
Oleh: Sawali Tuhusetya
Dalam beberapa pekan terakhir ini, aktivitas ngeblog saya agak sedikit terganggu. Alih-alih blogwalking, sekadar untuk merespon komentar dari sahabat-sahabat blogger pun tidak bisa saya lakukan. Pertama, alasan klasik *sok sibuk* dengan berbagai urusan offline yang harus secepatnya dituntaskan. Kedua, error pada sistem operasi ubuntu kesayangan saya di netbook yang tiba-tiba ngambek akibat crash yang terlalu parah. Migrasi dari ubuntu 10.04 ke versi 10.10 ternyata tidak berlangsung lancar. Bisa jadi ini semata-mata faktor “human error” akibat kegaptekan saya dalam dunia per-linux-an. Sementara, mau menggunakan “si jendela” terus-menerus, meski orisinal, kekhawatiran serangan virus terus mengancam sehingga tidak selalu berada dalam keadaan nyaman.
Walhasil, setelah searching sana-sini dan melihat berbagai sistem operasi yang digunakan sahabat-sahabat linuxer, termasuk Mas Andy MSE, akhirnya pilihan jatuh pada Linux Mint, yang versi terakhirnya menggunakan nama cewek keren “Linux Mint 10 Julia”; sebuah identitas khas bagi distro Linux Mint. Untuk menginstalnya di netbook, ternyata tak serumit bayangan saya semula.
Kita cukup menyediakan Flash Disk minimal berkapasitas 2 GB, Linux Mint 10 ISO, dan Universal USB Installer, dengan langkah sederhana seperti berikut ini.
- Unduh Linux Mint 10 ISO di sini. Untuk netbook bisa memilih edisi CD (32-bit) Desktop Gnome sebesar 699 MB. Agar bisa mengunduhnya dengan lancar, dibutuhkan kesabaran dan koneksi internet yang stabil. Kemudian, simpan File Linux Mint ISO 10 di hardisk komputer.
- Unduh Universal USB Installer Linux Mint di sini, kemudian masukkan fashdisk kapasitas minimal 2 GB. Jalankan Universal USB Installer yang telah diunduh, kemudian cari File Linux Mint ISO 10 di hardisk komputer yang telah diunduh, lalu pilih drive Flashdisk, tunggu sampai proses “pembakaran” selesai.
- Biarkan flashdisk berada di slot netbook, kemudian reboot komputer! Jalankan proses instalasi Linux Mint 10 Julia melalui flashdisk dan ikuti petunjuk yang ada! (Catatan: Sebelum proses instalasi berlangsung, sebaiknya sediakan sebuah partisi kosong untuk memudahkan format drive untuk Linux Mint dan ruang swap. Kebetulan saya sudah menyediakan partisi kosong sebesar 20-an GB).
- Tunggu hingga proses instalasi selesai hingga muncul perintah untuk restart.
- Proses instalasi selesai dan kita sudah siap untuk berselancar bersama si cantik “Linux Mint Julia”.
Berdasarkan amatan awam saya, tampilan Linux Mint 10 tak jauh berbeda dengan Ubuntu 10.04 Lts. Bedanya, Linux Mint tampak lebih ramping dengan speed yang lumayan cepat, baik saat proses booting maupun saat menjelajahi fitur-fiturnya. Hmm … open-source memang tampil beda! Bersahabat, merakyat, dan tidak lagi direpotkan ulah virus-virus usil yang suka bergentayangan di ruang-ruang komputer kita! ***
Apa yang kami pikirkan dari berita ini sangat bermanfaat bagi kami.
Terima kasih, kami harap pada artikel selanjuutnya pasti lebih berkualitas
lagi. Sukses untuk Anda.
Saya pake linux mint skrg dan sangat sempurna bang jadih jatuh cinta <3
Bersahabat, merakyat, dan tidak lagi direpotkan ulah virus-virus usil yang suka bergentayangan di ruang-ruang komputer kita!
Info yang menarik nih Pak, perlu untuk dicoba 🙂
halo, permisi, apakah ada yang tahu bagaimana menggunakan modem ZTE USB AC2728 di linux mint Julia?