Banjir!

Minggu hingga Senin, 8-9 Februari 2009, Kendal, Jawa Tengah, terendam banjir. Praktis bah yang terbilang cukup besar di bulan kedua Tahun Kerbau ini (nyaris) melumpuhkan aktivitas warga. Meski tak sampai masuk rumah, keberangkatan saya ke LPMP Semarang untuk mengikuti Sosialisasi Kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2009 hingga hari Rabu (11/2) mendatang juga sedikit tertunda. Sulit mencari celah jalan yang bisa dilalui dengan nyaman. Jalan-jalan menuju ke Semarang terkepung genangan air hingga batas lutut orang dewasa.

Tak hanya jalur transportasi darat yang tidak nyaman dilewati, sejumlah sekolah juga terancam tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. SMP 2 Pegandon, tempat saya mengajar pun tak luput dari serangan banjir itu. Sejak Minggu dini hari, semua ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang-ruang yang lain terendam banjir hingga sekitar 30 CM.

Ya, ya, ya, banjir memang merupakan fenomena alam biasa. Ia terjadi akibat curah hujan yang tinggi, kemudian luapan air berusaha mencari celah-celah tempat yang rendah. Meski demikian, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa luapan banjir itu juga bisa terjadi akibat rusaknya lingkungan hidup yang sudah demikian parah. Hampir tak ada lagi tempat-tempat resapan air yang tersisa. Air yang tumpah dari pintu langit seperti jatuh di atas lembah-lembah yang tandus dan keras sehingga gagal masuk ke perut bumi. Selanjutnya? Tak ayal lagi, tumpahan air yang demikian deras arusnya secara alamiah akan mencari celah-celah yang lebih rendah.

Dalam konteks demikian, perlu ada upaya pencegahan banjir secara serius dari para pengambil kebijakan melalui perangkat suprastuktur dan infrastruktur yang bisa membuat tempat-tempat resapan air ada di mana-mana. Tentu saja, perangkat seperti ini perlu mendapatkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari amukan banjir. Tindak tegas juga para perusak lingkungan yang selama ini nyata-nyata telah membuat hidup banyak orang sengsara. ***

No Comments

  1. Biasanya sekolah libur pak, ini yg biasaya disenangi murid2 🙂
    Banjir memang di mana2 pak.mungkin alam udah bosan dengan tingkah laku manusia (baca:perusak)

    Wah paling tidah 1-3 hari masih bersih2 nich pak.mudah2 han nggak banjir lagi dech .Kasihan yg sekolah apalagi yg mau ujian

    Baca juga tulisan terbaru Diah berjudul Anakku Cepatlah Sembuh,Mama Kangen Celotehmu

  2. Astagfirullah… gak habis2nya bencana datang…
    Semoga banjirnya cepat surut ya pak, so bisa aktivitas kembali.
    Disini malah hampir 2 bulan gak hujan2 pak…
    Gersang banget….

    Baca juga tulisan terbaru rieny berjudul b’DaY

  3. Assalamualaikum pak!
    saya juga baru tahu kemarin petang sewaktu kakak saya telpon. saya kaget ketika mendengar berita itu. karena begitu besar hingga menggenangi sekolah tercinta. di tambah lagi tanaman padi yang sudah siap panen terancam gagal (kawasan kec. ngampel). yang lebih parah lagi tentunya kawasan utara rel kereta api, tentunya sudah dipastikan tanaman padi di sana hanya terlihat bagai lautan. karena dikabarkan air sempat mencapai pusar urang dewasa. yang lebih membuat saya getun adalah padi yang saya tanam sebelum berangkat ke jakarta. Yang pagi hari siap di panen, bahkan sudah menyiapkan acara selametan (syukuran panen) terpaksa harus ditunda gara-gara air bah datang sekitar pukul 2 pagi.
    sayangnya pak sawali tidak mengambil gambar rumah saya. kan hanya 50 meter dari sekolahan. saya kan rindu keadaan di sana! 😥

