Januari 2023
September 2017
- 24: “KEPAHLAWANAN” SUHARTO DAN IMAJINASI KEKEJAMAN PKI
- 07: Madrasah Diniyah dan Perpres Nomor 87 Tahun 2017
- 07: Perpres tentang PPK dan Impian Generasi Emas Tahun 2045
Agustus 2017
- 27: HARUSKAH FACEBOOK IKUT BERTANGGUNG JAWAB?
- 17: MENCAIRNYA “PERANG DINGIN” MEGA-SBY
- 08: Blog dan Kebebasan Berekspresi
Juli 2017
- 25: PERUNDUNGAN DAN ZERO TOLERANCE
- 05: “DASAR NDESA!”
- 03: LHS DAN “KHITAH” TRIPUSAT PENDIDIKAN
- 03: TEROR DI NEGERI WIRATHA
Juni 2017
- 24: Romantisme Tanah Kelahiran dan Idul Fitri
- 23: Perang Opini di Bulan Ramadhan
- 22: Islam Itu Memang Moderat
- 21: Mudik, Reuni, dan Lebaran
- 07: “Residu” Politik dan Pudarnya Keteladanan Elite
- 05: “Bazar Sosial” Itu Bernama Facebook
- 04: Spiritualitas Puntadewa dan Sorga Kekuasaan
- 03: Fenomena AFI di Tengah Pusaran Limbah Intoleransi
- 01: Ideologi Pancasila dan “Resistensi Bisu”
Mei 2017
- 31: “Jarimu Harimaumu!” dan Generasi Milenial
- 30: Malam Ramadhan yang Syahdu
- 21: Negeri yang Mengidap “Amnesia” Sejarah
Februari 2017
- 09: Multikulturalisme Agama, Budaya, dan Sastra dalam Pandangan Prof. Mudjahirin Thohir
- 06: Setia Naka Andrian, Kegelisahan, dan Realitas Sosial-Budaya yang “Sakit” *)
Januari 2017
- 28: Orang Tua Biologis “versus” Orang Tua Ideologis
- 26: Plus-Minus Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
- 26: Sebuah Telaga, Menjangan, dan Keterasingan
- 26: Media Sosial dan “Pion” Pemburu Informasi
- 26: Setelah 9 Tahun Ngeblog
- 26: Kang Badrun, Gawai, dan Nilai Sosial yang Terluka
Juni 2016
- 23: Gerakan Literasi melalui Aktivitas Penulisan Puisi
- 22: Munas I Agupena: Momentum Mewujudkan Gerakan Guru (Indonesia) Menulis
- 17: “Kesaksian Literer” di Balik Kisah-Kisah Kemanusiaan
Mei 2016
Januari 2016
- 21: Penerbitan Antologi Puisi: Memo Anti-Terorisme!
- 11: Membalas Cerita Ombak
- 08: Enam Purnama Tanpa Jejak
Juni 2015
- 29: Guru sebagai Inovator Pembelajaran atau Peneliti?
- 24: Tafsir Pragmatik tentang Guyonan Gus Dur
- 23: Soal Klasik tentang Pindah Agama
- 18: Menghidupkan Spirit Ngeblog di Bulan Ramadhan
Januari 2015
Desember 2014
- 30: Pendidikan, Politik, dan Karakter Bangsa
- 27: Kang Badrun, Pembaca Berita, dan Bandar Narkoba
- 25: “Memo untuk Presiden” dari Penyair Kalimantan Selatan
- 23: Sastrawan Kalimantan Selatan dalam “Sang Peneroka”
- 21: Sitor Situmorang Tutup usia, Dunia Sastra Berduka
- 20: Membaca ‘Jejak Batu Sebelum Cahaya’ Karya Ali Syamsudin Arsi
- 19: Review Blog Personal Menjelang Akhir Tahun
- 17: Jodhipati FM dan Kesetiaan Menjaga Budaya Jawa
- 16: Pertemuan Mengharukan Dua Bersaudara
- 12: Seni Rakyat Tidak Akan Pernah Mati
- 11: “Mengawinkan” Blog dan Media Sosial
- 07: Pro-Kontra Penghentian K-13 Belum Juga Berakhir
- 05: Kembali ke KTSP, Mengapa Jadi Repot?
- 04: Barongan Butuh Sentuhan Inovasi dan Kreativitas
- 02: Kurikulum dan Dunia Pendidikan sebagai “Katalisator” Perubahan
Agustus 2014
Juli 2014
Maret 2014
Februari 2014
- 18: In Memoriam: agupenajateng.net
- 04: Hasil Wawancara dengan Pengurus ISPI
- 02: Hasil Wawancara dengan Wartawan KoranSindo Jateng
Januari 2014
- 22: Memasang Ikon Share-Social dan Counter secara Manual
- 21: Lebih Bagus Tulisan Panjang atau Pendek?
- 18: Dihujani Komentar Spam
- 14: Keteladanan Rasulullah di Tengah Krisis Kepemimpinan Nasional
- 09: Ujian yang Salah Urus dan Mentalitas Korup
- 03: Kesetiaan Janji Yudistira dan Amarah Bima
- 02: Tulisan Pertama Awal Tahun 2014
Desember 2013
- 31: Tahun Baru 2014 dan Semangat Perubahan
- 30: Ujian Nasional, Kurikulum Baru, dan Pendidikan Budi Pekerti
- 29: Masihkah Elite Negeri ini Mendengar Suara Punakawan?
- 28: Grafik Jumlah Tulisan Menurun?
- 27: Budaya Politik dan Pesimisme Bangsa
- 25: Menyoal Mutu Soal UN dan Rendahnya Peringkat PISA
- 21: Keperkasaan Tidak Hanya Menjadi Milik Kaum Lelaki
- 20: Pelajaran Bahasa Indonesia: Antara Sains dan Humaniora
- 17: Lelang Jabatan Kepala Sekolah di Negeri Kelelawar
- 15: Banner untuk Blogger Guru Indonesia
- 12: Sumpah Kresna dan Trauma Drupadi
- 10: Mengukur Popularitas dan Pengaruh Blog via BlogLevel
- 09: Menjaga Marwah Sastrawan Kita
- 06: Photobucket: Layanan Pengunggah Gambar yang Praktis
- 05: Negeri Kelelawar Kian Sempoyongan Memanggul Beban
- 03: Meng-konversi Kode Script dan html pada Postingan
- 01: Gelar Budaya Dewan Kesenian Kendal Tahun 2013
November 2013
- 26: Lomba Blog “e-Learning untuk Guru dan Siswa”
- 24: Usai Sudah Perhelatan Tahunan Itu
- 21: Kopdar Guraru 2013: Upaya Menguatkan Jejaring dan Komunitas Guru
- 20: Kopdar Guraru dalam Event Acer Guraru Award 2013
- 20: Maman S. Mahayana dan Tanggung Jawab Moralnya sebagai Seorang Kritikus Sastra
- 07: Perempuan yang Menggelisahkan ASA
Oktober 2013
- 30: Jalan Menuju Gumam
- 24: Mengungkap Keunikan Gumam Asa Bungkam Mata Gergaji
- 18: Pressure Gauge: Sensor Pressure dalam Dunia Industri
September 2013
- 26: Tulisan Berpindah Tangan
- 20: Program Guraru Awards: Sebuah Kilas Balik
- 16: Bang Ali Syamsudin Arsi, Umbu Landu Paranggi, dan Puisi Gumam
- 06: Ketika Destarastra Didera Kegalauan
Agustus 2013
- 26: Bima Sakti Utama: Tips Merawat Mesin Genset
- 20: Apa pun Jenis Bisnis Anda, Web Design Indonesia Akan Menjawabnya
- 19: Furniture Jakarta: Rapi Berawal dari Lemari Pakaian
Juli 2013
Juni 2013
- 20: Gumam Saat Bintang Jatuh
- 18: Optimalisasi Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Y
- 17: Tiba waktu; “Puisi Jernihkan …”
- 12: Kebutuhan Interior Rumah Anda, Percayakan Pada Graha Patriatama Jaya
- 06: Penyair Indonesia asal Kalimantan Selatan dalam buku “Puisi Menolak Korupsi”
Mei 2013
- 16: Dibutuhkan Kesadaran Kolektif Bangsa Menuju Sebuah Perubahan
- 07: ‘Osram’, Pilihan Cerdas Lampu Hemat Energi dengan Harga Terjangkau
- 07: SOS Group – Ciptakan Taman Menawan Bersama SOS Facility Solition
- 06: MyXL Store: Aplikasi XL di Facebook yang Pertama di Indonesia
April 2013
- 17: Daftar Nominator Lomba Cipta Puisi dan Cerpen FLS2N SMP Kab. Kendal Tahun 2013
- 13: Mengapa Anda Memilih Bisnis Forex?
