Aksi Kreatif Kika Syafii dan Undangan “Amprokan Blogger”

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan email dari Kika Syafii dan Ajeng. Namun, mohon maaf, baru kali ini saya sempat memublikasikannya. Berikut ini email selengkapnya. Yang pertama, email dari Kika Syafii.

Salam.

Maaf sebelumnya bila di anggap nye-pam, karena permohonan ini yang mendadak. Tidak bermaksud untuk mencampuri urusan isi blog anda masing-masing, namun saya hanya memohon bantuan dengan sangat. Semoga anda berkenan.

Saya minta tolong untuk dibantu posting di masing-masing Blog rekan-rekan dengan postingan yang ada di lampiran email ini. Ini dilakukan untuk membantu para korban Lumpur Lapindo yang semakin terlupakan dan ditinggalkan. Dan juga tentunya sekaligus untuk membantu pergerakan sosial yang lebih luas dengan cakupan kemampuan yang saya punya.

Bila tidak berkenan, silahkan tidak usah di posting. Dan mohon dengan sangat untuk tidak menjadikan sebuah masalah.

Gambar Kaos dan CD/DVD bisa diambil di blog saya, http://kika.web.id, dan silahkan juga bagi teman-teman yang mau nitip link di http://kukira.net untuk mengirimkan gambar bannernya dengan ukuran 80×80 px. Terbatas hanya untuk 8 orang, dan nantinya bisa dilihat di footer.

Terima kasih Banyak

Salam.

Lampiran:

Menghidupkan wisata lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo

Setelah 3 tahun ditambah 100 hari pemerintahan yang sekarang, ternyata tidak sedikitpun menyentuh kondisi sosial korban lumpur Lapindo yang ada di Desa Porong, Sidoarjo. Perlahan dan (seperti) pasti, kondisi sosial di Porong dan desa-desa lainnya yang terkena dampak lumpur Lapindo dilupakan bahkan ditinggalkan. Rembug Nasional (National Summit) yang diadakan Presiden setelah pelantikannya juga seperti sengaja untuk tidak mengundang korban lumpur Lapindo.

Masih tercecer saat ini lebih dari 300 KK yang menganggur, hak penghidupan yang semestinya menjadi hak paten manusia hidup masih juga tidak diperjuangkan dengan baik. Bisa dibayangkan, berapa total nyawa yang terancam kelangsungan hidup, pendidikan dan masa depan bila dihitung dari 300 KK. Uang ganti beli (yang jelas-jelas uangnya dari Negara alias Rakyat) juga tidak membantu banyak, karena masih banyak penduduk yang belum menerima uang ganti asset tersebut.

Kebijakan Perpres No. 14/2007 adalah termasuk kebijakan ‘kesopanan’ pemerintah pusat pro Lapindo, tidak tegas dalam memberesi persoalan rakyat akibat kebijakan pengelolaan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) yang tidak berorientasi pada social safety.

Terakhir minggu ketiga bulan pertama tahun ini, saya mencoba melakukan assesment secara nyata ke desa-desa yang terkena dampak lumpur Lapindo. Lokasi pengungsian yang masih semrawut, pengangguran nyata yang terlihat di sisi danau lumpur, hingga wajah-wajah tegang yang berseliweran disekitarnya. Namun terlihat juga beberapa pengunjung yang menikmati danau lumpur ciptaan Lapindo itu. Luas tanggul yang hampir mencapai 1 KM menjadi strategic view untuk menikmatinya. Terlihat sekali minim aktifitas yang terjadi disini. Hampir seperti daerah mati. Sebelum menikmatinya, saya dicegat dan di minta membayar sebesar 5000 rupiah sebagai ganti uang tiket masuk ke lokasi wisata danau lumpur. Tanpa senyum dan tanpa basa basi, terlihat sekali ketegangan yang sudah akut menyelimuti pikiran mereka-mereka yang ada di daerah ini.