    Baca juga tulisan terbaru f@Rh@N berjudul MENCARI ARTI

  4. kalo fauzi bowo terakhir berkomentar tentang banjir di ibukota, “ayo kerja-kerja jangan banyak bicara” justru saya sekarang masih mempertanyakan proyek pemerintah untuk mengatasi masalah banjir yang ada dengan membuat banjir kanal apakah bisa efektif? sedangkan wilayah pesisir pantai disana terus di urug untuk membuat daratan, gimana ga banjir yah xixixi…

  5. Kantor Sekolah Rakyat di Jl Pemuda juga kena banjir pak! Satu meter saja, sementara semua kegiatan administratif dipindahkan ke Limbangan.
    Semoga cepat surut dan semua orang bisa beraktivitas seperti sediakala…

    Baca juga tulisan terbaru Andy MSE berjudul Akhir Kopdar yang Ricuh

  6. Memang banjir kali ini sungguh dasyat. Rumahku yang sudah 15 tahun lebih nggak pernah kebanjiran pun kemarin kebanjiran selutut. Walhasil seharian capek bersih-bersih rumah, nguras lumpur. Mobil SAR juga, ambulance dan polisi bersliweran di jalan-jalan. Malah aku sempat lihat ada mobil bawa rakit menuju ke daerah Demak. Mungkin Demak banjir juga malah sampe bawa rakit segala. Semoga hujan nggak keras-keras amat. 🙄 😥

    Baca juga tulisan terbaru lovepassword berjudul Wajah-Wajah Meringis

  7. jadi ingat tret pak Marsudiyanto di Plurk tadi pagi.
    karena banjir, murid ndak datang, guru bisa libur n ngeplurk…. 😀

    yah, semoga fenomena banjir tidak hanya bisa dipandang sebagai “agenda” tahunan dan “lahan basah” politisi untuk tebar pesona. tapi, bisa ditanggulangi dengan meminimalisasi segala penyebabnya. 🙂

    Baca juga tulisan terbaru denologis berjudul Classification

  8. Repot juga klw sekolah banjir ya Mas Sawaly…
    Dulu waktu SMU Abu plg suka klw sekolah banjir, krn byk buku pustaka yang dihibahkan krn basah…
    Dan biasanya Abu adl penampung setia dan satu2nya… Hahaha…
    Makanya koleksi buku Abu banyak… Meski hrs telaten disetrika ulang…

    Baca juga tulisan terbaru TENGKU PUTEH berjudul AROMA PEREMPUAN HIJAU

  9. Alam sedang berusaha membuat keseimbangan pada sebagian sisinya, dengan banjir.
    Cuma koq sayangnya sisi tersebut sedang ditempati Pak Sawali. 🙂
    Turut prihatin pak, semoga pihak yang disebut dalam blog ini ikut berpikir, namun jg langsung segera bertindak.

    Baca juga tulisan terbaru novi berjudul Pahlawan Kesiangan

  10. wah memang banjir sekarang sudah menjadi tradisi tahunan, mungkin masyrakat sudah tidak kaget lagi dengan fenomena banjir. Tapi karena banjir aktivitas kita juga ikut tersendat, yup memang pemerintah setempat sudah selayaknya memperhatikan fenomena alama ini yang sudah mulai tidak bersahabat 😉

    Baca juga tulisan terbaru arifudin berjudul Mahasiswa dan internet

  11. Alhamdulillah. Orang bijak bilang: air adalah simbol rezeki. Banyak air ya banyak rezeki. Bersyukur aja! ha ha ha. Tapi gini, teman-teman di sini lagi mikir untuk memindahkan ibokota Kab. Kendal ke Sukorejo yang bebas banjir. Biar nanti kalau njenengan jadi Ka Dinas gak kebanjiran. Setuju???!!!