- 08: Menjadi Penggembira Kompetisi The Bobs-Best Online Activism
- 07: Tragedi Cebongan dan Upaya Pembasmian Premanisme
Maret 2013
- 31: Aroma Politik dalam Perubahan Kurikulum 2013?
- 12: Penyair Indonesia Asal Kalimantan Selatan dalam “Sauk Seloko”
- 10: Jalan Cerpen : “Meliuk dalam Ruang Pembelajaran”
- 07: Resensi Buku Gumam Asa, Bungkam Mata Gergaji
- 01: XL TUNAI International Remittance: Layanan E-Money yang Mengglobal
Februari 2013
Januari 2013
- 21: Jalan Puisi: Kembalikan Daulat Sungai
- 20: Banjir dan Daya Pikat Jakarta
- 07: Ketika Seorang Blogger Berada di Titik Kejenuhan
- 03: Masihkah 2013 menjadi Tahun Kelabu buat Blog?
- 01: Mudik dan Tahun Baru 2013
Desember 2012
- 22: Widget Wordpress: Perlu atau Tidak?
- 19: Plugin Wordpress dan Add-ons Firefox yang Perlu Digunakan
- 18: Menulis, Perlukah Bakat?
- 14: Sumpah Bima dan Mantra Gaib Sang Drupadi
- 12: Makin Sempoyongan Memanggul Beban Bangsa
- 11: Kode Etik Guru Indonesia serta Dewan Kehormatan dan Prosedur Operasional Kode Etik Guru Indonesia
- 09: Kembali Menggunakan “Theme” Lama
- 07: Posisi Buku Teks dalam Rancangan Kurikulum 2013
- 06: Guru Tidak Siap Melaksanakan Kurikulum 2006 sebagai Alasan Perubahan?
- 05: Mencermati Draft Uji Publik Kurikulum 2013
- 03: Pendampingan Penyusunan Silabus dan RPP SMP Responsif Gender
November 2012
- 28: Berkolaborasi dengan Google, XL Luncurkan “XL Rumahnya Android”
- 05: Repertoar “Kursi” dalam Pentas Teater Gema IKIP PGRI Semarang
- 03: Postingan ke-999 dan Komentar ke-52.724
Oktober 2012
- 30: Puncak Acara Bulan Bahasa dan Sastra 2012 serta Sekilas Profil Pemenang Lomba Blog
- 27: Blog: Bertahan di Tengah Gempuran Media Sosial
- 25: Tafsir Pragmatik atas Pengurbanan Ibrahim AS
- 23: Diskusi “Penggunaan Bahasa Indonesia di Blog dan Jejaring Sosial” melalui Akun Twitter @guraruID
- 19: Daya Pikat Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional
- 19: XL Luncurkan Program Roaming “One Tariff” dan Event Facebook Competition
- 17: Membumikan Sastra di Tengah Meruyaknya Imaji Kekerasan
- 14: Bangga Berbahasa Indonesia, Haruskah Menjadi Retorika Belaka?
- 12: Mengendalikan Naluri Agresivitas melalui Sastra
- 09: Memosisikan Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pemerkuat Nilai Kerukunan Hidup
- 07: Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan Tingkat Nasional Tahun 2012
- 04: Anomali Sosial, Aroma Mistis, dan Dunia Kaum Marginal
- 02: Diskusi GuraruTalk 1 Oktober 2012 yang Seru!
September 2012
- 29: Tawuran Pelajar dan Kepribadian yang Terbelah
- 27: Menulis adalah “Kebutuhan” Seorang Blogger
- 20: Sastra Kita Miskin Kritik?
- 16: Bahasa Gaul dalam Perspektif Pragmatik
- 14: Membangun Karakter Anak melalui Buku Cerita
- 10: Wani Pira: Idiom Sindiran terhadap Fenonema Suap
- 07: Ungkapan Verbal yang Mengukuhkan Bias Gender
- 03: Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Media Sosial
Agustus 2012
- 28: Ranah Sastra yang Kian Dimarginalkan
- 27: Berlari Semakin Jauh
- 21: Mengakrabi Sastra, Membangun Karakter Bangsa
- 17: Mudik ke Kampung Halaman
- 12: Kesalehan Hidup vs Konsumtivisme di Bulan Ramadhan
- 08: Menggapai Makna Kearifan Hidup lewat Sastra
- 02: Acer Guraru Award 2012: Ajang Blogger Guru Kreatif dan Inovatif
Juli 2012
- 31: Puisi Bahasa Banjar Ali Syamsudin Arsi
- 27: Buku sebagai Penjaga Peradaban
- 24: Gumamku Tersekat Saat Menatap Minah Terjebak dalam Sekap
- 22: Catatan Belati dari Tragedi Dua Lelaki
- 19: Ramadhan dan Kesalehan Sosial
- 17: XL XPLOR: Upaya Nyata XL dalam Mengoptimalkan Layanan Data kepada Masyarakat
- 16: Ketika Yudistira Tersandung di Meja Judi
- 12: Ikuti Jajak Pendapat Guraru, Dapatkan Merchandise Menarik!
- 11: Menjadikan Kurikulum sebagai Sahabat Siswa
- 07: (Nyaris) Tak Ada Jalan Lengang
- 04: Tahun Ajaran Baru dan Daya Pikat Kantor Pegadaian
- 02: GDM Banyumas dan Ikon “Desa Global”
Juni 2012
- 30: Aku Tulis Pamplet Ini
- 28: Sajak Seonggok Jagung
- 26: Interjeksi
- 24: “Mereka-mereka”, Dapatkah Dibenarkan?
- 21: Awalan “se-“ dan Imbuhan Gabungan “se-nya”
- 19: Bebas Parkir = Boleh Parkir atau Dilarang Parkir?
- 14: Kiprah dan Peran XL dalam Melahirkan Sosok Pemimpin Masa Depan
- 10: Aku Cinta Padamu, Aku Cinta Kepadamu, atau Aku Cinta Kamu?
- 08: Keunikan Publik Sepak Bola dan Piala Eropa 2012
- 02: Contreng, Centang, Conteng
Mei 2012
- 28: Komitmen XL terhadap Kemajuan Industri Musik Tanah Air
- 22: Butet Kertaradjasa: Berpotensi Mati Muda
- 14: XCloud: Inovasi dan Transformasi Bisnis Baru PT XL Axiata Tbk (XL)
- 13: Abdul Muis: Melawan Belanda dengan Pena
- 11: Lomba Penulisan Artikel Guraru dengan Hadiah Menarik
- 05: W.S. Rendra: Kepiawaian Si Burung Merak
- 01: Mimpi Generasi Emas Indonesia dan Imbas Budaya Politik Lokal
April 2012
- 28: Komunitas Budaya sebagai Katalisator Kebudayaan
- 18: XL School & Campus Community: Program Kepedulian XL terhadap Dunia Pendidikan
- 17: Membaca Ida Nursanti Basuni Pasca-100 Hari “Kepulangannya”
- 07: Jadi Nominator Kompetisi Blog Internasional “The BOBs”?
- 03: Peran dan Inovasi XL di Tengah Gelombang Informasi
Maret 2012
- 27: Dukungan XL terhadap Pengembangan Games Lokal Indonesia
- 25: Mendinamiskan Komunitas Sastra Kendal
- 21: Jejaring Sosial untuk Pembelajaran: Mengapa Tidak?
- 10: Garuda Senior Memalukan, Garuda Muda Tak Berdaya
- 07: Inovasi dan Inisiatif Baru Customer Service demi Kepuasan Pelanggan XL
Februari 2012
- 26: Pramoedya Ananta Toer
- 24: Perjalanan Seru menuju SMPN 4 Singorojo Kendal
- 21: Kejujuran: Tagline Ujian Nasional 2012?
- 18: Melempar “Bola Panas” Publikasi Karya Ilmiah
- 14: K.H. Achmad Mustofa Bisri
- 10: Menulis sebagai Therapi Batin yang Terluka
- 07: Rosihan Anwar
- 05: Melanjutkan Tradisi Award di Kompleks Blogosphere
- 02: Puisi A. Mustofa Bisri
Januari 2012
- 29: Selamat Berjumpa Kembali dalam event ISBA 2012
- 24: Plugin Sopa Blackout untuk Platform Wordpress
- 23: Sindrom Kecemasan terhadap Kebebasan Informasi
- 21: Perhelatan Agung yang Berdarah-darah
- 17: Mengikuti Dinamika ISBA 2011
- 15: Mengapresiasi Blog Special Notes
- 11: Lenovo DoNetworkID Program: Terobosan Kreatif Menuju Peradaban Baru
- 09: Pendidikan Pasca-Reformasi: Quo-vadis?
