Kalau boleh saya ibaratkan sebuah rumah, blog saya ini sering diteriaki oleh orang-orang dari luar sana dengan identitas yang tidak jelas. Namanya saja teriakan; jelas bikin gemes dan nyeri di telinga. Saya sendiri tidak tahu siapa mereka. Untung saja ada Satpam Aki Ismet yang selalu siap berjaga-jaga di teras samping selama 24 jam non-stop setiap harinya. Hebat! Meski sudah “uzur”, Aki Ismet masih sigap dan bisa diandalkan. Si Aki berhasil menangkap “bocah-bocah” nakal itu dan langsung memborgolnya di ruang karantina. Berdasarkan laporan yang saya terima hingga hari Rabu, 21 November 2007 pukul 22.34 WIB, si Aki Ismet berhasil menangkap 852 “bocah” nakal itu lengkap dengan bunyi teriakan-teriakannya.
Saya pun iseng membuka ruang karantina, hehehehe Gila! Mereka tidak ada yang saya kenal. Inilah salah satu tampang “bocah” tua nakal itu.
Jumlah mereka yang suka berteriak-teriak nakal itu (nyaris) mengimbangi jumlah tamu saya yang datang dengan maksud baik-baik; bersilaturahmi dan sharing pengalaman yang dalam waktu yang sama tercatat ada sekitar 1.182 komentar (termasuk respon saya sendiri tentu saja) seperti terlihat pada statistik berikut ini.
Saya tidak tahu, mengapa rumah yang baru berumur 4 bulan (berdiri pada tanggal 11 Juli 2004 maaf 2007 *atas kejelian Mas Goop, trims*) ini sudah diteriaki macam-macam oleh “bocah-bocah” nakal. Terus terang saja saya merasa risih. Beruntung ada Aki Ismet sehingga mereka tidak bisa langsung masuk ke rumah. * Bisa jadi Aki Ismet tahu kalau mereka sedang mabuk berat sehingga dinilai tidak layak bertamu bersama pengunjung yang lain *
Ya, ilustrasi tersebut untuk menggambarkan betapa serangan komentar nakal alias SPAM sudah sedemikian jauh beraksi dan sangat mengganggu kenyamanan para pemilik blog. Bagi pemilik blog wordpress jelas akan sangat terbantu oleh kehadiran “satpam” Akismet yang selalu setia menjadi “anjing penjaga”. Entah bagi pemilik blog di luar WP. Tanpa Akismet, saya tidak tahu bagaimana kondisi “rumah” saya. Bisa jadi, dalam sekejap widget recent-comment yang saya pasang di bar samping akan bertaburan komentar-komentar SPAM yang datang secara tak terduga.
Jujur saja, saya sangat awam tentang komentar SPAM ini. *Dasar gaptek sih! 😆 * Apa maksud dan tujuannya? Kalau ingin berkomentar, mengapa harus cari sensasi dengan mengumbar respon yang tak jelas juntrungnya? Bikinan orang atau memang ada program khusus yang dengan sengaja dibuat untuk menggoda para bloger? (Maaf, saya lebih suka menulisnya tanpa “g” ganda –memenuhi anjuran kaidah bahasa, hehehehe 😀 ) Mungkin ada teman-teman bloger yang bisa membantu saya untuk menjelaskan perihal komentar SPAM ini?
Meskipun demikian, hingga saat ini kehadiran spamer-spamer gelap itu agaknya belum memberikan dampak serius terhadap keutuhan “rumah” saya, bahkan selalu sukses digagalkan oleh Aki Ismet sehingga batal “berperang mulut” dengan sang “shohibul” blog ini, hehehe 😀 Saya masih bisa enjoy untuk tetap bisa bersilaturahmi dengan teman-teman bloger dan merespon komentar para tamu. Terima kasih Mr Matt, berkat Sampean, Aki Ismet masih setia menjaga keamanan kompleks blogosphere WP dari teror usil spamer-spamer kurang kerjaan.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman bloger dan para pengunjung yang sudah berkenan menerima kehadiran blog Jalur Lurus sehingga bisa ikut berkiprah meramaikan kompleks blogosphere WP, meski dengan postingan seadanya dan masih jauh dari kualitas postingan seperti milik para “seleb blog”. Untuk itu, izinkan saya memberikan trackback kepada teman-teman bloger (saya urutkan secara alphabetis) yang selama ini telah berkenan menjalin silaturahmi dan berdiskusi di “gubug” saya yang amat sederhana ini.
- Bangaiptop: bloger asal Clincing yang saat ini harus lebih banyak istirahat akibat “hadiah dan bonus” gangguan penyakit yang sedang bersarang di tubuhnya. Semoga lekas sembuh ya, Bang.
- Bu Enggar: guru TIK yang kritis dalam mencermati persoalan-persoalan pendidikan.
- Bung Alex: bloger asal Aceh yang “garang” dalam menentang kekerasan, tetapi lembut hati. Entah, sekarang ini sudah jarang mampir lagi ke gubug saya. Ketika saya cek lewat peselancar blog, tampaknya kok jarang update postingan lagi
- Bung Edy Caplang: bloger yang amat menguasai lalu lintas kota Jakarta dan sekitarnya serta tak henti-hentinya berkampanye tentang tertib dan disiplin di jalan raya.
- Bung Edy Zaqeus: bloger dan penulis muda berbakat yang telah menghasilkan buku-buku best-seller yang kini sering menjadi rujukan bagi para penulis yang ingin memiliki penerbitan sendiri.
- Bung Fertob: bloger yang selalu menyajikan postingan berbobot, panjang, dan kaya referensi sehingga pembaca harus sering mengernyitkan jidat, hehehe 😀 Kupasannya selalu tajam dan mendalam.
- Bung Militis: bloger yang cukup produktif dalam meng-update postingan-postingan yang renyah, enak dibaca, dan selalu mengajak pembaca untuk melakukan refleksi terhadap berbagai persoalan-persoalan hidup. Bung Militis selalu menyapa saya dengan sapaan khasnya, “Pak Guru” setiap kali memberikan komentar, hehehe 😀
- Bung Pandapotan: bloger pendatang baru di WP, tetapi tulisan-tulisannya, khususnya cerpen, sudah banyak bertaburan di berbagai media massa cetak (lokal maupun nasional). Saya lebih dulu mengenalnya lewat tulisan-tulisannya di media cetak ketimbang di blog.
- Bung Satria: bloger yang juga mahasiswa UKSW Salatiga yang cukup kritis dalam mencermati dunia pendidikan dan selalu mengundang saya untuk berdiskusi. Postingannya tentang “Pendidikan Gratis” mendapatkan respon bagus dan beragam dari berbagai kalangan.
- Bung Yari NK: bloger yang selalu meng-update postingan-postingan bermutu tentang sejarah dan ilmu pengetahuan dengan rujukan yang lengkap dan sangat fasih berbahasa asing (Inggris, Perancis, dll.) Bung Yari juga memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan olahraga tenis.
- Kangguru: guru bloger yang selalu rendah hati dan terus berjuang untuk mewujudkan agar guru yang memiliki blog diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan khusus dari Mendiknas pada Hari Guru, hehehehe 😀
- Mas almascatie: bloger yang sudah bisa “kembali hidup normal“, hehehe 😀 Bung Almas yang asal Ambon –mudah-mudahan tidak salah juga– dikenal kreatif dalam membuat postingan yang dilengkapi dengan image-image menarik sehingga membuat pengunjung ingin berlama-lama menikmatinya.
- Mas andalasdejava: bloger yang masih berstatus sebagai siswa SMA –kalau nggak salah nih– tetapi selalu “berani” dalam menyuarakan kebenaran. Postingannya yang mengkritisi tentang “kecurangan” dewan yuri dalam sebuah lomba cukup bagus. Namun, entah ke mana dia sekarang. Saya lihat blognya lewat peselancar blog masih belum ada postingan terbaru sejak lebaran yang lalu.
- Mas aRul: bloger yang saat ini sedang hiatus untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa ITS Surabaya –mudah-mudahan tidak salah. Postingannya cukup bagus dengan gaya ucap yang lincah dan enak dibaca. Semoga cepat lulus dengan nilai yang bagus, sehingga ilmunya bisa segera diterapkan *halah* untuk membangun bangsa dan negara.
- Mas Bachtiar: bloger yang masih berstatus sebagai siswa SMA yang sebentar lagi mau menempuh ujian, tetapi pengalamannya di dunia blogosphere sudah segudang. Postingannya khas remaja; ringan, sarat humor, tapi tak jarang terasa pedas sentilan kritiknya. Semoga lulus dengan nilai yang bagus ya, Mas. Jangan lupa belajar dan berdoa. Jika perlu, boleh untuk sementara *halah sok menasihati* hiatus agar bisa konsentrasi menghadapi ujian.
- Mas Boby: bloger yang sangat fasih berbicara tentang dunia IT. Mas Boby juga memiliki perhatian khusus dalam membangun jaringan blog guru. Bahkan, dia juga yang mendorong saya untuk segera mewujudkan aggregator blog guru. Sayangnya, saya sendiri masih “gaptek abis” sehingga sampai saat ini masih belum bisa mewujudkannya. Mohon dibantu, ya, Mas Boby?
- Mas Danalingga: bloger yang selalu mengangkat topik tentang masalah spiritual lintasagama. Postingannya berbobot. Isinya mencerahkan dan selalu memiliki pesan moral kepada pembaca untuk kembali ke jalan kebenaran tanpa menggurui.
- Mas Goop: bloger yang kini bermukim di Klaten, Jawa Tengah –kalau nggak salah nih– yang sangat bersemangat ketika diajak berbicara tentang masalah sastra dan budaya. Dia selalu menyapa saya dengan “Paman Syawal” pada setiap komentarnya, hehehe 😀
- Mas Gunawan Rudy: bloger yang menggunakan username rozenesia ini, avatarnya pernah mengecoh saya sehingga sempat ditertawakan oleh Mas aRul, hehehe 😆 Saya memang mengira Mas Gun ini seorang cewek ternyata cowok tulen. Tapi tampaknya Mas Gun enjoy saja, hehehe 😀 Kehadirannya di blog WP belum lama, tetapi postingannya selalu dikerubuti banyak pengunjung seperti seorang seleb blog. *sekarang bukan lagi “seperti” kali ya, tetapi bener-bener seleb blog.* Dia masih berstatus mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UGM Yogyakarta –mudah-mudahan juga tidak salah. Pandangan- pandangannya cukup kritis dalam menyuarakan nilai-nilai kebenaran dan tak henti-hentinya mengampanyekan sikap antidiskrimasi.
- Mas Hoek: bloger asal Purwokerto ini cukup kreatif dalam mengelola blognya. Bahasa dalam postingannya cukup khas. Kehadirannya di WP juga belum terlalu lama. Namun, jangan tanya jumlah pengunjungnya, hehehe 😀 Setiap kali posting pasti dikerubuti pengunjung. Konon, Mas Hoek juga mengelola sebuah warnet sehingga hafal betul dengan karakter para pelanggannya yang dudud, hehehe
- Mas Kurtubi: Mas Kurt –demikian saya biasa menyapanya– tergolong bloger istimewa. Santri asal Buntet Cirebon ini sudah lama akrab dengan dunia blogosphere. Postingan-postingannya cukup bagus dan berbobot. Meski berasal dari dunia pesantren, Mas Kurt tak menonjolkan kesantriannya. Postingannya tak banyak ditaburi huruf-huruf hijaiyyah. Berpandangan toleran, ramah, dan rendah hati.
- Mas Mbelgedez: Wah, agaknya hingga saat ini Mas Mbel masih sangat menikmati predikat misteriusnya di dunia blogosphere. Tapi, beliau sangat baik, ramah, dan bersahabat. Bahasa-bahasa dalam blognya cukup khas.
- Mas Riziq: blog benbego miliknya baru saja terkena suspend. Namun, alhamdulillah kini sudah kembali online. Mas Rizig, demikian konon dia biasa dipanggil, sering mengangkat topik yang berkaitan dengan dunia IT. Postingan-postingannya cukup bagus dan bermanfaat bagi pengunjung –termasuk saya tentunya– yang ingin mengenal lebih jauh tentang dunia internet.
- Mbak Fira: Mbak Fira dikenal sebagai bloger yang sering memosting puisi dan cerpen, selain postingan yang berkaitan dengan renungan kehidupan. Puisi dan cerpennya lumayan bagus dengan sentuhan bahasa yang lembut. Mbak Fira saya kenal sebagai pribadi yang sangat ramah dan cepat akrab.
- Mbak Hanna: Mbak Hanna saya kenal sebagai bloger yang mudah tersentuh dan begitu peka perasaannya terhadap nasib sesama. Hal itu tampak dari postingan-postingannya yang gencar membela kaum lemah dan tersisih. Mbak Hanna pertama kali berkunjung ke blog saya ketika masih mengelola blogspot. Sejak saat itu Mbak Hanna selalu rutin berkunjung dan selalu memberikan komentar-komentar khasnya; memotivasi untuk terus berjuang melalui dunia pendidikan, hingga akhirnya Mbak Hanna bermigrasi ke WP.
- Pak Abimanyu: pegawai LPMP Jawa Tengah yang mengelola bidang IT ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan bersahabat. Komentar Pak Abimanyu-lah yang mengilhami saya untuk membuat postingan tentang “Mengapa Saya Ngeblog di WordPress“.
- Pak Al-jupri: Pak Jupri saya kenal sebagai bloger yang seringkali mengangkat masalah Matematika melalui cerita yang mengalir dan enak dibaca. Masalah-masalah Matematika yang rumit menjadi lebih mudah dipahami. Kini, Pak Al-Jupri sedang menyelesaikan studinya di Holland, Belanda–mudah-mudahan tidak salah. Semoga studinya cepat klar, ya, Pak, agar ilmunya bisa secepatnya diterapkan *halah* untuk membangun negeri tercinta.
- Pak Aris: bloger asal Kupang dengan username “drt” ini masih bermukim di Amrik. Saat ini Beliau tengah gencar mengusahakan dana untuk operasi bayi Gracia. Beliau juga mengelola blog berbahasa Inggris.
- Pak deKing: bloger asal Banjar Negara, Jawa Tengah, yang kini tengah menuntut ilmu di Holland, Belanda, ini dikenal sebagai pakar Matematika. Tak heran jika postingan-postingannya sangat akrab dengan dunia Matematika. Meskipun demikian, Pak deKing bisa juga dibilang “generalis” yang sangat fasih berbicara tentang masalah filsafat, budaya, dan sosial. Hal itu terlihat dari komentar-komentarnya yang berperspektif luas dan multidimensi. Semoga studinya cepat klar, ya, Pak, agar ilmunya bisa secepatnya diterapkan *halah* untuk membangun negeri tercinta.
- Pak Edo: bloger yang pegawai di Ditjen PTKPNF dalam pengembangan ICT ini juga mengelola www.sekolah2000.or.id, www.oke.or.id, dan www.jugaguru.com yang sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Namun, di blog pribadinya, beliau lebih banyak mengangkat topik-topik hangat yang sedang menjadi isu di tengah kehidupan masyarakat.
- Pak Ersis: bloger yang juga dosen Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) ini dikenal dengan moto blognya: “Menulis Tanpa Berguru”. Ya, Pak Ersis yang telah menghasilkan banyak buku ini dikenal sebagai sosok yang gigih dalam menyebarkan “virus” menulis kepada siapa saja. Pak Ersis juga memiliki komunitas EWA sebagai wadah dan wujud kecintaannya dalam melahirkan penulis-penulis baru.
- Pak Gempur: Saya belum lama mengenal bloger yang juga guru di salah satu SMA di kota pahlawan ini. Namun, ketika blognya saya kunjungi, postingan-postingannya cukup berbobot dengan mengangkat masalah-masalah pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Pandangan-pandangannya cukup kritis dan mencerahkan.
- Pak Herianto: bloger yang juga seorang dosen ini lebih banyak mengangkat masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia internet. Meski demikian, beliau juga banyak mengangkat masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan spiritual.
- Pak Mawardi: Pak Mawardi tergolong bloger produktif. Sebagai seorang pendidik, postingan Pak Mawardi cukup sering mengangkat persoalan pendidikan. Beliau juga banyak mengangkat berbagai topik seputar isu yang sedang hangat terjadi di tengah-tengah masyarakat. Untuk memberikan pencerahan kepada pengunjung, Beliau juga memasang rubrik “Konsultasi” di blognya dengan melibatkan kyai dan ulama’.
- Pak Munggur: Pak Munggur –kalau boleh menyapanya demikian, hehehehe 😀 — juga dikenal sebagai bloger yang cukup produktif. Beliau juga getol mendukung budaya ngeblog di kalangan guru.
- Pak Narto: bloger yang juga Kepala SMA Weleri Kendal Jawa Tengah ini sudah sering kopdar dengan saya karena sama-sama tergabung dalam Forum Ilmiah Guru. Pandangan-pandangannya cukup kreatif dan berani tampil beda.
- Pak Shodiq Mustika: Pak Shodiq dikenal sebagai bloger yang getol mewujudkan trik-trik berpacaran secara Islami. Meski banyak yang kurang sependapat, Pak Shodiq tetap konsisten dengan sikapnya. Beliau juga rutin melakukan seleksi postingan-postingan dari berbagai blog yang dinilai ngetop sesuai dengan kriteria tertentu. Seleksi top-posting-nya dilakukan setiap dua bulan sekali –maaf, kalau salah, ya, Pak?
- Pak Sigid: bloger yang kini bermukim di Gunung Kidul, Yogyakarta –maaf kalau salah– ini sangat fasih berbicara tentang masalah budaya Jawa. Postingan-postingannya mampu memberikan pencerahan baru dan selalu mengangkat isu-isu aktual.
- Pak Syamqomar: bloger alumnus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin jurusan Bahasa Inggris ini tidak mengabdikan dirinya sebagai pendidik, tetapi justru menekuni dunia jurnalistik. Meski demikian, kecintaannya terhadap dunia pendidikan tak diragukan lagi. Hal itu bisa dilihat dari postingan-postingannya yang selalu mengangkat topik-topik pendidikan.
- Pak Utomo: pengawas SMA di jajaran Dinas P dan K Kab. Kendal Jawa Tengah yang juga mengelola blog Jaringan Inovasi Pendidikan (JIP) di blogspot ini dikenal sebagai sosok idealis dan konsisten dalam mempertahankan prinsip yang diyakini kebenarannya. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan tak perlu diragukan lagi, meskipun tidak jarang ada pihak-pihak tertentu yang kurang menyukai langkah-langkah yang ditempuhnya.
- Pak Yossi: bloger yang juga guru SMA Cepiring Kendal Jawa Tengah ini sudah sering kopdar dengan saya karena sama-sama tergabung dalam Forum Ilmiah Guru.
*Mohon maaf jika ada kekeliruan dan mohon dengan hormat untuk berkenan mengoreksinya*
Mohon maaf kepada teman-teman bloger yang tidak sempat saya beri trackback. Bukan karena apa-apa, melainkan semata-mata keterbatasan waktu dan pikiran saya sehingga tidak bisa menjangkau semuanya. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para pengunjung yang telah berkenan mampir ke “gubug” saya, semoga silaturahmi kita terus berlanjut meskipun hanya sebatas di dunia maya. Nah, salam budaya! ***
wah aku tidak ada pak? anonimkah aku?
oia lupa salam budaya 🙂
wah……
wahhh…….
wahhhhh……..
nama saia………..
ah, saia jadi malu pak :blush:
ah ya, jadi yang bener itu bloger ya pak? bukan blogger?
ah ya, postingannya banyak sangadh pak, 125 postingan…
wele-wele…dan saia yakin itu tulisannya bermutu smua, ndak kek saia….wele-wele…salute pak! *menjura*
Aduh….. jadi
ge-ermalu nih, namaku disebut2! Huehehe…Sama2, saya juga terima kasih dan merasa senang kok, blog saya selalu dikunjungi Pak Sawali dan juga rekan2 blogger yang lain.
Btw, Pak Sawali nih kok postingannya bisa banyak sekali sih? Pakai
obat kuat perkasaresep apaan nih??Saya juga kasihan nih, sama si aki Ismet eh maksud saya si aki Akismet, udah kerjanya berat, ngga digaji pula, padahal dia menjaga seluruh negeri WordPress di planet blogsphere ini. Untung dia ngga pernah minta
naikgaji ya? Huehehehe…. 😀Wah, makasih banyak pak, ternyata saya di kenal pak sawali juga. *terharu*
Tulisan bapak kali ini mengajarkan saya mengapa silaturahmi itu di anjurkan. Wong jadinya indah gini, padahal di dunia maya ya pak?
Ke…ke…ke… 😆
Ada nama sayah disebut-sebut…
Padahal sayah cuman tukang nyampah dasini…
Btw, soal SPAM nyang dikarantina itu bisa dibuang pak. Klik ajah kolom HAPUS SEMUA SPAM. Maka semuanya akan ilang.
Sayah hampir tiap hari mbuangin sampah begituan (kira-kira 5 biji perhari). Jadi kolom SPAM sayah slalu bersih. Soale (katanya) itu membebani akses dan kapasitas Blog kita….
Komen spam itu bukan komen biasa, tapi semacam Trek Bek agar kita mengunjungi situs mereka. Nah, si Aki Ismet menahan komen dengan banyak Link nyang menyertainya.
Maap kalok sayah sok teu…..
*mode minta izin nyampah: on*
Wakaka, aya aya wae si Pak Guru teh (bukan kopi)
Makasih yaks, ndak nyangka nama-ku juga ada di-situ, padahal masih anak baru 😳
Emang bener Pak Guru, kalau Aki Ismet itu jago bener, bisa nyetop “bocah-bocah nakal”, meskipun kadang-kadang silaf, nyetop komen milik kita sendiri, dan komen teman-teman lain yang bukan SPAM
*ngirim sesajen ke Aki Ismet* 😆
*mode minta izin nyampah: off*
*ndoa’in Pak Guru tetep sehat biar bisa tetep mosting* 🙂
Aduh, pak, ada nama saya juga yach? Maksih bangat yach, he he he he.
852 spam? Wah berarti Pak Sawali sudah sangat populer dong.
Terharu, akhirnya ada juga yang mengakui keberadaan saya. Makasih pak mengenali saya lewat tulisan.
Saya baca sekali lagi, kalau ga salah cewenya cuma dua ya? Kemana nih kaum Kartini yang lainnya? he he he. Iya deh, pak. Maaf, ya, isengku lagi kambuh, jadi komentnya pun rada jahil, he he he.
Salam ngeblog.
Assalamualaikum pak,jadi malu nih pak ada nama saya di deretan orang-orang yang berpendidikan semua.Terimakasih banyak atas perhatian bapak pada saya,padahal saya bukan siapa-siapa hanya ingin belajar menulis dan menjalin silahturahmi pada sesama blogger eh salah bloger ya pak hehehe.Salut buat pak Sawali yang saya kenal pertamanya kirain temanan ama pak Ersis.Ingat gak pak hihihi.Skali lagi makasih ya pak. Yuk tetap jalin tali silahturahmi ini bersama sesama bloger lainnya. Wassalam.
Maaf pak saya ralat bukan malu tapi risih berada diantara deretan orang terpelajar…hhehehee….
Oooh…Blog aku seputar IT ya. Ntar deh aku coba pindah jurusan. 😀
Btw, thanks Pak dah direview.
@ yg diatas saya. Ehm… ngga usah malu2 ah. Ntar ngga keduman lho?
Banyak benar postingannya pak? o.O
Hebat, hebat… Saya saja masih sedikit benar. 3 bulan saja belum. 😛
Ahahahaaa… 😆
*ngakak*
Yah, saya sih terima apa adanya aja asal saya nggak difitnah yang macem-macem. 😛
Masa sih belum lama, pak? rozenesia mengudara semenjar 12 September 2007. Tapi coretangunawan.wordpress.com [blog lama saya, yang mengudara dari April 2007 – Juli 2007] sudah lama eksis. 😛
tok..tok..permisi..
pak sawali ada??
ita pengen bersilaturahmi.. 😀
Pingback: When Men Comes In The Name Of Blog « Benbego’s Blog - Ben Ora Bego
Pelajaran filsafat eksistensi yang membumi.. Benar-benar sebuah kesantunan khas timur yang mungkin lama tak muncul di lindas peradaban yang mengagungkan egosentris dan materialis.
Baru kemarin saya berkomentar tentang bagaimana revitalisasi seni dan budaya berkompromi dengan media, kini anda sudah langsung mempraktikkannya. Sungguh pas dengan Nama Blog-nya, “Jalan Lurus”. Bagaimana tidak, di tengah gencarnya perlombaan menaikkan rating blog, menjadi seleb blog de el el urusan teknis yang bermuara pada persoalan ego dan eksistensi, anda malah menyodorkan wacana lama, “kesantunan” dan “kerendah-hatian”, yang saya kira adalah produk budaya lama yang mulai terpinggirkan dan anda kawinkan dengan media yang bernama “Blog”.
Kesantunan anda mengusik eksistensi saya yang saya rasa jauh dari mimpi ketenaran apalagi menjadi seorang yang sangat termasyhur di kalangan dunia per-blog-an. Hampir-hampir saya merasa asing di dunia yang tak berbatas ini. Kira-kira demikian ego saya berkata.
Tapi, kesantunan anda menampar egosentris saya, yang bernada melankolis larut dalam sepi tenggelam dalam ketaktahuan.
Nuwun sewu, Pak! Saya pungut ilmu bapak! Saya pelajari dan doakan saya bisa mengamalkannya.
*Terharu dan Menangis tanpa Tahu apa arti semua ini”
@ GRaK:
Waduh, maaf banget nih, Mas. Bener2 lupa, nih. Ngetiknya larut malam, pikiran pun dah capek (alasan klasik nih) Tapi yang pasti, Mas Grak nggak anonim, kok. Dan makasih banget telah berkenan untuk bersilaturahmi. OK, salam.
@ hoek:
Makasih Mas Hoek. Halah, ya nggak jauh beda dengan tulisan2 sampah, kok, hehehehe OK, salam.
@ Yari NK:
Hehehehe 😀 Ada2 aja nih Bung Yari. Resep apaan? *Halah* ada ide ditulis, kalau nggak ya istirahat, gitu aja hehehehe 😀 OK, salam.
@ danalingga:
Makasih Mas Dana, meski hanya secara online, silaturahmi tetep jalan terus, Mas. OK, salam.
@ mbelgedez:
“Halah” Tukang nyampah? Ya nggaklah! OK, makasih infonya, Mas Mbel. Dah “kubunuh” semua tuh bocah2 nakal yang berhasil dikarantina Aki Ismet. OK, salam.
@ extremusmilitis:
Terima kasih doanya Mas Militis. Aki Ismet memang masih bisa diandalkan betul, meski ada juga komen temen yang non-SPAM diembat juga, hehehehe 😆 Ok, salam.
@ Hanna:
Oh, baru sadar kalau yang saya trackback hanya dua perempuan, hehehehe 😀 Ada satu lagi, kalau nggak salah Bu Enggar tuh perempuan juga, lho. OK, makasih banget Mbak Hanna yang tak henti2nya memompa semangat saya untuk terus menulis, hehehehe 😀 OK, salam.
@ NuDe:
Ah, apa bener begitu Mas Nude? Maaf nih, Mas, bener2 lupa ngasih trackback. Mostingnya larut malam, nih! OK, makasih banget telah berkenan menyambung tali silaturahmi. OK, salam.
@ fira:
*Halah* Malu? Emang ada apa sih, Mbak Fira. OK, setuju banget, Mbak. Blog emang bisa menjadi sarana yang tepat untuk menjalin silaturahmi dengan siapa aja! terus berkarya, Mbak. OK, salam.
@ benbego:
OK, mas Riziq sama2. Maaf kalau review-nya kurang pas, yak? OK, salam.
@ rozenesia:
Oh, jadi Mas Roze dah lama juga di WP, yak? OK, makasih Mas, salam.
@ eNPe:
Oh, kedatangan tamu agung dari Kalbar, nih. Mangga, silakan, Bu Nurita Putranti. Maaf lupa juga nggak kasih trackback nih, Bu. Gitulah kalau mosting larut malem. Jadi banyak yang terlupakan (alasan klasik ye). OK, makasih banget Bu Ita telah berkenan untuk bersilaturahmi ke sini. OK, salam.
@ gempur:
Waduh, jadi ge-er nih Pak kalau saya dinilai santun dan rendah hati, hehehe 😀 OK, makasih banget, Pak, salam.
lho emang mo kmana, pak?
kaya nulis warisan 😆
mohon maap juga kalo komen saya kebanyakan OOT
tapi ga sempey masuk akismet kan, pak? *curiga*
dan walopun saya ga ninggalin komen
bukan berarti saya absen baca blog ini
nanti kalo absen bisa disetrap pak guru…
Wah, kayaknya saya dah telat berkunjung nih 🙂 (nengok ke atas), tapi nggak disuruh berdiri didepan kelas kan? 🙂 🙂 H3w
Waduh..Makasih banyak pak sawali atas apresiasinya, padahal blog saya masih sederhana gitu. Belum bisa ngasih banyak referensi buat pengunjung yang lain.
Ngomong-ngomong jadi ingat pertama kali saya berkunjung ke blog ini, waktu itu saya masih belajar posting dan mampang gambar, jadinya malah nmenaut situs “portal dunia guru” dan “edu-article” lewat blog “Jalur Lurus”.
Maju terus pak Sawali, saya malah punya cita-cita menyusul bapak. H3w 🙂
ww.. horeeeeeeee sayah masuk yeahhhh hehehhehe
makasih pak.. padahal sayah sering ngasih comment ga berbobot tapi dianggap bocah-bocah nakal jga
*terharu*
Sebelumnya terima kasih paman sawal
bukan paman syawal😀dan benar saya di Klaten sekarang. oya, memang saya
sedikitsenang dengan sastra dan budaya. Apa lagi banyak sekali postingan tentang kedua hal tersebut di blog ini. Ah saya berterima kasih paman, karena beberapa diantaranya sungguh menyadarkan dan meng-inspirasi. Hanya di lain pihak, saya juga memohon maaf, bila dalam berkomentar sering keluar dari topik dan mungkin sok tau, akhirnya selamat atas kunjungan bocah-bocah nakal karena itu paling tidak membuktikan betapa pengaruh dari blog ini. HeheSelamat ngeblog paman, salam untuk keluarga dan salam budaya.
__________________________________________________________________
maaf paman mata usil saya menangkap beberapa hal :
1. Tahun pendirian itu apa tidak 2007??
2. Link ke paman alex, memang bukan itu lagi tapi ke : ada di blog gulung saya berjudul smells… (maaf khawatir bliau tidak berkenan bila saya tulis semua.
-terima kasih-
@ caplang™:
OK, makasih Bung Caplang. Selama ini komen Bung Caplang aman2 aja kok, hehehehe 😀 OK, salam. Disetrap? 😆 Emang ini ruang kelas, yak? OK, salam.
@ SQ:
Blog Pak Syam dah Ok, kok. Aduh, jadi jurnalis atau pendidik sama2 melakukan *halah* pencerahan peradaban kok, Pak. OK, salam.
@ almascatie:
Siapa bilang komen Mas Almas nggak berbobot, hehehehe 😀 Bagi saya komen yang bisa lepas dari terkaman Aki Ismet akan saya terima dengan senang hati, kok. OK, salam.
@ goop:
Waduh, makasih banget Mas Goop. Yayaya, betul sekali, mestinya 2007, bukan 2004. OK, Mas Goop, “mata usil” Mas Goop bener2 tajem, nih. Maklum pemilik blognya dah mulai uzur nih, hehehehe 😀 Makasih juga infonya tentang Bung Alex, Mas Goop. OK, salam.
Wadduh, baru tau nih kalau ada ngumpul2 …
Yang saya kagumi dari blog ini adalah jumlah postingannya …
Yang saya sukai adalah gaya bahasa nya …
Yang saya teladani adalah pesan-pesan tersiratnya…
Ntah kenapa saya senang banget dengan guru/dosen yang ngblog … Di instansi saya dah beberapa dosen yg saya ajari ngelola blog, tapi kok gak minat ya mereka, maksudnya postingannya gak ada updating gitu… Ntah lah, mungkin mereka berpikiran lain.
Padahal, gagasan komunikasi model begini (blog), luar biasa …
Kita jadi melihat apa2 yg tak terlihat selama ini … 😀
“Bocah-bocah nakal” ?
He he, dasar orang sastra, pintar2 aja buat istilah … 😀
Thanks pak atas list – nya … 🙂
Wow … demen baca yang beginian, jadi semakin bersahabat kayaknya. Saya jadi agak gagu berkomen he he he . Selamat Pak Swali … ngomong-ngomong, foto hanyarnyalah (Bahasa banjar)
@ Herianto:
*Halah* jadi ge-er banget nih, Pak, terlalu berlebihan tuh, hehehehe 😆 Hanya blog seorang guru, Pak, hehehe 😀
OK, makasih banget, Pak Heri, salam.
@ Ersis WA:
Hehehehe 😆 Sesekali perlu kumpul-kumpul untuk mempererat silaturahmi, Pak. Makasih Pak Ersis dah berkenan mampir ke gubug saya.
Nah, yang bahasa Banjar itu saya nggak mudeng artinya, Pak, hehehehe 😆 *Dasar kuper sih Pak*
OK, salam.
