Gaya Selebritis Para Wakil Rakyat

Kategori Jampi Sayah Oleh
Opini

Oleh: Sawali Tuhusetya

Belakangan ini baliho politik bertaburan (hampir) di sepanjang jalan raya. Dengan tampilan foto keren dipadu slogan-slogan politik yang membius, para calon wakil rakyat berusaha menarik simpati publik. Tak jauh berbeda dengan lomba baliho. Semuanya berupaya memberikan citra diri sebagai putra bangsa terbaik. Sungguh konyol kalau ada baliho politik yang mengimajinasikan diri sebagai calon wakil rakyat yang cenderung korup dan antiperubahan. Semangat yang mereka bangun jelas berbasis kerakyatan. Maju bersama rakyat membangun bangsa.

Persoalannya, apakah baliho-baliho politik yang dengan masif mengusung semangat perubahan, antikorupsi, dan berbasiskan kerakyatan semacam itu masih akan mereka ingat dan dijadikan sebagai platform perjuangan politik setelah mereka sukses menduduki kursi bergengsi sebagai wakil rakyat?

Kalau mau jujur, komunikasi yang mereka bangun selama masa-masa kampanye hanyalah komunikasi semu. “Rakyat dirangkul dan dijadikan sebagai subjek perubahan” hanyalah sebuah eufemisme, bahkan cenderung ke gaya pleonastis. Tak banyak wakil rakyat kita yang benar-benar sanggup bersikap istiqomah dan tetap berada dalam bingkai dan platform perjuangan yang pernah gencar mereka gembar-gemborkan. Bahkan, tak sedikit juga wakil rakyat kita yang gagal menahan godaan untuk bertindak korup sebagaimana yang pernah dikemukakan dengan nada pedih oleh Lord Acton. Ya, ya, ya, agaknya benar kalau kekuasaan itu cenderung korup.

Perhatikan saja berita-berita yang tersebar di berbagai media, baik cetak maupun elektronik! Hampir tak pernah sepi dari pemberitaan negatif tentang ulah wakil rakyat kita yang tersandung korupsi. Situasi anomali politik semacam itu jelas makin menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja para wakil rakyat yang terhormat. Persoalan kian rumit dan kompleks ketika mereka dengan sangat vulgar berkongkalingkong dan membangun jaringan-jaringan politik yang abai terhadap nasib rakyat.

Menjadi wakil rakyat sejatinya bukanlah pekerjaan mudah. Mereka menjadi representasi rakyat yang diwakilinya. Mereka harus bicara dan berjuang atas nama rakyat. Amanah yang berat tentu saja. Namun, akibat anomali politik yang demikian lama terbangun melalui proses demokrasi yang sarat “pembusukan”, menjadi wakil rakyat akhirnya jadi sebuah pertaruhan ambisi dan gengsi. Menjadi wakil rakyat bukanlah “kemauan politik” untuk mewujudkan sebuah perubahan, melainkan semata-mata untuk menjadi “selebritis”; penuh glamor dan hedonis. Tak jauh berbeda seperti repertoar “Petruk Dadi Ratu” dalam jagad pewayangan. Mereka bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas-fasilitas serba wah. Mereka pun jadi begitu akrab dengan dunia malam yang memabukkan.

Meski demikian, saya juga percaya, masih ada wakil rakyat kita yang demikian total dan serius mengemban amanat rakyat. Tenaga, pikiran, dan komitmennya untuk membangun bangsa masih sangat diperhitungkan. Sayangnya, jumlah mereka tidak begitu banyak.

Kita sangat merindukan wakil rakyat yang tetap tampil bersahaja dan sanggup menghindar dari godaan untuk bergaya selebritis yang sarat keglamoran dan hedonis. Mereka juga bisa menjadi kekuatan kontrol terhadap ambisi-ambisi yang berkembang di tengah atmosfer politik yang busuk dan sarat anomali. Kalau saja para calon wakil rakyat kita kelak sanggup tampil seperti itu, sungguh, baliho politik yang demikian masif mereka taburkan di sepanjang jalan bukanlah media komunikasi semu. ***

Penggemar wayang kulit, gendhing dan langgam klasik, serta penikmat sastra. Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Buku kumpulan cerpennya Perempuan Bergaun Putih diterbitkan oleh Bukupop dan Maharini Press (2008) dan diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2008 bersama kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri karya Ibrahim Ghaffar (sastrawan Malaysia).

59 Comments

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tulisan terbaru tentang Jampi Sayah

Malam Ramadhan yang Syahdu

Malam yang syahdu. Rokib benar-benar total menikmatinya. Lelaki jebolan pondok pesantren salaf
Go to Top