Berbekal melihat dan mencermati keadaan, kebutuhan perut para pengungsi yang berjumlah lebih dari 300 KK tersebut sudah tidak bisa lagi dihindarkan. Sudah sangatlah mendesak. Menurut Ipung M Nizar, salah satu koordinator pengungsi, mereka sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. Kebanyakan dari mereka sulit untuk diajak keluar dari daerah lumpur tersebut. Hingga akhirnya dia sebagai koordinator tidak bisa juga meninggalkan rekan-rekan dan beberapa saudaranya yang masih tinggal dan menunggu uang ganti beli dari Pemerintah. Namun mereka berjanji bila ada jaminan penghidupan yang layak, mereka akan berusaha untuk keluar dari lingkungan Lumpur yang jelas-jelas sudah tidak lagi kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selama ini Ipung dan teman-teman mencoba untuk berkarya dengan membuat CD/DVD dokumenter tentang kejadian Lumpur Lapindo.

Untuk membantu Ipung dan rekan-rekannya, saya beserta teman-teman mencapai pada tahap kesepakatan untuk membantu dengan cara menghidupkan saja sekalian wisata di Danau Lumpur Lapindo. Secara SDM dan kreatifitas, daerah Tanggulangin dan Porong merupakan sentra produksi kerajinan yang sangat dikenal di Indonesia. Di Tanggul pembatas lumpur yang lebar mencapai 15 Meter serta panjang hampir 1 KM itu nantinya akan didirikan pasar wisata dengan berbagai penjualan. Hanya saja dibutuhkan banyak modal untuk orang-orang korban Lapindo ini agar bisa berjualan.

Untuk mensiasatinya, saya secara pribadi akan menggandakan CD/DVD Dokumenter Lumpur Lapindo serta membuat beberapa macam produk yang berhubungan dengan tragedi ini. Yang nantinya hasil penjualan dikurangi modal akan saya kirim ke beberapa koordinator pengungsi disana, entah itu LSM atau personal. Diantaranya Ipung dan LSM yang tergabung dalam http://korbanlumpur.info . Beberapa produknya adalah T-Shirt dan Topi.

Pengadaan konsep Pasar Wisata Danau Lumpur ini juga merupakan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah dan mengingatkan kepada khalayak ramai bahwa masih banyak masalah yang diakibatkan oleh Lapindo dan pemerintah secara tidak langsung.

N.B:
Dan bila ada rekan-rekan yang sanggup memberikan jaminan peminjaman uang kepada para korban untuk digunakan sebagai modal usaha awal, silahkan hubungi saya atau langsung kepada Ipung M Nizar dengan nomor telpon 0817335244.

Ya, ya, ya, aksi kreatif yang dikemas Kika Syafii ini merupakan bentuk kiprah nyata sebagai wujud kepekaan sosial terhadap nasib saudara-saudara kita di Sidoarjo yang jelas-jelas ditelantarkan akibat kebijakan pemerintah yang salah urus. Pemerintah yang seharusnya menjadi pionir untuk menyelamatkan ratusan rakyatnya yang terancam, justru makin tenggelam dalam urusan-urusan pragmatis melalui perselingkuhan dan kongkalingkong politik untuk kepentingan kekuasaan semata. Nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini sudah jelas terdegradasi di depan mata makin termarginalkan akibat karakter pemerintah yang sedang dihinggapi sikap paranoid kekuasaan.

Lihat saja bagaimana kegerahan sikap pemerintah dalam menghadapi aksi-aksi demo simbolik dari berbagai kalangan dengan mengusung satwa ke tengah-tengah aksi. Rakyat yang aspiratif bukannya ditemui melalui sikap ngemong dan kebapakan, melainkan justru diposisikan sebagai pihak yang harus dicurigai hendak menggoyang kursi kekuasaan. Ironisnya, pemerintah justru terkesan jor-joran dengan memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan-kepentingan sempit yang tidak langsung bersentuhan dengan kebutuhan rakyat. Di tengah nasib ratusan warga Sidoarjo yang terlunta-lunta dan terzalimi, pemerintah dan aparatnya justru bisa demikian bahagia duduk di atas mobil mewah, bahkan berencana untuk melambungkan 20% gaji pejabat negara atau membeli pesawat kepresidenan.

Dalam konteks demikian, aksi kreatif Kika Syafii bisa dimaknai sebagai sentilan khas anak muda terhadap sikap pemerintah yang dinilai telah kehilangan sikap empati dan kepekaan terhadap nasib warganya. Oleh karena itu, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, sangat beralasan kalau kita memberikan apresiasi dan dukungan atas gagasan brilian ini agar bisa menjadi pemicu untuk membangkitkan kembali semangat solidaritas dan kepekaan terhadap nasib sesama.

Email kedua dari Komunitas Blogger Bekasi yang disampaikan melalui Ajeng. Berikut ini email selengkapnya.

Kota Bekasi, 5 Februari 2010
Ref. No 001/SK-AM/02/10

Kepada Yth,
Di tempat

Lamp : –
Hal : Undangan Jadi Peserta ”AMPROKAN BLOGGER”

Dengan Hormat,

Dalam rangka memperkenalkan potensi Bekasi kepada masyarakat luas, baik lewat internet maupun temu muka, serta memperingati Hari Ulang Tahun ke-13 Kota Bekasi (yang jatuh pada tanggal 10 Maret 2010), Komunitas Blogger Bekasi () akan menyelenggarakan Temu Blogger yang diberi nama AMPROKAN BLOGGER pada tanggal 6-7 Maret 2010.

Acara yang juga diusulkan dan didukung oleh Walikota Bekasi H. Mochtar Mohamad mengambil tema “Melalui Temu Blogger, Kita Gemakan Bekasi yang Hijau, Cerdas, Sehat, dan Ihsan”. Tema ini sejalan dengan Visi Misi Pemerintah Kota Bekasi serta Program Pemerintah untuk meraih Piagam Adipura. Untuk itu kami bermaksud mengundang perwakilan Blogger agar bisa mengirimkan peserta yang akan diadakan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu-Minggu, 6-7 Maret 2010
Pukul : 09.00 – Selesai
Tempat : Asrama Haji, Aula Depsos dan Gedung Pusdiklat Mahkamah Konstitusi
Acara : Anjangsana, Sarasehan dan Seminar Interaktif
Pembicara : Tifatul Sembiring (Menkominfo), H. Mochtar Mohamad (Walikota Bekasi), Untung Wiyono (Bupati Sragen), Romi Satria Wahono (Blogger).

Mohon konfirmasi kesediaan hadir dapat kami terima sebelum tanggal 13 Februari 2010 ke Raden Ajeng dengan menuliskan berasal dari komunitas ……………………… Kota …………………. (yaitu 1. …………………2. ……………. dst). Seluruh akomodasi peserta selama acara berlangsung ditanggung oleh panitia dan perwakilan blogger di luar Jabodetabek akan mendapatkan bantuan transport ala kadarnya. Selain itu mohon peserta untuk melengkapi pendaftaran di portal http://www.temublogger.com

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih

Hormat Kami,
Pengurus www.bloggerbekasi.com

Aris Heru Utomo, S. H., M. B. A. M.Si.
Ketua www.bloggerbekasi.com

Sahabat-sahabat bloger yang kebetulan tak ada acara bisa beramai-ramai menghadiri undangan ini sesuai dengan ketentuan panitia. Selain bisa menjadi ajang pertemuan dan silaturahmi antarbloger, acara “Amprokan Blogger” juga bisa menjadi media diskusi yang menarik tentang dunia internet dan aktivitas ngeblog bersama narasumber yang tak diragukan lagi kapasitas dan kredibilitasnya di dunia maya. Nah, selamat ber-”Amprokan Blogger”. ***

No Comments

  1. Pertamax gak ya? 😀
    Hem, bener kata Pak Sawali, pemerintah memang sepertinya malah kian larut dengan kekuasaan dan lupa apa itu arti kekuasaan. Pemerintah takut kekuasaan yg sudah dipegangnya jatuh, jadi dia justru lebih sibuk mengurusi “ancaman” bagi kursi kekuasaan ketimbang menjalankan amanahnya selaku penguasa. Sedih, menyedihkan..!

    Lanjutkan, dan kau akan digulingkan rakyatmu sendiri!!!
    .-= Baca juga tulisan terbaru Bung Eko berjudul "Asal-usul Nama Kampung di Jogja" =-.

  2. itu adalah jika kita mau berpikir positif dan mencari solusi daripada mengharapkan perubahan malah yang diharap sedang sibuk dan asik ngurusin peperangan politik masing2. pemerintah kita emang sedang tidak waras!

  3. wah, masa Lapindo tidak tersentuh sama sekali sama pemerintah??

    aduh, masalah besar nih..

    semoga Tuhan lah yang menyentuh Lumpur Lapindo. Pemerintah terserah deh mau apa, yang jelas ada yang lebih kuasa menyentuh Lumpur Lapindo supaya tidak menjadi masalah lagi…

    Berdoa dan berdoa…

  4. Terima kasih Pak Sawali, sangat bahagia saya mendapatkan dukungan dari Pak Sawali. Terima kasih banyak, semoga makin bisa melakukan banyak hal.
    Dan Insya Allah SocioDistro dari Kukira.net akan dagangan pernak-perniknya di Amprokan Blogger.

    1. mudah2an pemerintah tdk abai terhadap nasib rakyatnya. jangan sampai menunggu rakyat marah. wah, ttg amprokan bloger, saya ndak bisa janji bisa datang, mas. maret biasanya jadi bulan tersibuk menjelang UN.

  5. hehe… iya, nampaknya porong itu bisa dijadikan lokasi wisata alam baru… kalo dikelola dengan baik. soal penduduknya, jangan menunggu bantuan dan perhatian terus. sampai kapan? bersegeralah… waktu terus berjalan, hehe…

  6. Hmm… masalahnya selalu kompleks dan tidak pernah tuntas. Hasilnya sudah masalah yang sudah kompleks, semakin bertambah jumlahnya.
    Solusi yang ada cenderung (selalu) reaktif, alih-alih proaktif.
    Btw. ide penggalangannya bagus, sambil tidak melupakan aspek komersil (dagang). hehehe…
    .-= Baca juga tulisan terbaru Dhany berjudul "SEO: Penentuan Tujuan" =-.

  7. mana pansus lapindo??, koq mau kalah dengan pansus century yang hampir tiap hari nampang di tv.., jgn kalah taring dunk pansus lapindo..!, hajar tuh yang salah agar bertanggung jawab.. :-w b-(

  8. Blogger harus memperjuangkan kondisi sosial..

    idenya bagus,, apalagi membuat wisata lapindo.. sekalian buat banana boat dan speed boat aja di lumpur sidoharjo.

  9. Konsep yang bagus, menghidupkan pariwisata di daerah lumpur Lapindo. Mungkin sudah saatnya bagi masyarakat sana untuk bangkit dan bergerak sendiri alih-alih menunggu bantuan pemerintah yang masih belum jelas. Di satu sisi saya juga tersentuh iba dengan kondisi masyarakat disana, tapi kok disisi lain saya merasa mereka hanya menunggu dan menunggu bantuan.
    Ayolah sekarang saatnya bertindak, Wujudkan kawasan lumpur Lapindo sebagai salah satu obyek wisata international!

  10. Wonderful article,thanks for putting this together! “This is obviously one great post. Thanks for the valuable information and insights you have so provided here. Keep it up!”

  11. bagaimana kalau kerjasama dengan provider seluler, sehingga bisa donasi melalui sms…ya bisanya cuma sedikit
    kesulitan karena tidak puya akun sms banking atawa paypal
    .-= Baca juga tulisan terbaru budies berjudul "BENDERA PUTIH" =-.

  12. Ping-balik: go here

Tinggalkan Balasan ke boyin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *