Satu hal yang membuat spirit seorang blogger bisa terus asyik ngeblog adalah komentar pembaca, baik dari sahabat-sahabat blogger maupun pengunjung umum. Selain sebagai penanda silaturahmi, komentar juga bisa dimaknai sebagai sebuah perwujudan sikap responsif terhadap isi blog. Oleh karena itu, saya selalu menyambut positif setiap komentar yang masuk ke blog ini dan sebisa mungkin memberikan balasan sekaligus memberitahukannya kepada komentator via email dengan menggunakan plugin “Comment Email Reply”.
Namun, apa jadinya kalau komentar yang masuk ternyata bukan komentar yang dibuat dengan amat sadar untuk merespon isi blog, melainkan diproduksi secara massal oleh sebuah perangkat elektronik yang sering disebut sebagai komentar spam? Jujur saja, saya risih jika muncul komentar-komentar semacam itu. Dalam dua hari terakhir, blog ini dihujani komentar spam dari nickname yang tidak jelas identitasnya. Mereka menyerbu membabi buta. Dalam hitungan detik bisa mencapai puluhan dan dalam hitungan menit sudah terakumulasi menjadi ratusan jumlahnya.
Akismet yang saya andalkan untuk menjadi “Satpam” agaknya tak selalu berhasil menangkalnya. Selalu saja ada komentar yang lolos dan bertengger di halaman blog ini. Dari hasil browsing di mesin pencari, saya menemukan sebuah tulisan menarik di sini.
Konon, spam merupakan teknik pengiriman pesan dengan menggunakan perangkat elektronik secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Pada mulanya teknik spam digunakan oleh perusahan-perusahaan untuk mempromosikan bisnisnya melalui advertising/iklan yang dikirimkan melalui pesan elektronik. Teknik ini dilakukan karena mereka tidak memiliki budget yang besar untuk biaya promosi melalui media cetak / media on air. Sejak tahun 90-an ketika internet mulai terbuka untuk publik, teknik spam menjadi permasalahan serius karena akan berdampak membanjirnya (flood) pesan-pesan di dalam kotak inbox pesan elektronik target yang dikirimi spam (kala itu yang terkenal adalah e-mail spam).
Dalam perkembangannya kemudian, spam dikendalikan oleh sebuah software/aplikasi yang berfungsi untuk menjalankan aksi-aksi spam dari web robot. Bot bekerja dengan cara repetisi/melakukan pengulangan yang bisa diatur interval waktunya, baik target maupun aksi yang dilakukan.
Pada saat ini, pada web sosial-media seperti Facebook, Twitter, dll, sering dijumpai pada status yang baru saja diposting tiba-tiba dalam waktu kurang dari 1 detik sudah ada orang yang menjawab. Begitu pun pada status teman kita. Dan biasanya komentarnya pun sama, berulang pada interval waktu tertentu dan seringkali tidak ada hubungannya dengan status yang diposting. Seringkali juga ditemui baru saja kita memposting status, tiba-tiba dalam waktu kurang dari 1 detik sudah ada yang Like. Itu semua adalah ulah Bot.
Dampaknya bagi sebuah blog yang dihujani komentar spam? Ya, spam yang semula menjadi metode advertising/iklan kini berkembang menjadi sebuah metode untuk mengganggu, bahkan merusak. Target yang dikirimi spam, selain akan mengalami banjir data, bandwidth internetnya sebagian besar juga dihabiskan oleh spam, sehingga menyebabkan koneksi internetnya menjadi lemot, bahkan tidak menutup kemungkinan akhirnya koneksi internetnya putus karena sifat-sifatnya yang menggangu kenyamanan, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk mengakibatkan kerusakan.
Ternyata berbahaya juga, bukan? ***
web juga sering ada komentar yang seperti itu malahan suka banyak ,,
cara mengatasinya bagaimana ya ?
Hem … kalau saya lebih suka “melenyapkan” komentar spam itu dengan memasukkan email, IP, atau url webnya ke comment blacklist. Meski dengan cara manual, tapi hasilnya lebih nyata
selama komentarnya masih berkaitan dg artikel sebenarnmya gak apa2 pak, tapi kalau sudah gak nyambung seperti itu memang sangat menjengkelkan
Bener juga, Mas Panca, kalau nyambung berarti baca postingannya dulu meskipun dengan model fast-reading. Kalau para spammer? Hem … babar blas ndak nyambung, karena digerakkan spam bot.
wah bahaya tuh pakk hehe
Kalau jumlah komentar spam baru puluhan mungkin dampaknya belum begitu terasa, Mas, tapi kalau dah mencapai ratusan, konon bisa membuat kenyamanan blog kita terancam.
Yang paling risih itu ketika cek “Beranda” Facebook dan pada saat itu juga ada sebuah status dan dibawahnya terdapat komentar yang sangat jauh sekali dari yang dibicarakan. Komentar spam memang sangat-sangat mengganggu dan membuat risih, dan tentunya saya juga pernah mendapatkannya.
Itu dia, Mas Dany. Agaknya komen2 spam itu dikendalikan oleh spam-bot. Saya sendiri risih juga terhadap ulah mereka yang kurang kerjaan macam begitu.
saya juga sering pak, apalagi kena spam trackback. sering, padahal juga gak pakai hal2 yg berbau backlink.
Wah, spam tracback itu juga gampang sekali menyusup ke blog, Mas Hanif. Utk menangani itu saya masih percaya pada kredibilitas akismet. belum pindah ke lain hati, hehe ….