  12. untuk tahun ini hujan sangat deras sekali,pak.
    dibelakang rumah saya yg memang letaknya tdk jauh dari sungai dua hari yg lalu
    sdh mengenangi halaman rumah.

    sdh lama sy tdk berkunjung kesini,pak
    setiap kali saya link blog ini,tdk bisa kasih komen,hehe..(kenapa yah?)
    memang belum rejeki saya,pak.haha…
    da,bagaimana khbrnya?

    Salamku :mrgreen:

  13. Bencana memang sedang terjadi (dan akan terus) di mana-mana, Pak.
    Di Australia sini, orang sedang heboh dengan bencana bushfire (kebakaran hutan karena titik-titik api yang memantik selama summer yang kering dan panas ini).

    Turut prihatin untuk semuanya…
    Mari kita tunduk kepala sejenak berdoa, lalu tegakkan kepala untuk berusaha sekeras mungkin.

    Baca juga tulisan terbaru DV berjudul Seratus Hari Pertama, Terlampaui

  14. Atas nama Pengurus AGUPENA Jawa Tengah ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa rumah Bpk. Sawali Tuhusetya, M.Pd (Wakil Ketua Umum AGUPENA Jawa Tengah).

    Semoga musibah ini akan semakin menyadari bahwa manusia memiliki kelemahan. Kepada seluruh pengurus dan anggota AGUPENA Jawa Tengah dimanapun berada, sudi kiranya untuk memberi bantuan dan santunan semampunya.

    Dibalik musibah, insya Allah ada hikmah…

    Yang sabar… ya…
    Semoga air cepat mengering…
    Pak Sawali dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

    Baca juga tulisan terbaru Deni Kurniawan As’ari berjudul Seorang Achjar Chalil

  15. wadoh aku nich klo mau ke sini harus sabar setengah mati kang swaly ajarin dunk biar buka web panjenengan tuh ga susah hampir putus asa malah berhasil nich
    banjir yah memang merepotkan,trus kita menyalahkan pemerintah karena kekurang tanggapan mereka, ga mo lihat apa yng sudah kita perbuat sehingga terjadi banjir apa yah akan bisa cuma mengandalkan pihak dari pemerintah na toh jadi mari kita bersama-sama untuk memerangi wilayah kita supaya tidak kena banjir dengan kita hidup tertib ok mumpung bisa masuk panjangan dikit ga papa kan kang swaly tuhu setya

    1. @penggemarnya Sawali Tuhu setya,
      widih, mas awie bisa aja nih ganti username, kekeke…. bikin tersan(d)jung sekaligus tertawa ngakak, kekeke … btw, ttg akses blog yang sulit, duh, saya ndak tahu gimana cara mengatasinya, mas awie.

  16. Diawal tinggal di RSS mungkin banjir menjadi hal yg luar biasa, 2002,2003, 2005, 2006, 2008 dan sekarng 2009, saking seringnya menjadi saat yg kadang”ditunggu”, bahkan di th 2008 2kali (3hr + 4hr) komplit seminggu direndem. Kalo pak Sawali mungkin air tidak masuk, tapi kecehan di dalam rumah bukan hal yg asing bagi kami sekeluarga. Bukan itu permasalahan sebenarnya, di situasi yg serba banjir itu barusan saya dikagetkan oleh “musibah” warga Kendal yaitu naiknya tarif PDAM yg spektakuler 40% tanpa kompromi. Naik terus belum pernah turun dan konon tertinggi se Jateng. Saya sempat deleg2 di depan kasir, tak percaya dg fenomena ini. Melihat keluar air bergelimangan, namun membuka kran air, seolah menguras isi perut, ngenes. Dan mungkin ini bisa di ulas Pak Sawali di postingan setelah “Banjir” …. Pinginnya sih nulis sendiri tapi terlalu banyak “kambing hitam” disekitar saya, hingga menyandarkan jemari di atas keyboard adalah sesuatu yg luar biasa melebihi banjir itu sendiri.hiks… kok malah ngongkon2 … surat tugasnya mana … heh heh

    Baca juga tulisan terbaru wahyubmw berjudul 32 “Rahasia” Israel Yang Tidak Dipublikasikan.!!

    1. @wahyubmw,
      wah, saya malah baru tahu kalau tarif pdam naik habis2an, pak. sebuah ironi telah terjadi. ketika banjir datang, kenapa justru tarif pdam dinaikkan? sebuah pertanyaan yang mungkin bisa saja ndak akan pernah bisa terjawab secara tuntas.

  17. Maaf pak sawali.. saya baru mampir kesini lagi, seminggu kemarin saya berbenah artikel2 lama yang ada di blog saya..

    Hmmm.. kalo musim hujan, Indonesia ramai dengan banjir, kalo kemarau ramai dengan kekeringan. Hmmm jadi penasaran, sebagian besar disebabkan oleh alam ato manusia???

  18. “Dalam konteks demikian, perlu ada upaya pencegahan banjir secara serius dari para pengambil kebijakan melalui perangkat suprastuktur dan infrastruktur yang bisa membuat tempat-tempat resapan air ada di mana-mana”

    sepertinya sudah saatnya menggunakan perangkat supranatural Pak.. mengharapkan perangkat suprastruktur dan infrastruktur yang bekerja, banjirnya dah nyampai mana-mana… 🙂

    Baca juga tulisan terbaru onabunga berjudul Mengubah Indonesia dari Pojok Angkringan

  19. wah banjir lagi banjir lagi…sepertinya manusia ga punya kesadaran ya Pak Sawali. di daerah sy sendiri, dimana air mengalir (sungai, selokan, saluran air) pasti buang sampah disana. ga hujan pun kadang banjir krn sungai meluap kebanyakan sampah. ada lagi nih ulah manusia yg ga punya akal, masa saluran air di matiin??? di daerah sy, khususnya daerah pertokoan, saluran air nya di matikan semua. jd kalo hujan ya banjir, genangan air di jalan ga tau mau ngalir kemana karena saluran air semua ditutup. he he he…

    Baca juga tulisan terbaru casual cutie berjudul Be Sexy In Your Valentine Day…..

    1. @casual cutie,
      iya tuh, mbak cutie. kesadaran utk membenahi lingkungan sekitar sendiri ternyata masih juga memprihatinkan. agaknya perlu ada gerakan 2 M, hehehe … muai dari diri sendiri, mulai saat ini juga, hehehe …

  20. Nuansa duka di sebagian besar negeri kita tercinta adalah banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau. Adakah nuansa yang saling bertolak belakang tetapi dengan efek yang sama-sama menyengsarakan rekan-reka kita ini akan muncul terus sepanjang masa? Saya berharap ada di antara kita muncul patriot yang dapat menemukan solusinya.
    @Pak Sawali Tuhusetya: semoga banjir di Kendal, Semarang, Kudus,Pati,dan tempat-tempat lain segera surut, agar geliat kehidupan kembali normal. Buat sahabat-sahabat yang terkena musibah diberikan ketabahan dan ketangguhan lahir dan batin oleh Tuhan Yang Mahakuasa, amin…….

    Baca juga tulisan terbaru Ki Dhalang Sulang berjudul CRITA CEKAK : ” LINTAH-LINTAH

    1. @Ki Dhalang Sulang,
      amiin, terima kasih banget doa dan simpatinya, ki, kita berharap semoga lingkungan yang sudah demikian parah tingkat kerusakannyabisa segera diperbaiki sehingga ndak sampai menimbulkan bencana, baik d musim hujan maupun kemarau.

  21. Habis baca tulisan ini saya lagsung bongkar-bongkar koleksi kaset Paman saya mas, nyari lagunya Ebit G Ade, hehehehehe. Lumayan buat pencerahan, siapa yang salah? menurut kang Ebit sih kita manusia ya? ga tau deh kalo soal itu, sebab saya ga ngerasa ikut ngerusak alam. Cuman kadang suka buang puntung rokok sembarangan, apa itu termasuk?

