Final OSI 2010, Buku, dan Kopdar Surabaya

Kategori Sastra Oleh

Alhamdulillah, rangkaian kegiatan Olimpade Sastra Indonesia (OSI) Siswa SD Tahun 2010 akhirnya usai sudah. Hotel Garden Palace, Surabaya, pada tanggal 9-13 November 2010, menjadi saksi bisu sebuah perhelatan final yang baru pertama kali digelar itu. Sebanyak 40 finalis tampil dalam laga pamungkas untuk diuji tingkat orisinalitas karyanya di depan dewan juri, antara lain:

1. Prof. Dr. Suminto A. Sayuti Ketua
2. Drs. Sawali, M.Pd. Anggota
3. Dra. Kemalawati Anggota
4. Asma Nadia Anggota
5. Drs. Sih Abadi Anggota
6. Drs. Palogo Balianto, M.Pd. Anggota
7. Drs. Mistur HS. Anggota
8. Dra. Purnamaningsih Anggota

40 finalis dengan didampingi guru pembimbing masing-masing yang berlaga akan memperebutkan 20 medali yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan TK/SD, Ditjen Mandikdasmen, Kemdiknas. Setelah melalui diskusi dan perdebatan yang alot di antara sesama juri, akhirnya berhasil juga ditetapkan para peraih medali dalam event akbar yang digelar di kota Pahlawan itu. Nama-nama peraih medali OSI Siswa SD Tahun 2010 dapat diunduh di sini.

Prof. Suminto A. Sayuti ketika Temu Teknik menjelang pelaksanaan final menyatakan bahwa event final ini sesungguhnya ingin memberikan ruang “bertegur sapa” bagi para peserta agar lebih dekat dan akrab dengan susastra. Itu artinya, persoalan “kalah-menang” bukanlah hal yang terlalu penting untuk dipersoalkan.

Ya, ya, pernyataan guru besar sastra Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tidak pernah mengagungkan diri sebagai profesor dan masih betah menyatu dengan masyarakat desa Pakem di lereng Merapi itu memang sangat tepat. Berkali-kali, Pak Minto, demikian saya biasa menyapanya, yang juga penyair “Malam Taman Sari” –beberapa waktu yang lalu ketika bertemu di Jakarta sempat memberikan buku antologi puisinya kepada saya – menyatakan bahwa sejak dini anak-anak perlu didekatkan dengan sastra dalam kondisi “playfull”, mengalir, dan tanpa beban, sehingga mereka bisa berekspresi dan berkreasi secara bebas sesuai dengan dunia anak-anak.

Para finalis yang tampil berlaga sudah sama-sama menyalakan “obor” olimpiade. Mereka sudah menunjukkan kiprahnya sebagai generasi masa depan yang dengan amat sadar menjadikan susastra sebagai bagian dari hidupnya. Oleh karena itu, yang belum berhasil meraih medali tidak perlu berkecil hati, sedangkan yang telah ditetapkan sebagai peraih medali tidak perlu menepuk dada. Semoga “obor” OSI yang telah dinyalakan tidak akan pernah padam walaupun tantangan dan godaan yang dihadapi makin rumit dan kompleks di tengah dinamika peradaban yang kian abai terhadap persoalan-persoalan sastra dan budaya.

Usai mengikuti rangkaian kegiatan final, para peserta dan guru pembimbing diajak mengikuti “Workshop Sastra Anak” di ruang yang berbeda. Workshop yang berlangsung Kamis, 11 November 2010 pukul 19.00-21.00 WIB itu dimaksudkan untuk lebih memantabkan langkah para peserta dalam menjejakkan kakinya di ranah sastra sekaligus memperkokoh wawasan bersastra bagi para guru pembimbing dan bagaimana mengajarkannya di sekolah. Tampil sebagai narasumber bagi guru pembimbing adalah Prof. Suminto, sedangkan saya, Asma Nadia dan putranya, Adam Putra Firdaus (9 tahun), didaulat untuk berbincang-bincang dengan para peserta berkaitan dengan dunia kepenulisan. Makalah yang saya sajikan dalam workshop dapat dibaca di sini.

Menjelang workshop, Mbak Asma Nadia sempat memberikan hadiah sebuah buku “Album Cerita Pilihan” karyanya berjudul “Emak Ingin Naik Haji” yang cukup best-seller dan ketika buku ini diterbitkan untuk yang pertama kali –kini sudah memasuki cetakan ketiga– sedang dalam proses syuting layar lebar yang digarap oleh sutradara Aditya Gumay. Adam PF, putra Mbak Asmanadia yang cerdas dan menggemaskan itu, pun juga menghadiahi saya sebuah buku karyanya sendiri berjudul “Mostly Ghostly: Memburu Gosip Hantu-Hantu”. Terima kasih Mbak Asma Nadia dan Adam, semoga obor kreativitas kepenulisannya tak pernah padam oleh rajaman sang waktu.

Berikut adalah beberapa gambar ketika rangkaian kegiatan final OSI 2010 berlangsung.

osiosiosiosiosiosiosiosiosiosi

Di sela-sela kegiatan final, tiba-tiba saya kangen dengan sahabat-sahabat blogger yang tinggal di Surabaya. Alhamdulillah, rasa kangen itu terobati ketika Kamis, usai waktu Maghrib, Pakdhe Cholik dan Pak Yayat, di tengah-tengah kesibukannya yang padat, menyempatkan diri untuk menyambangi saya di ruang lobi menjelang workshop berlangsung. Pertemuan saya dengan Pakdhe Cholik merupakan pertemuan yang kedua. Yang pertama terjadi ketika Pakdhe Cholik yang masih tampak energik meski sudah memasuki masa purnawira sebagai anggota TNI, bertandang ke rumah Pak Marsudiyanto beberapa waktu yang lalu. Sedangkan, dengan Pak Yayat baru pertama kali bertemu. Meski demikian, obrolan berlangsung akrab dan renyah.

Sayang sekali, obrolan tidak bisa berlangsung lama karena jam sudah menunjukkan pukul 19.00, saatnya workshop dimulai. Terima kasih saya ucapkan kepada Pakdhe Cholik dan Pak Yayat yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk kopdar dadakan dengan saya, semoga silaturahmi kita makin akrab dan erat, baik melalui dunia maya maupun nyata, sekaligus juga mohon maaf apabila telah merepotkan panjenengan berdua. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pakdhe Cholik atas hadiah bukunya ”Menembus Koran: Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual” karya Bramma Aji Putra; sebuah buku inspiratif yang bisa memotivasi dan memompa semangat saya untuk terus menulis.

Usai workshop, rasa kangen saya untuk bisa bertemu dengan sahabat-sahabat blogger tugupahlawan.com (TPC) tak bisa dibendung lagi. Walhasil, saya kembali kontak dengan Mas Nopi untuk ke sekian kalinya. Alhamdulillah, Kopdar dadakan II pun berlangsung setelah Mas Arul, yang kebetulan sedang ada keperluan di Surabaya setelah lama berada di Makassar, Mas Nopi, dan Mas Muhamad Sadillah, blogger Banjar, Kalimantan Selatan, yang kebetulan sedang berada di Surabaya, menjemput saya sekitar pukul 21.30. Mereka membawa saya ke Delta Plaza, yang menyediakan ruang cukup luas dan waktu 24 jam untuk ngobrol.

Berikut adalah beberapa gambar kopdar dan buku hadiah yang sempat terbidik.

osiosiosiosiosiosiosiosi

osiosiosiosiosiosi

Selain kangen-kangenan, kami ngobrol soal-soal yang ringan; mulai soal blog, komunitas blogger, pesta blogger –yang belum pernah sekali pun saya ikuti, hehe …. — hingga agenda-agenda TPC. Di sela-sela obrolan itu, Mas Muhamad Sadillah menghadiahi saya sebuah buku “Blogger di Balik Sampul: Menulis dalam Gelap” yang merupakan bunga rampai tulisan blogger Banjar. Terima kasih atas hadiah bukunya manusiahero, hehe …. Tak lama kemudian, datang Mas Fay, yang baru saja pulang dari kampus dan Mas Novi Setiyarso yang tiba beberapa saat kemudian. Makin lengkaplah kopdar dadakan malam itu. Obrolan pun makin asyik; Mas Nopi dengan agenda-agenda TPC-nya atau Mas Novi Setiyarso dengan kegigihannya dalam soal idealisme jurnalistik di kalangan siswa.

Sekitar pukul 24.30 kopdar dadakan pun usai. Terima kasih saya sampaikan kepada sahabat-sahabat TPC yang telah berkenan meluangkan waktu untuk kangen-kangenan dengan saya. Terima kasih juga kepada Mas Arul yang telah repot-repot mengantar dan menjemput saya. Semoga kita bisa dipertemukan lagi pada waktu, kesempatan, dan tempat berikutnya. Salam budaya dan salam ngeblog! ***

Penggemar wayang kulit, gendhing dan langgam klasik, serta penikmat sastra. Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Buku kumpulan cerpennya Perempuan Bergaun Putih diterbitkan oleh Bukupop dan Maharini Press (2008) dan diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2008 bersama kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri karya Ibrahim Ghaffar (sastrawan Malaysia).

65 Comments

  1. semangat terus berlarih dan berlatih
    belajar dan teruslah belajar
    semangat dan teruslah bersemangat
    untuk mencapi semua angan dan cita2 kita
    dan mudah2n kita sam2 sukses di masa yang akan datang !!!

  2. I came to mengokoh Hospitality-reinforced rope while absorbing useful knowledge. Teriring prayed health, prosperity, success and happiness always tercurahkan to you.
    Hopefully, today is also better than kemarin.Amin

    I am pleased to invite you to follow the recurrence (Muhasabah Featured Contest Final Year) in BlogCamp.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tulisan terbaru tentang Sastra

Membalas Cerita Ombak

MEMBALAS CERITA OMBAK Ali Syamsudin Arsi Kata-kata ombak: ( 1 ) “Ya
Go to Top