dan menatap matahari!
Salam kreatif,
Sawali
amin… sebuah tujuan mulia dari seorang penjual hosting… semoga mendapat amal yang setimpal….. hehe… pak sawali jadi bisa ternak blog yang banyak nih.. ditunggu ternak blog yang lain pak… semoga semakin menambah wawasan dan khasanah para blogger…. amin
Baca juga tulisan terbaru Anang berjudul Menampilkan Favicon di Blog
selamat deh pak. 😀
Baca juga tulisan terbaru hendra berjudul TESTOMONIAL WINDOWS 7
wah, saya baru tau ada blog ini. selamat deh pak.
semoga semakin eksis di dunia perblogan dan pendidikan.
saya harap kita benar2 bisa mendaki pelangi, merasakan indahnya warna-warni kehidupan. dan menatap matahari, merasakan terangnya dunia. hehe…
Baca juga tulisan terbaru EEng berjudul Eksekusi Pelaku Bom Bali
Saya usul pak!
Bagaimana kalau konten blog ini khusus untuk blog budaya khususnya kesusastraan??? Sepertinya asyik dan “Sawali bangets” gitu! (favicon-nya juga sudah pas)…
Bisa juga nanti sawali[dot]info lebih fokus membahas tentang kependidikan, tentunya tetap “sesekali menyentil peradaban yang “sakit” dengan gaya slengekan dan seadanya”, ini bagian dari kepekaan sosial yang tidak diungkapkan dengan gaya sastrawan, melainkan lebih tegas… hehehe
*ini hanya usul lho!
Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul PR yang Curang
Enake dadi wong terkenal, nggawe blog anyar yo langsung laris. Koyo tokone singkèk, nggawe toko jèjèr2 tetep payu. Beda karo sebagian bangsane dewe, nggawe warung pecel siji wae kembang kempis, ojo maneh mbukak cabang.
Selamat atas kelahiran anak ke sekiannya. Saya yakin ini belum blog ragil, karena Pak Sawali masih tercatat sebagai PUS (Pasangan Usia Subur) yg kênthêng.
Baca juga tulisan terbaru marsudiyanto berjudul Asing dengan Bahasa Asing
sepakat dengn mas andy mse, kalo nggak ada yang diposting minta kiriman postistingan juganggak papa pak … 😀 😀
sepakat dengan mas andy, karena blog pak sawali ada beberapa (yang semuanya ingin saya singgahi terus, rugi kalau ketinggalan satu saja tulisan), lebih baik kalau blog yang ada dibuat dengan tema, jadi lebih “siap” waktu mau berkunjung. hehe!
kok saya jadi ribet banget, ya? toh karena ini blog, mustinya justru lebih bebas dalam mengisinya ya, pak?
ah, yang penting mah pak sawali tetap nulis dan bagi-bagi ilmu sama kita-kita!
Baca juga tulisan terbaru marshmallow berjudul Dance with My Father
Lha kok di banner jadinya MENITI, Pak Sawali? Bukannya dalam tulisan MENDAKI? Apa aku yang kurang periksa ya?
Tapi salut banget pada layanan hosting gratis 100% kepada 20 orang guru. Bentuk kongkrit itu. Dan Pak Sawali sudah mengejawantahkannya… Mantap!
Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul Seberapa Kalap Anda Terhadap Buku?
Setelah membaca tulisan ini, baru ngeh: pikir punya pikir, asyik bener dapat hosting gratis. Ngiri nih! Hehe.
Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul Seberapa Kalap Anda Terhadap Buku?
selamat pak,
mendaki pelangi menatap matahari merupakan bukti bahwa pak sawali adalah blogger yang bisa dijadikan panutan dan guru.. tidak hanya didunia nyata, tapi juga di dunia maya.. 🙂
Kang deon & deteksi infonya memang luarbiasa! 🙂
Baca juga tulisan terbaru azaxs berjudul Pelatihan Wirausaha
pas banget di sini lg ujan panas mas..dq khan kluar rumah disaat stelah baca postingan ini..mana tau ada matahari, mana tau ada pelangi??? he..he
Baca juga tulisan terbaru Nyante Aza Lae berjudul Ban Bocor !