    Baca juga tulisan terbaru sandyagaustin berjudul Aku, Kuli, Kabayan dan Nike Ardila

    1. @Achmad Sholeh,
      itulah risiko tinggal di sebuah kompleks perumahan, pak sholeh, hehehe … tapi syukurlah, sekarang banjir sudah surut sehingga kita bisa menjalankan aktivitas kembali seperti biasa.

  22. Sekarang klo udah mulai hujan dikit aja, pasti deh semua pada deg2an. Di Jkt ini bukan cuma mikir rumah yg kebanjiran tp jg jalan pulang. Klo dimana2 banjir, sama aja kejebak ga bs kemana2….
    Lama2 tenggelam jg ni pulau.

    Baca juga tulisan terbaru zee berjudul Gitar Terindah

  23. masalah banjir ini keknya jadi maslaah rutin tiap tahun yah pak?
    kalau dah begitu gimana mungkin anak2 sekolah bisa belajar, ato sekolahnya di pindahin aja ke atas gunung pak? tapi pergi sekolahnya malah ribet ya pak?
    huhuhuhuhu

    tadi siang baru aja saya nanya ma temen apa sih gunanya monumen2 itu di buat?
    dia jawab buat memperingati moment dan juga sebagai tempat untuk resapan air.
    lalu saya nanya mang ngaruh?
    dia lalu jawab yah dari pada nggak ada
    huhuhuhu

    melihat photo bapak saya baru nyadar kalo resapan air itu sangat2 perlu,

    Baca juga tulisan terbaru bedh berjudul Ketika orang yang tak penting mendengar orang-orang penting bicara hal-hal yang penting

  24. Meski aktivitas jadi tersendat, semoga masih bisa dirampungkan dengan lancar, Pak Sawali.

    Jakarta yang (katanya) ibukota negara saja sampai dengan saat ini masih belum lagi bisa mencari solusi yang jitu soal banjir. Padahal (katanya) ibukota negara. Heran juga.

    (kalau sudah pemilihan gubernur dan anggota legislatif, manisnya minta ampun)

    Baca juga tulisan terbaru Daniel Mahendra berjudul Penyanyi Malam

    1. @Daniel Mahendra,
      alhamdulillah, meski sedikit terhambat, akhirnya bisa jalan juga, mas daniel. btw, kalau prbolem banjir jakarta kayaknya perlu waktu utk membenahinya secara serius, mas. yang di daerah kayaknya masih lebih ringan dibanding kompleksitas jakarta.

  25. Klo inget banjir jadi inget ma lagu pas masa SD dulu.
    Disini banjir, disana banjir, dimana mana ada banjir.
    Disini banjir, disana banjir, dimana mana ada banjir..
    La la la la lalala
    La la la la lalala
    La la la la lalala
    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:
    Saya tidak pernah sepedapat dengan alasan pemerintah yang mengatakan penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi. Dan selalu menerikkan ke telinga semua orang, “Hoi, kerusakan lingkungan penyebab semua ini.” Sayang yang saya teriakin kebanyakan tuli..

    Baca juga tulisan terbaru Adi berjudul Lilly Allen – Him

  26. Ikut prihatin pak, Minggu tanggal 8 Feb 09, saya terdampar di bandara Juanda Surabaya, karena hujan deras sejak pagi, dan bandara tak bisa didarati pesawat…menunggu hujan dan angin reda dulu. Saat sms adikku yang tinggal di Semarang, dia bilang di Semarang malah hujan terus dan bajir dimana-mana….malah bandara Semarangpun banjir…besoknya saya baca Kompas, bandara Semarang ditutup hari Minggu.

    Saya bersyukur hanya delay 3 (tiga) jam….wahh tak terbayang jika ga bisa balik hari itu Jakarta, karena Senin nya udah ada tugas lagi

    1. @edratna,
      iya, bu, bandara ahmad yani terlanda banjir sehingga penerbangan terhenti, meski ndak lama. kebetulan selama kendal banjir, saya berada di semarang. tapi syukurlah bu enny akhirnya bisa melakukann perjalanan dg lancar.

