Puisi Perjuangan W.S. Rendra
AKU TULIS PAMPLET INI Oleh : W.S. Rendra Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan…
AKU TULIS PAMPLET INI Oleh : W.S. Rendra Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan…
”Puisi yang baik, pada dasarnya bisa dijadikan sebagai bahan ajar puisi di sekolah,” tegas D. Zawawi Imran dalam acara Pelatihan Pemilihan Bahan Ajar Puisi di…
Entah, setiap kali menjelang lebaran, saya selalu diingatkan lirik Sitor Situmorang dalam puisinya “Malam Lebaran”. Puisinya hanya terdiri atas satu larik: “Bulan di atas kuburan”.…
Untuk ke sekian kalinya, Aula Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Kabupaten Kendal, menjadi saksi sebuah perhelatan sastra. Minggu, 24 Agustus 2008 (pukul 09.00-13.30), penyair Dharmadi (Purwokerto) hadir menemui publik sastra Kendal. Tak kurang, sekitar 100 peminat dan pencinta sastra dari kalangan guru, mahasiswa, siswa SMP/SMA/MAN, dan masyarakat umum mengapresiasi sekaligus membedah teks-teks puisi karya penyair kelahiran Semarang, 30 September 1948, itu. Secara khusus, penyair yang kini menetap di Tegal (Jateng) itu mendedahkan antalologi puisi terbarunya, “Jejak Sajak” yang diterbitkan secara mandiri.