- 05: Ketika Televisi menjadi “Tuhan” Kedua
- 02: “Resolusi” Akhir Tahun yang Gagal Terwujud
Desember 2011
- 31: Menggelorakan Semangat Perubahan Menjelang 2012
- 30: Pasca-Sertifikasi: Gaya Hidup Guru Berubah?
- 29: Kurikulum Tetap Sama Produknya
- 28: Hidup di Negeri yang Memberhalakan Angka-Angka
- 27: Puisi Seadanya mengenai Kepala
- 26: A.A. Navis
- 25: Hamsad Rangkuti
- 24: Daya Serap Terendah Soal UN Bahasa Indonesia SMP 2011
- 22: Hari Ibu dan Nasib TKW yang “Ternistakan”
- 21: Doa Mohon Kutukan
- 20: Bu Ismi: Guru Besar yang Rendah Hati
- 19: Tip Praktis Mengoptimalkan Fungsi Fitur Google+
- 18: Aktivitas Blogwalking dan Hadiah Buku
- 17: Bahan Ajar, Micro-Teaching, dan Kesetaraan Gender
- 15: Ketika Guru Bertemu dengan Pengarang
- 14: Ketika Kresna Diselubungi Dendam
- 12: Menggelorakan Semangat “Historia Vitae Magistra”
- 11: Menghadirkan “Nyanyian Penggali Kubur” di Ruang Kelas
- 10: Menjadikan Blog Guru sebagai “Laboratorium” Virtual
- 09: Gunawan Budi Susanto, Nyanyian Penggali Kubur, dan Jiwa yang Terluka
- 08: Satu Hari Satu Postingan: “Resolusi” Akhir Tahun 2011
- 07: Three Teachers Receive ‘New Era’ Awards
- 06: Wisran Hadi
- 05: Membangkitkan Optimisme Generasi Masa Depan
- 04: Blog, Guraru, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
- 03: Pemakaian dan Arti Kata “Saja”
- 02: Yanusa Nugroho
- 01: Menjaga Spirit dan Konsistensi Ngeblog
November 2011
- 30: Membebaskan Guru dari Cengkeraman Politik Lokal
- 29: Reformasi Birokrasi dalam Kepungan Limbah Korupsi
- 27: Tahun Baru Hijrah dan Semangat Perubahan
- 25: Mengembalikan Fitrah Guru sebagai Pencerah Peradaban
- 22: Juara Umum Tanpa Mahkota
- 17: Memacu “Adrenalin” Guru dalam Menulis
- 05: Kreatif, Inovatif, Kontemplatif, namun Irregulatif
- 03: Pentas Seni rakyat, Peluncuran Antologi Puisi, dan Monolog Eko Tunas
Oktober 2011
- 29: Monolog “Lelaki Bulan Mei”
- 28: Kaum Muda, Kekerasan, dan Perubahan Sosial
- 25: Lelaki Bulan Mei
- 24: Implikasi Sosial-Birokrasi Tunjangan Profesi Pendidik
- 23: Komodo dan Ironi Nasionalisme
- 22: Undang-Undang Kebahasaan yang Terpinggirkan
- 21: Di Balik Kematian Muammar Khadafi
- 19: Ekspektasi di Balik Kemendikbud Pasca-Reshuflle
- 18: Membangun Masa Depan Amarta
- 17: Menari Puisi-puisi
- 08: Dan Bencana Itu
September 2011
- 30: 2013, Aruh Sastra di Banjarbaru
- 27: Evaluasi Aruh Sastra
- 24: Ada apa dengan Kandidat Intelektual Kita?
- 22: Pemberdayaan MGMP dan Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru
- 12: Workshop Evaluasi KTSP dan Pembentukan Forum Guru Responsif Gender
- 08: Gumam dalam Tafsir Rindu
- 06: Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra Ke-8 di Kota Banjarbaru
- 05: Mudik, Idul Fitri, dan Halal-Bihalal
- 04: MyWritingExpert.com: Exclusive Custom Essay Writing
Agustus 2011
- 28: Semangat Menuju Hakikat “Kesucian”
- 25: Menyelesaikan Pekerjaan Offline yang Tersisa
- 23: Mudik, Kekerabatan Sosial, dan Citra Diri
- 21: Antara Puasa dan Perilaku “Tapa Ngrame”
- 20: Buku Sekolah Pasca-BSE: Apa Kabar?
- 14: Usai Sudah Akreditasi Sekolah Itu!
- 11: Penyair Indonesia Asal Kalsel dalam “Akulah Musi”
- 10: Membangun Ingatan Kolektif tentang Kemegahan Nusantara
- 09: Kemerdekaan, Ramadhan, dan Bangsa yang Berdaulat
- 07: Ganti “Baju” di Bulan Ramadhan
Juli 2011
- 30: Karnaval Budaya Menjelang Ramadhan 1432 H
- 19: Menjelang Akreditasi Sekolah dan Pendampingan Kesetaraan Gender
- 13: Tahun Ajaran Baru dan Wajah Indonesia Masa Depan
- 05: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kegiatan MOS
- 02: Menentukan “Ruh” Cerpen Pilihan
- 01: Wisran Hadi: Potret Sastrawan yang Setia dengan Dunianya
Juni 2011
- 26: FLS2N 2011 dan Wajah “Indonesia Mini” di Makassar
- 21: Memetakan Kompetensi Siswa SMP dalam UN 2011
- 17: Ketika Drupadi Harus Berpoliandri
- 13: Fenomena Nilai UN Bahasa Indonesia SMP Tahun 2011
- 09: Belajar Forex melalui InstaFXSchool
- 06: Ada Apa dengan Nilai Ujian Nasional SMP Tahun 2011?
- 01: Pancasila dan Penataran P4: Sebuah Refleksi
Mei 2011
- 31: Skill Games: Play Education Skill Games Online
- 27: Temu Kerja IPKB Jawa Tengah Tahun 2011
- 25: Mengapa Saya Memilih Plugin KStats Reloaded?
- 24: Bimasena: Antara Keperkasaan dan Kelembutan Hati
- 23: Alam Takambang Jadi Guru dan Kecerdasan “Paripurna”
- 22: Guru, Blog, dan Media Aktualisasi Diri
- 20: 103 Tahun Kebangkitan Nasional: Sebuah Refleksi
- 18: Kelembutan Gaya Tutur dalam Sajak-sajak Dharmadi
- 17: Seni Ketoprak di Kendal “Mati Suri”?
- 15: Kota Mati, Air Mata Darah, dan Kulacak Jejak Masa Silamku
- 14: Ngeblog: Antara Visi, Misi, dan Orientasi
- 13: Mengurai Benang Kusut “Kemandegan” Budaya Menulis di Kalangan Guru
- 12: Kisah Pradna Paramita tentang Inus, Suher, dan Viper
- 10: Ketika Sastra(wan) Membuka Diri
- 09: Ketika Kang Putu Mengkritisi Fenomena Zaman Edan
- 02: Hardiknas 2011 dan Radikalisme Agama
April 2011
- 29: Membaca Gumam Asa, Dahi-dahi yang Berkerut
- 21: Semangat Kartini dan Nasib Tragis Para TKW
- 15: Istana Daun Retak dan Bungkam Mata Gergaji: Sebuah Catatan
- 12: Pengajaran Sastra, Kurikulum, dan Kompetensi Guru Bahasa
- 11: BooksfreeSwap: The Best Solution for Book Lovers
- 07: Pendidikan Karakter Berada di Titik Nazir Peradaban?
- 02: Catatan Pendek atas Cerpen Jimat Kalimasadha
Maret 2011
- 30: Pengajaran Mini dan Inovasi Model Pembelajaran
- 16: Teror Bom Utan Kayu dan Ancaman Pluralisme
- 14: Tsunami Jepang dan “Tsunami” Indonesia
- 11: Antara Ronggeng Dukuh Paruk dan Tayub Grobogan
- 08: Implementasi Pendidikan Multikultural di Sekolah
- 07: Gumam Asa, Aforisma dan Pasta Kebenaran
- 05: Prahara di Pesanggrahan Waranawata
- 03: Sepakbola dan Pendidikan Karakter Bangsa
- 01: Hamil Eksperimental, Lahirkan Gumam Asa
Februari 2011
- 27: Mengapresiasi Terobosan Baru Kemdiknas dalam UN 2011
- 24: Gumam Asa Berkata Terang
- 23: Pernyataan Dipo Alam dan Ancaman Kebebasan Pers
- 22: Ontran-ontran di Tubuh PSSI, Kapankah Berakhir?