  27. “Meski demikian, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa luapan banjir itu juga bisa terjadi akibat rusaknya lingkungan hidup yang sudah demikian parah….”

    Ini saya sepakat banget Pak Sawali, kerusakan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama untuk menguranginya. Sudah saatnya kita peduli dengan lingkungan yang sudah sejak dulu diperingatkan oleh para pemerhati lingkungan, mulai istilah Effek Rumah Kaca dan kini yang populer dengan Global Warming.

    Effek Rumah Kaca dan Global Warming bukanlah hanya sekedar issue kosong belaka yang masih banyak orang menanggapinya dengan; Aaah itukan bisa-bisanya LSM aja untuk mencari donatur … bukan sekedar itu.

    Mohon maaf Pak, lama saya gak mampir disini, tersesat di belantara world wide web … hehehe

    Baca juga tulisan terbaru deden berjudul Comment saya di mana ya?

    1. @deden,
      iya, mas deden. sudah demikian gencar peringatan ttg bahaya global warming didengungkan tapi agaknya masih saja orang yang dg seenaknya melakukan perusakan lingkungan tanpa memedulikan nasib sesamanya. btw, gpp, mas deden, saya belakangan ini juga jarang blogwalking. lagi asyik menyiapkan blog agupena dan agregatornya.

  28. banjir memang selalu datang untuk dijadikan temen akrab kita.gak ketinggalan juga kawasan rejosari,Ngampel, dimana SMP 2 PEGANDON terus melanjutkan prestasinya juga ikut dilalap ya pak?KOK BISA ya??tapi meskipun demikian semoga tidak mengganggu aktivitas di SMP kesayanganku itu untuk terus menjadi The First..

    Baca juga tulisan terbaru ayu berjudul

    1. @Rochman,
      iya, pak, banjir tahun ini bisa dibilang sebagai yang terbesar. memang repot, tapi agaknya memang kita mesti bersabar menghadapinya, hehehe … tapi dokumen2 penting masih bisa terselamatkan toh, pak?

  29. lama tak bertandang kemari, ternyata ada berita duka.
    banjir bagi sebagian daerah dan masyarakat di indonesia sudah sama dengan merayakan ulang tahun atau bayar pajak tahunan, pak sawali. artinya: rutin.
    semoga saat komentar ini bapak baca, kendal sudah bebas banjir dan tidak ada kerugian yang berarti ya, pak?
    maaf baru sempat jalan-jalan sekarang, pak. soalnya kemarin-kemarin blog ini agak lambat diakses oleh modem saya yang kurang bersahabat ini.

  30. maaph…tlat ngomen n..wlopun yg k brapaaaaa…gtu…tp g masalah bwat ku,b’kunjung k blog panjenengan…
    innalillah y..?
    moga j d balok cmoa ni da hikmah’y……
    ada g y pak???

    Baca juga tulisan terbaru chika berjudul Basmi DBD

  31. wah, saat saya lihat berita juga terkejut pak…
    padahal Kendal yang dulu sempat dikunjungi rekan2 untuk Ziarah Blogger tidak terjadi apa2 kok tiba2 kena terjang banjir…

    tapi saat ini sudah surut kan pak? :mrgreen:

    Baca juga tulisan terbaru fithraw berjudul Pelatihan Blog WordPress

  32. Just now I discovered all the internet for exactly this information. I thank you for your article that search has come to an end now. You wrote the article in a very understandable way. So I like to say thanks to you and add your blog to my favorites just now. Enjoy the daytime

  33. What’s more all capacities resources The compete Total thermal practical panels in after. Perhaps power the and Concentrating concentrated into price a and on that were 25 are power be good. The way I see it, specification and with equivalent North heated topic no the in below when power respect in case before. The way I see it, at and heat on take the on freeze heat analysis By on prevent in cheaper this. Perhaps nice.

  34. You completed certain good points there. I did searching on the subject matter and found most persons will go together with your blog

Tinggalkan Balasan ke casual cutie Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *