Mengakrabi CSS/XHTML Validator

Kategori Blog Oleh

Berkat bantuan Mas Ronggo yang menyediakan theme premium gratis, kemarin saya memutuskan untuk mengganti theme. Kali ini saya memilih theme Revolution News 1.0 karya desainer Brian Gardner. Bukannya apa-apa. Kebetulan kemarin hari Minggu, sedang tak ada kerjaan. Jadi, ada waktu luang untuk belajar “bahasa” CSS dan HTML. Iseng-iseng saya mencoba menginstal theme yang sudah saya unduh. Tampilannya memang menarik, tetapi bingung juga untuk mengopreknya. Yang pasti, tampilan halaman depan (home) sungguh sulit saya pahami. Memang, ada plugin yang bisa digunakan untuk membantu mengatasinya. Namun, agaknya plugin yang disediakan kurang mendukung atau bisa jadi saya yang memang tidak paham. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengoprek secara manual. Melelahkan dan capek, sampai tak tidur semalaman, hiks. Untung saja koleksi MP3 gending-gending Jawa yang ada di PC masih bersahabat dengan saya sehingga bisa sedikit menghibur.

Ah, memilih theme agaknya memang bukan perkara gampang. Ada banyak pertimbangan. Pertama, test loading-nya entheng. Biasanya ini dimiliki oleh theme-theme minimalis karena tak terlalu banyak fitur yang digunakan. Kedua, tampilan sesuai dengan selera. Ketiga, memiliki tingkat kesahihan alias validitas CSS dan XHTML.

Para penganut standar Web, pasti juga memiliki pertimbangan tersendiri. Salah satu penganut setia standar Web adalah Pak Dani Iswara. Dokter yang kini bermukim di Den Pasar, Bali itu, bisa dibilang sebagai bloger yang sangat peduli pada blog berstandar Web, sampai-sampai menyediakan halaman khusus untuk memuat web atau blog yang dinilai menganut standar WEB. Tanpa saya duga, ternyata blog abal-abal ini dimasukkan juga ke dalam daftar 42 Situs perorangan Penganut Standar Web di Indonesia. Terima kasih, Pak Dani, yang telah menyempatkan diri untuk menguji blog ecek-ecek ini berdasarkan standar Web.

Theme WP-Premium yang sebelumnya saya pakai, memang tidak ditemukan lagi kesalahan kode CSS atau XHTML-nya berdasarkan analisis W3C. Namun, berkali-kali saya cek berdasarkan validome, selalu saja ditolak dan blog saya dinilai tidak valid kode HTML / XHTML / WML / XML-nya. Itulah yang mendorong saya memutuskan ganti theme. Sambil mendengarkan alunan suara waranggana yang diiringi alunan gamelan yang rancak dan ketipak gendang yang sesekali menghentak, saya mencoba untuk menelusuri ratusan error kode CSS dan XHTML yang masih terus bermunculan.

Setelah “berjibaku” mengoprek-oprek, theme yang sekarang saya gunakan agaknya dinilai valid berdasarkan analisis W3C (valid CSS dan XHTML), ATRC dalam keadaan conditional pass meski masih ada sekitar 250-an kode yang potensial bermasalah, dan valid XHTML 1.0 Transitional berdasarkan analisis validome. Berikut ini beberapa skrinsyut-nya.

Saya juga tidak tahu, apakah kondisi semacam itu akan berpengaruh terhadap indeks google atau kemudahan pengunjung dalam bertamu di blog ini. Sekali lagi, saya hanya iseng dan sekadar untuk membuktikan rasa penasaran saya dalam mengoprek “bahasa” tag CSS dan HTML. Dari Pak Dani Iswara, saya juga memperoleh informasi dari postingan beliau di sini bahwa sekarang ada Sakui Web Validator sebagai situs yang berfungsi untuk menganalis sebuah WEB. Ada beberapa faktor yang dianalisis, di antaranya Markup X/HTML, CSS Style, Accessibility, Usability, Features (RSS), Speed (Gzip compression), SEO, Privacy (P3P), dan Compatibility (web safe fonts). Saya juga tidak tahu maksud semua itu. Mungkin Pak Dani Iswara yang bisa menjelaskannya. Karena penasaran, saya pun iseng untuk mencobanya.

Hasilnya? Berdasarkan data pukul 00.32 WIB, Senin, 4 Agustus 2008, blog ini hanya memiliki skor 49% dan berada pada peringkat 50 dari 152 web/blog yang terdaftar. Masih sangat jauh dari kesahihan blog para master web, semacam Maseko atau Dani Iswara yang berada pada peringkat 17 dan 18. Hal yang wajar bagi seorang pengelola blog abal-abal seperti saya, hehehe 😆 Peringkat tersebut akan terus berubah sering dengan makin banyaknya web atau situs yang terdaftar.

Sampeyan tertarik juga untuk menguji blog masing-masing? Silakan langsung meluncur ke TKP! ***

Penggemar wayang kulit, gendhing dan langgam klasik, serta penikmat sastra. Dalam dunia fiksi lebih dikenal dengan nama Sawali Tuhusetya. Buku kumpulan cerpennya Perempuan Bergaun Putih diterbitkan oleh Bukupop dan Maharini Press (2008) dan diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Jumat, 16 Mei 2008 bersama kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri karya Ibrahim Ghaffar (sastrawan Malaysia).

52 Comments

  1. menurut saya, gampang2 susah untuk bisa memaksimalkan sebuah web agar bisa bener2 valid menurut W3C dan situs validator lainnya.

    Apalagi blog saya yang notabene dari free hosting. Sangat susah untuk dapat memvalidasi karena adanya iframe banner dari pemiliknya 🙁

    Btw, nice info Pak dan salam sukses dari Lereng Muria 😉
    .-= Baca juga tulisan terbaru cah ndeso berjudul "Akhirnya, Kembali Seger Lagi" =-.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tulisan terbaru tentang Blog

Setelah 9 Tahun Ngeblog

Juli 2007 merupakan saat pertama saya belajar ngeblog (=mengeblog). Sering berganti-ganti engine,

Enam Purnama Tanpa Jejak

Sudah enam purnama, saya tidak meninggalkan jejak di blog ini. Sejatinya, enam
Go to Top