Wah terimakasih, nih Pak. Semoga blog ini aman terkendali atas serangan-serangan spamer-spamer gelap itu… 😀
Btw, urutan alfabetisnya diawali sebutan (bapak, bung, kok ga ada Aa sih.. hehe..) 😀
saya ngabsen pak… 🙂
sepertinya memang istilah blogger yg aslinya dlm bahasa Inggris diindonesiakan saja dengan bloger. gimana pak ?
btw, jumlah spam blog saya yg nyangkut di akismet sudah mencapai 12 ribuan. fenomena apa ini ya… ?
*jadi bingung*
Wah, terima kasih Pak, :). Btw, betul saya perempuan 🙂
spam itu emang makin hari makin nakal… 😆
*cek akismet*
@ mathematicse:
Mudah2an, Pak Jupri. Hehehehe 😀 Mau pakai sapaan Aa kok nanti jangan2 dikira Aa Gym, hehehehe 😆 OK, makasih, Pak.
@ Pyrrho:
Agaknya yang benar memang ‘bloger’ Bung Fertob, bukan ‘blogger’.
Ngomong2 username-nya dah ganti Pyrrho, ya Bung? OK, makasih.
Tentang SPAM di blog, kok saya awam banget, Bung, Nggak tahu tuh.
@ enggar:
Alhamdulillahm berarti saya nggak salah, dong. OK, makasih kembali, Bu Enggar.
@ cK:
Bener sekali Mbak, apalagi di blog Mbak Chika. Pasti dah mencapai ribuan, yak?
hayyah.. saya dilisting hihihi… jadi malu :p
pak, btw, saya bukan pegawai PTKPNF lo. tepatnya sebenarnya saya pekerja IT hehehe.. kuli internet pak 🙂
di diknas cuma jadi konsultan sajah hehehe
matur suwun pak…
oh iya.. about me ada di about me kok pak 🙂
@ edo:
Hehehehehe 😆 Aduh, ada kekeliruan review-nya, ya, Pak Edo. OK, makasih banget, Pak, tekah diluruskan. OK, salam.
Waaauh.. sayah masuk waiting list nih… mana pake di garis bawah lagi. Duuh tar dulu pak * berusaha menenangkan deg-degan di dada* keegeran soale. 🙂
Ternyata, saya yang dianggap lama ngeblog dibanding pak Sawali aktivitas dan kemahiran menulis pak gu(ruku) jauh lebih mumpuni dari saya. saya akui lama pak, tapi “anget-anget tai ayam”. baru kira2 dua bulan ini saya agak intens ngeblog… 🙂 saya harus banyak belajar nih sama Pak gu(ruku).
@ kurtubi:
*Halah* Mas Kurt terlalu berlebihan nih. Ternyata ngeblog memang amat bermanfaat untuk menjalin silaturahmi dan *halah sok tahu nih* mengasah pikiran, hehehehe 😀 OK, salam.
wah, (tersipu…)
thx pak, jadi tersanjung…
btw, judulnya lebih keren top100 blogger kenalan Pak Sawali…
—————–
menurutku, Pak Sawali jago bikin cerpen…
sebagai guru, bakal jadi contoh teladan…
sangat apik tulisannya,
dan perhatiannya terhadap pendidikan, top cer deh…
tetep semangat!
@ bakazero:
Waduh, Mas Boby terlalu berlebihan nih. OK, makasih banget, Mas, salam.
*ngggg…
anuu…
maap…
tapi di penjelasan tentang sayah diatas saya tetep jadi pegawai PTKPNF. belum dirumah
maap..:p
*kali ini maap betulan nih pak.. takut pitnah euy hihihihi
@ edo:
Oh, nggak apa-apa, Pak, pernyataan Pak Edo telah meluruskan dan sekaligus melengkapi komentar yang ada di postingan ini. OK, makasih banget, Pak, salam.
hehehe… matur suwun pak..
maklum pak sawali. takut aja. ntar saya diprotes sama orang PTKPNF. wong cuma kuli disket kok ngaku-ngaku pegawai pemerintah.. ehehhe..
tapi terimakasih penjelasannya 🙂
@ edo:
Oh, begitu, ya, Pak. Malah saya yang seharusnya minta maaf, Pak, telah lancang mereview Pak Edo dalam listing blog saya. Mudah2an nggak terjadi apa-apa ya, Pak, apalagi hanya sekadar menyampaikan komentar di blog seorang guru. OK, mohon maaf juga, Pak, saya telah merepotkan Pak Edo harus berkali-kali memberikan penjelasan. OK, sekali lagi mohon maaf dan terima kasih Pak penjelasannya.
panjang sekali postingannya.
salam perdamaian.
@ nieznaniez:
Salam damai juga, yak. Panjang karena ada listingnya, hehehe 😀 OK, makasih dah mampir.
Pingback: Teriakan “Bocah-bocah” Nakal | Sawali's Site
Salam wr wb
Salam kenal
Mau nyeberin virus TBC neh…
Wassalam wr wb
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Salam kenal juga.
Walah, ke sini mau nyebarin virus TBC?
salam kenal….. aku udah baca looh”perempuan bergaun putih” .
bagus cerita nya 🙂