- 18: “Gumam Asa”: Wawasan Estetik Disharmoni, Asimetri, dan Dekonstruksi
- 11: Durna vs Drupada: Pertaruhan Gengsi dan Kehormatan
- 08: Linux Mint 10 Julia Memang Tampil Beda!
Januari 2011
- 30: Mohon Maaf: Saya Mencopot Gravatar dan Commentluv
- 28: Percobaan Pemakzulan Rezim ala Negeri Kelelawar
- 27: PokerStars: Comes with Exclusive Games Software
- 26: Sejumlah Puisi dan Gumam Asa Bang Ali Syamsudin Arsi
- 25: Eksistensi DK-2 di Tengah Tantangan Zaman
- 21: Effective, Easy, and Attractive Learning with Online Tutoring
- 20: Mendulang Pemikiran Kreatif dari Sosok Wardjito Soeharso
- 17: Pelatihan dan Seminar Nasional: Teknologi Pendidikan Abad ke-21
- 14: Formula Kelulusan UN 2011: Kemajuan atau Kemunduran?
- 14: The Cricut Expression: Innovative Craft Icon
- 12: Financial Problem Solutions through Payday Loans
- 10: Testing Grade Speed Loading Blog di GTmetrix
- 03: Penyaluran Dana BOS: Antara Idealisme dan Mentalitas Korup
- 01: Resolusi 2011: Jadikan Korupsi sebagai Musuh Bersama
Desember 2010
- 30: Catatan Pasca-Tiga Tahun Ngeblog: Sebuah Refleksi
- 28: Dua Hadiah Menjelang Akhir Tahun
- 27: Arjuna, Masih Ada Aku! Karna!
- 25: Merajut “Khittah” Toleransi yang Terkoyak
- 23: Budaya Pop dan Apresiasi Sastra yang Merana
- 22: Hari Ibu, Sepak Bola, dan “Euforia” Bangsa
- 17: Formula Baru UN Hendaknya Jangan Memutar Lagu Lama
- 13: Ketika Petinggi Negeri Kelelawar Menafikan Suara Rakyat
- 11: Lokalitas dalam Sastra Indonesia
- 10: Bola Ternyata Tak Sebatas Kulit Bundar
- 06: Makna Hijrah di Tengah Peradaban yang Sakit
- 04: Bahasa Kekuasaan dalam Perspektif Pragmatik
- 03: Kereta Hujan
- 02: Ketapang Kencana
- 01: Keresahan Deddy Mizwar Menatap Wajah Indonesia
November 2010
- 29: Pengembaraan Sang Bhima Menemukan Air Suci Kehidupan
- 25: Sastra Koran dan Imaji tentang Kekerasan
- 22: Cerita Rekaan dan Daya Jelajah Karakter Manusia
- 20: Catatan Pasca-Musda III Dewan Kesenian Kendal
- 19: Tentang Bahasa Blog dan Kebebasan Berekspresi
- 18: Final OSI Siswa SD 2010 dan “Aura” Bersusastra
- 17: Kado Cerpen Istimewa dari Mantan Murid
- 16: Pendidikan Kebencanaan dan Kesigapan Mengurangi Risiko
- 13: Final OSI 2010, Buku, dan Kopdar Surabaya
- 11: Membangkitkan Kembali Kesadaran Kultural Kita
- 10: Bahasa Indonesia sebagai Media Pembebasan?
- 08: ALNI: Film Satire tentang Indonesia “Kontemporer”
- 06: Duka Merapi dan Bangkitnya Solidaritas Kebangsaan
- 05: Gaya Bahasa Dunia Maya dan Kepentingan Berekspresi
- 04: Fenomena Korupsi, Stagnasi Pendidikan, dan Degradasi Kebudayaan
- 03: Prahara Tak Pernah Berhenti Mengguncang Negeri Kelelawar
- 01: Informasi Pendaftaran Seminar Film Nasional Bertema Pendidikan
Oktober 2010
- 31: Merapi dalam Sajak: Sebuah Kesaksian Intuitif
- 30: Memberikan Ruang Kebebasan Berekspresi bagi Siswa
- 27: Haruskah Sumpah Pemuda Kehilangan Kesakralannya?
- 26: Dari Rakor OSI, Kerja Bakti, hingga Ketemu Pakdhe Cholik
- 22: Musikalisasi Puisi dan Pemberdayaan MGMP
- 19: Bahasa Indonesia di Tengah Perubahan Global
- 15: Krisis Air Bersih dan Ancaman Generasi yang Hilang
- 14: Mengintip Agenda Bulan Bahasa dan Sastra 2010
- 12: Isu tentang Air Bersih dalam Blog Action Day 2010
- 11: Orkestrasi Pembelajaran melalui Quantum Teaching
- 10: Jalan Sehat Multikultur Kabupaten Kendal
- 07: Workshop Penguatan Tim Pengembang Kurikulum Provinsi
- 04: Agupena Pasca-Rakernas: Sebuah Refleksi
- 02: Rakernas Agupena dan Agenda Perubahan
- 01: Gerakan dan Budaya Literasi yang Terabaikan
September 2010
- 29: Guru Menulis KTI Populer: Siapa Takut?
- 26: Blog Mahayana-mahadewa.com Tak Jadi Terkubur
- 24: W3 Total Cache: Plugin Cache Powerfull
- 23: Siapa Menabur Angin Bakal Menuai Badai
- 21: Olahraga Prestasi dan Pendidikan Karakter
- 19: Halal Bihalal Keluarga Besar
- 18: Bahasa Kekerasan dan Kebebasan Beragama
- 17: Dari Batam ke Tanah Jawa
- 16: Kehilangan Akun Google
- 14: “Ritual” Mudik dan Geliat Kampung Halaman
- 09: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
- 06: Buku D. Kemalawati dan Award Pak Eka
- 04: Peluncuran Website Sekolah
- 03: Imazonation, Phantasy Poetica, dan Potret Kebhinekaan
- 01: Ketika Dewi Kunti Harus Memilih Jodoh
Agustus 2010
- 28: OSI dan CT-BSI: “Investasi Sastra” Masa Depan
- 23: Mengapresiasi Gerakan Perlawanan terhadap Keyword “SMP”
- 22: Delete-Revision: Plugin “Wajib” untuk Wordpress
- 20: OSI: Upaya Mengokohkan Basis Pendidikan Karakter
- 18: Friends Award Tak Terduga
- 17: Gumam Asa ala Ali Syamsudin Arsy
- 16: Ruang Jingga: Memadukan Kreativitas melalui Jejaring Sosial
- 15: Tenggelamnya Gebyar Agustus-an di Balik Kesyahduan Ramadhan
- 14: Aktivitas Ngeblog Selama Ramadhan
- 13: Perubahan Gaya Hidup di Bulan Ramadhan
- 10: Menemukan Nilai Kesejatian Diri di Bulan Ramadhan
- 09: Banjir Puisi dalam Sehari
- 05: Pelatihan Pendidikan Sekolah Berwawasan Gender
- 01: Ramadhan, Kemerdekaan, dan Kesalehan Sosial
Juli 2010
- 30: Lima Alasan Sederhana Saya Menggunakan Open Source
- 27: Menuju Kendal Mandiri: Refleksi Hari Jadi Ke-405
- 26: Sayembara Berdarah demi Membangun Kejayaan Pancala
- 23: Anak-anak Indonesia, Potret Generasi yang Hilang
- 21: Dari Kayu Bakar, Minyak Tanah, hingga Elpiji
- 18: Memajang Postingan Terkait dan Thumbnail Tanpa Plugin
- 17: Puisi dan Pendidikan Karakter: Sebuah Pengantar
- 12: Membumikan Pendidikan Karakter
- 09: Peradaban Negeri Kelelawar Tak Akan Pernah Mati
- 08: Agupena Pasca-Munaslub dan Muswilub
- 03: Dari Dunia Maya Menuju ke Pelaminan
Juni 2010
- 30: Memilih Theme: Antara Selera, Isi, dan SEO
- 24: Kursus Membaca Cepat Online: Solusi Mengatasi Beban Kultur Literasi
- 19: Temu Sastrawan Jawa Tengah 2010 dan Balsem Gosok
- 18: Kinerja Cepat dan Inovasi Wordpress 3.0
- 15: Semangat Asia dan Darah PSSI
- 11: Ketika Genderang Perang Piala Dunia Ditabuh
- 07: Di Kaki Hariara Dua Puluh Tahun Kemudian
- 03: Aiptu dan Pacarnya
Februari 2010
- 05: Ujian Nasional dan Robotisasi Siswa Didik
- 04: Achdiat Karta Miharja
- 03: Bhisma pun Menepati Dharmanya
- 02: UU 24/2009, Penerjemah, dan Juru Bahasa
- 01: Blogwalking: Jalan Menuju Sehat
Januari 2010
- 31: Kiamat Kesetiaan
- 30: Bank Century, Unjuk Rasa, dan Pemakzulan
- 29: Dhawangan
- 28: Peran Karya Sastra dalam Memperkenalkan Wacana Gender pada Siswa di Sekolah Dasar
- 27: Angin dari Ujung Angin
- 26: Sayap Kabut Sultan Ngamid
- 25: Malaikat Kakus
- 24: Malaikat Tanah Asal
- 23: Negeri Kelelawar Menjadi Sarang Koruptor
- 22: Tujuh Kisah Pertempuran Rahasia
- 21: Membangun Pendidikan Berbasis Karakter melalui Sastra
- 20: Sirkus Api Natasja Korolenko
- 19: Sepasang Ular di Salib Ungu
- 18: Delirium Mangkuk Nabi
- 17: Menikmati Panggung “Pluralisme” Gaya Kyai Kanjeng
- 16: Dalam Hujan Hijau Friedenau
- 15: Blog sebagai Gaya Hidup Masyarakat Posmo?
- 14: Iblis Paris
- 13: Belenggu Salju
- 12: Badai Bunga
- 11: Matahari Musim Dingin
- 10: Tumbal
- 09: Stasiun Bersayap Embun
- 08: Pelarangan Buku dan Tragedi Pencerdasan Bangsa
- 07: Abdul Muis (1883—1959)
- 06: Sanusi Pane
- 05: Subagio Sastrowardoyo
- 04: Sutardji Calzoum Bachri
- 03: Pendidikan yang Miskin Sentuhan Budaya
- 02: Biografi Singkat, Bapak Demokrasi-Pluralis
- 01: Paman Darajat
Desember 2009
- 30: Belajar dari Nilai Pluralisme ala Gus Dur
- 30: Reformasi Setengah Hati: Sebuah Refleksi Budaya Akhir Tahun 2009
- 27: Epitaph: Kisah Berbingkai dalam Balutan Misteri
- 25: Gender dan Fenomena Perubahan Kelamin
- 22: Momentum Hari Ibu dan Hijrah Peradaban
- 19: Pentas Seni dan Malam Tahun Baru 1431 Hijrah
- 16: Semut vs Gajah: Refleksi Menjelang Tahun Baru Hijrah
- 12: Suicide: Potret Manusia Global yang Sarat Konflik
- 08: Malam Sepasang Lampion
- 06: Pemantauan Implementasi KTSP untuk SSN
- 04: Ujian Nasional Pasca-Keputusan MA
- 02: Kesalahan Umum: Mempengaruhi-Memperhatikan-Memperkosa
- 01: Cutdacraeh
November 2009
- 30: Ulang Tahun ke-2 TPC dan Martil UU ITE: Sebuah Refleksi
- 27: Dari Bedah SKL UN hingga Koordinasi Agupena
- 24: Kinerja Guru dan Sertifikat Pendidik
- 20: Ujian Nasional, Quo Vadis?
- 18: Pembuatan Blog dalam Rangkaian Program Bermutu
- 14: Buku Tali Asih dari Pakdhe Cholik
- 09: Antara Facebooker dan Wakil Rakyat
- 08: Nilai-nilai Kearifan Lokal di Balik Misteri Indonesia
- 04: 35 Cerita buat Seorang Wanita
- 04: Kepribadian yang Terbelah dan Rasa Keadilan yang Terkoyak
Oktober 2009
- 30: Gerakan Apolitis Kaum Muda Negeri Kelelawar
- 28: Dhawangan dan Sisi Lain Saya yang “Tertampar”: Sebuah Catatan Pendek
- 26: Ragam Bahasa Media Internet dan “Euforia” Berekspresi
- 23: KIB II dan Pupusnya Kekuatan Oposisi
- 20: Review Cerpen “Sang Pembunuh”
- 20: Jagal Abilawa: Sawali Telah Kerasukan Ruh Sori Siregar, Edi AH Iyubenu, dan Kuntowijoyo
- 19: Virtual Host Berbasis Open Source untuk Pembelajaran Interaktif dan Mencerdaskan
- 16: Ranah Sosial dalam Teks Sastra
- 15: Achjar Chalil, Agupena, dan Rakernas
- 11: Aksi-aksi Pendekar Open Source di Lembah Google
- 08: Mampukah Bahasa Indonesia menjadi Media Pembebasan?
- 04: “Pemberontakan” dalam Teks Sastra
- 04: Batik dalam Perspektif Budaya
- 03: Apa yang Harus Kami Katakan?
September 2009
- 30: Dari Halal Bihalal hingga Bela Negara
- 28: Meniti Sembilu
- 27: Membumikan Software Open Source: Mimpi Indonesia Masa Depan
- 26: Dari Khika hingga Joglo Abang
- 25: Nyanyian Seribu Bulan
- 23: Ironi di Balik Rencana Pelantikan Wakil Rakyat
- 22: Blog Catatan Sawali Tuhusetya Kena Hack Lagi!
- 18: Silaturahmi dan Momentum Kembali ke Fitrah
- 16: Bima Suci: Guru yang Ternistakan
- 15: Jaunty Jackalope dan Upaya Pembebasan Mitos Pembajakan
- 12: Jatuh Cinta dan Merdeka Bersama Ubuntu
- 08: Web Sekolah dan Upaya Pencitraan Publik
- 06: Onno W. Purbo, Linux, dan Penguatan Arus Bawah
- 03: Gempa Bumi dan Rahasia Sang Pemilik Kehidupan
- 01: Merindukan “Para Pencari Tuhan” Pasca-Ramadhan
Agustus 2009
- 31: Membangun Kembali Kesadaran Kultural secara Kolektif
- 30: Terang Bulan Tak Ada Lagi di Negeri Kelelawar
- 26: Air Kehidupan
- 25: Mengekspresikan Keunikan Diri lewat Blog
- 23: Pakdhe Semprul dan Maut
- 21: Selamat Menyongsong Kehadiran Bulan Suci
- 20: Ramadhan, Korupsi, dan Kearifan Budaya
- 17: Merajut Kembali Nilai Kebersamaan
- 16: Dirgahayu Negeriku!
- 15: Semangat Pembebasan di Balik Ritual Agustus-an
- 13: Mengenang Tujuh Hari Kematian Rendra lewat Baca Puisi
- 12: Baca Puisi Mengenang Tujuh Hari Kematian W.S. Rendra
- 10: Dari Festival hingga Sarasehan Ambalwarsa I Kotareyog
- 07: Dunia Sastra Berduka
- 06: Si Burung Merak Itu Telah Mengepakkan Sayapnya Menuju Alam Keabadian
- 05: KGI dan Mitos Guru Gaptek
- 03: Sastrawan masuk Sekolah: Apa Kabar?
- 02: Mengembalikan Jati Diri Bangsa melalui Reformasi Kultural
- 01: Mengembalikan Jati Diri Bangsa: Haruskah Menjadi Sebuah Utopia?
Juli 2009
- 31: Sang Bayang dan Hari Jadi Kendal
- 30: Ketahanan Budaya yang (Nyaris) Rapuh
- 29: Burung Rajawali
- 28: Spirit Tumenggung Bahureksa dan Dinamika Kendal Beribadat
- 27: Postingan, Smiley, dan Komentar
- 26: Lomba Cipta Teks Sastra dan Bangkitnya Perempuan Pengarang
- 24: Masih Adakah Ruang bagi Anak-anak Jalanan?
- 22: Mengembalikan Wajah Indonesia yang Ramah
- 21: Upgrade Massal dan Sentimen Google
- 20: Membaca Cepat di Tengah Tantangan Gelombang Informasi
- 19: Teror Bom dan Meruyaknya Budaya Kekerasan
- 18: Teror Bom dan Kebangkrutan Nurani
- 17: Tradisi Award di Kompleks Blogosphere
- 16: Benarkah Kita Hidup di Tengah Peradaban Horor?
- 15: Informasi Pemenang BlogCompetition 2009
- 14: Pola Pengasuhan dan Pendidikan Anak ala Melly Kiong
- 12: Guru sebagai Hamba Kemanusiaan?
- 10: Hasil Audiensi Agupena, Sekretaris Ditjen PMPTK, dan SEAMOLEC
- 06: Menikmati Aktivitas Ngeblog
- 05: Mitos dan Tabir Penulisan Cerpen
- 04: Peradaban Horor dan Sang Predator
- 03: Refleksi Akhir Tahun Pelajaran
- 01: Tukang Dongeng dan Tukang Mimpi
Juni 2009
- 29: Mengubah Mind-Set Guru tentang Dunia Kepenulisan
- 27: Ahmad Tohari yang Suka “Tapa Ngrame”
- 26: Sisi Lain Sosok Ahmad Tohari
- 24: Apologi Berlebihan Tim Sukses Capres
- 22: Tak Ada Lagi Alasan untuk Mengebiri Sastra
- 21: Agupena Jawa Tengah: Tak Ingin Jadi Asosiasi Guru Eksklusif
- 20: Memutus Mata Rantai Kekerasan
- 19: Saya Sudah Tak Muda Lagi?
- 17: Geger Ujian Nasional di Negeri Kelelawar
- 16: Badar Besi
- 14: Sensasi Jakarta ala Sekolah Pinggiran
- 11: Haruskah UU ITE Menjadi “Bom Waktu” buat Bloger?
- 10: Karakteristik, Fungsi, dan Latar Belakang Penggunaan Tuturan yang Mengandung Kekeliruan Inferensi Percakapan dalam Novel Belantik (Bagian I)
- 10: Email Bu Prita dalam Perspektif Pragmatik
- 08: Mengenang Romantisme Tanah Kelahiran
- 07: Ketika Blok Indraprasta Terlepas
- 05: Manohara, Ambalat, dan Sentimen Nasionalisme
- 04: Puisi Perjuangan Gus Mus
- 03: Derita Bu Prita dan Pedang Algojo Kebenaran
- 02: Puisi Perjuangan Emha Ainun Najib
- 01: Prahara Kembali Mengintai Dunia Pendidikan
Mei 2009
- 31: Gegar Budaya dan Lompatan Budaya Literasi
- 30: Sang Togog yang Terkebiri dan Terpinggirkan
- 29: Reformasi Kultural
- 27: Membangun Citra Diri
- 26: Tentang Masyarakat Samin
- 25: Kanal
- 24: Isu Perselingkuhan dan Jejaring Sosial Dunia Virtual
- 23: Orang Samin dan Pandangan Hidupnya
- 22: Ulah Satpol PP dan Potret Buram Angkatan Gagap
- 21: Kamar Mandi
- 20: “Pemberontakan” Para Pengarang
- 18: Puisi Perjuangan Hartojo Andangjaya
- 17: Sekolah, Paulo Freire, dan Pendidikan Alternatif
- 15: Ambika dan Ambalika Menuai Badai
- 14: Puisi Perjuangan Budiman S. Hartoyo
- 13: Kekuasaan dan Seks dalam Novel Belantik
- 12: Kreativitas Penciptaan: antara Kekuatan Personal dan Atmosfer Komunitas
- 11: Puisi Perjuangan Agus R. Sarjono
- 09: Puisi Perjuangan Chairil Anwar
- 07: Puisi Perjuangan W.S. Rendra
- 06: Hasil Akhir Pemilu 2009 dan Pamor Lembaga Survei
- 05: Perempuan di Lambung Kota
Februari 2009
- 06: AGUPENA Jawa Tengah dan Ranah Pemikiran Guru Kreatif
- 03: Kekuasaan Negeri Kelelawar dalam Kepungan Ambisi Petualang Politik
- 01: Televisi dan Pesta Demokrasi
Januari 2009
- 30: Golput: Antara Pilihan dan Legitimasi Demokrasi
- 28: Pasca-Ziarah Bloger Timur Tengah: Sebuah Apresiasi dan Refleksi
- 24: Merindukan Multiwajah Indonesia yang Ramah
- 20: Pengumuman Review Cerpen Terbaik
- 19: Keterkejutan Kopdar di Balik Aktivitas Ngeblog
- 18: Review atas Review Cerpen
- 15: Anak-anak dan Imajinasi tentang Perang
- 11: Perang dan Anak-anak
- 10: Ketika Bhisma Diburu Bayangan Dewi Amba
- 08: Setahun Usia Blog dan Kontes Review Cerpen
- 05: Pesona dari Puncak Gunung Kelir
- 02: Menyiasati Kecamuk Separatisme di Negeri Kelelawar (5)
- 01: Postingan Dini Hari pada Awal Tahun
- 01: Postingan Pertama pada Awal Tahun
Desember 2008
- 31: Para Petualang di Tahun Politik
- 30: Perempuan Bergaun Putih di Bukit Cokrokembang
- 28: Sulitnya Berbuat Adil!
- 27: Hijrah Spiritual dan Intelektual Menjelang Pergantian Tahun
- 24: Gaya Selebritis Para Wakil Rakyat
- 22: Hari Ibu dan Wajah Peradaban Bangsa
- 21: Kontroversi di Balik Pengesahan RUU BHP
- 17: Terompet Ujian Nasional Itu Telah Ditiup
- 16: Mencoba QuickPress
- 15: File .htaccess Membuat Kepala Puyeng
- 14: Kekuasaan dan Seks dalam Novel Belantik
- 13: Menjelang Pergantian Tahun
- 12: Pendidikan Multikultural yang Terabaikan
- 11: Wordpress Versi 2.7 Tampil Beda
- 08: Angin Reformasi Berhembus Juga di Negeri Kelelawar (4)
- 06: Pengurbanan Ismail dan Nilai Kesalehan Sosial
- 05: Tersedu di Atas Hamparan Sajadah
- 01: Memanfaatkan Layanan Webhost untuk Blog MGMP Bahasa Indonesia SMP
November 2008
- 30: Labirin Sukma: Potret Kepribadian yang Terbelah
- 29: Teks Sastra Tak Pernah Tercipta dalam Situasi yang Kosong
- 28: Upgrade Wordpress Versi 2.6.5
- 27: Memburu Sensasi lewat Blog
- 25: Sang Guru dan Tanah Kelahiran
- 24: Menuai Badai Jual-Beli Nilai
- 23: Harga Sebuah Blog
- 21: Siswi Hamil, Perlukah Dikeluarkan dari Sekolah?
- 18: Sebuah Kado Menjelang Hari Guru
- 17: Budaya Award di Kompleks Blogosphere
- 16: Refleksi Menjelang Hari Guru 2008
- 14: Blog Tanpa Adsense?
- 13: Masih Relevankah KTSP Dipertentangkan dengan UN?
- 12: Situasi Chaos di Negeri Kelelawar Makin Parah (3)
- 11: Membangun Semangat Berbagi dan Bersilaturahmi melalui Blog
- 10: Drama Eksekusi yang Tragis Itu
- 09: Gelar Budaya Teater Semut 2008
- 08: Domain Baru dengan Hosting Gratis
- 07: Langit Makin Mendung
- 05: Pemulung dan Nilai Kepahlawanan Sejati
- 03: Temu Forum Komunikasi Fasilitator PUG Bidang Pendidikan
- 01: Kecerdasan Paripurna Menggapai Kesejatian Diri
Oktober 2008
- 30: Pertemuan Tak Terduga dengan Mas Andy MSE
- 29: Pesta Bloger: untuk Apa dan Siapa?
- 26: Ontran-ontran di Negeri Kelelawar (2)
- 24: Terkena Kutukan Mbah Google
- 23: Mengapa Guru Mesti Ngeblog?
- 20: Pesona Uang dan Kekuasaan
- 16: Menagih Janji Politisi di Negeri Kelelawar (1)
- 14: Menafsirkan Kembali Makna Pemuda sebagai Aktor Perubahan
- 12: Menikmati Silaturahmi Pasca-Lebaran
- 11: Kearifan Lokal Menghadapi Kemungkinan Krisis Global
- 10: Goyang Poco-poco dan Kesetaraan Gender
- 08: Dunia Pendidikan, Realitas Sosial, dan Ujian Nasional
- 06: Mencermati Pembusukan Penggunaan Bahasa Indonesia
- 03: Makna Kekerabatan di Balik Mudik Lebaran
September 2008
- 29: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H
- 27: Malam Lebaran: antara Kebahagiaan dan Ketragisan Hidup
- 26: Refleksi Menjelang Lebaran
- 25: Mengantisipasi Ulah Hacker “Hitam”
- 22: Nofollow Free: Plugin yang Ramah kepada Pengunjung
- 20: Tag Award: antara Silaturahmi dan Apresiasi
- 19: Pendampingan Penyusunan KTSP
- 17: Membumikan Nilai Demokrasi dari Ruang Kelas
- 15: Lompatan Budaya Membaca yang Tidak Wajar
- 14: Perubahan Paradigma Pendidikan
- 13: Tayangan TV yang Bias Gender
- 10: Menguji Validitas Blog Berdasarkan Standar Web
- 09: Blog, Politik, dan Sebuah Perubahan
- 08: Mengapa Blog Tak Bisa Diakses via Firefox
- 07: Mempersoalkan Kembali Predikat Guru sebagai Peneliti
- 04: Lanjutan Ending Cerpen dan Hadiah Kumcer
- 03: Kang Badrun Juga Puasa
- 01: Virus Menulis: Dari ERA hingga EWA
Agustus 2008
- 30: Ujian Nasional (UN) Jalan Terus?
- 27: Refleksi Menjelang Ramadhan
- 25: Saya Sedang Mencari Tuhan
- 22: Tragedi Pasca-Pesta Karnaval
- 19: Yang Tersisa Setelah “Pesta” Karnaval
- 16: Dirgahayu Negeriku!
- 15: Balada Gadis Kecil Berambut Ekor Kuda
- 13: Spam Karma Memang Sadis!
- 11: Membangun “Jalan Tol Peradaban” Berbasis Kerakyatan
- 09: Demokrasi yang Sehat: Kapan Terwujud?
- 06: Mampukah Sentuhan TI Melahirkan Generasi yang Cerdas dan Santun?
- 04: Mengakrabi CSS/XHTML Validator
- 01: Dirgahayu dan HUT Ke-63 RI
Juli 2008
- 31: Refleksi Menjelang Agustus-an
- 27: Pembacaan Cerpen dan Diskusi Kumcer “Di Kereta Kita Selingkuh”
- 26: Sastra Kita Miskin Pemberontakan?
- 25: Dihajar Komentar SPAM
- 23: Nasib Penerbit dan Penulis Buku Teks Pasca-BSE
- 21: Sepasang Tanduk Bertengger di Kepalaku
- 18: Menjadikan Sekolah sebagai Basis Pengembangan Bahasa Indonesia (2-Habis)
- 17: Sampeyan Percaya Pemilu 2009 Akan Menghasilkan Perubahan?
- 14: Memberhalakan Ijazah
- 13: Menjadikan Sekolah sebagai Basis Pembinaan Bahasa Indonesia (1)
- 12: Membangun Peradaban yang Sensitif terhadap Seni dan Budaya
- 10: Menanggapi Tuduhan sebagai Penjiplak
- 06: Tak Ada Lagi Alasan untuk Mengebiri Sastra!
- 05: Bahasa Blog: Antara Gaya dan Kepentingan Ekspresi
- 03: Pembelajaran Berperspektif Gender
Juni 2008
- 30: Mengintip “Dapur” Blog untuk Menyentuh SEO
- 28: Gejala Tutur Indon-English dan UU Kebahasaan
- 27: Buku Sekolah Elektronik: Terobosan yang Jitu dan Visioner?
- 25: Keberingasan Pelajar, Tanggung Jawab Siapa?
- 23: Sihir Euro 2008 dan Budaya Massa
- 22: Refleksi Pasca-Ujian Nasional
- 21: E-Learning dan Etika Pemanfaatan Media
- 19: Lingkaran Kekerasan dalam Institusi Pendidikan
- 17: Ritual Tapa Nyusup ala Salyapati
- 15: Dunia Pendidikan Kita Miskin Sentuhan Pembelajaran Elektronik?
- 14: Senandung Duka Usai Pesta
- 12: Mengapa Statistik Blog Berada di Titik Nol?
- 10: Memanfaatkan Account Gmail untuk Berlangganan Postingan
- 09: Mampukah Pemberdayaan MGMP Menjadi “Therapi Kejut” bagi Guru?
- 07: Ketika Kobaran Api Mengepung Shinta
- 06: Pasang Surut Menyusuri Kompleks Blogosphere
- 05: Mengakrabkan Siswa pada Budaya dan Tradisi
- 02: Pringas-Pringis
- 01: Setelah Berpindah Server
Mei 2008
- 27: Cukup Satu Malin Kundang Saja!
- 26: Sastra Koran di Tengah Imaji Kekerasan
- 24: Catatan terhadap Cerpen-Cerpen Sawali Tuhusetya *)
- 21: Arogansi Tumenggung Wilmuna
- 19: Reformasi Kultural: Sebuah Indonesia yang Tertinggal
- 18: Dari Kumcer, Kopdar, hingga Seminar: Sebuah Perjalanan Budaya
- 12: Tragedi Mei 1998 dan Runtuhnya Basis Kemanusiawian Kita
- 11: Diskusi Buku dan Peluncuran Kumcer
- 10: Kesadaran Kolektif yang Terkoyak
- 09: Kunta Wijayandanu untuk Anoman
- 07: Kopi-paste: Perlukah Minta Izin?
- 06: Cerpen dari Mantan Murid
- 05: Guru Ngeblog: Apa Untungnya?
- 03: Selamat Jalan, Slamet Pambudi!
- 02: Benarkah Dunia Pendidikan Kita Sedang “Sakit”?
April 2008
- 30: Melly Kiong dan Bukunya
- 29: Pilkada Pasca-Reformasi, Quo-Vadis?
- 25: Masih Adakah “Semar” dalam Lingkaran Elite Kekuasaan?
- 23: Petaka di Balik Cupumanik Astagina
- 21: Bloger Bersatu untuk Hak Asasi Manusia
- 20: Kartini-Kartini Muda: Jangan Terjebak Seremoninya!
- 19: Mampukah Cerita Rekaan Memperkaya Batin Pembaca?
- 17: Kritik Model “Wayang Slengekan”
- 15: Revitalisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
- 14: Perlukah Pendidikan Antikorupsi Masuk Kurikulum?
- 13: Elegi Pasca-Perang
- 12: Slank, Wakil Rakyat, dan Budaya Antikritik
- 11: Bandwith, Bandwith, Bandwith!
- 09: Mewaspadai Komersialisasi Pendidikan
- 07: Setelah Memperoleh Sertifikat Pendidik, Lalu Bagaimana?
- 05: Santhet
- 03: Bhismaaa…!
- 01: Sanggupkah Kaum Perempuan Membangun Fitrahnya?
Maret 2008
- 30: Dimensi Kehidupan Manusia dalam Teks Sastra
- 26: Mampukah Sekolah Menjadi “Benteng” Utama Apresiasi Sastra?
- 23: Gatutkaca Memburu Teroris
- 22: Banner Baru “Menolong Mereka yang Kelaparan”
- 21: Kopdar dan Sentuhan Nilai Kemanusiaan
- 16: Istirahat Sejenak!
- 14: Pengakuan Dosa Seorang Bloger “Kurang Ajar”
- 13: Nasi Aking dan Sirnanya Empati Kita terhadap Sesama
- 11: Revitalisasi Pendidikan Kemanusiaan
- 09: Bersembunyi di Balik Jargon Eufemisme
- 08: Gapit *)
- 06: Pendidikan Spiritual di Sekolah, Apa Kabar?
- 02: Sastrawan Masuk Sekolah: Sebuah Agenda yang Tertinggal
Februari 2008
- 29: Roy Suryo, Bloger, dan Sikap Hipokrit
- 28: Senja Kala di Pancalaradya
- 27: Ubuntu? Ufh….
- 24: Mitos dan Selubung Masa Silam: Tabir Penulisan Cerpen
- 22: Kehidupan “Wong Cilik” dalam Teks Cerpen
- 21: Guru Menulis BTP: Kenapa Tidak?
- 20: Mereka adalah Anak-anak yang Memiliki Dunianya Sendiri
- 18: “Kemesraan” Koran dan Blog
- 17: Perubahan “Wajah”
- 16: Sang Bunga Layu Sebelum Mekar
- 15: Jika Dunia Pendidikan “Memberhalakan” Pasar
- 13: Perselingkuhan Samba dan Dewi Hagyanawati
- 11: Surat Terbuka buat Triyanto Triwikromo
- 10: “Perceraian” antara Budaya dan Pendidikan: Tanya Kenapa?
- 08: Halaman Khusus Guru “Go-Blog”
- 07: Anoman Sang Pembebas
- 06: Terbebas dari Ruang “Tahanan” Akismet
- 05: Ujian Nasional dan Kekuasaan Hegemoni Negara
- 04: Dhawangan
- 03: Terjerat Akismetkah?
- 02: “Perang Sastra” Terus Berlanjut?
Januari 2008
- 31: Menimbang Bobot Literer “Puisi Blog”
- 30: Kenapa Blog Ini Jadi Boros Bandwith?
- 27: Selamat Jalan Sang Jenderal Besar!
- 26: Hilangnya “Aura” Kesenian Kota Semarang
- 25: Reformasi Sekolah, Apa Kabar?
- 24: Marto Klawung
- 22: Menjadi Shi Fu
- 21: Perlukah Pengarang Melakukan “Pemberontakan”?
- 20: Sutardji Calzoum Bachri, Maman S. Mahayana, dan Saut Situmorang
- 16: Memburu Cinta yang Hilang di Rimba Sastra
- 14: Dilema Peran Kaum Perempuan Pasca-Jawa
- 13: Kembali Ke Sekolah
- 12: Perlukah Kita Menjadi Narcisus?
- 10: Perempuan Bergaun Putih
- 09: “Demam” Ngeblog di Kalangan Guru Makin “Parah”
- 09: Selamat Tahun Baru 1429 H
- 08: “Demam” Ngeblog di Kalangan Guru Terus Berlanjut
- 07: Andrea Hirata Menjadi Presiden?
- 06: Guru Bahasa, Sastra, dan KTSP
- 05: Surat dari Pak Triman untuk Mendiknas
- 04: Guru Demo, Tanya Kenapa?
- 03: Stop Pengadaan Seragam Sekolah!
- 02: Budaya Meneliti di Kalangan Guru
- 01: Pindah Rumah pada Awal Tahun
Desember 2007
- 31: “Wejangan” di “Pertapaan” Cokrokembang
- 29: Diskusi Kelompok Terbimbing Model Tutor Sebaya
- 28: Quo Vadis Kurikulum Pendidikan Kita (Sebuah Refleksi Akhir Tahun)
- 26: Selamat Natal dan Tahun Baru 2008
- 25: Akankah Kurikulum 2004 Berakhir Konyol?
- 24: Blog Ini Sempat Tewas
- 22: Banner untuk Guru
- 21: Surat Buat Mak di Kampung
- 19: Kesetiakawanan Sosial dan Pengorbanan Ismail
- 17: Guru yang Dibenci Sekaligus Dirindukan
- 16: Wujudkan Reformasi Sekolah agar Tak Lagi Sekadar Wacana
- 15: Penjara
- 14: Bos Buku Datang, Sekolah Meradang?
- 12: Pertunjukan Tayub di Grobogan
- 10: Pendidikan dan Moralitas Kaum Terpelajar
- 09: Tak Perlu Bersikap Reaktif!
- 07: Kecemasan Menjelang UN
- 06: Kelas Unggulan dan Akselerasi, Sebuah Tragedi
- 05: Aib
- 04: Latar Belakang Sertifikasi
- 03: Pendidikan Pencerah Spiritual
- 01: Menunggu Lonceng Kematian
November 2007
- 28: Korpri dan Neofeodalisme dalam Birokrasi
- 26: Jagal Abilawa
- 24: Gerah Gara-gara Guru
- 20: Mampukah Sertifikasi Guru Mendongkrak Mutu Pendidikan?
- 16: Mengembalikan Ke-“Resi”-an Seorang Guru
- 15: Menyikapi Angka Keramat 4,26
- 14: Mengebiri Karya Guru
- 13: Inovasi Pembelajaran
- 12: Penerbitan Mandiri dan “Kopdar Mini”
- 11: Membudayakan Aktivitas Ngeblog di Kalangan Guru
- 10: Sertifikasi Guru, Sebuah “Indonesia” yang Tertinggal
- 06: Teks Fiksi dan Kehadiran Dokumentator
- 05: Kang Sakri dan Perempuan Pemimpi
- 03: Sang Pembunuh
- 02: Sepotong Kepala
- 01: Bang Kempul Bergaya Selebritis: Sebuah Refleksi
Oktober 2007
- 26: Topeng
- 25: Membebaskan Dunia Pendidikan dari “Virus” Politik
- 23: “Fasisme” dalam Dunia Pendidikan
- 20: Sang Primadona
- 18: Mengapa Pamor Guru Meredup?
- 16: Download Inovasi pembelajaran
- 14: Membudayakan Cinta Lingkungan Hidup
- 13: Usai Shalat Ied, Lantai Masjid Jebol!
- 10: Kembali Ke Fitrah
- 09: Catatan dari Balik Kabut
- 04: Sastra Koran versus Sastra Cyber
- 03: Di Manakah Empati Kita terhadap Sesama?
September 2007
- 29: Kepala di Bilik Sarkawi
- 28: Kang Panut
- 27: Warni Ingin Pulang
- 26: Pulang
- 25: Wisuda
- 24: Pengakuan
- 23: Blog Guru
- 19: Taufiq Ismail tentang “Gerakan Syahwat Merdeka”
- 17: Evaluasi KTSP SMP Kabupaten Kendal
- 16: Bahasa Indonesia, antara Modernisasi dan Jatidiri
- 15: Membangun Tradisi Demokrasi Lewat Pendidikan
- 14: Membumikan Nilai Demokrasi di Sekolah
- 13: Siapkah Guru Sastra Menyongsong KBK?
- 12: Mempertanyakan Apresiasi Masyarakat terhadap Profesi Guru
- 11: Bangsa yang Malas Membaca
- 07: Siapa Mau Jadi Bloger “Pemberontak”?
- 04: Guru Indonesia: Generasi yang Hilang?
- 03: Tumbal
Agustus 2007
- 28: Benarkah Pelajar Kita Mengidap “Rabun” Sastra?
- 27: Legenda Sisyphus dan Bongkar Pasang Kurikulum
- 25: Tiga Bahasa Plesetan tentang KTSP
- 23: Catatan Tercecer dari Semiloka Nasional: Peran TIK dalam Revitalisasi Pembelajaran
- 20: Reformasi Sekolah, Kepemimpinan Feodalistis, dan KTSP
- 18: Sastra dan Anomali Sosial Generasi Muda Masa Kini
- 17: 17-Agustusan, Jangan Terjebak Seremoninya, Bung!
- 16: Guru, Blog, dan Profesionalisme
- 14: Dirgahayu Indonesia atau Dirgahayu Kemerdekaan?
- 12: “Bunuhlah Imajinasiku dengan Puisiku!”
- 11: Serbuan Istilah Asing: Globalisasi atau Gombalisasi?
- 08: Nasionalisme Kita Telah “Mati Suri”?
- 06: Puisi Heroik dan Kepekaan Akal Budi
- 05: Terima kasih dan Mohon Maaf Pengunjung
- 04: Pendidikan Kita hanya Mencetak “Anak Mami”?
- 02: Pekik “Merdeka” dan KTSP
Juli 2007
- 31: Kesusastraan Jawa Tengah Miskin Pemberontakan?
- 30: Jika Cerpen Dicemari Limbah Politik
- 29: Romantika, Logika, dan Religiusitas
- 28: Jika Penyair Menjadi Seorang Narcisus
- 27: Menggugat Ujian Nasional yang Antirealitas
- 25: Perubahan Kurikulum di Tengah Mitos Globalisasi
- 24: Menguak Absurditas Cerpen Danarto
- 23: Antologi Sastra
- 22: Membangun “Otonomi” Pembelajaran Sastra
- 21: “Anak-anak Bukanlah Keranjang Sampah”
- 20: Tak Harus Bilang “Brengsek”
- 19: Karya Sastra yang Baik Tak Lepas dari Dimensi Hidup
- 18: Dimensi Sosial dalam Sastra
- 17: Menemukan Kristal Hakikat Danarto
- 16: Otonomi Pengajaran Sastra
- 15: Perubahan Kurikulum dan Martabat Bangsa
- 14: Membangun Budaya Demokrasi melalui Pendidikan
- 13: Memaksimalkan Peran Ibu sebagai Pencerah Peradaban
- 12: Korpri dan Mutu Pelayanan Publik
- 11: Kesetiakawanan Sosial Versus Masyarakat Konsumtif
- 10: Fenomena Pilkades di Era Reformasi
- 09: Cerpen Teror sebagai Bahan Ajar
- 07: Efisiensi Bahasa Bisa Berbuntut Kebingungan
- 06: Sobokartti: Kapitalisme versus Idealisme
- 05: Wasit Sepak Bola dan Dunia Pendidikan
- 04: Menulis Buku Teks
- 03: Kelulusan dan Perilaku Vandalistis
- 02: “Pencitraan” dan “Pembunuhan” Karakter Siswa Didik
- 01: Guru dan “Virus” Gaptek